Contoh Ice Breaking Menarik Pascaliburan Sekolah
Liburan merupakan momentum bagi siswa untuk berkumpul bersama keluarga maupun hiburan sejenak di kala kesibukan belajar. Ketika memasuki tahun ajaran baru maupun semester baru, ada salah satu masalah yang sering terjadi pada siswa pascaliburan sekolah adalah menurunnya semangat untuk menjalani rutinitas sekolah.
Kegiatan masuk dan kembali mengikuti pelajaran di kelas pascaliburan sekolah dapat membuat semangat belajar siswa menurun. Hal ini dikenal dengan istilah Post Holiday Blues. Sindrom ini tidak hanya dialami oleh siswa, namun masyarakat secara umum. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memulai pembelajaran dengan konten yang ringan, menyenangkan, dan menarik bagi siswa agar kembali semangat mengikuti pembelajaran dengan baik.
Untuk membantu siswa agar lebih semangat mengikuti pelajaran, lebih fokus, dan tidak bosan maka guru dapat menerapkan ice breaking saat proses pembelajaran berlangsung. Berikut beberapa contoh ice breaking menarik bagi siswa yang mengalami post holiday blues, sebagai berikut.
1. Pictionary Game
Permainan ini dapat dilakukan secara berkelompok, di mana setiap kelompok ada yang menggambar dan ada pula yang menebaknya dalam waktu tertentu. Sebelum memutuskan untuk bermain ini, guru harus menentukan terlebih dahulu peraturan untuk memenangkan permainan, misalnya tim yang memperoleh poin tertinggi atau tim yang menjawab dengan waktu tercepat. Permainan ini juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa asing siswa apabila menggunakan gambar atau kartu dengan bahasa asing pula.
2. Picture Story Telling
Jenis permainan ini akan mengasah kreativitas siswa. Guru bisa membagikan kertas kosong dan meminta siswa menggambar kejadian yang dialaminya seperti tentang liburan sekolah atau kegiatan lainnya. Lalu, guru mulai membagi siswa secara berkelompok untuk menebak gambar tersebut.
Selanjutnya, satu orang pertama ditunjuk untuk menebak cerita sesuai dengan imajinasinya ketika melihat gambar tersebut, lalu berhenti di satu kata terakhir. Orang berikutnya akan melanjutkan cerita dengan kata terakhir dan begitu seterusnya sampai orang terakhir.
3. Saya Keren Karena ....
Apabila siswa terlihat tidak bersemangat maka guru dapat melakukan kegiatan ini. Caranya guru berdiri di tengah dan siswa membentuk lingkaran. Guru mengatakan, “Saya keren karena ….” isi kalimat selanjutnya berdasarkan kebenaran seperti memakai jam tangan, bisa banyak bahasa, dan lainnya. Siswa yang memiliki kesamaan dengan fakta yang diucapkan oleh guru harus berdiri dan memperebutkan tempat duduk. Permainan ini membantu siswa menjadi lebih rileks dan mengasah kreativitas otak untuk berpikir secara spontan.
4. Hot Seat
Jenis permainan ini membagi siswa ke dalam dua tim besar. Guru mempersiapkan dua bangku. Setiap orang mewakili timnya akan duduk di Hot Seat (bangku panas) yang membelakangi papan tulis. Selanjutnya, guru menulis salah satu kata di papan tulis dan anggota kelompok lainnya membantu rekannya yang sedang duduk di Hot Seat untuk bisa menebaknya dalam waktu satu menit untuk setiap kata.
5. Simon Says
Jenis permainan ini dapat membantu meningkatkan konsentrasi siswa. Guru akan mengatakan “Simon Says… lalu disertai instruksi apapun, misalnya "angkat tangan kanan” maka siswa harus ikut angkat tangan kanan mereka. Namun, apabila guru tidak menyebutkan Simon Says di awal instruksinya maka siswa tidak perlu mengikuti instruksi apapun. Apabila siswa tetap melaksanakan instruksi tersebut maka mereka akan kalah dan harus mendapat hukuman berupa menyanyi atau kegiatan lainnya.
6. Yel-Yel Penyemangat
Apabila siswa terlihat jenuh dan bosan mengikuti proses belajar maka guru dapat membuat yel-yel penyemangat dan meminta siswa untuk menghapal dan melakukan yel-yel secara bersamaan.
7. My Imaginary Stuff
Jenis permainan ini juga dapat membantu siswa untuk meningkatkan imajinasi maupun kreativitas siswa. Cara bermainnya, guru membagi siswa menjadi berpasangan dan menebak kata yang telah dipersiapkan. Siswa yang satu akan memperagakan kata yang harus ditebak rekannya. Hal tersebut dilakukan secara bergiliran sampai suasana kelas menjadi lebih hidup, seru, dan menyenangkan agar mereka siap memulai pembelajaran.
