Ajarkan Anak untuk Tetap Berbuat Baik Meskipun Bukan Memberi Uang dengan Cara Ini
Kebaikan merupakan bahasa universal. Tak peduli apapun agama, suku, ras, dan budayanya. Berbuat baik adalah landasan bagi seseorang untuk mengetahui bagaimana caranya berbuat dan bersikap dengan baik dan benar. Oleh karena itu, berbuat baik memiliki banyak manfaat bagi yang melakukannya, baik manfaat fisik maupun emosional.
Berbuat baik dapat dilakukan kepada setiap makhluk hidup yang ditemui, entah itu sesama manusia, hewan, maupun alam semesta. Berbuat baik juga tidak mengenal usia. Semua orang bisa berbuat baik mau itu anak kecil, remaja, dewasa, bahkan lansia.
Pada anak-anak dan remaja, berbuat baik tidak dapat dilakukan hanya dengan memikirkan dan membicarakannya saja. Kebaikan dipelajari melalui apa yang mereka rasakan dan sesuatu yang sering mereka lakukan. Itu sebabnya mengajarkan kebaikan sangat penting untuk diterapkan sejak dini agar mereka terbiasa berbuat baik.
Terdapat banyak manfaat yang akan didapatkan anak ketika mereka berbuat baik. Yang pertama, anak-anak akan merasa lebih bahagia. Perasaan baik tersebut berasal dari endorphin yang mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan rasa senang, koneksi sosial, dan kepercayaan. Oleh karena itulah, bisa dikatakan perasaan senang dapat menular.
Manfaat kedua ketika anak berbuat baik yaitu mereka dapat hidup lebih sehat dan tidak mudah stress. Menjadi seseorang yang baik ternyata dapat memicu pelepasan hormon oxytocin yang memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Hormon ini dapat meningkatkan kebahagiaan seseorang secara signifikan dan mengurangi stress.
Selain meningkatkan kebahagiaan dan membuat sehat, berbuat baik juga dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Ketika kita melakukan perbuatan baik maka rasa bangga, rasa sejahtera, dan rasa kepemilikan akan tumbuh dalam diri orang tersebut. Berbuat baik kepada orang lain juga membantu anak untuk dapat menghargai sesuatu yang sudah mereka miliki.
Banyak yang mengira bahwa berbuat baik hanya sebatas memberi atau menyumbangkan sejumlah uang bagi mereka yang kurang mampu. Sebenarnya, berbuat baik tidak terpaku pada materi. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengajarkan anak-anak berbuat baik meskipun bukan dengan cara memberi uang. Jika kita hanya mengajarkan anak untuk berbuat baik dengan memberikan uang saja, dikhawatirkan mereka akan beranggapan bahwa uang adalah solusi untuk segala masalah.
Sebab itulah, orang tua wajib mengajarkan anak untuk tetap berbuat baik meskipun bukan memberi uang. Cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
4 Cara Berbuat Baik Tanpa Memberi Uang
1. Menolong Seseorang yang Membutuhkan Bantuan
Cara pertama untuk berbuat baik tanpa memberi uang yaitu menolong seseorang yang membutuhkan bantuan.
Manusia merupakan makhluk sosial. Dalam kata lain, manusia tidak bisa hidup sendiri ataupun melakukan semuanya seorang diri. Membutuhkan bantuan orang lain merupakan hal yang wajar dirasakan manusia ketika beban atau masalah yang dipikul terlalu berat dan sulit diselesaikan sendiri.
Orang tua perlu memberi pengertian bahwa kita pasti membutuhkan bantuan orang lain. Walaupun tidak saat ini, tetapi kita mungkin saja membutuhkannya di lain hari. Oleh karena itu, ketika ada seseorang yang terlihat membutuhkan bantuan maka kita berikan pertolongan. Orang tua dapat memulainya dengan meminta tolong kepada anak untuk membantu pekerjaan rumah yang ringan. Dengan demikian, anak akan terlatih untuk memberikan bantuan kepada sesama.
Jika ia sudah terbiasa memberikan bantuan, maka ia tak segan untuk menolong orang lain yang kesusahan dan bukan karena terpaksa. Jika telah terbiasa untuk tolong menolong, semua akan terasa mudah dilakukan.
2. Terapkan 3S (Salam, Senyum, Sapa)
Cara kedua untuk berbuat baik tanpa memberi uang adalah terapkan 3S yaitu Salam, Senyum, Sapa.
