Apa Fungsi Micro Teaching untuk Guru?
Micro teaching atau pembelajaran mikro biasanya dilakukan oleh calon guru. Micro teaching adalah salah satu tes yang harus dilalui oleh seorang calon guru. Harapannya micro teaching bisa membuat guru melakukan praktik mengajarnya. Dan juga mengasah kesiapan mental calon guru untuk menampilkan keterampilan mengajarnya di depan kelas.
Artikel ini selanjutnya akan membahas micro teaching secara lebih mendalam. Juga memaparkan apa fungsi micro teaching untuk guru.
Pengertian Micro Teaching
Berdasarkan asal katanya, micro teaching berasal dari dua kata, yaitu micro yang berarti kecil, sempit, dan sejenisnya. Sedangkan teaching artinya mengajar. Jadi, dari asal katanya micro teaching adalah mengajar yang dipersempit. Micro teaching berusaha memberikan keterampilan mengajar yang sederhana bagi para calon guru.
Seorang calon guru, meski sudah belajar beragam teori pendidikan, tidak serta merta bisa langsung mengajar dengan baik. Mengajar adalah sebuah keterampilan yang perlu dipelajari dan terus diasah. Itulah mengapa semakin lama mengajar, keterampilan mengajar akan semakin baik.
Sebelum bisa mengajar dengan baik, seorang guru harus mengasah keterampilan mengajarnya terlebih dahulu. Melakukan praktik teori-teori mengajarnya di depan kelas dan micro teaching adalah cara mengasah keterampilan mengajar tersebut.
Beberapa ahli memiliki definisi yang beragam tentang micro teaching, di antaranya:
Sukirman
Pengertian micro teaching yang pertama disampaikan oleh Sukirman (2012), Sukirman mendefinisikan micro teaching sebagai keterampilan mengajar secara micro yaitu sebuah pembelajaran dengan salah satu pendekatan atau cara untuk melatih penampilan mengajar yang dilakukan secara micro atau disederhanakan.
Sukirman juga menjelaskan bahwa penyederhanaan yang dimaksudkan di sini adalah dari sejumlah komponen. Seperti waktu mengajar, materi yang disampaikan di kelas, keterampilan dasar yang dijelaskan, dan lain sebagainya. Dengan begitu, proses kegiatan mengajar jadi lebih sederhana dari segi waktu dan materinya.
Ini bertujuan agar calon guru bisa mengajar dengan baik di depan kelas. Mengajar secara sederhana namun tetap bisa dimengerti oleh murid-muridnya.
Barnawi dan Arifin
Menurut Barnawi dan Arifin (2016) micro teaching merupakan metode yang digunakan di lingkungan pendidikan guru dan lingkungan belajar mengajar lainnya.
Melalui pelatihan metode pengajaran micro teaching para calon guru akan mempelajari sejumlah keterampilan. Seperti keterampilan dasar dalam kegiatan mengajar, mempraktikkan keterampilan dasar mengajar tersebut, melakukan diskusi terkait masalah dalam mengajar, dan lain sebagainya.
Micro teaching adalah pelatihan calon guru untuk mempraktikkan ilmu-ilmu mengajarnya di depan kelas.
Asril
Terakhir, definisi micro teaching dikemukakan oleh Asril (2011), yang mendefinisikan micro teaching sebagai sebuah model pengajaran yang diperkecil dan memiliki istilah lain real teaching.
Adapun makna dari "diperkecil" di sini yaitu mencakup beberapa hal. Pertama, jumlah siswa atau yang terbatas, ruang kelas terbatas, waktu pembelajaran yang terbatas, dan lain-lain. Model pengajaran terbatas ini sebagai praktik mengasah kemampuan calon guru, sebelum mengajar di kelas yang lebih luas lagi.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, bisa disimpulkan bahwa micro teaching adalah suatu metode pelatihan bagi calon guru untuk mendapatkan dan menguasai keterampilan mengajar melalui proses pengajaran yang dibuat sederhana.
Penyederhanaan kegiatan mengajar ini nantinya bisa memudahkan calon guru untuk memahami dasar dalam mengajar. Sekaligus mempelajari dan mempraktikkan teknik dalam menyampaikan materi mengajar yang baik dan benar di kelas.
