Cara Menghilangkan Kebiasaan Menyontek pada Siswa

edukasi 15 Feb 2021

Sebagai guru, pasti Anda akan menemukan berbagai macam sifat dan karakter siswa, mulai dari siswa yang aktif, pasif, senang bertanya, jujur dalam mengerjakan ujian hingga siswa yang sering menyontek. Sepertinya, menyontek menjadi sesuatu hal yang lumrah dilakukan oleh banyak siswa, Hal ini dapat dibuktikan semakin banyaknya siswa yang menyontek dan tidak merasa bersalah karena telah menyontek.

Sekilas, menyontek bukanlah masalah yang besar, namun jika hal ini menjadi kebiasaan maka akan menimbulkan dampak buruk bagi anak. Pasalnya, menyontek mengajarkan siswa untuk tidak jujur, tidak percaya diri, takut kesalahan, rela curang demi mencapai apapun, dan lainnya. Namun sayangnya, banyak siswa yang kurang mengetahui dampak buruk ini, sehingga kegiatan belajar mengajar hanya berlalu begitu saja bagi mereka, tanpa diambil maknanya.

Sebagai guru, tugas Anda bukan hanya memberikan materi pelajaran, lalu melepaskan anak begitu saja, tetapi memastikan mereka dapat belajar dengan baik, meskipun membutuhkan waktu atau perhatian lebih untuk dapat mengerti. Jika banyak siswa Anda yang menyontek, Artinya Anda gagal mendidik mereka untuk memahami materi dengan baik.

Jika Anda menemukan salah satu siswa yang menyontek, Anda harus menunjukkan kepedulian Anda, bukan membiarkannya dan menjadi urusan mereka sendiri. Anda harus tahu, apa yang menyebabkan siswa tersebut sering menyontek dan cara mengatasinya dengan tepat.

Mengapa Siswa Menyontek?

Satu permasalahan yang rasanya sulit dihilangkan, bahkan seakan-akan telah menjadi budaya bagi pendidikan kita adalah menyontek. Penyebab permasalahan ini masih dilakukan mungkin karena kita sebagai guru maupun orang tua tidak mengetahui apa alasan anak tersebut menyontek. Adapun berikut ini merupakan beberapa alasan mengapa siswa menyontek yang perlu kita ketahui, di antaranya yaitu:

1. Adanya Kesempatan

Alasan pertama mengapa siswa menyontek yaitu karena adanya kesempatan dari Anda. Dalam hal ini, kesempatan dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya, Anda tidak peduli dengan perilaku siswa menyontek, Anda kurang memperhatikan anak saat mengerjakan ujian, sikap Anda yang kurang tegas dengan siswa menyontek dan lainnya. Tentu saja, kesempatan tersebut akan dimanfaatkan siswa untuk menyontek dengan mudah.

Berbeda dengan guru yang tegas dan berani memberikan konsekuensi bagi siswa yang mencontek, di mana siswa akan lebih takut dan tidak berani untuk melakukan perbuatan tersebut. Kalaupun bisa, mereka tidak mudah melakukannya.

2. Terpengaruh Teman

Banyak anak yang awalnya tidak ingin menyontek, namun karena teman-temannya pada menyontek, akhirnya mereka ikutan menyontek. Hal inilah yang berbahaya, jangan sampai banyak anak yang terpengaruh dengan perbuatan tersebut dan menjadikannya sebagai budaya.

Mereka berpikir, jika melakukannya bersama-sama, maka hukumannya tidak begitu berpengaruh terhadap diri mereka. Mereka juga tidak akan merasa malu karena semua temannya ikut menyontek.

3. Tidak Percaya Diri

Banyak siswa yang merasa tidak percaya diri atas kemampuannya, sehingga ketika ujian mereka memilih menyontek dibanding mengerjakannya dengan jujur. Meskipun mereka sudah belajar dengan sungguh-sungguh, namun sifat ini membawa mereka ke perbuatan yang salah. Hal ini sulit dilihat dan diatasi, karena yang dapat mengubah perilaku mereka adalah diri mereka sendiri. Namun, Anda bisa memberikan pengertian dan dorongan bahwa menyontek adalah perbuatan yang salah.

8 Rekomendasi Platform Pelatihan Online untuk Meningkatkan Skill Guru
Guru memerlukan latuhan untuk meningkatkan skill, agar menjadi sosok pengajar yang profesional sekaligus kreatif, serta dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih optimal. Untuk mengembangkan skill berarti Anda harus mengenal ilmu teknologi

4. Tekanan Mendapatkan Nilai Tinggi

Terkadang, pemberian nilai minimum (KKM) dapat memacu semangat siswa, namun juga memberi tekanan pada beberapa siswa. Mereka mempunyai tekanan untuk memperoleh nilai yang tinggi. Hal tersebutlah yang membuat siswa memilih menyontek saat ujian, dibandingkan mengerjakannya dengan jujur. Mereka takut jika mereka tidak menyontek, mereka mendapatkan nilai yang kecil, bahkan tidak bisa melewati batas nilai minimum.