Berbuat baik tidak hanya sekedar menolong seseorang yang sedang kesusahan. Ramah kepada orang lain juga merupakan contoh perbuatan baik yang sederhana dan mudah dilakukan. Ketika kita ramah kepada orang lain, maka kita akan menebarkan aura positif yang dapat dirasakan oleh orang tersebut.
Selain mentransfer kebahagiaan, bersikap ramah kepada orang lain juga membantu kita dalam bersosialisasi di lingkungan sekitar. Jika kita ramah kepada orang lain maka orang tersebut pun kemungkinan besar juga akan ramah kepada kita. Dengan demikian, kita menjadi mudah untuk diterima oleh masyarakat.
Orang tua dapat mengajarkan sikap ramah dan sopan dimulai dari mengajari ucapan yang sopan saat menyapa orang-orang terdekat dalam keluarga. Ajari si kecil untuk memanggil anggota keluarga yang lebih tua menggunakan sebuatn ‘om’, ‘tante’, ‘kakak’, dan lainnya. Orang tua juga dapat menjelaskan pada anak jika ia murah senyum maka ia bersikap ramah pada orang lain dan hal tersebut merupakan perilaku positif.
3. Membantu Kegiatan Gotong Royong di Lingkungan Rumah
Cara ketiga untuk berbuat baik tanpa memberi uang adalah membantu kegiatan gotong royong di lingkungan rumah. Gotong royong merupakan sikap melakukan suatu pekerjaan secara bersama-sama. Sehingga pekerjaan yang pada mulanya berat menjadi ringan, mudah dilakukan, dan dapat mencapai hasil yang maksimal.
Prinsip gotong royong sesungguhnya merupakan karakteristik bangsa Indonesia sesuai dengan Pancasila yaitu sila ke – lima, ‘Persatuan Indonesia’. Sikap gotong royong dapat ditanamkan sejak dini demi meningkatkan kesadaran akan pentingnya sikap ini dalam kehidupan bermasyarakat.
Orang tua dan masyarakat sekitar dapat berkolaborasi untuk menumbuhkan sikap gotong royong anak dengan mengajak dan mengajari mereka tentang hal-hal sederhana. Misalnya, mengajarkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya, baik itu di dalam rumah maupun di lingkungan rumah. Orang tua dan warga membiasakan anak untuk hidup bersih dan sehat sejak dini agar anak terbiasa dengan pola tersebu ketika dewasa nanti.
Dengan demikian, anak akan terbiasa ketika mengikuti kegiatan gotong royong untuk membersihkan lingkungan rumah. Tak hanya berbuat baik kepada masyarakat, gotong royong membersihkan lingkungan adalah cara berbuat baik kepada lingkungan hidup kita.
4. Mengikuti Kegiatan Sosial sebagai Relawan
Cara keempat untuk berbuat baik tanpa memberi uang yaitu menjadi relawan dalam kegiatan sosial. Relawan merupakan sekumpulan orang yang bekerja secara sukarela untuk membantu pelayanan atau suatu organisasi tertentu tanpa menginginkan atau melibatkan uang sebagai imbalan dari kerja kerasnya.
Orang tua dapat mengajari anak bahwa tak selamanya berbuat baik itu hanya dengan menyumbangkan uang saja, tetapi juga dapat dilakukan dengan menyumbangkan tenaga.
Ada beberapa kegiatan sosial yang dapat mengikutsertakan peran anak di dalamnya, seperti berkunjung ke panti asuhan. Orang tua dapat mengagendakan kunjungan ke panti asuhan bersama anak dalam periode waktu tertentu. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa empati anak sekaligus mengajari tentang arti syukur kepada mereka.
Ketika mengunjungi panti asuhan, orang tua dapat memberitahu anak bahwa mereka dapat berbuat baik dengan memberikan baju atau mainan terbaik mereka untuk anak-anak yang ada di panti. Jelaskan kepada anak bahwa meskipun barang terbaik mereka diberikan untuk anak-anak panti asuhan, tetapi mereka memiliki kesempatan untuk membelinya lagi. Sedangkan anak-anak panti asuhan tidak memiliki kesempatan itu. Hal ini juga menjadi sarana belajar anak untuk saling berbagi kepada sesama.
Demikian artikel mengenai Ajarkan Anak untuk Tetap Berbuat Baik Meskipun Bukan Memberi Uang dengan Cara Ini. Untuk mendapatkan informasi seputar pendidikan lainnya Anda dapat mengikuti blog.kejarcita.id. Semoga bermanfaat!