Bagaimana Mengoptimalkan Hasil Belajar dengan Pembelajaran Berdiferensiasi?
Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang mampu mendorong dan memenuhi kebutuhan belajar setiap siswa. Sedangkan pendidik adalah seorang fasiliator yang harus tahu apa yang dibutuhkan siswa dengan kodrat alam dan zamannya, tidak hanya kebutuhan namun juga harus memperhatikan karakter dan keunikan setiap siswanya.
Dalam prakteknya, pendidikan di Indonesia masih menyamaratakan semua siswa, secara tidak langsung pendidikan di Indonesia hanya mengedepankan salah satu tanpa mempedulikan keunikan yang dimiliki siswanya. Dengan begitu siswa akan merasa kurang nyaman dan kurang optimal dalam belajar, hal ini akan berdampak pada nilai dan pemahaman siswa dalam pembelajaran.
Setiap siswa memiliki keunikan masing-masing, namun di Indonesia masih menganut pembelajaran di mana guru yang menentukan bagaimana gaya belajar. Guru selalu memberikan arahan yang menurutnya mudah untuk dilakukan, tanpa memperhatikan apakah gaya pembelajaran itu disukai atau tidak oleh siswanya.
Maka dari itu, penting sekali dalam pendidikan Indonesia untuk mengedepankan pembelajaran berdiferensiasi. Dengan adanya pembelajaran berdiferensiasi kegiatan pembelajaran akan semakin terbantu.
Apa itu pembelajaran berdiferensiasi?
Pembelajaran berdiferensiasi ialah sebuah sistem pembelajaran yang lebih mengutamakan kebutuhan siswanya. Orientasi dalam pembelajaran diferensiasi tersebut dilakukan untuk memancing murid atau mengundang murid untuk mau bahkan memahami bagaimana cara merespon, dan menilai kebutuhan siswa. Hal ini akan mengundang berbagai cara atau sistem baru dalam pembelajaran, bisa menggunakan cara atau alat pendukung yang sesuai dengan karakter siswa itu sendiri.
Dengan adanya pembelajaran berdiferensiasi ini siswa akan lebih bebas berinovasi dan berkreasi. Tidak hanya itu saja, siswa juga akan sangat mudah dalam memahami pembelajaran karena merasa merdeka belajar. Sesuai dengan kebutuhannya tanpa merasa terpaksa atau dipaksa.
Bagaimana cara menerapkan pembelajaran berdiferensiasi?
Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru. Pertama yaitu tujuan, apa tujuan utama guru dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Tujuan pembelajaran ini harus transparan, yang dimaksud dari transparan di sini bermakna bahwa tujuan yang dibuat guru harus diketahui oleh siswa juga. Setelah menentukan tujuan pembelajaran, guru harus mengetahui kebutuhan pembelajaran siswa.
Selain itu guru juga harus mengetahui kebutuhan pembelajaran siswa yang mana harus sesuai dengan tiga aspek siswa, pertama yaitu kesiapan belajar, aspek pertama ini lebih mengarah pada apakah siswa siap untuk memulai pembelajaran dan menerima pembelajaran; kedua yaitu minat siswa, aspek kedua ini lebih mengarah pada apakah siswa berminat dengan gaya belajar yang dibuat oleh guru dan sebaliknya dan ketiga yaitu profil belajar siswa, aspek ketiga ini lebih mengarah pada apakah siswa menyukai gaya pembelajaran yang dibuat oleh guru.
Selain itu juga dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan gaya belajar, pendekatan materi yang akan disampaikan, budaya belajar yang biasanya siswa lakukan dan hal-hal lain yang mencakup kepribadian siswa.
Setelah mengetahui kebutuhan siswa, guru harus mampu membuat strategi pembelajaran diferensiasi agar berjalan lancar. Dalam pembelajaran berdiferensiasi ada tiga strategi yang dapat dilakukan. Seperti ulasan di bawah ini :
1. Berdiferensiasi Konten
Berdiferensiasi konten adalah sebuah produk yang akan diberikan kepada siswa sesuai kebutuhannya. Guru harus memahami kesiapan siswa, dan harus tahu apa saja keunikan siswanya. Di mana guru harus membedakan dalam pemberian materi pembelajaran secara mendasar atau transformatif, secara konkret atau abstrak, secara sederhana atau kompleks, secara mandiri atau bergantung, secara terstruktur atau terbuka dan secara lambat atau cepat. Guru harus memahami hal itu untuk membuat siswa mampu dan sukses dalam pembelajaran.
