8 Cara Brainstorming yang Tepat Dalam Belajar
Brainstorming merupakan salah satu kegiatan pembelajaran di kelas untuk mendorong terjadinya penyampaian ide atau pengalaman pembelajaran mengenai permasalahan yang dibahas. Brainstorming menuntut siswa untuk berkembang, lebih aktif di kelas, dan percaya diri. Kegiatan ini juga membantu adanya refleksi dalam kelompok.
Metode brainstorming dalam kegiatan pembelajaran juga hampir sama dengan metode diskusi yang bertujuan untuk menghimpun gagasan, pengetahuan serta pengalaman dari semua siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran. Perbedaannya, pada metode diskusi, gagasan dari seorang bisa ditanggapi oleh siswa lain. Namun, pada metode brainstorming gagasan tidak untuk ditanggapi, hanya untuk disampaikan saja.
8 Cara Brainstorming yang Tepat Dalam Belajar
Brainstorming ini dilakukan oleh guru untuk memancing siswa mengeluarkan gagasan kreatif yang terlintas dalam pikirannya guna memecahkan suatu persoalan. Pada kegiatan brainstorming, tidak ada kritikan atau saran guna menumbuhkan rasa percaya diri siswa dan tidak takut untuk menyampaikan pendapat. Hasil dari brainstorming ini nantinya bisa digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki serta meningkatkan proses belajar. Berikut adalah 8 cara brainstorming yang tepat dalam belajar.
1. Tetapkan Tujuan
Sebelum melakukan brainstorming, akan lebih efektif jika guru menentukan tujuan terlebih dahulu. Dengan adanya tujuan, brainstorming akan lebih terarah. Sebelum melakukan brainstorming, tentukan terlebih dahulu apa tujuan dilaksanakan brainstorming, apa saja masalah yang akan dibahas dalam brainstorming, apa saja kendala yang mungkin menghambat sebuah pembelajaran, dan lain-lain.
Menentukan tujuan adalah faktor paling utama agar brainstorming berjalan dengan lancar. Tujuan dapat menjadi tolok ukur sebuah keberhasilan dan jawaban dari semua pertanyaan yang ada. Dengan menentukan tujuan, brainstorming akan sesuai dan terarah, membuat sebuah masalah dalam belajar akan menemukan jawabannya dengan cepat dan benar.
2. Menghindari Terlalu Banyak Orang
Mungkin dalam aturan brainstorming, semakin banyak ide akan semakin baik. Akan tetapi, tahukah Anda? Brainstorming yang dilakukan oleh terlalu banyak orang bisa saja tidak efektif karena menyatukan ide dari beberapa orang sekaligus akan memakan waktu yang lama dan kurang kondusif. Sebaiknya dalam melakukan brainstorming, Anda cukup mengundang 5—8 orang saja agar brainstorming berjalan dengan efektif dan kondusif.
Selain itu, terlalu banyak orang akan membuat suasana gaduh dan tidak menemukan penyelesaian suatu masalah. Biasanya, semakin banyak orang malah menambah sebuah masalah, meskipun dari awal sudah menentukan tujuan yang jelas. Dalam hal ini brainstorming berarti bisa dilakukan secara berkelompok dengan membagi siswa ke dalam kelompok terlebih dahulu.
3. Memberikan Waktu Berpikir kepada Tim
Sebelum sesi brainstorming dilakukan, Anda bisa memberikan waktu pada tim Anda untuk berpikir terlebih dahulu. Setidaknya berilah waktu kurang lebih 15 menit sebelum brainstorming dilakukan. Dengan begitu, setiap anggota tim akan memiliki gagasan ide tersendiri dan tidak hanya mengikuti ide anggota lainnya. Dengan memberikan waktu ini setiap tim akan lebih produktif dalam melakukan sesi brainstorming.
