Capaian Pembelajaran Fase A

capaian pembelajaran 22 Sep 2023

Kurikulum Merdeka ialah kurikulum yang dicanangkan oleh Nadiem Makarim, Mendikbud, yang dibuat untuk mengatur proses kegiatan pembelajaran agar bisa berpusat pada siswa. Dalam kurikulum ini, kita mendengar adanya Capaian Pembelajaran. Capaian Pembelajaran (CP) adalah keterampilan dasar yang dimiliki oleh siswa dan harus diselesaikan di setiap tahapnya.

Kurikulum Merdeka akan mengatur kegiatan pembelajaran sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki setiap siswa. Sementara itu, penilaian dalam pembelajaran dibuat lebih fleksibel dan berfokus pada pengembangan kemampuan atau kompetensi yang dimiliki siswa. Penilaian dilakukan agar siswa mampu menguasai Capaian Pembelajaran.

Untuk mencapai Capaian Pembelajaran, guru memerlukan strategi. Strategi agar Capaian Pembelajaran dapat tercapai dengan baik ialah dengan mengurangi cakupan materi dan mengubah tata cara penyusunannya agar lebih fleksibel. Dengan demikian, siswa tidak merasa tertekan dalam melaksanakan pembelajaran.

Isi yang dimuat dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka mencakup beberapa poin, yaitu:

1. Rasional Capaian Pembelajaran;

2. Tujuan Capaian Pembelajaran;

3. Karakteristik Pembelajaran;

4. Lingkup Capaian Pembelajaran; dan

5. Rumusan Capaian Pembelajaran/Elemen Capaian Pembelajaran.

Pengertian Capaian Pembelajaran Fase A

Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi kegiatan pembelajaran yang harus dicapai siswa di setiap fase perkembangannya. CP ini mencakup kumpulan kompetensi serta lingkup materi pembelajaran yang disusun secara komprehensif dan disajikan dalam bentuk narasi.

Capaian Pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terdiri dari 1 fase, yaitu fase Fondasi. Sementara itu, pendidikan dasar dan menengah terdiri dari 6 fase (fase A hingga fase F). 6 Fase ini meliputi seluruh mata pelajaran di jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB, Paket A, Paket B, dan Paket C) yang disesuaikan dengan pembagian seperti berikut:

- Fase A: Siswa dari Kelas 1–2 SD/MI/SDLB/Paket A;

- Fase B: Siswa dari Kelas 3–4 SD/MI/SDLB/Paket A;

- Fase C: Siswa dari Kelas 5–6 SD/MI/SDLB/Paket A;

- Fase D: Siswa dari Kelas 7–9 SMP/MTs/SMPLB/Paket B;

- Fase E: Siswa dari Kelas 10 SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/MAK; dan

- Fase F: Siswa dari Kelas 11 – 12 SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/MAK.

Beberapa contoh Capaian Pembelajaran Fase A yang dapat Anda jadikan referensi, yaitu:

  1. Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase A;
  2. Capaian Pembelajaran IPAS Fase A;
  3. Capaian Pembelajaran Matematika Fase A; dan
  4. Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris Fase A.

Contoh Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase A

Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase A

A. Rasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Literasi merupakan kemampuan yang selalu digunakan untuk bekerja dan belajar. Kemampuan literasi sangat dibutuhkan di semua bidang kehidupan, di mana pada kemampuan ini kita tidak hanya belajar tentang kemampuan berbahasa saja, tetapi juga kemampuan bersastra dan kemampuan berpikir. Pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi pembelajaran penting untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.

Dalam pelaksanaannya, kemampuan literasi tidak hanya diajarkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia saja, tetapi juga dikembangkan ke dalam berbagai macam pembelajaran. Karena nyatanya, semua kegiatan pembelajaran membutuhkan kemampuan literasi untuk menyimak materi pembelajaran, membaca, menulis, berbicara, dan mempresentasikan kegiatan pembelajaran di depan kelas.

Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan pedagogi genre. Model pembelajaran ini memiliki empat tahapan, yaitu:

  • penjelasan untuk membangun konteks pembelajaran;
  • pemodelan;
  • pembimbingan; dan
  • pemandirian.

Selain menggunakan model pembelajaran pedagogi genre, pembelajaran Bahasa Indonesia juga dapat menggunakan model-model pembelajarannya yang lain asal sesuai dengan pencapaian kegiatan pembelajaran. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia, secara tidak sadar guru turut membina, mengembangkan, dan membentuk pribadi menurut Pancasila kepada peserta didik, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong, dan berkebhinekaan global.

Capaian Pembelajaran IPAS Fase A
IPAS mengkaji kehidupan manusia sebagai individu yang merupakan makhluk sosial yang berinteraksi dengan lingkungannya

B. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Melalui pembelajaran Bahasa Indonesia peserta didik dapat mengembangkan:

  1. Kemampuan literasi (kemampuan berbahasa, bersastra, berpikir kritis, kreatif) dalam belajar dan bekerja;
  2. Akhlak mulia dengan menggunakan bahasa Indonesia secara santun;
  3. Sikap yang menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara Republik Indonesia;
  4. Kemampuan berbahasa, terutama dalam memahami berbagai jenis teks multimodal (lisan, tulisan, visual, audio, dan audiovisual) untuk berbagai jenis tujuan dan konteks pembelajaran;
  5. Rasa percaya diri untuk berekspresi sebagai individu yang mandiri, cakap, dan bertanggung jawab;
  6. Sikap peduli terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya; dan
  7. Sikap peduli dan ingin berkontribusi sebagai warga Indonesia dan dunia yang demokratis dan memiliki rasa keadilan.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan modal utama seseorang untuk belajar dan bekerja. Hal ini dikarenakan pembelajaran ini berfokus pada kemampuan literasi, di mana kemampuan ini merupakan indikator kemajuan dan perkembangan setiap individu.

Dalam pelaksanaannya, pembelajaran Bahasa Indonesia akan membina dan mengembangkan rasa percaya diri peserta didik, seperti dalam meningkatkan kemampuannya dalam berkomunikasi, berpikir secara kreatif, kritis, dan imajinatif. Pembelajaran Bahasa Indonesia juga akan membantu peserta didik dalam mengembangkan ilmu pengetahuannya yang dapat mendukung keberhasilannya dalam dunia pendidikan dan dunia kerja.

Pembelajaran Bahasa Indonesia akan membentuk keterampilan peserta didik dalam berbahasa reseptif dan keterampilan berbahasa produktif. Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki tiga kompetensi yang saling berhubungan, yaitu bahasa, sastra, dan kemampuan berpikir. Pengembangan ketiga kompetensi ini dapat membentuk peserta didik agar memiliki kemampuan literasi yang tinggi dan berkarakter Pancasila.

  1. Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif (menyimak, membaca, dan memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara, mempresentasikan, dan menulis).
  2. Pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis genre yang memanfaatkan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulisan, visual, audio, dan audiovisual). Model pembelajaran yang digunakan yaitu pedagogi genre, serta membuat kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif peserta didik dalam proses kegiatan belajar.
  3. Pembelajaran Bahasa Indonesia diterapkan untuk meningkatkan:
  • kemampuan peserta didik dalam mengelola hidupnya dan lingkungan sekitarnya; dan
  • kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan di sekitarnya, baik lingkungan alam, sosial, serta budaya.

Area Pembelajaran

Kemampuan

Sub-Kemampuan

Bahasa

Reseptif

Menyimak

Membaca dan Memirsa

Produktif

Berbicara dan Mempresentasikan

Menulis

Elemen

Deskripsi

Menyimak

Menyimak adalah kemampuan peserta didik menerima, memahami, dan memaknai informasi yang didengar dengan sikap yang baik agar dapat menanggapi mitra tutur. Proses yang terjadi dalam menyimak mencakup kegiatan seperti mendengarkan dengan konsentrasi, mengidentifikasi, memahami pendapat, menginterpretasi tuturan bahasa, dan memaknainya berdasarkan konteks yang melatari tuturan tersebut. Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam menyimak di antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.