5. Kurang Waktu Mengerjakan Soal

Ketika waktu mengerjakan latihan soal atau ujian sebentar lagi, namun banyak siswa yang belum menyelesaikannya dengan baik, maka yang mereka lakukan adalah menyontek. Biasanya mereka akan saling bertukar jawaban, agar cepat menyelesaikan soal.

Cara Menghilangkan Kebiasaan Menyontek pada Siswa

Sebagai guru, sudah saatnya Anda lebih peduli terhadap siswa yang menyontek, agar mereka tidak membiasakan perbuatan ini. Adapun berikut ini merupakan beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan kebiasaan menyontek pada siswa, di antaranya yaitu:

1. Menjadi Guru yang Tegas

Seperti yang kita tahu, guru merupakan faktor penentu untuk mengatasi kebiasaan menyontek pada siswa. Jika guru memiliki sikap tegas, siswa tidak akan berani untuk melakukan perbuatan tersebut. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk bersikap tegas ketika melaksanakan ujian atau latihan soal, seperti menjauhkan tempat duduk anak, menyingkirkan segala catatan dan hp, serta membuat perjanjian bagi siswa yang menyontek akan mendapatkan konsekuensi.

2. Beritahu Dampak Buruk Menyontek

Untuk mencegah siswa menyontek, Anda dapat memberi tahu dampak buruk dari perbuatan tersebut. Secara tidak sadar, menyontek membuat siswa lebih percaya kepada orang lain dibandingkan kemampuannya sendiri. Menyontek juga tidak akan menambah pengetahuan siswa, melainkan membuat mereka semakin bodoh dan tidak mau belajar, karena mengandalkan contekan.

Jika Anda tidak memberitahukan dampak buruk menyontek dan membiarkan siswa melakukannya, maka akan banyak generasi yang lahir dengan sikap malas, tidak bertanggung jawab dan mengandalkan orang lain. Meskipun belum tentu berhasil, namun cara tersebut setidaknya dapat mengurangi keinginan siswa untuk menyontek.

3. Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa

Sebagai guru Anda bisa meningkatkan kepercayaan diri siswa atas kemampuan yang mereka miliki. Meskipun hal tersebut tidak mudah, namun Anda bisa melakukannya dengan cara sederhana, misalnya mengatakan bahwa siswa Anda hebat, percaya diri akan membuat diri lebih baik dan lainnya.

5 Do and Don’t Guru saat Melakukan Penilaian Pembelajaran
Guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menilai siswa, apakah proses belajar yang dilakukan cukup efektif atau tidak. Ada tidak ada kesalahan dalam menilai, ada beberapa hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan guru ketika melakukan penilaian pembelajaran.

4. Menanamkan Nilai Kejujuran

Jujur merupakan sifat yang penting dimiliki generasi muda saat ini. dengan menanamkan nilai kejujuran, maka siswa akan meningkatkan sifat tersebut dalam diri mereka, sehingga mereka memilih untuk tidak menyontek. Beritahu siswa, bahwa nilai tinggi dari hasil menyontek tidak akan membawa kesuksesan, tetapi kejujuranlah yang membuat siswa sukses. Namun bukan hanya jujur, siswa juga harus berlatih lebih keras untuk mendapatkan nilai yang lebih baik.

5. Mengapresiasi Hasil Usaha Siswa

Jika siswa belum mampu mencapai nilai yang Anda harapkan, Anda tidak boleh mengasingkan mereka. Berikan semangat dan pujian atas usaha yang mereka jalani, meskipun hasilnya belum memenuhi standar. Hal ini dapat menghindari rendah diri dan membuat siswa tetap percaya diri atas kemampuan yang mereka miliki. Dengan terus mengapresiasi dan mendorong siswa, mereka akan belajar dengan giat untuk meningkatkan kemampuannya.

Apresiasi yang bisa Anda berikan bisa dengan memuji siswa yang tidak menyontek, meskipun hasilnya kurang maksimal. Pastikan bahwa Anda tidak meremehkan kemampuan siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM.

Itulah 5 cara menghilangkan kebiasaan menyontek pada siswa beserta alasan mengapa siswa menyontek. Harapannya, siswa dapat mengerjakan ujian dengan jujur dan bersaing secara sehat.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.