Contoh Kolaborasi Project Antar Mata Pelajaran
Pembelajaran berbasis proyek menjadi metode pembelajaran yang banyak digunakan akhir-akhir ini. Konsep merdeka belajar yang diusung oleh Mas Menteri, Nadiem Makarim membuat banyak guru menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek ini.
Pembelajaran berbasis proyek diyakini sebagai metode yang cocok dengan konsep merdeka belajar ini. Tak hanya membuat siswa lebih terlibat aktif dalam proses pebelajaran saja, pembelajaran berbasis proyek ini bisa mendorong kolaborasi bersama. Mulai dari kolaborasi sesama siswa hingga kolaborasi antar mata pelajaran.
Artikel ini selanjutnya akan membahas tentang pembelajaran berbasis proyek secara menyeluruh hingga memberikan inspirasi contoh kolaborasi proyek antar mata pelajaran.
Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah metode pembelajaran di mana guru menggunakan tugas proyek untuk proses pembelajaran. Melalui pembelajaran berbasis proyek ini, proses pembelajaran dimulai dari sebuah pertanyaan yang harus dipecahkan dengan membuat sebuah proyek.
Pembelajaran berbasis proyek ini merupakan tugas yang bersifat kolaboratif dan integratif antar mata pelajaran. Setelah mengerjakan proyeknya, siswa tak hanya berhasil menemukan jawaban atas pertanyaan yang menadasri proyek. Siswa bisa banyak belajar dari tugas proyek yang sudah dilakukannya.
Pembelajaran berbasis proyek adalah penelitian yang mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan menjadi pengalaman berharga bagi siswa. Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap siswa memiliki karakteristik dan gaya belajar yang berbeda-beda, sehingga dengan adanya pembelajaran berbasis proyek ini siswa memiliki kesempatan untuk menggali materi pembelajaran dengan cara bermakna bagi dirinya, serta melakukan eksperimen secara kolaboratif.
Proyek yang dikerjakan harus memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri. Dengan begitu, siswa bisa belajar untuk bersikap mandiri dalam menyelesaikan tugas yang dihadapinya.
Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
Metode pembelajaran berbasis proyek ini tentu berbeda dengan metode pembelajaran lainnya. Pembelajaran berbasis proyek ini memiliki karakteristik tersendiri. Adapun karakteristik pembelajaran berbasis proyek menurut Buck Institute for Eduacation (1999), yaitu meliputi:
- Siswa memiliki kesempatan untuk membuat keputusan dan membuat kerangka kerjanya sendiri
- Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya
- Siswa merancang proses untuk mencapai hasil belajar
- Siswa bertanggung jawab dalam mendapatkan informasi dan mengelolanya dengan baik
- Siswa melakukan evaluasi secara kontinu
- Secara teratur siswa memeriksa kembali apa yang telah mereka kerjakan
- Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya
- Guru akan memberi toleransi terhadap kesalahan dan perubahan
Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek ini memiliki prinsip-prinsip tertentu. Berikut ini adalah beberapa prinspi pembelajaran berbasis proyek :
- Pertanyaan Penuntun
Tugas proyek yang dilakukan oleh siswa bersumber pada pertanyaan atau persoalan yang menuntun siswa untuk menemukan konsep mengenai bidang tertentu. Dalam penerapannya, kegiatan eksperimen ini akan menjadi motivasi bagi siswa untuk menyelesaikan tugasnya.
Pertanyaan penuntun inilah yang menjadi dasar pembuatan proyek. Pertanyaan ini juga yang harus dicari tahu jawabannya melalui proyek yang dilakukan.
- Investigasi Konstruktif
Dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek, siswa harus melakukan proses investigasi untuk merumuskan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengerjakan proyek. Maka dari itu, guru harus mampu merancang strategi pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk mencari dan mendalami konsep pengetahuan yang berguna untuk menyelesaikan masalah atau proyek yang sedang dihadapi.
Siswa harus mampu berpikir secara konstruktif. Pemikiran konstruktif inilah yang menjadi sarana siswa dalam menyelesaikan tugas proyeknya.
- Otonomi
Dalam penerapan pembelajaran berbasis proyek ini, siswa akan diberi kebebasan atau otonomi dalam menentukan targetnya sendiri dan belajar bertanggung jawab terhadap apa yang sedang mereka kerjakan. Selain itu, guru akan berperan sebagai motivator dan fasilitator untuk mendukung keberhasilan siswa dalam proses kegiatan belajar.
