Apa Itu Tes IQ?
Tes IQ sering dijadikan sebagai indikator bagi kesuksesan individu. Semakin tinggi hasil tes IQ, individu akan semakin dianggap cerdas dan itu akan membuatnya bisa meraih kesuksesan. Namun, apakah sebenarnya tes IQ? Bagaimana sebenarnya pengaruh tes IQ dalam kehidupan sehari-hari? Tulisan ini selanjutnya akan membahas tentang ap aitu tes IQ.
Pengertian Tes IQ
IQ (Intelligence Quotient) adalah salah satu unsur kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Kenapa salah satu? Pasalnya, ada dua kecerdasan lain yang dimiliki oleh manusia, yaitu EQ (Emotional Quotients) dan SQ (Spiritual Quotient). Meski dulu, IQ dianggap sebagai satu-satunya indikator kecerdasan manusia.
IQ ini adalah kecerdasan yang berhubungan dengan unsur-unsur kognitif. IQ ini jarang bisa dilihat secara langsung. Manusia tidak bisa mengukur IQ melalui tindakan yang nampak. Untuk mengetahui IQ, manusia harus melalui sebuah tes. Tes IQ adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kecerdasan individu.
Tes IQ ini bisa berfungsi untuk mengetahui fungsi kognitif yang berhubungan dengan kondisi mental seorang individu. Hasil dari tes ini bisa menjadi salah faktor yang mempengaruhi bidang kehidupan sehari-hari, mulai dari pendidikan hingga pekerjaan. IQ ini juga bisa diwariskan secara psikologis. Orang tua dengan hasil tes IQ tinggi akan memiliki anak-anak dengan skor IQ yang tinggi pula.
Sejarah Tes IQ
Sebenarnya, mulai kapan tes IQ ini diadakan? Mengapa semakin hari semakin banyak orang yang melakukan tes IQ ini?
Menurut sejarahnya, tes IQ pertama kali diadakan di Prancis, pada tahun 1916. Saat itu, Binet dan Simon ingin menguji IQ anak-anak di sekolah dasar yang mengalami gangguan kognitif. Anak-anak yang mengalami gangguan kognitif itu kemudian diberikan pengajaran. Setelah itu, anak-anak tersebut diberikan sejumlah rangkaian tes yang meliputi bagaimana tingkat pemahaman, penilaian, serta penalaran. Tes tersebut juga ingin menguji hubungan antara kecerdasan kognitif dengan kondisi mental.
Tes IQ ini kemudian dibawa oleh Lewis Terman ke Universitas Stanford dan diadakan berbagai perbaikan. Akhirnya, Terman menghasilkan sebuah tes IQ yang diberi nama tes IQ Stanford-Binet. Tes inilah yang kemudian digunakan oleh berbagai orang di dunia dari waktu ke waktu. Tes ini menjadi ukuran kecerdasan bagi setiap individu.
Kenapa Melakukan Tes IQ
Lalu, kapan tes IQ perlu dilakukan? Kenapa perlu melakukan tes IQ? Sebagaimana penjelasan sebelumnya, tes IQ ini bertujuan untuk melihat tingkat kecerdasan kognitif. Kecerdasan kognitif ini meliputi kemampuan dalam bidang matematika, bahasa, spasial, dan analisis.
Tes IQ tidak menjadi indikator perkembangan bakat di masa yang akan datang. Tes IQ bukan menjadi satu-satunya indikator kecerdasan kognitif. Melakukan tes IQ tidak serta merta meningkatkan kecerdasan kognitif, melainkan hanya untuk mengetahui berapa tingkat kecerdasan kognitif yang dimiliki.
Siapa yang Perlu Melakukan Tes IQ
Pertanyaan selanjutnya adalah, siapa yang perlu melakukan tes IQ? Apakah semua orang harus melakukan tes IQ? Jawabannya, tentu tidak. Sebagaimana tujuannya, tes IQ untuk mengetahui berapa tingkat kecerdasan kognitif individu. Jadi, yang perlu melakukan tes IQ tentu yang ingin mengetahui tingkat kecerdasan kognitifnya saja. Tidak semua orang perlu melakukan tes IQ.
Namun, ada juga beberapa kondisi yang membuat seseorang harus melakukan tes IQ. Sebagai contohnya, saat usia kehamilan 35 minggu, seorang ibu perlu melakukan screening intelektual calon bayinya. Orang tua yang khawatir ada disabilitas intelektual pada anaknya juga dapat meminta anaknya untuk melakukan tes IQ.
