7 Tugas Prakarya Kreatif yang Bisa Dicoba Guru
Kurikulum pendidikan yang sering diperbaharui menuntut para pendidik dan siswa untuk bisa beradaptasi dengan cepat. Seperti halnya diwajibkannya pelajaran prakarya dalam Kurikulum 2013. Pelajaran ini punya peran penting sehingga menempati kelompok wajib yang perlu diterapkan. Siswa mulai dari jenjang SD hingga tingkat menengah atas ditekankan agar mendapatkannya. Hal demikian diharapkan bisa mengembangkan potensi mereka dan siap terjun di masyarakat.
Disadari maupun tidak, saat ini pembelajaran yang berlangsung di kelas lebih menekankan metode yang interaktif. Grafura & Wijayanti (2012:59) menegaskan bahwa metode pembelajaran terus berkembang yang mana mengarah pada keterlibatan siswa.
Peserta didik tidak hanya menjadi objek dalam kegiatan belajar mengajar. Namun, mereka juga menjadi subjek dalam menyerap ilmu dan mengembangkan skillnya. Dalam kata lain, guru berperan sebagai fasilitator bagi siswa untuk mengaplikasikan setiap pengetahuan baru yang dibahas di kelas. Prakarya inilah salah satu cara yang bisa berdampak besar jika dilakukan dengan optimal.
Manfaat dan Tujuan Prakarya untuk Siswa
Diberlakukannya prakarya dalam kurikulum pembelajaran tentu punya tujuan dan harapan besar. Prinsip dari metode ini adalah kreativitas. Semakin bagus tingkat kreasi anak, maka semakin mudah mereka menghadapi persoalan kehidupan di masa depan. Terlebih lagi jika kemampuan tersebut didukung tekonologi yang canggih dan akurat. Hasilnya tentu bisa melahirkan generasi unggul yang inovatif.
Kemudian ketika berbicara tentang pengembangan materi, ada satu prinsip juga yang harus dijaga. Guru menjadi medium untuk melancarkan kegiatan kreatif siswa. Dalam materi prakarya, guru semestinya mampu mengolah materi agar tersampaikan dengan lebih cepat dan menyenangkan. Prosesnya sangat penting. Bahkan, prakarya adalah pembelajaran yang sebenarnya tidak melihat hasil akhir. Namun, sisi yang diutamakan adalah aktivitas berlangsungnya metode tersebut.
Siswa tidak diharapkan menghasilkan produk akhir yang bagus. Justru proses dan segala upaya yang dilakukan selama pembuatan itulah yang menjadi tolak ukur. Bagaimana siswa mengatasi problem ketika ada bahan yang tidak sesuai instruksi, bagaimana menghadapi gangguan pada alat yang digunakan, bagaimana mengetahui kandungan ataupun fungsi dari setiap komponen calon produk, dan lain sebagainya. Bahkan yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana sikap mereka dalam bekerja secara tepat, cepat, dan beretika.
Sia-sia jika prakarya hanya diarahkan pada produk semata. Dalam pembelajaran ini, guru harus mampu mendorong kreativitas peserta didiknya. Terdapat seni berkreasi yang diharapkan hadir selama prakarya berlangsung. Siswa bisa berkarya secara leluasa dengan menggunakan dasar materi yang diperolehnya dari guru.
Penilaian atas hasil akhir dari karya tersebut hanyalah pelengkap yang memotivasi siswa. Namun, proses di balik pembuatannya mengandung nilai yang lebih tinggi dan bermakna. Belajar secara kreatif dan ilmiah adalah metode yang cerdas agar siswa mempu menjadi manusia pembelajar yang mau memperbaiki kesalahan-kesalahannya.
Contoh Prakarya Kreatif yang Bisa Diterapkan Rekan Guru
Bagi Anda yang kehabisan ide dalam pelajaran prakarya, cobalah 7 rekomendasi berikut ini. Tidak harus ribet dan mewah, prakarya sederhana pun akan sangat bermanfaat untuk melatih potensi siswa. Anda bebas mengkreasikan, disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang Anda susun.
1. Produksi Tempe
Mengolah dan menghasilkan makanan berupa tempe dapat menjadi pilihan pelajaran prakarya. Banyak sekali yang bisa digali dan dipelajari siswa. Sebelum melakukannya, Anda tentu harus mengadakan kunjungan dan observasi langsung ke pabrik tahu dan tempe, melihat proses produksinya agar bisa dipraktekkan di sekolah. Ajak siswa mengamati proses pengolahannya.
