7 Tips Pembelajaran Kontekstual Menyenangkan Dalam Pembelajaran Daring
Untuk mengurangi peningkatan penyebaran virus corona, kegiatan pembelajaran tatap muka pun diganti dengan metode belajar secara daring atau online. Meskipun perubahan metode belajar ini terkesan tidak mudah, namun para guru dan siswa mencoba untuk beradaptasi dengan baik.
Pembelajaran secara daring juga tidak menyurutkan semangat siswa untuk mengikuti materi pelajaran. Terlebih, jika metode pembelajaran ini dilakukan dengan efektif dan menyenangkan. Para guru tetap bisa memberikan materi pelajaran dan pembelajaran kontekstual kepada siswa secara daring.
Berbicara mengenai pembelajaran kontekstual, Apakah Anda sudah mengetahui arti pembelajaran kontekstual dengan jelas? Seberapa pentingnya pembelajaran tersebut? Dan bagaimana tips memberikan pembelajaran kontekstual secara daring dengan efektif dan menyenangkan? Simak ulasannya!
Pembelajaran Kontekstual
Beberapa orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan pembelajaran kontekstual. Secara singkat, pembelajaran kontekstual merupakan materi atau bahan ajar yang dapat dipelajari dengan cara menghubungkannya pada situasi dunia nyata bagi siswa. Materi yang dihubungkan dengan kejadian yang dialami siswa dalam kehidupan nyatanya, akan menghasilkan makna atau dasar-dasar pengetahuan yang mendalam secara natural.
Konsep pembelajaran kontekstual sangat penting bagi siswa. Pembelajaran tersebut membuat pengalaman serta pengetahuan siswa meningkat dan membantu mereka untuk menyelesaikan masalah sehari-hari yang belum pernah dihadapinya dengan baik.
Pembelajaran kontekstual dinilai lebih bermakna, dimana anak dapat mengambil nilai pengetahuannya dari apa yang dipelajari dan dialami, bukan hanya dari apa yang didengar. Siswa juga akan belajar lebih baik saat mendapatkan pengetahuan secara alamiah.
Sedangkan pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi dinilai hanya mampu mengantarkan siswa pada keberhasilan kompetisi jangka pendek, sehingga anak sulit untuk memecahkan masalah di kehidupan jangka panjang.
Pembelajaran kontekstual juga dapat membuat siswa menguasai tiga hal, berikut diantaranya:
1. Pengetahuan. Siswa mendapatkan pengetahuan atau konsep definisi, teori serta fakta dari apa yang ia pikirkan mengenai materi yang dipelajari dan kehidupan nyata yang ia alami.
2. Kompetensi atau keterampilan. Melalui pembelajaran kontekstual, siswa akan mendapatkan kemampuan untuk bertindak atau melakukan sesuatu dengan baik dan terkonsep
3. Pemahaman kontekstual. Siswa mendapatkan kemampuan untuk mengetahui waktu dan cara yang tepat untuk menggunakan pengetahuan serta keahliannya dalam kehidupan nyata.
Adapun karakteristik dari pembelajaran kontekstual, di antaranya yaitu:
- Kerjasama
- Saling menunjang
- Menyenangkan
- Belajar lebih semangat bergairah
- Pembelajaran terintegrasi
- Pembelajaran menggunakan berbagai sumber
- Siswa menjadi lebih aktif saat pembelajaran
- Siswa dapat melakukan sharing dengan siswa lainnya
- Siswa bersifat kritis, dan guru kreatif
7 Tips Memberikan Pembelajaran Kontekstual bagi Peserta Didik
Belajar secara daring bukanlah hambatan bagi guru untuk memberikan pembelajaran kontekstual kepada peserta didik dengan efektif dan menyenangkan. Justru sistem pembelajaran kontekstual bisa dikaitkan dengan situasi pandemi yang sedang mewabah saat ini. Sehingga siswa dapat menjangkau pikiran lebih luas dan bermakna.
Adapun berikut ini merupakan 7 tips memberikan pembelajaran kontekstual kepada peserta didik dengan menyenangkan secara daring, di antaranya yaitu:
1. Mengaitkan Materi Pelajaran dengan Kehidupan Seorang Tokoh yang Sukses
Tips memberikan pembelajaran kontekstual yang pertama yaitu dengan mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan seorang tokoh yang sukses. Hal tersebut bertujuan untuk memberi motivasi kepada siswa, jika materi pelajaran tersebut memiliki keterkaitan dengan keberhasilan atau kesuksesan seseorang.
