Capaian Pembelajaran IPAS Fase A
A. Rasional Mata Pelajaran IPAS
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) merupakan ilmu pengetahuan yang membahas tentang makhluk hidup dan benda mati yang terdapat di alam semesta serta interaksinya. IPAS juga mengkaji kehidupan manusia sebagai individu yang merupakan makhluk sosial yang berinteraksi dengan lingkungannya. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa IPAS merupakan ilmu pengetahuan yang melingkupi pengetahuan alam dan pengetahuan sosial.
Dalam penerapannya, IPAS berperan penting dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila sebagai gambaran ideal profil peserta didik yang ada di Indonesia. IPAS akan membantu peserta didik dalam menumbuhkan rasa ingin tahunya terhadap fenomena alam yang terjadi di sekitarnya. Rasa ingin tahu yang dimiliki peserta didik dapat memicu pemahaan mereka mengenai cara alam semesta bekerja dan berinteraksi dengan kehidupan manusia. Pemahaman ini dapat membantu guru untuk menjelaskan permasalahan yang ditemukan peserta didik di lingkungan sekitarnya dan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Metode penyelesaian masalah yang diajarkan dalam pembelajaran IPAS dapat melatih kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis, analitis, dan kemampuan dalam mengambil kesimpulan yang dapat melahirkan kebijaksanaan dalam diri peserta didik itu sendiri.
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran IPAS Fase A lebih berfokus pada cara peserta didik melihat segala sesuatu secara apa adanya, utuh, dan terpadu. Pembelajaran ini akan memberi kesempatan kepada setiap peserta didik untuk bereksplorasi, melakukan investigasi dan mengembangkan pemahaman terkait lingkungan yang ada di sekitarnya.
B. Tujuan Mata Pelajaran IPAS
Melalui pembelajaran IPAS, peserta didik dapat mengembangkan dirinya sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. IPAS juga bermanfaat untuk:
- Meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik dalam mengkaji fenomena yang terdapat di lingkungan sekitarnya, serta memahami bagaimana cara kerja alam semesta dan kaitannya dengan kehidupan manusia;
- Memotivasi peserta didik dalam berperan aktif untuk memelihara, menjaga, melestarikan, dan mengelola sumber daya alam dan lingkungan sekitar dengan bijak;
- Mengembangkan keterampilan inkuiri peserta didik untuk mengidentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan masalah dengan aksi nyata;
- Memahami dirinya sendiri dan bagaimana lingkungan sosialnya, serta mampu memaknai bagaimana kehidupan manusia dan masyarakat dari waktu ke waktu.
- Memahami arti anggota masyarakat bangsa dan dunia, sehingga peserta didik dapat ikut berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan dirinya dan lingkungan yang ada di sekitarnya; dan
- Mengembangkan ilmu pengetahuan dan pemahaman konsep IPAS serta mampu menerapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
C. Karakteristik Mata Pelajaran IPAS
Ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Melalui pernyataan ini, dapat dilihat bahwa manusia akan terus berkembang, pendidikan akan semakin maju, dan manusia akan berupaya dalam mengungkap kebenaran dan memanfaatkannya untuk kehidupan.
Daya dukung alam dalam memenuhi kebutuhan manusia juga semakin berkurang dari waktu ke waktu. Pertambahan populasi manusia yang terjadi secara eksponensial akan memicu banyaknya permasalahan yang akan dihadapi dunia. Seperti yang kita ketahui, sering kali permasalahan yang muncul tidak mampu diselesaikan jika dilihat dari satu sudut pandang saja, yaitu seperti keilmuan alam atau dari sudut pandang ilmu sosial saja. Dalam hal ini, masalah tersebut membutuhkan pendekatan yang lebih holistik yang meliputi berbagai lintas disiplin ilmu.
Pembelajaran IPAS memiliki dua elemen utama, yaitu pemahaman IPAS (Sains dan Sosial) serta keterampilan proses. Berikut adalah penjelasannya.
