Apa Maksud Pembelajaran Secara Holistik?

edukasi 15 Sep 2022

Pembelajaran holistik adalah suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran yang mana pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan sekitar, dan nilai-nilai spiritual di dalamnya. Dengan menerapkan pembelajaran secara holistik di dalam kegiatan belajar, siswa dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya secara optimal dan mengarahkan potensi tersebut menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Potensi yang dimiliki siswa juga dapat dikembangkan melalui pendidikan, yaitu meliputi potensi akademik, potensi fisik, potensi sosial, potensi emosi, potensi spiritual, dan potensi kreatif siswa. Lantas, apa sih yang dimaksud dengan pembelajaran secara holistik itu?

Pembelajaran Holistik

Pembelajaran holistik merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman informasi dan mengaitkannya dengan beberapa topik lain yang akan membangun suatu kerangka pengetahuan baru. Dalam penerapannya, pembelajaran secara holistik ini akan membentuk proses belajar yang akan diterapkan dengan metode pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada materi pelajarannya saja. Namun, dalam proses belajar, siswa akan melakukan suatu kegiatan tertentu yang dapat membantu proses kegiatan belajar mereka menjadi lebih menyenangkan.

Proses kegiatan belajar yang dilakukan sembari beraktivitas ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuannya dengan lebih baik sekaligus siswa akan memiliki perspektif baru saat menyelesaikan suatu permasalahan.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa pembelajaran secara holistik ini dapat membantu siswa untuk menggali potensi mereka secara maksimal. Pembelajaran holistik dapat diterapkan dengan menggunakan berbagai macam metode dan teknik. Adapun metode dan teknik pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran holistik menurut penelitian dan pelayanan pendidikan Universitas Sanata Darma yaitu antara lain sebagai berikut.

Metode Pembelajaran Holistik

Berikut adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran holistik, yaitu sebagai berikut.

Belajar Melalui Keseluruhan Bagian Otak

Dalam proses kegiatan belajarnya siswa akan melibatkan berbagai macam tingkatan indera, seperti indra, emosional, dan intelektual. Dengan begitu, aspek kognitif, efektif, dan psikomotor siswa dapat berkembang secara baik dan juga dapat berkembang sesuai dengan tingkatan pada fase pertumbuhan manusia.

Belajar Melalui Kecerdasan Majemuk Multiple Intelligences

Dalam proses kegiatan belajarnya, siswa akan mempelajari materi pembelajaran dengan menggunakan jenis kecerdasan yang paling menonjol di dalam dirinya. Pada kesempatan ini, kecerdasan yang digunakan siswa sesuai dengan karakteristik pembelajaran. Apakah karakteristik siswa tersebut bertipe audio, visual, atau kinestetik.

Teknik Pembelajaran Holistik

Beberapa teknik yang digunakan dalam pembelajaran holistik di antaranya adalah sebagai berikut.

Mengajukan Pertanyaan

Dalam proses kegiatan belajar, siswa akan menanyakan beberapa pertanyaan terkait materi pembelajaran yang sedang dibahas sembari mengaitkan materi tersebut dengan lingkungan sekitar, pengalaman, maupun dengan materi yang sudah pernah dibahas sebelumnya.

Memvisualisasikan Informasi

Pada kesempatan ini, guru akan mengajak siswa untuk meyakinkan informasi yang telah mereka dapatkan ke dalam bentuk gambar, diagram maupun dalam bentuk sketsa. Sebagai contoh, siswa mendapatkan informasi dalam bentuk objek ataupun situasi. Maka, informasi tersebut bisa disajikan dalam bentuk gambar. Apabila siswa ingin memberikan gambaran atau hubungan antara informasi dengan topik-topik lainnya yang ingin dibahas, siswa dapat membuatnya ke dalam bentuk diagram.

Jika siswa telah berhasil memvisualisasikan informasi yang mereka dapatkan tersebut, guru akan meminta mereka untuk menjelaskan visualsasi dari informasi tersebut.

Merasakan Informasi

Apabila siswa kesulitan dalam memvisualisasikan informasi yang mereka dapatkan, siswa dapat menangkapnya dengan menggunakan indera lainnya, seperti indera peraba, pengecap, pembau, pendengaran, atau dengan memeragakan.