Anda bisa menceritakan kisah atau riwayat hidup sang tokoh terlebih dahulu kepada siswa, dilanjutkan dengan memberitahu cara menerapkan ilmu yang dimiliki seorang tokoh tersebut untuk mencapai kesuksesannya. Hal tersebut dapat memacu semangat siswa dalam belajar, agar bisa mencapai kesuksesan layaknya tokoh yang diceritakan.
2. Memberi Ilustrasi atau Gambaran
Strategi belajar perlu dibangun untuk menentukan proses serta hasil belajar. Sebagai pemberi materi dan pembimbing, guru harus memiliki strategi yang tepat untuk melakukan pendekatan pembelajaran kontekstual, salah satunya dengan memberikan ilustrasi atau gambaran yang sesuai dengan materi yang dipelajari.
Misalnya materi pembelajaran demonstrasi, maka Anda bisa memberikan gambaran berupa kegiatan demo yang pernah dilakukan di Indonesia. Hal tersebut dapat merangsang rasa ingin tahu anak, dan anak dapat memahami materi yang diajarkan dengan baik.
Pembelajaran Jarak Jauh bukan hambatan untuk tidak memberikan ilustrasi atau gambaran di setiap pelajaran. Justru Anda bisa langsung memberikan ilustrasi dari internet, sehingga anak bisa mendapatkan pembelajaran kontekstual dengan baik.
3. Menunjukkan Manfaat Mengenai Materi yang dipelajari
Setiap pelajaran tentu memiliki nilai dan manfaatnya tersendiri bagi anak. Anda bisa merumuskan dan menunjukkan manfaat yang bisa didapatkan peserta didik dari materi pelajaran yang sedang pelajarinya saat itu.
Anda juga bisa meyakinkan para siswa-siswi, jika ilmu (mata pelajaran) yang diajarkan kepada mereka akan berguna di kehidupannya kelak. Hal tersebut dapat memacu semangat belajar siswa.
4. Memotivasi Siswa agar Menggunakan Ilmu yang Dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari
Saat melakukan kegiatan belajar mengajar, Anda bisa memotivasi siswa agar ilmu-ilmu yang dipelajari oleh mereka di sekolah dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Anda tidak perlu menuntut anak untuk memahami seluruh mata pelajaran. Berilah kebebasan untuk anak dalam memilih mata pelajaran yang mereka sukai, sehingga mereka bisa menemukan manfaat belajar dalam kehidupan sehari-hari.
5. Menggali Kecerdasan Emosional Anak
Sebelum memberikan pembelajaran kontekstual, Anda harus mampu menggali kecerdasan emosional anak. Kecerdasan emosional sendiri membuat mereka mampu memproses informasi secara efektif serta mengatur lingkungan sosial organisasi dengan baik untuk mencapai kemakmuran.
Anda bisa menggali kecerdasan emosional anak dan biarkan mereka bebas mengekspresikannya. Anda juga bisa membimbing mereka untuk menggunakan emosionalnya di setiap pembelajaran, agar belajar lebih berarti dan bermakna.
6. Melakukan Refleksi Pembelajaran
Refleksi pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan setelah menjalankan proses pembelajaran, dimana siswa dapat memberikan tanggapan mengenai proses belajar yang ia jalani. Refleksi pembelajaran bertujuan untuk menciptakan metode pembelajaran lebih baik dari sebelumnya. Sehingga anak bisa mendapatkan materi pembelajaran kontekstual dengan baik.
7. Guru Melakukan Evaluasi
Setiap pembelajaran tentu harus dilakukan evaluasi, tak terkecuali pembelajaran kontekstual. Evaluasi pembelajaran sendiri merupakan penilaian atau pengukuran terhadap suatu pembelajaran yang dilakukan oleh guru kepada siswa. Tujuannya untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap pembelajaran kontekstual, serta keefektifan metode pembelajaran yang diterapkan.
Dalam kegiatan pembelajaran kontekstual, tugas guru yaitu memberikan kemudahan belajar pada siswa, misalnya dengan memberikan sarana atau sumber referensi belajar lainnya yang memadai. Guru juga tidak hanya memberikan metode pembelajaran dengan cara menghafal, melainkan membangun strategi yang tepat untuk pembelajaran siswa. Sehingga siswa bisa mengikuti pelajaran dengan aktif dan menyenangkan.
Itulah beberapa hal mengenai pembelajaran kontekstual serta 7 tips memberikan pembelajaran kontekstual dengan efektif dan menyenangkan di masa pembelajaran daring. Dengan tips-tips berikut, diharapkan para siswa bisa memperoleh pembelajaran kontekstual dengan baik, meskipun secara daring.