Selain itu, jika Anda memberikan waktu pada anggota tim untuk berpikir terlebih dahulu, setiap anggota akan menjadi lebih bebas berpikir untuk menciptakan ide baru. Hal ini membuat Anda tahu mana anggota yang produktif dan mana yang pasif.
4. Sampaikan Aturan Brainstorming pada Semua Anggota Tim
Sebelum melakukan sesi brainstorming, Anda harus menyampaikan beberapa aturan dalam melakukan brainstorming. Karena brainstorming berbeda dengan diskusi biasa yang tidak memiliki aturan paten yang harus dipatuhi semua anggota tim. Maka dari itu penting sekali menyampaikan aturan brainstorming sebelum sesi dimulai.
5. Semua Anggota Tim Dilarang Mengkritik Ide dari Anggota Tim Lainnya
Setiap anggota diharuskan menyampaikan ide yang dimilikinya, tidak peduli seberapa liar ide yang akan disampaikan. Semakin banyak ide yang disampaikan, maka akan semakin baik. Semua anggota tim diharuskan untuk mampu membangun dan menggabungkan ide yang ada.
6. Efektifkan waktu Brainstorming
Sesi brainstorming pada umumnya berlangsung pada kurun waktu sekitar 30—40 menit saja, karena jika terlalu lama akan mengakibatkan kurang produktifnya anggota tim. Maka dari itu, penting sekali memanfaatkan waktu yang hanya sedikit untuk melakukan sesi brainstorming yang efektif dan kondusif. Semakin lama sesi dilakukan, tingkat kejenuhan dan kebosanan setiap anggota akan muncul. Hal ini akan menyebabkan sesi brainstorming tidak berjalan lancar dan tidak menemukan hasil.
Jika dalam jangka waktu 30—40 menit, hasil belum juga ditemukan, Anda dapat membuat sebuah opsi untuk beristirahat terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar semua anggota tim merasa segar dan mampu diajak berpikir kembali. Waktu istirahat ini bisa dilakukan dalam beberapa menit, misalnya 5—10 menit.
7. Catat Semua Ide
Usahakan dalam melakukan sesi brainstorming, Anda mencatat semua ide yang disampaikan. Kemudian, dalam melaksanakan brainstorming, usahakan pula untuk menyediakan papan atau buku guna mencatat ide yang disampaikan. Hal ini bertujuan untuk mencatat agar tidak lupa ataupun agar ide dapat diterima semua anggota tim. Selain itu, mencatat ide juga dapat dijadikan salah satu dokumentasi yang mampu dipertanggungjawabkan sebagai laporan hasil brainstorming.
Selain sebagai dokumentasi akhir, dengan mencatat semua ide yang ada. Sesi brainstorming akan berjalan dengan teratur dan tertata. Hal ini mampu digunakan untuk memetakan beberapa ide yang mungkin bisa digabung menjadi satu. Selain itu, dapat memudahkan penggabungan ide agar menjadi suatu hasil yang kompleks dan dapat diterima semua anggota tim.
8. Memilih Leader Brainstorming
Agar sesi brainstorming berjalan lancar dan efektif, leader diperlukan untuk memberikan arahan dan mengambil kesimpulan dalam sesi brainstorming. Penting sekali peran seorang leader dalam sesi brainstorming ini. Salah satu tujuan adanya leader ialah untuk memimpin jalannya brainstorming. Dengan adanya leader yang aktif, brainstorming akan berjalan dengan mudah dan kondusif.
Fungsi leader selanjutnya adalah mengawal jalannya brainstorming agar tidak melenceng dari tujuan utama brainstorming. Jika sesi brainstorming dikawal oleh seorang leader yang mampu mengarahkan dan menyampaikan aturan dan tujuan brainstorming dilaksanakan. Hal itu akan memudahkan sesi brainstorming berjalan lancar dan menemukan hasil yang diharapkan.
Itulah 8 cara melakukan brainstorming dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil dari brainstorming ini bisa dijadikan evaluasi guna menciptakan pembelajaran yang lebih baik di masa depan.