7 Cara Guru Mengembangkan Pendidikan Alternatif
Pendidikan alternatif menjadi tantangan bagi guru untuk menemukan model belajar yang mudah dipahami siswa melalui kegiatan yang lebih variatif.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat bahwa proses kegiatan belajar dengan menggunakan pembelajaran secara holistik dapat mengajak siswa untuk berbagi pengalaman di kehidupan nyata, yaitu dengan mengalami peristiwa-peristiwa secara langsung dalam memperoleh pengetahuan. Dalam penerapannya, pembelajaran holistik dapat membantu siswa dalam mengembangkan potensi individu dalam suasana belajar yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan, karena siswa diajak untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

Melalui pembelajaran holistik ini, siswa dapat menjadi dirinya sendiri. Siswa akan memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar dengan menggunakan cara yang sesuai dengan dirinya sendiri, dapat memperoleh kecakapan sosial karena berinteraksi, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya.

Kelebihan Pembelajaran Holistik

Berikut adalah kelebihan dari pembelajaran holistik.

1. Segala sesuatu yang dipelajari siswa merupakan unit yang saling berkaitan, bukan pembelajaran yang terlepas satu sama lain.

2. Siswa akan dihadapkan pada suatu permasalahan yang berarti dalam kehidupan manusia.

3. Pembelajaran yang dilaksanakan akan memungkinkan hubungan yang erat antara pihak sekolah dengan masyarakat.

4. Aktivitas siswa akan semakin meningkat karena dirangsang untuk berpikir sendiri dan bekerja secara mandiri atau bekerja sama dengan anggota kelompok.

5. Kegiatan pembelajaran akan mudah disesuaikan dengan minat siswa dan kesanggupan mereka dalam memahami pembelajaran.

Kekurangan Pembelajaran Holistik

Kekurangan dari pembelajaran holistik adalah sebagai berikut.

1. Kebanyakan guru masih belum siap untuk menerapkan pembelajaran holistik.

2. Pembelajaran holistik dapat memberatkan tugas guru.

3. Tidak memungkinkan adanya tujuan umum, karena tidak ada keseragaman di sekolah-sekolah antara satu dengan yang lainnya.

4. Untuk menerapkan pembelajaran holistik, sekolah harus memiliki alat-alat yang lengkap untuk melaksanakan pembelajaran ini, padahal pada umumnya kondisi sekolah masih kekurangan alat-alat untuk melaksanakan pembelajaran holistik ini.

Pembelajaran holistik dapat dilakukan dengan baik jika pembelajaran yang dilaksanakan tersebut berjalan secara alami dan natural. Selain itu, dalam penerapannya, guru membutuhkan kreativitas dan bahan-bahan atau sumber belajar yang bagus untuk membuat kegiatan belajar menjadi lebih bermakna. Oleh karena itu, untuk menerapkan model pembelajaran holistik ini guru harus memastikan apakah metode belajar ini sesuai dengan karakteristik siswa dan kondisi sekolah, supaya pembelajaran yang dilaksanakan akan berjalan secara maksimal.

Contoh Perilaku Siswa Bernalar Kritis saat Pembelajaran di Kelas
Perilaku bernalar kritis ini tidak mudah percaya dengan informasi yang diterima, melainkan mencari tahu terlebih dahulu kebenaran atas informasi yang diterima.

Melalui implementasi pembelajaran holistik, guru dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mencapai tujuan belajar, karena salah satu faktor yang dapat memengaruhi meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, yaitu faktor model pembelajaran yang digunakan guru. Pembelajaran secara holistik ini dapat menciptakan minat dan juga memiliki hubungan yang erat dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Adapun fungsi dari minat ini yaitu untuk membimbing perhatian siswa untuk merangsang perhatian mereka terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

Dengan meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, tujuan belajar dapat dicapai dengan baik dan potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang secara maksimal. Selain itu, siswa yang memiliki minat dan motivasi yang tinggi terhadap suatu pembelajaran akan memberikan perhatian yang cukup besar untuk mempelajarinya. Bahkan, mereka tidak segan untuk mengorbankan waktu dan tenaganya untuk belajar ekstra.

Maka dari itu, penting bagi guru untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, supaya mereka dapat siswa dapat memiliki konsentrasi yang bagus dalam kegiatan belajar, tidak mudah dialihkan perhatiannya terhadap hal-hal yang kurang bermanfaat dan akan meminimalisasi adanya rasa bosan ketika kegiatan belajar sedang dilaksanakan.

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.