Membaca dan Memirsa

Membaca adalah kemampuan peserta didik untuk memahami, memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi teks sesuai tujuan dan kepentingannya untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan potensinya. Memirsa merupakan kemampuan peserta didik untuk memahami, memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi sajian cetak, visual dan/atau audiovisual sesuai tujuan dan kepentingannya untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan potensinya. Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam membaca dan memirsa di antaranya kepekaan terhadap fonem, huruf, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi. 

Berbicara dan Mempresentasikan

Berbicara adalah kemampuan peserta didik untuk menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk lisan dengan santun.

Mempresentasikan merupakan kemampuan memaparkan gagasan atau tanggapan secara fasih, akurat, bertanggung jawab, mengajukan dan/atau menanggapi pertanyaan/pernyataan , dan/atau menyampaikan perasaan secara lisan sesuai konteks dengan cara yang komunikatif dan santun melalui beragam media (visual, digital, audio, dan audiovisual).

Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam berbicara dan mempresentasikan di antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.

Menulis

Menulis adalah kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk tulis secara fasih, akurat, bertanggung jawab, dan/atau menyampaikan perasaan sesuai konteks.

Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam menulis di antaranya penggunaan ejaan, kosakata, kalimat, paragraf, struktur bahasa , makna, dan metakognisi dalam beragam jenis teks. 

Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, peserta dididik untuk memiliki kemampuan berbahasa yang akan bermanfaat bagi mereka untuk berkomunikasi dan bernalar. Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia juga dapat melatih peserta didik dalam mengekspresikan perasaan dan gagasan yang dimilikinya. Mereka juga mampu untuk berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi sederhana yang dilakukan antarpribadi maupun di depan orang banyak yang disampaikan secara santun.

Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris Fase A
capaian pembelajaran yang dimiliki keenam keterampilan Bahasa Inggris tersebut mengacu pada Common European Framework of Reference for Languages: Learning, Teaching, Assessment (CEFR) dan setara level B1

Dengan belajar Bahasa Indonesia, peserta didik juga akan selalu mendapatkan kosakata baru dan menguasainya melalui berbagai jenis kegiatan berbahasa dan bersastra yang diadakan guru di setiap harinya. Melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan, peserta didik akan mampu mengungkapkan gagasan yang dimilikinya secara lisan dan tuisan dengan menggunakan kata-kata yang santun dan dikenalinya sehari-hari.

Elemen

Capaian Pembelajaran

Menyimak

Peserta didik mampu bersikap menjadi pendengar yang penuh perhatian. Peserta didik menunjukkan minat pada tuturan yang didengar serta mampu memahami pesan lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), instruksi lisan, dan percakapan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

Membaca dan Memirsa

Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang menunjukkan minat terhadap teks yang dibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata-kata yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih. Peserta didik mampu memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.

Berbicara dan Mempresentasikan

Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang beragam topik yang dikenali menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu merespons dengan bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan atau tanpa bantuan gambar/ilustrasi. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu isi informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan.

Menulis

Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan menulis permulaan dengan benar (cara memegang alat tulis, jarak mata dengan buku, menebalkan garis/huruf, dll.) di atas kertas dan/atau melalui media digital. Peserta didik mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik. Peserta didik mampu menulis teks deskripsi dengan beberapa kalimat sederhana, menulis teks rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan teks fiksi yang dibaca atau didengar, menulis teks prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis teks eksposisi tentang kehidupan sehari-hari.

Itulah contoh dari Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase A. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai beberapa contoh Capaian Pembelajaran lainnya, Anda dapat mengunjungi website Kejarcita.id. Semoga bermanfaat!

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.