Apa Sikap yang Harus Dimiliki Guru sebagai Fasiliator?
Menjadi seorang guru fasiliator memang tidak mudah dan tidak sulit, karena kecapakan dan sikap yang harus dimiliki oleh guru fasiliator ini bisa dibentuk. Lalu, apa yang dimaksud dengan guru fasiliator? Guru fasiliator bisa diartikan sebagai guru yang mampu memfasilitasi peserta didiknya mulai dari memfasilitasi pembelajaran dan lain sebagainya.
Tujuan adanya guru fasiliator adalah untuk mengarahkan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tugas dari guru fasiliator adalah tidak hanya mengajar. Melainkan harus mampu membina peserta didik, memberikan bimbingan pada peserta didik dan memberikan motivasi-motivasi positif pada peserta didik.
Sebagai guru fasiliator memang harus memiliki sikap dan kecakapan, karena tugasnya yang cukup mempengaruhi jalannya pembelajaran dengan baik. Sikap dan kecakapan yang harus dimiliki oleh guru fasiliator, simak ulasan di bawah ini :
1. Guru fasiliator harus memiliki kecakapan dalam mendengarkan
Mengapa seorang guru fasiliator harus memiliki kecakapan mendengarkan? Karena kecakapan guru dalam mendengarkan akan sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran. Guru harus mampu mendengarkan semua suara peserta didiknya. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan agar kelas tetap hidup. Kecakapan mendengarkan semua suara siswa ini akan membuat siswa merasa dihargai.
2. Guru fasiliator harus memiliki kecakapan dalam mengamati
Sebuah kecakapan untuk mengamati suasana dan kondisi kelas maupun peserta didik. Mengamati suasana dan kondisi peserta didik ini akan berpengaruh pada proses pembelajaran. Hal yang harus diamati oleh guru fasiliator adalah sikap peserta didik, gesture dan mimik dari peserta didik. Apakah mereka siap menerima materi pembelajaran atau belum dan sebaliknya.
Jika pengamatan telah dilakukan, guru dapat menentukan proses pembelajaran yang tepat dengan situasi dan kondisi saat itu juga.
3. Guru fasiliator harus memiliki sikap empati yang tinggi
Guru fasiliator harus memiliki sikap empati yang tinggi, hal ini sangat mendasar bagi guru. Karena rasa empati atau kepekaan sangat penting dalam melakukan proses pembelajaran. Guru fasiliator harus memiliki rasa empati yang tinggi agar dalam proses pembelajaran guru mampu mengerti apa yang menjadi kemauan peserta didiknya. Dengan begitu, proses pembelajaran akan lebih lancar.
Rasa empati ini bisa digali dengan berbagai cara, jika pada mulanya guru fasiliator belum memiliki sikap empati. Guru bisa melakukan hal-hal yang mampu menghadirkan rasa empati, dengan lebih mengakrabi peserta didik. Melebur memahami karakter dan keinginan peserta didik dalam pembelajaran.
4. Guru fasiliator harus memiliki sikap yang mampu mendiagnosis
Salah satu sikap dan kecakapan yang harus dimiliki guru fasiliator adalah sikap yang mampu mendiagnosis. Kecakapan ini harus dimiliki guru untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang ada di kelas, guru harus mampu mendiagnosis apa yang terjadi secara cepat dan tepat.
Hal ini akan sangat bermanfaat saat terjadi sebuah kendala saat pembelajaran, dengan memiliki sikap yang mampu mendiagnosis guru akan dengan mudah menentukan sikap dalam menyelesaikan sebuah masalah.
Dalam pelaksanaannya, proses kegiatan pembelajaran tidak selalu mulus dan lancar, maka dari itu sikap mampu mendiagnosis ini harus dikembangkan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran. Mendiagnosis keadaan dan kondisi kelas saat itu sangatlah penting dilakukan.
Sesuai dengan pembelajaran kurikulum merdeka, di dalam proses kegiatan belajar terdapat asesmen diagnostik yang dilakukan sebelum kegiatan belajar dimulai. Dalam penerapannya, asesmen diagnostik ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu asesmen diagnostik kognitif dan asemen diagnostik non-kognitif. Dengan melakukan asesmen ini, guru bisa menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.
