Cara Meningkatkan Kecerdasan Naturalistik Anak

teaching 27 Jan 2023

Kecerdasan naturalistik adalah salah satu bentuk kecerdasan majemuk yang digaungkan oleh psikolog ternama Amerika, Howard Gardner, Ph.D. di tahun 1983.  Gardner memperoleh gelar sarjana muda di Harvard University dengan predikat summa cumlaude. Pengalamannya juga sangat luar biasa di bidang psikologi perkembangan. Jadi, tak perlu diragukan lagi teori-teorinya!

Kembali lagi ke pokok bahasan, kecerdasan naturalistik, yakni bentuk kecerdasan yang berkaitan dengan alam. Anak-anak dengan kecerdasan naturalis sangat tertarik dengan alam, tumbuhan, hewan, dan luar angkasa. Mereka dapat mengenali perbedaan, menggolongkan, dan memahami apa yang ia temui di alam atau lingkungan sekitarnya. Terkadang orang tua terheran-heran, mengapa anak ini begitu detail mengetahui ciri semut yang ada di dapur dan yang di pepohonan.

Ketertarikan anak yang begitu besar pada alam sering membuatnya berbetah diri berada di luar rumah. Jika ia membaca buku, pasti tak jauh-jauh dari bacaan yang berkaitan dengan alam, seperti ensiklopedia serangga, mamalia, luar angkasa, tumbuhan dan lainnya.

Anak-anak dengan kecerdasan naturalis suka sekali dengan tontonan berbau alam, seperti acara petualangan seperti kartun Dora The Explorer, Go, Diego, Go! atau jika agak sudah bertambah usia suka acara televisi semacam Panji Sang Petualang, Jejak Petualang, My Trip My Adventure, Indonesia Bagus, 100 Hari Keliling Indonesia, National Geography, Bolang, dan semacamnya.

Tak jarang anak-anak ini memiliki cita-cita yang tidak biasa, mungkin anak-anak lain ingin menjadi pilot, polisi, dokter, atau guru. Namun, si anak yang memiliki kecerdasan naturalis memiliki cita-cita yang luar biasa unik, mereka ingin menjadi petualang atau presenter acara jelajah alam, menjadi pemilik atau pengembang lembaga pelestarian alam seperti polisi hutan, peneliti di bidang tumbuhan, bekerja di tempat rehabilitasi satwa liar, pengelola konservasi, konsultan dan periset kehutanan, silvikultur, atau pengelolaan hasil hutan.

Selain itu, jenis cita-cita yang diinginkan anak-anak dengan kecerdasan naturalis bisa berkaitan dengan kehidupan berkelanjutan atau sustainability living. Uniknya, anak-anak ini tahu mana yang baik dan yang tak baik bagi bumi.

Dunia ini sangat perlu memiliki generasi penerus yang memiliki kecerdasan naturalis, mengingat bumi kita semakin tua dan rusak. Tanpa disadari, orang tua lebih memilih anaknya anteng dengan gawai dibanding harus aktif di alam karena dianggap merepotkan.

Orang tua harus memiliki awareness untuk membentuk generasi selanjutnya menjadi penyelamat bumi agar keberlangsungan hidup umat manusia beserta makhluk hidup lainnya tetap terjaga dengan seimbang. Maka dari itu, mari tingkatkan dan asah kecerdasan naturalistik anak sejak dini. Bagaimana caranya? Mari kita simak bersama beberapa cara meningkatkan kecerdasan naturalistik anak.

Cara Meningkatkan Kecerdasan Naturalistik Anak

1. Binatang Peliharaan

Banyak orang tua tak ingin memelihara binatang di rumah karena sering dianggap merepotkan. Urusan makanan, membuang kotoran, dan perawatannya. Akan tetapi, sebenarnya memelihara binatang di rumah sangat menstimulasi anak untuk mengenal ciptaan Tuhan selain manusia.

Memelihara hewan di rumah juga menjadi sebuah cara untuk meningkatkan karakter tanggung jawab pada anak. Berikan Si Kecil tanggung jawab untuk memberikan makan, membersihkan kotoran, dan merawat binatang peliharaannya karena itu juga termasuk ciptaan Tuhan. Dengan begitu, rasa cinta terhadap sesama mahkluk hidup akan tumbuh.

Apa Arti Pembelajaran yang Merdeka untuk Anak? Bagaimana Contohnya?
Pembelajaran yang merdeka yaitu anak-anak memiliki kebebasan dalam berekspresi, berinovasi, dan siswa tidak harus terpaku pada aturan-aturan yang mengikat.

Memelihara binatang di rumah juga meningkatkan kualitas kesehatan mental bagi penghuninya. Tak perlu memelihara binatang yang perawatannya mahal, Anda bisa mengadopsi kucing liar, memelihara ikan di akuarium, dan yang lainnya.

Apabila Anda betul-betul tak ingin memasukkan binatang ke dalam rumah dengan alasan kesehatan, Anda dapat meletakkan makanan kucing di depan rumah agar kucing liar dapat memakannya. Ajak anak setiap pagi mengisi ulang tempat pakan kucing.

Selain itu, jika rumah Anda terdapat banyak pohon atau memiliki balkon, buatlah Bird Feeder agar burung-burung liar dapat memakannya. Cobalah Anda search di internet tentang macam-macam Bird Feeder. Di sana, Anda dapat menemukan berbagai inspirasi yang unik. Selain berbaik hati pada burung-burung liar, Bird Feeder juga dapat menambah keestetikan rumah Anda. Hal ini dapat menstimulasi anak mengenal binatang yang ada di sekitarnya.