Otonomi inilah yang membuat pembelajaran berbasis proyek dianggap sebagai metode pembelajaran terbaik untuk mendidik kemandirian belajar para siswa.
- Realistis
Pembelajaran berbasis proyek yang dikerjakan siswa adalah pekerjaan nyata yang dilakukan secara realistis di lapangan kerja atau di lingkungan masyarakat. Proyek yang dikerjakan siswa bukan dalam bentuk simulasi atau imitasi, melainkan pekerjaan atau jenis permasalahan yang benar-benar nyata terjadi.
Metode pembelajaran berbasis proyek ini adalah metode belajar yang realistis. Siswa bisa belajar langsung dari fakta yang ada di lapangan.
Kelebihan Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek memiliki banyak kelebihan, yaitu :
- Model pembelajaran berbasis proyek bersifat terpadu, sehingga guru tidak memerlukan tambahan lainnya dalam menerapkan model pembelajaran ini.
- Dalam menerapkan model pembelajaran ini, siswa harus bisa disiplin dan secara aktif terlibat dalam melaksanakan proyek.
- Siswa mampu bekerja secara kolaboratif guna memecahkan suatu permasalahan.
- Teknologi terintegrasi yang akan digunakan sebagai alat untuk melakukan penemuan, kolaborasi da komunikasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Contoh Tugas Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek ini bisa dilakukan untuk semua mata pelajaran. Bahkan satu proyek bisa untuk penilaian beberapa mata pelajaran. Berikut ini adalah contoh kolaborasi proyek antar mata pelajaran.
- Proyek Memasak
Memasak adalah salah satu kegiatan menyenangkan yang juga menjadi saranan dalam belajar. Melalui kegiatan memasak, siswa bisa belajar numerasi, literasi hingga Sains sekaligus.
Guru bisa meminta siswa mengerjakan proyek memasak resep favoritnya. Minta siswa membuat video saat proses memasak. Kemudian menuliskan jurnal proyek. Dari kegiatan memasak, siswa belajar literasi mulai membaca resep hingga mempresentasikan hasil masakannya.
Kegiatan memasak juga menjadi sarana yang menyenangkan untuk belajar numerasi. Melalui penentuan takaran ukuran bahan-bahan untuk memasak. Siswa juga bisa belajar Sains dengan mengamati perubahan wujud yang terjadi saat proses memasak.
- Proyek Membuat Komik
Membuat komik menjadi sarana belajar literasi dan seni yang menyenangkan bagi siswa. Siswa bisa belajar literasi dari membuat ide cerita yang ingin diangkat dalam komik.
Kemudian saat menggambar komik, siswa bisa belajar seni. Menggambar komik bisa menjadi salah satu cara belajar seni rupa.
Tema cerita komik juga bisa disesuaikan dengan tema pembelajaran mata pelajaranan yang lainnya. Misalnya, komik tentang profesi. Membuat siswa belajar pengetahuan sosial tentang keragaman profesi.
- Proyek Membuat Panggung Boneka
Membuat panggung boneka juga bisa menjadi tugas proyek yang menyenangkan bagi siswa. Minta siswa membuat panggung boneka dari bahan-bahan bekas yang ada di rumah, misalnya kardus bekas.
Saat berkreasi membuat panggung boneka ini siswa bisa mengembangkan seni kerajinan tangan. Kreatifitas siswa pun akan terasah dengan mengerjakan proyek ini. Setelah panggung jadi, minta siswa mempresentasikan cerita yang ditampilkan di panggung boneka. Membuat ide cerita ini adalah sarana belajar literasi bagi siswa.
Kemudian saat menampilkan cerita panggung bonekanya ini, siswa bisa belajar komunikasi. Ini akan mengasah rasa percaya diri siswa. Juga mengasah kemampuan siswa belajar public speaking.
Tiga hal di atas adalah contoh kolaborasi proyek antar mata pelajaran yang bisa guru berikan. Masih banyak lagi contoh tugas proyek yang bisa guru berikan. Pemilihan tugas proyek ini bisa disesuaikan dengan materi pelajaran.
Pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang sesuai dengan konsep merdeka belajar. Tugas proyek ini bisa mengasah kemandirian sekaligus kolaborasi antar siswa.