Dalam melaksanakan prakarya ini, Anda harus siap mendampingi mereka secara optimal. Tugaskan pada mereka untuk mencatat setiap langkah yang dilakukan dan permasalahan yang dihadapi. Tidak hanya mengetahui kandungan dari tempe, proses fermentasi yang terjadi, atau manfaat kedelai, tapi siswa juga belajar bekerja sama dengan teman sekelasnya.
2. Budidaya Lele
Prakarya ini cocok diterapkan pada siswa tingkat SMA dalam rentang waktu yang panjang. Prosesnya memang lebih ribet dan membutuhkan dana lebih besar dari mengolah kedelai. Jika sekolah tempat Anda mengajar memiliki anggaran banyak untuk kegiatan prakarya, maka menjadi keputusan tepat untuk melakukan budidaya lele.
Siswa dapat belajar tentang cara berkembang biak lele, jenisnya, ciri-cirinya, cara mengatasi penyakit yang menjangkit lele, pakan yang baik untuknya, hingga pada ukuran kolam yang benar agar menghasilkan ukuran lele yang ideal. Dari semua itu, Anda akan lebih mudah menunjukkan cara kerja materi pelajaran secara real daripada diajarkan dalam bentuk ceramah.
Tidak hanya siswa yang mendapatkan manfaatnya. Guru dan pihak sekolah pun dapat menjadikannya sumber dana tambahan ketika budidaya lele berhasil dilaksanakan.
3. Mendekorasi Tengkorak
Buatlah suasana belajar anatomi tubuh terasa menyenangkan di dalam kelas. Biasanya guru menggunakan alat peraga berupa tengkorak untuk mengenalkan organ tubuh manusia. Namun, tampilan tengkorak ini kurang menarik bahkan cenderung menakutkan, apalagi untuk siswa sekolah dasar.
Guna menarik minat siswa, alangkah menyenangkan jika sembari mendekorasi tengkoraknya. Mereka akan lebih antusias karena alat peraga tersebut tidak lagi terlihat seram, tapi lucu dan menggemaskan. Dari kegiatan ini juga siswa diuji kreativitasnya.
4. Daur Ulang Sampah
Prakarya daur ulang sampah memang sudah sering dilakukan di sekolah. Namun, bukan berarti ini menjadi metode yang usang. Cara ini justru tetap segar sebagai medium pembelajaran dan mengasah keterampilan.
Banyak sekali pilihan sampah yang bisa didaur ulang menjadi sesuatu yang baru lagi. Semisal membuat meja kecil dari krat botol minuman. Beri siswa instruksi untuk mengumpulkan benda tersebut. Lalu, siswa dikelompokkan untuk menghiasnya semenarik mungkin. Hasil karya mereka bisa dipajang di dalam kelas.
5. Membuat Terrarium
Jangan ragu dan takut jika aktivitas prakarya membuat siswa terkena banyak kotoran. Seperti halnya dalam pembuatan terrarium. Tanaman yang ditanam di dalam botol kaca kecil memberikan daya tarik untuk anak-anak. Biarkan mereka berkreasi dengan menata tanaman mini yang dihiasi bebatuan. Bahkan Anda juga bisa menyuruh siswa meletakkan benda kesayangannya di dalam terrarium agar lebih emosional.
6. Karya Jika Aku Menjadi
Membahas cita-cita siswa selalu menjadi hal yang menarik. Guru akan melihat bagaimana peserta didiknya memandang masa depannya sendiri. Nah, agar konsepnya lebih edukatif, buatlah prakarya "Jika Aku Menjadi". Siswa diminta untuk membuat apapun yang berhubungan dengan cita-citanya. Kemudian, mereka akan menceritakannya di depan kelas dengan dukungan karya yang telah dibuat.
7. String Art
Prakarya yang satu ini dapat menstimulasi kecerdasan kognitif siswa. Terbuat dari kayu yang sudah terjejer paku dengan pola tertentu. Anda bisa membuat pola lingkaran, bentuk love, layang-layang, dan sebagainya. Kemudian, siswa yang akan membentuknya dari benang wol. Caranya mudah sekali. Ajak siswa untuk mengaitkan benang wol tersebut dari ujung satu ke ujung lainnya yang sudah tertancap paku. Terus sambungkan hingga membentuk sesuai pola dasarnya. Sediakan benang wol dengan aneka warna agar lebih ceria.
7 prakarya di atas bukan hanya membuat siswa senang saat belajar, namun prakarya mengajarkan akan nilai kreativitas yang akan mempermudah kehidupan manusia. Begitu pun dengan nilai ilmiah yang terkandung di dalamnya. Sifat kreatif siswa menjadi lebih kuat dan punya dasar yang tepat. Pembelajaran prakarya mendorong peserta didik untuk berlaku jujur, pantang menyerah, dan percaya diri.