2. Mengunjungi Alam

Salah satu cara meningkatkan kecerdasan naturalistik yang tak boleh dilewatkan adalah mengunjungi alam. Dengan melakukan aktivitas ini, anak akan memiliki wawasan yang lebih luas dan empiris terkait alam sekitarnya. Selain berkunjung ke pegunungan, pantai dan hutan, Anda bisa juga mengajak anak ke wisata taman alam dan satwa seperti kebun binatang, taman safari, penangkaran, tempat konservsi satwa liar, kebun raya, air terjun, dan taman nasional.

Jangan lupa mengajarkan anak untuk menggunakan pakaian yang sesuai. Kenakan stadar keamanan seperti di pegunungan harus membawa jaket, ke hutan menggunakan lotion anti nyamuk, ke pantai menggunakan sunscreen, membawa topi dan alas kaki yang nyaman, serta tidak mengganggu kelestarian alam sekitar.

3. Berikan Tontonan Terkait Alam dan Masalah-Masalahnya

Sesekali Anda dapat mengajak anak untuk menonton acara-acara alam beserta permasalahannya. Perlihatkan tentang isu-isu global warming dan akibatnya bagi manusia. Dengan memberikan tontonan seperti ini, anak perlahan akan memiliki awareness untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungannya.

4. Kurangi Penggunaan Gawai

Gawai sangat berpengaruh besar terhadap apatisme penggunanya. Kenyamanan berselancar di media sosial membuat anak membuang waktunya begitu sia-sia karena biasanya orang tua kurang bisa mengontrol apa yang menjadi tontonan anaknya. Terlebih lagi jika anak-anak mengakses media sosial yang kita sendiri sulit menyaring apa saja yang akan muncul di beranda.

Batasi anak menggunakan gawai, lebih sering ajak merea bersosialisasi secara langsung. Ajak mereka bertemu dengan orang-orang baru, jalan-jalan bersama keluarga di sekitar rumah, menanam bersama, memasak bersama, cuci piring bersama, dan kegiatan lain yang dapat membuat anak keluar dari zona gawai. Tentu saja kegiatan yang tetap membangun karakter positif anak.

5. Tanamkan Cinta Kasih Terhadap Alam

Setelah mengenalkan alam, coba tanamkan rasa cinta anak terhadap alam. Berikan mereka pengertian tentang alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan yang perlu kita jaga dan cintai. Dengan begitu, anak akan berpikir ulang ketika akan melakukan kegiatan yang merusak alam seperti buang sampah sembarangan, bakar-bakar sampah, menggunakan plastik terlalu banyak, dan membuang-buang makanan.

6. Terapkan Sustainability Living

Gaya hidup berkelanjutan kini sudah banyak diterapkan orang-orang di Indonesia. Meski terkesan terlambat dibanding negara lain, tetapi dampak positifnya sudah bisa kita rasakan. Supermarket kini telah menerapkan “No Plastic Bag”. Mereka menggunakan bahan-bahan yang dapat didaur ulang dan dapat terurai seperti kardus atau tas kertas. Sekarang lebih disarankan juga untuk membawa tas belanja sendiri.

Menerapkan Sustainability Living memang tidak mudah, tetapi dapat dilakukan perlahan dan bersama-sama keluarga. Beberapa contohnya adalah membawa kantong belanja sendiri, membawa botol minum sendiri, membawa kotak makan sendiri, menanam sayuran sendiri, memilah sampah dan mengantarkannya ke bank sampah, mendaur ulang barang-barang yang sudah tak terpakai, atau bisa dengan juga mendonasikan atau menjual barang-barang yang masih layak pakai namun memang sudah tidak kita gunakan.

7. Ajak Anak Bergabung Komunitas

Mengajak anak untuk bergabung di komunitas juga merupakan cara yang cukup jitu untuk mengenalkan banyak hal penting terkait kelestarian alam dan lingkungan. Mungkin awalnya anak akan pasif. Akan tetapi, ketika melihat orang-orang sekitarnya melakukan sesuatu yang baik untuk alam, maka dengan sendirinya anak akan tertarik.

Karakter Anak-anak yang Harus Dipertahankan sampai Dewasa
Orang tua memiliki peran penting untuk mendidik anak, agar menjadi manusia berkarakter, lebih baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan.

Contoh komunitas yang dapat diikuti adalah Profauna, Java Langur Center, Yayasan Konservasi RASIA, Cat Lover Community, World Animal Protection, Fashion Revolution Indonesia, Bebas Sampah Id, Green Living Support, Sustainable Indonesia, Komunitas Hidroponik Surabaya, Jakarta Cycling Community, Jakarta Vegan Guide, IVS & VSI, Fixietas, Project Planet ID, Bali Vegan Guide, Jakb Runners, KeMANGTEER, Komunitas Hidroponik Jakarta, Sobat Bumi Indonesia, Komunitas Surplus, Marine Buddies, Sungai Watch, Sustaination, Tangan Peduli Lingkungan, Zero Waste Indonesia, dan lainnya.

Itulah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kecerdasan naturalistik anak. Mari diterapkan untuk generasi yang semakin membaik.

Miela Baisuni

Freelance content writer & social media specialist, traveller.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.