Ada juga seseorang yang melukan tes IQ untuk perluan persyaratan administrasi. Sebagai contohnya, persyaratan yang berhubungan dengan seleksi pendidikan maupun pekerjaan. Beberapa perusahaan terkadang melakukan tes IQ sebagai salah satu syarat penerimaan pegawai.
Prosedur Tes IQ
Bagaimana prosedur pelaksanaan tes IQ ini? Tes IQ dilakukan dengan cara menjawab sejumlah pertanyaan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya tes IQ ini berlangsung selama 3 jam. Peserta tes IQ harus menjawab semua pertanyaan dari soal-soal yang diujikan. Soal-soal tes IQ ini meliputi soal matematika, penalaran, dan pengetahuan umum.
Saat melakukan tes IQ, peserta tes diharapkan bisa fokus dan konsentarsi selama waktu pelaksanaan tes. Tujuannya agar tes bisa menunjukkan hasil yang maksimal dan sesuai. Peserta juga diminta menjawab pertanyaan dengan hati-hati, tidak perlu terburu-buru.
Hingga saat ini, ada empat jenis tes IQ yang biasa diujikan, yaitu sebagai berikut.
- Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence
- Stanford-Binet Intelligence Scales
- Differential Ability Scales
- Kaufman Assessment Battery for Children
Keempat tes di atas sudah terstandarisasi internasional dan sudah melalui serangkaian uji klinis. Soal-soal yang ada pada keempat jenis tes tersebut juga sudah sesuai dengan standar populasi secara umum.
Hasil Tes IQ
Bagaimana hasil tes IQ? Apa saja kategori tingkat kecerdasan yang didapat dari tes IQ ini? Menurut tes IQ dari Stanford-Binet edisi ke-5 (SB5) yang dipublikasikan tahun 2003, ada beberapa klasifikasi kecerdasan kognitif yang disusun terhadap hasil tes IQ, di antaranya :
- Rentang IQ 144+, kelompok sangat berbakat atau sangat maju
- Rentang IQ 130—144, kelompok berbakat atau maju
- Rentang IQ 120—129, kelompok superior
- Rentang IQ 110—119, kelompok di atas rata-rata/rerata tinggi
- Rentang 90—109, kelompok rata-rata
- Rentang 80—89, kelompok di bawah rata-rata/rerata rendah
- Rentang 70—79, kelompok IQ dengan borderline impaired or delayed
- Rentang 55—69, kelompok IQ dengan gangguan atau keterlambatan ringan
- Rentang 40—54, kelompok IQ dengan gangguan atau keterlambatan moderat
Tentunya, kategori ini tidak berlaku secara umum terhadap semua jenis tes IQ. Hasil dan kategori tes IQ ini tergantung dari jenis tes IQ yang digunakan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada banyak jenis tes IQ yang bisa digunakan. Tentunya, setiap jenis tes ini akan memiliki hasil dan kategori yang berbeda-beda pula.
Fakta Seputar Tes IQ
Ada beberapa fakta yang perlu diketahui tentang tes IQ ini, antara lain sebagai berikut.
1. Tes IQ Bukan Menjadi Satu-satunya Indikator Pengukur Kecerdasan
Seseorang tidak bisa dikatakan tidak cerdas apabila skor IQ-nya rendah. Pasalnya, tes IQ bukanlah satu-satunya indikator pengukur kecerdasan.
2. Tes IQ Bukan Pencerminan Kepribadian Seseorang
Tes IQ bukan pencerminan kepribadian seseorang. Kepribadian tidak hanya dilihat dari kecerdasan intelektual saja. Ada banyak faktor yang memengaruhinya.
3. Skor IQ Bisa Berubah
Skor IQ ini bisa berubah. Skor IQ bisa naik, bisa juga turun. Tes IQ yang dilakukan saat kecil akan berbeda dengan tes yang dilakukan ketika dewasa.
4. Semakin Tinggi Skor IQ Semakin Berpotensi Mengalami Gangguan Mental
Semakin tinggi skor IQ, semakin berpotensi mengalami gangguan mental. Beberapa nama seperti John Nash, Abraham Lincoln, Isaac Newton, dan Ernest Hemingway adalah orang-orang ber-IQ tinggi yang mengalami gangguan mental.
Demikian artikel tentang ap aitu tes IQ. Semoga artikel ini bisa memberikan pemahaman kepada Anda tentang apa itu tes IQ.