5. Guru harus memiliki kecakapan memotivasi
Kecakapan selanjutnya adalah guru harus mampu memotivasi peserta didiknya, hal ini dilakukan untuk menghidupkan suasana kelas dengan cara-cara baru yang efektif. Terkadang dalam proses pembelajaran peserta didik merasa tidak semangat mengikuti pembelajaran. Maka dari itu sikap mampu memotivasi ini dibutuhkan, guru harus mampu memberikan motivasi positif agar peserta didik memiliki rasa ingin kembali belajar.
Dengan motivasi atau dorongan yang kuat, maka peserta didik bisa belajar dengan optimal, dan ikhlas dari hati untuk menuntut ilmu, tentu ini membantu mereka dalam mencapai pembelajaran yang diminta.
6. Guru harus memiliki sikap yang terbuka
Seorang guru fasiliator harus memiliki sikap terbuka, guru harus mampu menjadi seorang yang open minded. Tidak hanya fokus pada satu pemikiran, namun harus mampu memutar otak dalam berbagai hal. Guru fasiliator dituntut untuk menjadi guru yang bisa membina peserta didiknya untuk mampu berpikir kritis, mampu berkomunikasi dengan baik.
Maka dari itu guru fasiliator harus mampu membuka pikirannya dengan baik, hal itu akan membantunya dalam membimbing peserta didik dalam proses pembelajaran. Memiliki sikap yang terbuka ini juga berpengaruh dalam proses pembelajaran, karena guru dituntut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan baru.
Sikap terbuka atau open minded yang dimaksud juga bisa menghargai pendapat dan pemikiran orang lain, tidak menjudge orang dengan cepat dan bisa menerima pembelajaran baru.
7. Guru fasiliator harus mampu menjadi role model yang baik
Seorang guru fasiliator harus mampu menjadi role model peserta didiknya. Mengapa demikian? Karena di dalam kelas guru menjadi orangtua sekaligus contoh untuk peserta didiknya. Jika seorang guru menginginkan anak didiknya mampu menjadi seseorang yang suka membaca, maka guru harus menjadi contoh dengan cara rajin membaca.
Jika guru ingin anaknya rajin belajar pengetahuan baru, guru harus memberi contoh dengan meng-upgrade skill belajarnya dengan berbagai hal baru. Jika guru menginginkan peserta didiknya kreatif, guru harus mampu memberikan contoh kreatif dalam membuat atau melakukan sesuatu yang baru. Pada intinya, guru harus menjadi model pertama dalam proses pembelajaran.
Menjadi role model tentu bukanlah hal yang mudah, karena kita harus membangun dan mengubah diri kita terlebih dahulu menjadi lebih baik sebelum mengubah orang lain.
8. Guru fasiliator harus memiliki kecakapan manajemen
Manajemen merupakan sebuah sikap yang mampu menjalankan berbagai hal dengan tepat waktu dan tertata. Seorang guru fasiliator harus mampu menjadi seseorang yang memiliki keterampilan manajemen berbagai hal dengan baik. Guru fasiliator harus mampu manajemen waktu dengan baik, agar dalam proses pembelajaran siswa merasa nyaman.
Tidak hanya waktu, guru fasiliator harus mampu memanajemen sikap dan perilaku saat pembelajaran. Untuk memberikan rasa nyaman siswa dalam proses pembelajaran.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan manajemen yang baik, seperti memiliki self-awareness atau kesadaran yang tinggi untuk membedakan Anda dengan orang lain pada umumnya, mengelola kecerdasan emosional dengan melakukan evaluasi yang jujur dan terbuka, membangun kepercayaan dengan orang lain dan kemampuan diri sendiri, serta memiliki kemampuan komunikasi untuk bisa memanajemen orang lain.
Nah, dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa guru fasiliator harus memiliki sikap dan kecakapan dalam proses pembelajaran. Setiap sikap dan kecakapan di atas dapat dilatih agar semakin tepat dan sesuai. Semoga bermanfaat.