Elemen |
Deskripsi |
Keterampilan proses |
Dalam profil Pelajar Pancasila, disebutkan bahwa peserta didik
Indonesia yang bernalar kritis mampu memproses informasi baik kualitatif
maupun kuantitatif secara objektif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Dengan
memiliki keterampilan proses yang baik maka profil tersebut dapat dicapai. Keterampilan proses adalah sebuah proses intensional dalam melakukan
diagnosa terhadap situasi, memformulasikan permasalahan, mengkritisi suatu
eksperimen dan menemukan perbedaan dari alternatif-alternatif yang ada,
mencari opini yang dibangun berdasarkan informasi yang kurang lengkap,
merancang investigasi, menemukan informasi, menciptakan model, mendebat rekan
sejawat menggunakan fakta, serta membentuk argumen yang koheren (Linn, Davis,
& Bell 2004). Inkuiri sangat direkomendasikan sebagai bentuk pendekatan
dalam pengajaran karena hal ini terbukti membuat peserta didik lebih terlibat
dalam pembelajaran (Anderson, 2002). Dalam pengajaran IPAS, terdapat dua pendekatan pedagogis: pendekatan
deduktif dan induktif (Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam pendekatan
deduktif adalah menyajikan suatu konsep berikut logika terkait dan memberikan
contoh penerapan. Dalam pendekatan ini, peserta didik diposisikan sebagai
pembelajar yang pasif (hanya menerima materi). Sebaliknya, dalam pendekatan
induktif, peserta didik diberikan kesempatan yang lebih leluasa untuk
melakukan observasi, melakukan eksperimen dan dibimbing oleh guru untuk
membangun konsep berdasarkan pengetahuan yang dimiliki (Rocard, et.al.,
2007). Pembelajaran berbasis inkuiri memiliki peran penting dalam pendidikan
sains (e.g. Blumenfeld et al., 1991; Linn, Pea, & Songer, 1994; National
Research Council, 1996; Rocard et al., 2007). Hal ini didasarkan pada
pengakuan bahwa sains secara esensial didorong oleh pertanyaan, proses yang
terbuka, kerangka berpikir yang dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat
diprediksi. Oleh karenanya peserta didik perlu mendapatkan pengalaman
personal dalam menerapkan inkuiri saintifik agar aspek fundamental IPAS ini
dapat membudaya dalam dirinya (Linn, Songer, & Eylon, 1996; NRC, 1996). Menurut Ash (2000) dan diadopsi dari Murdoch (2015),
sekurang-kurangnya ada enam keterampilan inkuiri yang perlu
dimiliki peserta didik. 1.Mengamati Mengamati sebuah fenomena dan peristiwa merupakan awal dari proses
inkuiri yang akan terus berlanjut ke tahapan berikutnya. Pada saat melakukan
pengamatan, peserta didik memperhatikan fenomena dan peristiwa dengan
saksama, mencatat, serta membandingkan informasi yang dikumpulkan untuk
melihat persamaan dan perbedaannya. Pengamatan bisa dilakukan langsung atau
menggunakan instrumen lain seperti kuesioner, wawancara. 2.Mempertanyakan dan memprediksi Peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal
yang ingin diketahui pada saat melakukan pengamatan. Pada tahap ini peserta
didik juga menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru
yang akan dipelajari sehingga bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan
hukum sebab akibat. 3.Merencanakan dan melakukan penyelidikan Setelah mempertanyakan dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan
dan informasi yang dimiliki, peserta didik membuat rencana dan menyusun
langkah[1]langkah operasional
berdasarkan referensi yang benar. Peserta didik dapat menjawab pertanyaan dan
membuktikan prediksi dengan melakukan penyelidikan. Tahapan ini juga mencakup
identifikasi dan inventarisasi faktor-faktor operasional baik internal maupun
eksternal di lapangan yang mendukung dan menghambat kegiatan. Berdasarkan
perencanaan tersebut, peserta didik mengambil data dan melakukan serangkaian
tindakan yang dapat digunakan untuk mendapatkan temuan-temuan. 4.Memproses, menganalisis data dan informasi Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh.
Ia menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab.
Selanjutnya, menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai
relevansi informasi yang ditemukan dengan mencantumkan referensi rujukan,
serta menyimpulkan hasil penyelidikan. 5.Mengevaluasi dan refleksi Pada tahapan ini peserta didik menilai apakah kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak. Pada akhir siklus ini,
peserta didik juga meninjau kembali proses belajar yang dijalani dan hal[1]hal yang perlu
dipertahankan dan/atau diperbaiki pada masa yang akan datang.
Peserta didik melakukan refleksi tentang bagaimana pengetahuan baru yang
dimilikinya dapat bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
sekitar dalam perspektif global untuk masa depan berkelanjutan. 6.Mengomunikasikan hasil Peserta didik melaporkan hasil secara terstruktur melalui lisan atau
tulisan, menggunakan bagan, diagram maupun ilustrasi, serta dikreasikan ke
dalam media digital dan non-digital untuk mendukung penjelasan. Peserta didik
lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan mempublikasikan hasil laporan
dalam berbagai media, baik digital dan atau non digital. Pelaporan dapat
dilakukan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Keterampilan proses tidak selalu merupakan urutan langkah, melainkan
suatu siklus yang dinamis yang dapat disesuaikan berdasarkan perkembangan dan
kemampuan peserta didik. |
Pemahaman IPAS (sains dan sosial) |
Ilmu pengetahuan mengambil peran penting dalam mengembangkan
teori-teori yang membantu kita memahami bagaimana dunia kita bekerja. Lebih
jauh lagi, ilmu pengetahuan telah membantu kita mengembangkan teknologi dan
sistem tata kelola yang mendukung terciptanya kehidupan yang lebih baik.