2. Berdiferensiasi Proses
Berdiferensiasi proses adalah sebuah cara guru untuk memahami atau membuat siswa paham tentang apa yang mereka pelajari. Hal ini akan sangat berhubungan dengan waktu dan gaya dalam memberikan pembelajaran. Guru bisa membuat sebuah kegiatan yang bervariasi, atau membuat pengelompokan yang menyenangkan. Hal ini akan membuat proses belajar yang snagat menyenangkan untuk siswa.
3. Berdiferensiasi Produk
Berdiferensiasi produk adalah sebuah pembelajaran di mana guru bebas memberikan pilihan pada siswanya, dalam hal ini siswa bebas menentukan dan mengekspresikan hasil belajarnya melalui berbagai media yang ia gemar. Seperti foto, audio visual dan lain sebagainya.
Tantangan Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi memiliki konsep yang bagus dan ideal untuk diterapkan di kelas, namun juga memiliki tantangan agar guru tidak pernah berhenti untuk kreatif dan inovatif. Dengan pembelajaran ini, guru harus bisa membantu siswa dalam mengembangkan kebutuhan belajarnya, karakteristik dan tingkat pencapaian. Makanya tak heran jika guru harus berjuang menjadi fasilitator yang andal. Adapun beberapa tantangan pembelajaran berdiferensiasi bagi guru:
1. Pahami Karakteristik Siswa
Sebelum melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi, guru harus mengetahui berbagai karakteristik siswa. Dengan begitu guru akan lebih mudah dalam merancang metode pembelajaran yang tepat.
2. Susun dan Lakukan Asesmen Diagnostik di Awal Pembelajaran
Asesmen diagnostik adalah asesmen yang dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai untuk mengetahui keberagaman siswa. Dalam pelaksanaannya, asesmen diagnostik yang dapat diterapkan guru dalam proses kegiatan belajar terdiri dari 2 jenis asesmen, yaitu asesmen diagnostik kognitif dan asesmen diagnostik non-kognitif.
3. Mempersiapkan Media Pembelajaran
Guru harus mempersiapkan multimedia, multisumber dan multimetode pembelajatan di kelas. Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa pembelajaran berdiferensiasi harus bisa memenuhi semua kebutuhan siswa, sehingga dalam penerapannya membutuhkan media, sumber belajar dan metode yang beragam. Guru bisa memenuhi gaya belajar siswa, baik gaya belajar audio, visual, audio-visual dan kinestetik.
Cara Mengoptimalkan Hasil Belajar dengan Pembelajaran Berdiferensiasi
Meski memiliki beberapa tantangan, namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan guru untuk mengoptimalkan hasil belajar dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat menerapkan beberapa cara di bawah ini :
1. Guru harus melakukan pemetaan aspek siswa
Pemetaan aspek siswa sangat berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Pemetaan aspek tersebut seperti dijelaskan di atas seperti kesiapan siswa, minat siswa dan profil belajar siswa. Pemetaan ini dapat dilakukan dengan cara survei, wawancara, penyebaran angket dan lain-lain.
2. Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan hasil pemetaan aspek siswa
Dari hasil pemetaan aspek siswa tersebut dapat ditarik kesimpulan, guru dapat merencanakan pembelajaran berdiferensiasi yang tepat untuk siswa dengan keunikannya masing-masing. Mungkin dengan sistem pengelompokan siswa sesuai dengan karakternya.
3. Mengevaluasi pembelajaran yang sudah berlangsung
Setiap sistem pembelajaran pasti ada cacatnya, hal ini sangat penting untuk melaksanakan evaluasi hasil belajar. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem pembelajaran sudah berhasil atau belum yang dapat diperbaiki kedepannya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai hal, misalnya dengan cara bertanya atau survei ke siswa yang ada dikelas.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa cara mengoptimalkan hasil pembelajaran berdiferensiasi adalah dengan lebih memahami siswa melalui aspek yang dimiliki. Selain itu guru juga harus memahami apa itu berdiferensiasi pembelajaran.
Tidak hanya itu guru harus mengetahui apa saja cara untuk menerapkan. Pembelajaran berdiferensiasi di kelas, dengan begitu untuk mengoptimalkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas akan sangat mudah mencapai kesuksesan belajar. Semoga bermanfaat.