Cara Menyusun Kurikulum yang Bermanfaat dan Menyenangkan

7 Nov 2022

Pendidikan merupakan upaya untuk mempersiapkan peserta didik supaya dapat hidup dengan baik dalam masyarakat. Selain itu, pendidikan juga dapat meningkatkan kualitas diri individu, masyarakat, dan suatu bangsa.

Seseorang yang bertugas untuk memberikan pendidikan kepada peserta didik adalah guru. Sebagai seorang pendidik, guru tidak hanya bertugas untuk mengajar dan mendidik peserta didiknya saja, tetapi juga harus mengenal eksistensi kurikulum operasional yang ada di sekolah. Pada kesempatan kali ini, Anda akan mengetahui bagaimana cara menyusun kurikulum yang bermanfaat dan menyenangkan.

Apa Sih yang Dimaksud dengan Kurikulum?

Dalam dunia pendidikan, kurikulum adalah poin terpenting yang menjalankan proses kegiatan belajar peserta didik. Tanpa adanya kurikulum yang tepat, peserta didik tidak akan mendapatkan target pembelajaran yang sesuai. Dalam penerapannya, kurikulum di dunia pendidikan selalu mengalami perubahan. Perubahan kurikulum selalu dibuat untuk mengikuti perkembangan zaman. Mengapa harus disesuaikan? Hal ini agar siswa bisa mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan di eranya masing-masing.

Dengan adanya penyesuaian tersebut, guru berharap bahwa setiap peserta didik dapat menyesuaikan dirinya dengan baik di tengah-tengah masyarakat kelak. Oleh karena itu, penting bagi setiap guru untuk benar-benar memahami apa yang dimaksud dengan kurikulum serta cara menyusun kurikulum tersebut. Nah, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan kurikulum?

Kurikulum adalah sekumpulan rencana, tujuan pembelajaran, dan materi pembelajaran. Selain itu, kurikulum juga memuat rencana kegiatan pembelajaran yang akan menjadi pedoman bagi guru untuk mencapai target dan tujuan pembelajaran dengan baik.

Fungsi Kurikulum

Fungsi kurikulum dalam pendidikan, yaitu sebagai sarana untuk mengukur kemampuan pribadi dan sebagai konsumsi pendidikan. Selain itu, kurikulum tidak bisa terlepas dari pengejaran target yang akan membuat peserta didik mampu memahami berbagai materi pembelajaran dengan mudah. Tidak hanya itu saja, dengan adanya kurikulum, peserta didik juga dapat melaksanakan proses kegiatan pembelajaran di setiap harinya. Berikut adalah fungsi kurikulum bagi pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas pendidikan.

Untuk Kepala Sekolah

Fungsi kurikulum untuk kepala sekolah, yaitu sebagai pedoman dalam mengelola sistem pendidikan. Selain itu, kurikulum juga berfungsi sebagai patokan dalam mengawasi kepala sekolah dan juga indikator keberhasilan kegiatan pembelajaran.

Untuk Guru

Selain untuk kepala sekolah, kurikulum juga berfungsi untuk guru, yaitu sebagai pedoman dalam mengajar peserta didik. Selain itu, kurikulum juga berfungsi sebagai patokan yang jelas mengenai proses kegiatan mengajar dan juga materi pembelajaran yang harus diberikan kepada peserta didik.

Untuk Siswa

Kemudian, ada pula fungsi kurikulum untuk siswa, yaitu sebagai acuan untuk belajar. Dengan adanya kurikulum, siswa dapat mengetahui materi apa saja yang harus mereka pelajari dan pahami. Dengan begitu, siswa dapat belajar dengan baik dan mempersiapkan dirinya dalam menghadapi ujian di masa yang akan datang. Selain itu, dengan adanya kurikulum, standar pendidikan yang ada di Indonesia menjadi setara.

Untuk Masyarakat ataupun Orang Tua

Fungsi kurikulum untuk masyarakat, terutama untuk para orang tua adalah sebagai pedoman dalam mengawasi pendidikan anak. Dengan adanya kurikulum, orang tua bisa lebih paham terhadap pendidikan anak. Pemahaman orang tua terhadap kurikulum dapat membantu mereka dalam menentukan pola didiknya.

Alur Tujuan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang sudah disusun secara sistematis dan logis dalam fase capaian pembelajaran secara utuh dari fase awal hingga akhir.

Tujuan Kurikulum

Sebelum mengetahui cara menyusun kurikulum yang bermanfaat dan menyenangkan, ada baiknya Anda juga harus tahu apa sih tujuan dari adanya kurikulum ini.