Aspek-aspek Micro Teaching
Sebagaimana yang dijelaskan dalam beberapa definisi micro teaching, kegiatan micro teaching bertujuan mengasah aspek-aspek atau keterampilan mengajar di depan kelas. Berikut adalah aspek-aspek yang diasah dari sebuah kegiatan micro teaching yang dikemukakan oleh Barnawi dan Arifin (2016).
1. Keterampilan Membuka dan Menutup Kelas
Seorang calon guru perlu memiliki keterampilan membuka dan menutup kelas. Kedua hal tersebut menjadi kunci penting kesuksesan sebuah proses belajar.
Dengan memiliki keterampilan membuka kelas yang baik, seorang calon guru bisa mengambil perhatian murid-muridnya untuk tertarik dan fokus pada proses belajar yang akan berlangsung.
Sedangkan keterampilan menutup kelas menjadi penting untuk mengetahui apakah murid sudah memahami materi pelajaran yang sudah disampaikan apa belum.
2. Keterampilan Menyampaikan Materi Pelajaran
Keterampilan menyampaikan materi pelajaran menjadi kunci keberhasilan sebuah proses belajar. Bila calon guru memiliki keterampilan menyampaikan materi pelajaran dengan baik, maka murid-muridnya akan mampu memahami materi pelajaran.
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa proses belajar telah berakhir dengan baik.
3. Keterampilan Melakukan Variasi Metode Mengajar
Melakukan beragam variasi metode mengajar adalah hal yang sangat penting. Variasi mengajar ini bisa membuat murid-murid tertarik dan semangat belajar. Mereka tidak bosan karena hanya diajar dengan metode yang itu-itu saja.
Micro teaching membuat guru memiliki keterampilan metode mengajar yang variatif.
4. Keterampilan Penguatan Karakter
Sejatinya proses mengajar tidak hanya bertujuan membuat murid memahami materi pelajaran saja. Tetapi juga memperkuat karakter murid.
Micro teaching membuat calon guru memiliki keterampilan penguatan karakter murid-muridnya.
5. Keterampilan Bertanya
Pembelajaran yang efektif tentunya tidak hanya bersifat satu arah saja. Untuk mengetahui sejauh mana penerimaan murid terhadap materi yang sudah diajarkan, guru harus bisa memiliki keterampilan menggali pertanyaan dari murid-muridnya.
Micro teaching akan mengasah keterampilan bertanya para calon guru.
6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelas
Agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan dipahami, maka diskusi kelas adalah jalan terbaik. Dengan micro teaching, calon guru akan diasah keterampilannya dalam membimbing diskusi kelas.
Fungsi Micro Teaching
Lalu apa fungsi micro teaching untuk guru? Mengapa seorang calon guru harus melalui pelatihan micro teaching ini?
Berikut adalah beberapa funsgi micro teaching untuk guru :
1. Mengasah Keterampilan Mengajar
Sebagaimana tujuan dari micro teaching, fungsi pertama dari micro teaching adalah untuk mengasah keterampilan mengajar para calon guru.
Calon guru tentu belum punya pengalaman mengajar, sehingga pelatihan micro teaching ini diharapkan bisa mengasah keterampilan mengajar para calon guru.
2. Sarana Praktik Teori-teori yang Telah Dipelajari
Seoran guru tentu tak hanya harus hafal teori-teori pengajaran saja, tetapi harus mampu mempraktikkan teori-teori yang telah dipelajarinya. Dalam penerapannya, micro teaching menjadi sarana praktik teori-teori yang telah dipelajari tersebut.
3. Meningkatkan Kompetensi Mengajar
Micro teaching berfungsi meningkatkan kompetensi mengajar seorang guru. Di micro teaching inilah kompetensi mengajar calon guru diasah sekaligus ditingkatkan.
4. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Micro teaching berfungsi meningkatkan rasa percaya diri guru. Dengan rasa percaya diri yang baik, tentunya seorang calon guru bisa mengajar dengan baik.
5. Sarana Penelitian Kelas
Micro teaching juga bisa berfungsi sebagai sarana penelitian kelas. Melalui micro teaching ini, seorang calon guru bisa tahu bagaimana proses mengajar yang telah dilakukan. Juga meneliti metode mengajar apa yang paling efektif untuk diterapkan.
Kesimpulannya, micro teaching adalah sebuah pelatihan yang sangat penting bagi seorang calon guru. Dengan micro teaching ini, calon guru bisa menjadi seorang guru yang mumpuni.