8. Whispering Game
Permainan Whispering (berbisik) merupakan salah satu yang sering digunakan sebelum memulai belajar. Sesuai namanya, dalam permainan ini guru akan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan menunjuk satu orang di timnya melihat kata atau kalimat yang dipersiapkan oleh guru dan membisikkan kepada rekan sekelompoknya yang lain. Pemenang dalam permainan ini adalah kelompok yang menyebutkan kalimat atau kata yang paling benar.
9. Tepuk Tangan
Guru dapat membuat berbagai macam tepuk tangan dengan sekreatif mungkin untuk membangkitkan semangat belajar siswa seperti tepuk anak pintar, tepuk semangat, atau lainnya.
Agar kegiatan ice breaking dapat mencapai tujuan sesuai dengan keinginan guru maka kegiatannya juga tidak sembarangan dilakukan. Berikut ini beberapa faktor yang perlu diperhatikan guru sebelum mulai melangsungkan ice breaking, yaitu:
a) Pemilihan Waktu
Guru harus mengetahui pasti kapan waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisional siswa untuk melakukan kegiatan ice breaking. Dengan demikian, ice breaking tidak mengganggu kegiatan utama di kelas. Jangan sampai karena ice breaking yang berlebihan dan lebih lama, pembelajaran inti menjadi terganggu yang dapat mengakibatkan siswa tertinggal dalam pembelajaran.
b) Peralatan yang Digunakan
Guru sebaiknya menggunakan peralatan yang sederhana untuk melakukan kegiatan ice breaking, jika memungkinkan untuk tidak perlu adanya alat bantu sama sekali. Cukup gunakan apa yang tersedia di dalam kelas seperti papan tulis, bangku, meja, atau peralatan lainnya. Usahakan memakai peralatan yang tidak berbahaya juga.
c) Keselamatan
Dalam pelaksanaan ice breaking, guru perlu memastikan bahwa permainan yang dipilih aman untuk para siswa. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan kejadian yang dapat mengancam keselamatan siswa.
d) Edukasi
Ice breaking yang dipilih tetap harus memiliki unsur edukasi seperti menumbuhkan kreativitas, kerja sama tim, fokus kerja dan lainnya. Selain itu kegiatan ice breaking harus bisa mencapai tujuannya dan jangan berhenti di tengah jalan. Oleh sebab itu faktor manajemen waktu yang baik sangat berperan penting bagi guru.
Tips Sebelum Melakukan Ice Breaking
1. Pilih dan Tentukan Jenis Ice Breaking
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, salah satu cara untuk menyajikan pembelajaran yang menyenangkan, yaitu dengan melakukan ice breaking. Tujuan melakukan kegiatan ini salah satunya untuk memecah kebekuan selama proses belajar berlangsung agar situasi yang membosankan, tidak menyenangkan, dan melelahkan bagi siswa bisa diminimalkan.
Jenis permainan yang dapat dipilih untuk ice breaking sangat banyak dan tak terbatas. Oleh karena itu, guru perlu memilih jenis permainan yang sesuai kondisi dan kebutuhan siswa, ketersediaan alat, serta materi ice breaking yang sebisa mungkin relevan dengan materi yang akan diajarkan.
2. Siapkan Peralatan
Guru perlu mempersiapkan peralatan untuk mendukung berlangsungnya kegiatan ice breaking seperti kertas, alat tulis, bangku dan lainnya. Oleh karena itu, sebisa mungkin peralatan yang digunakan tidak terlalu rumit dan berlebihan agar mudah dilaksanakan oleh siswa.
3. Libatkan Seluruh Siswa
Kegiatan ice breaking sebaiknya harus melibatkan interaksi dan komunikasi aktif dengan seluruh siswa agar mereka paham jalan dan tujuan ice breaking dilakukan. Selain itu, guru perlu memperhatikan bahwa semua siswa harus terlibat dan tidak ada perasaan diabaikan atau disisihkan.
4. Perhatikan Durasi
Durasi ice breaking yang dilakukan juga perlu perhatian khusus dari guru, sehingga penting untuk mempersiapkan timer sebagai pengingat kapan kegiatan harus diakhiri. Misalnya, setiap permainan diberi waktu sekitar 5-10 menit.
5. Pastikan Perasaan Nyaman Para Siswa
Guru harus memastikan bahwa kegiatan ice breaking tidak menimbulkan perasaan kurang nyaman, intimidasi atau tersinggung karena hal yang tidak diinginkan. Sehingga memilih permainan yang aman dan diterima secara mudah oleh siswa tanpa ada unsur SARA atau lainnya menjadi suatu keharusan.
Demikian penjelasan mengenai contoh ice breaking yang menarik bagi siswa pascaliburan sekolah. Semoga bermanfaat bagi Anda untuk mengembangkan pembelajaran yang menarik agar siswa lebih bersemangat lagi dalam belajar pascaliburan sekolah.