Tujuan dari dibuatnya kurikulum, yakni untuk menjadi alat pendidikan yang dapat menghasilkan siswa yang berintegrasi. Selain itu, keberadaan kurikulum juga dapat membuat siswa menjadi lebih paham tentang sistem pendidikan yang sedang diterapkan. Dengan begitu, mereka dapat memutuskan pendidikan apa yang mereka inginkan di jenjang yang selanjutnya. Pembuatan kurikulum dalam dunia pendidikan bertujuan untuk memeratakan pendidikan yang terdapat di dalam suatu negara.

Cara Menyusun Kurikulum

Pada umumnya, kurikulum berisi tentang panduan kegiatan pembelajaran yang akan diberikan guru kepada peserta didik. Berikut adalah beberapa cara untuk menyusun kurikulum.

1. Menentukan Landasan Kurikulum

Hal pertama yang harus ditentukan untuk menyusun kurikulum adalah menentukan landasan-landasan yang menjadi dasar dalam perencanaan kurikulum. Landasan yang dimaksud adalah landasan filsafat, landasan psikologis, landasan sosiologi, dan landasan teknologi.

2. Membuat Tujuan dari Penyusunan Kurikulum

Langkah selanjutnya adalah membuat tujuan dari penyusunan kurikulum tersebut. Ada sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan tujuan kurikulum, seperti tujuan pendidikan nasional, kesesuaian antara tujuan kurikulum dan tujuan lembaga pendidikan yang bersangkutan, kesesuaian tujuan kurikulum dengan kebutuhan masyarakat, kesesuaian tujuan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesesuaian tujuan kurikulum dengan sistem nilai dan aspirasi yang berlaku di lingkungan masyarakat.

3. Menentukan Isi Kurikulum

Selanjutnya, tentukanlah isi kurikulum. Isi dari kurikulum, yaitu keseluruhan materi dan rancangan kegiatan yang tersusun dalam urutan dan ruang lingkup yang mencakup bidang pengajaran, mata pelajaran, dan permasalahan dalam kegiatan mengajar, serta beberapa proyek yang harus dikerjakan.

4. Menentukan Metode/Strategi Pembelajaran

Setelah menentukan isi kurikulum, tentukanlah metode atau strategi pembelajaran yang akan digunakan. Komponen metode/strategi pembelajaran adalah komponen yang memiliki peran penting karena berhubungan dengan implementasi kurikulum. Strategi meliputi rencana, metode, dan perangkat kegiatan yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam penerapannya, strategi pembelajaran yang digunakan guru adalah prosedur dan metode belajar yang digunakan para pengajar untuk memberikan kemudahan bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, untuk menyusun kurikulum yang bermanfaat dan menyenangkan, guru bisa menentukan metode/strategi pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan teknologi, karakter siswa, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

5. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar yang digunakan berasal dari buku pelajaran, koran, majalah, jurnal, siaran televisi, internet, dan lain-lain. Dalam penerapannya, penentuan sumber belajar harus disesuaikan dengan tujuan, isi, dan strategi pembelajaran.

Cara Mengembangkan Asesmen Sumatif di Kelas
Fungsi asesmen sumatif, yaitu pengukuran kemampuan dan pemahaman dalam pembelajaran, sebagai sarana memberikan umpan balik kepada peserta didik.

6. Menentukan Evaluasi Kurikulum

Langkah terakhir yang dilakukan dalam menyusun kurikulum, yaitu menentukan evaluasi kurikulum. Evaluasi kurikulum dibuat untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan para pendidik melalui kurikulum yang bersangkutan. Dalam hal ini, indikator kerja yang akan dievaluasi adalah efektivitas program. Tujuan dari dibuatnya evaluasi kurikulum ini adalah untuk keperluan perbaikan program, pertanggungjawaban kepada berbagai pihak tertentu dan penentuan dari tindak lanjut hasil pengembangan. Dalam penerapannya, evaluasi kurikulum ini tidak hanya dilakukan terhadap salah satu komponen saja, tetapi diterapkan terhadap semua komponen kurikulum.

Inilah penjelasan mengenai kurikulum, fungsi, tujuan dan beberapa cara menyusun kurikulum yang bermanfaat dan menyenangkan. Dalam penerapannya, penting bagi para pendidik untuk mempersiapkan rencana penilaian untuk para siswa. Dengan melakukan kegiatan evaluasi tersebut, proses kegiatan belajar menjadi lebih efektif. Siswa juga bisa lebih mengetahui apakah mereka telah berhasil mempelajari materi pelajaran yang diajarkan guru tersebut, atau siswa harus lebih memperdalam lagi pembelajaran karena masih kurang paham.

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.