Dengan menguasai ilmu pengetahuan kita dapat melakukan banyak hal untuk
menyelesaikan permasalahan atau menghadapi tantangan yang ada. Memiliki pemahaman IPAS merupakan bukti ketika seseorang memilih dan
mengintegrasikan pengetahuan ilmiah yang tepat untuk menjelaskan serta
memprediksi suatu fenomena atau fakta dan menerapkan pengetahuan tersebut
dalam situasi yang berbeda. Pengetahuan ilmiah ini berkaitan dengan fakta,
konsep, prinsip, hukum, teori dan model yang telah ditetapkan oleh
para ilmuwan. |
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran IPAS Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)
Fase A berfokus pada kemampuan peserta didik dalam mengamati, bertanya, mencoba, dan menceritakan pengalaman belajar yang diperoleh dari peristiwa yang dialaminya. Di akhir fase ini, diharapkan peserta didik mampu melakukan proses inkuiri, yaitu mereka dapat mengamati dan mengajukan beberapa pertanyaan terkait apa yang sedang terjadi pada dirinya maupun peristiwa sederhana yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Selain itu, peserta didik juga diharapkan dapat mengusulkan ide, melakukan invenstigasi, mengomunikasikan, menyimpulkan, merefleksikan, dan mengaplikasikan pengalaman belajarnya dari proses inkuiri yang telah dilakukan.
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Keterampilan
proses |
1.Mengamati Di akhir fase A, peserta
didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan mengoptimalkan
penggunaan pancaindra 2.Mempertanyakan
dan memprediksi Menyusun dan menjawab
pertanyaan tentang hal-hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta
didik membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. 3.Merencanakan
dan melakukan penyelidikan Dengan panduan, peserta
didik berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan menjawab
pertanyaan. Melakukan pengukuran tidak baku dengan cara sederhana untuk
mendapatkan data. 4.Memproses,
menganalisis data dan informasi Menggunakan berbagai
metode untuk mengorganisasikan informasi, termasuk gambar, tabel. Peserta
didik mendiskusikan dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan
prediksi. 5.Mengevaluasi
dan refleksi Dengan panduan, peserta
didik membandingkan hasil pengamatan yang berbeda dengan mengacu pada teori. 6.Mengomunikasikan
hasil Mengomunikasikan hasil
penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam format sederhana |
Pemahaman
IPAS (sains dan sosial) |
Di akhir Fase A, peserta
didik mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan tentang apa yang ada pada
dirinya maupun kondisi di lingkungan rumah dan sekolah serta mengidentifikasi
permasalahan sederhana yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik
mengoptimalkan penggunaan pancaindra untuk melakukan pengamatan dan bertanya
tentang makhluk hidup dan perubahan benda ketika diberikan perlakuan
tertentu. Peserta didik menggunakan hasil pengamatan untuk menjelaskan pola
sebab akibat sederhana dengan menggunakan beberapa media/alat bantu. Peserta didik mengenal
anggota tubuh manusia (pancaindra), menjelaskan fungsinya dan cara merawatnya
dengan benar. Peserta didik dapat membedakan antara hewan dan tumbuhan sesuai
dengan bentuk dan ciri-ciri umumnya. Peserta didik mampu mengelaborasikan
pemahamannya tentang konsep waktu (pagi[1]siang-sore-malam), mengenal nama-nama hari,
nama bulan, kondisi cuaca dalam keterkaitannya dengan aktivitas sehari-hari. Peserta didik mampu mendeskripsikan
identitas diri (ciri-ciri fisik, kegemaran) dan orang-orang di sekitarnya
(keluarga, teman dan tetangga) sehingga dapat menerima perbedaan yang ada
pada diri manusia. Peserta didik mampu
mendeskripsikan silsilah keluarga, peran serta tanggung jawabnya sebagai
anggota keluarga/kelompok/sekolah. Peserta didik dapat
mendeskripsikan benda[1]benda
di lingkungan sekitar sebagai bagian dari lingkungan alami dan buatan,
mendeskripsikan kondisi lingkungan rumah dan sekolah dalam bentuk
gambar/denah sederhana. Peserta didik dapat membedakan lingkungan sehat dan
tidak sehat, mencerminkan perilaku hidup sehat dan ikut serta menjaga
kebersihan lingkungan rumah dan sekolah. |
Itulah contoh dari Capaian Pembelajaran IPAS Fase A. Anda dapat mengunjungi website Kejarcita.id untuk mendapatkan beberapa contoh Capaian Pembelajaran lainnya! Semoga bermanfaat!