7 Tips Menumbuhkan Budaya Menulis Anak dengan Menyenangkan
Membaca dan menulis adalah kegiatan yang selalu ada dalam sebuah jenjang pendidikan. Kegiatan ini sangat menyenangkan bagi sebagian anak. Anak-anak yang suka membaca, bisa diarahkan untuk menyukai menulis juga. Sekalipun untuk seorang anak yang aktif, aktivitas menulis tetap bisa dikenalkan juga.
Mereka yang suka kegiatan fisik di luar ruangan, justru mempunyai banyak pengalamanan yang sebenarnya bisa menjadi bahan tulisan. Akan tetapi, mereka belum menyadarinya atau belum mengetahui cara untuk memulainya. Ini bukan berarti kita tidak bisa menumbuhkan budaya menulis kepada anak-anak. Hanya saja, perlu cara atau tips yang sedikit berbeda dan ekstra saat mendampingi. Cara yang menyenangkan, lebih tepatnya, supaya bisa lebih menarik perhatian mereka.
Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, di mana ruang gerak kita semua terbatas dengan adanya virus Corona yang membuat kita harus tetap beraktivitas di dalam rumah. Bahkan, semua instansi mengalihkan kegiatan sehari-hari mereka dari rumah masing-masing.
Berikut ada tujuh cara untuk menumbuhkan budaya menulis kepada anak dengan cara menyenangkan yang bisa dijadikan sebagai bahan referensi kita semua untuk mengisi waktu luang anak-anak di rumah atau saat rasa bosan menyapa mereka dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di dalam rumah kita.
1. Mulai dari Kebiasaan Orang Tua
Konon katanya, orang tua dan orang terdekat adalah sosok panutan yang cepat ditiru oleh anak. Dengan kata lain, jika kita ingin menumbuhkan budaya menulis kepada anak, mulailah dari diri kita sebagai orang tua. Biasanya anak akan terkesan seperti mengganggu, tetapi sebenarnya itu adalah awal mula anak untuk mengikuti, mengerjakan apa yang sedang kita lakukan. Karena itu tak hanya untuk menumbuhkan budaya menulis, tetapi perilaku meniru ini juga bisa dilakukan untuk membentuk watak dan sifat anak di masa yang akan datang.
2. Memberi Buku Cerita Anak Bergambar dan Berwarna
Menyediakan buku bacaan kepada anak, sedikit banyak akan mempengaruhi anggaran rumah tangga kita. Karena mau tidak mau kita harus membeli beberapa buku cerita anak bergambar dan full colour supaya dapat menarik minat baca anak terlebih dahulu. Dan untuk bisa lebih berhemat, kita bisa membeli buku baca anak bekas, tetapi yang dalam kondisi baik dan bagus. Saat anak sudah tertarik dengan kegiatan membaca, secara otomatis daya imajinasi mereka akan tumbuh dan berkembang secara perlahan. Saat itulah kita mengarahkan anak-anak untuk menuangkan apa yang mereka pikirkan ke dalam bentuk tulisan. Atau bisa juga, kita meminta anak-anak menulis ulang cerita yang mereka baca sebelumnya. Tentunya dengan versi dan gaya bahasa mereka.
3. Sediakan Ruang Khusus Membaca dan Menulis
Jika tadi kita telah menyediakan beberapa buku bacaan untuk menarik minat baca dan mengembangkan imajinasi mereka. Sebaiknya, sediakan juga tempat atau ruangan yang nyaman untuk mereka menghabiskan waktu untuk membaca dan menulis. Suasana yang tenang dan tempat yang nyaman akan membuat orang lebih betah saat sedang membaca dan menulis. Tak perlu mengambil ruang lain yang ada di dalam rumah kita, cukup kamar anak atau balkon rumah yang kita sulap dengan mengubah dekorasi ruangan tersebut. Mungkin juga kita bisa menambahkan beberapa furnitur seperti rak buku dan karpet tebal ke dalam ruangan tersebut, supaya anak-anak lebih leluasa saat ingin membaca dan menulis.
4. Ajak Bermain sambil Menulis
Baik anak laki-laki atau anak perempuan, sebagian pasti menyukai permainan drama, yaitu permainan di mana anak harus memerankan tokoh lain bersama para tokoh animasi mereka. Permainan ini cukup ampuh untuk mengusir rasa bosan yang melanda anak-anak. Apalagi jika mereka terbiasa main di luar rumah, kini terus-menerus hanya bermain di dalam rumah. Atau saat anak-anak sedang bermain drama karena inisiatif mereka sendiri, ikutlah bermain bersama mereka. Sebelum mulai bermain, arahkan mereka untuk menjadi penulis cerita atau membuat skrip skenario drama yang akan dimainkan bersama. Dengan begitu, anak-anak akan tertantang menulis jalan cerita yang bagus dan epic.
5. Ajak dan Dampingi Anak Menonton Film yang Disukainya
Hampir semua orang suka menonton. Tak terkecuali anak-anak. Saat mereka menonton film favorit mereka, langsung dampingi mereka. Tak hanya sekadar menemani, tetapi fokus dengan apa yang sedang mereka lakukan dan apa yang mereka tonton. Selain untuk menumbuhkan budaya menulis kepada anak-anak. Mendampingi mereka menonton juga bisa menjadi cara untuk mengawasi film apa saja yang mereka tonton dan film apa yang mereka sukai. Selama mendampingi anak-anak menonton, kita juga bisa memberi edukasi kepada anak-anak, tentang kebaikan dan keburukan film yang sedang mereka tonton saat itu. Jadi, daya pikir anak mulai berkembang dan bisa menimbang mana yang baik dan boleh ditiru, serta mana yang buruk dan hal itu tidak boleh dilakukan.
6. Beri Bahan Tulisan
Sebenarnya banyak kegiatan sehari-hari yang bisa kita kaitkan dengan menumbuhkan budaya menulis kepada anak, di antaranya memasak atau berkebun. Memasak adalah salah satu kegiatan yang kita lakukan hampir setiap hari. Bahkan jika kita hobi memasak, bisa jadi aktivitas tersebut lebih sering kita lakukan daripada kegiatan yang lainnya. Sebelum melakukan hal tersebut, ajaklah anak-anak untuk membantu kita dalam melakukan kegiatan tersebut. Minta mereka menulis semua bahan dan cara membuat masakan yang akan dimasak saat itu. Dari kegiatan tersebut tidak menutup kemungkinan kita bisa membuat buku solo cetak hasil dari kolaborasi antara anak dan orang tua. Sangat menyenangkan bukan, apalagi jika buku tersebut bisa dijual bebas.
7. Ajak Anak Mengikuti Kelas Menulis
Zaman teknologi semakin canggih, sedikit banyaknya memberi kemudahan kepada kita semua. Khususnya di masa pandemi seperti saat ini, di mana semua kegiatan dilakukan dengan daring demi menghindari keramaian. Karena hal tersebutlah, sekarang telah banyak kelas menulis online khusus anak-anak di berbagai media sosial. Sama halnya dengan belajar di sekolah, kelas menulis juga bisa menjadi motivasi bagi anak-anak untuk menulis karena tak ingin tertinggal dengan teman-teman mereka yang juga mengikuti kelas yang sama. Khususnya untuk anak-anak yang suka berkenalan dengan orang baru dan berteman. Mereka seperti mendapatkan sebuah kesenangan tersendiri dan yang membuatnya menulis tanpa ada yang memintanya.
Dari beberapa tips dan cara yang kita jabarkan di atas, ada juga beberapa cara lain untuk menumbuhkan budaya menulis kepada anak, dengan cara yang menyenangkan juga tentunya. Misalnya, dengan memberi anak sebuah reward jika mereka telah berhasil menyelesaikan tulisan mereka. Bisa juga dengan kebiasaan mendongeng kepada mereka saat menjelang tidur. Semakin sering kita memberi stimulus kepada anak, maka semakin baik anak saat mengekspresikannya.
Namun, jika semua usaha sudah kita lakukan dengan maksimal, tetapi anak tetap tidak tertarik dengan menulis, bisa jadi menulis memang bukan minat mereka. Tidak perlu memaksakan keinginan kita, cukup sekadar perkenalkan kegiatan menulis kepada mereka. Biarkan anak-anak menekuni minatnya masing-masing. Bukankah setiap anak dilahirkan dengan memiliki keunikan dan kesukaan yang berbeda-beda?