7 Tips Agar Sekolahmu Mendapat Predikat Adiwiyata

edukasi 10 Mar 2021

Sekolah yang mendaftar untuk mengikuti program Sekolah Adiwiyata harus melakukan banyak perubahan. Terutama dalam mengelola dan melestarikan lingkungan yang bersih dan bebas limbah. Kendati pun telah menjadi peserta program ini, tentu butuh upaya yang maksimal agar terpilih sebagai sekolah berpredikat Adiwiyata.

Program Adiwiyata merupakan program pemerintah Dinas Lingkungan Hidup yang sudah berjalan sejak tahun 2015 silam. Sebagai komitmen pemerintah dalam mengedukasi masyarat tentang penjagaan lingkungan melalui pendidikan, diselenggarakanlah program bergengsi ini. Prinsip yang harus dijalankan oleh sekolah yang berpartisipasi adalah edukatif, partisipasif, dan berkelanjutan.

Jika sekolah yang Anda kelola adalah salah satu peserta yang mengikuti program ini, pastikan untuk melakukan 7 hal berikut agar mendapat predikat Adiwiyata.

1. Memaksimalkan Pengurangan Sampah Plastik

Timbunan sampah plastik adalah problem yang sangat rentan terjadi di mana-mana. Jangan harap sekolah Anda akan mendapat gelar Adiwiyata jika tidak dapat mengatasinya dengan baik. Poin ini masuk penilaian yang sangat penting karena sampah plastik dapat merusak lingkungan hidup.

Guna mengurangi masalah sampah ini, semua penghuni sekolah harus berpartisipasi aktif. Terapkan hidup tanpa plastik semua lingkungan sekolah. Kantin maupun pedagang dari luar yang berjualan makanan dilarang menggunakan wadah berbahan plastik. Bisa juga diatasi dengan diwajibkannya semua siswa dan guru untuk membawa kotak makan sendiri ke sekolah.

Jadi kantin tidak perlu menyediakan kantong platik untuk setiap pembeli. Begitu pun dengan penjual pedatang. Dengan begitu limbah plastik akan lebih mudah diminimalisir bahkan bisa jadi bebas dari sampah yang susah terurai ini.

2. Menanam Pohon di Lingkungan Sekolah

Penanaman pohon di sekolah menjadi sesuatu yang wajib agar lingkungan menjadi asri dan rindang. Pohon yang ditanam bisa berupa tanaman obat, bunga, sayur atau buah, dan tanaman hias. Masing-masing siswa diharuskan untuk membawa 1 pohon ke sekolah setiap tahun ajaran baru atau dalam waktu yang sudah disepakati bersama.

Tanaman yang dibawa tersebut menjadi tanggung jawab masing-masing siswa untuk merawatnya. Selain melestarikan lingkungan, cara ini juga menjadi media ajar bagi siswa agar bisa mencintai dan menjaga alam sekitarnya. Melalui ini pula guru punya peluang untuk mengajari peserta didik tentang ilmu akademik yang berhubungan dengan tanaman.

3. Membiasakan Buang Sampah Pada Tempatnya

Upaya berikutnya yakni menanamkan kebiasaan tidak membuang sampah sembarangan. Jika diperlukan, terapkan peraturan yang ketat berkaitan dengan hal ini. Siswa maupun guru yang tidak membuang sampah pada tempatnya dapat dikenakan sanksi. Namun alangkah lebih baik apabila budaya menjaga lingkungan dari sampah ini berlangsung atas kesadaran dan kemauan bersama.

Salah satu cara untuk mempermudah aksi ini, perbanyaklah persediaan tempat sampah. Letakkan di banyak lokasi agar tidak ada alasan untuk tidak membuang sampah karena letaknya yang jauh.

Tanamkan mindset dalam diri siswa bahwa dengan membuang sampah pada tempatnya adalah suatu wujud kebaikan. Memungut satu sampah sama halnya dengan menyelamatkan diri sendiri dan orang lain dari bencana alam.
Hal yang Dapat Dilakukan untuk Mengajarkan Menjaga Kebersihan pada Siswa
Diperlukan generasi yang sadar akan lingkungan dan bisa mengajak orang lain untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Guru dan orang tua memiliki peran penting untuk mengajarkan kebersihan lingkungan pada anak sejak dini.

4. Daur Ulang Sampah dan Kertas

Selanjutnya sampah-sampah yang telah dihimpun dalam wadah khusus sebaiknya dipilah. Benda yang bisa didaur ulang disatukan.  Kegiatan mendaur ulang ini dapat dilakukan secara berkala oleh siswa di luar jam pelajaran. Sekolah dapat menghasilkan kerajinan tangan dari sampah berupa tas, hiasan dinding, wadah pensil, dan lain sebagainya.

Selain menjaga lingkungan, skill siswa juga terasah keterampilannya di bidang seni. Lebih diutamakan kegiatan ini diperuntukkan pada siswa yang memang punya minat dan bakat kerajinan tangan. Namun guru harus tetap bisa mengontrol manajemen waktu para murid agar disiplin dalam belajar di kelas dan berkegiatan di ekstrakulikuler.

5. Mengadakan Lomba Karya Tulis Cinta Lingkungan

Buat sekolah jenjang menengah pertama dan SMA, semakin baik mengadakan kompetisi karya tulis bertema cinta lingkungan di kalangan siswa. Kegiatan ini dapat menjadi nilai plus dalam keikutsertaan sekolah di program Adiwiyata. Keterlibatan siswa melalui pemikirannya yang berupa karya tulis menjadi sebuah dorongan tersendiri bagi sekolah maupun bagi siswa itu sendiri.

Hasil karya mereka dipublikasikan di website sekolah atau bisa juga divisualisasikan dengan poster dan video. Langkah ini tentu akan menguatkan citra sekolah untuk bisa mendapat peringkat Adiwiyata dari pemerintah.

6. Membuat Ruang Terbuka Hijau

Adanya ruang terbuka hijau di sekolah merupakan suatu wujud nyata kepedulian sekolah untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Keberadaannya menjadi tempat yang nyaman dan menyegarkan bagi semua penghuni. Terlebih lagi jika ruang terbuka hijau di sekolah Anda didesain dengan ciamik dan instagramble. Siswa pasti akan lebih betah berlama-lama di sekolah.

Lahan yang disediakan untuk ruang ini harus terus dirawat demi kesehatan penghuni sekolah. Selain itu juga menunjukkan keseriusan yang sesuai prinsip program Adiwiyata, yakni berkelanjutan.

7. Adanya Program Bank Sampah

Semakin menarik jika di sekolah Anda diselenggarakan kegiatan pengelolaan lingkungan jangka panjang. Salah satu program yang sangat bermanfaat adalah Bank Sampah. Dengan kegiatan ini, diberlakukan sistem point and reward. Setiap satu pekan sekali atau bahkan setiap hari, setiap siswa dianjurkan untuk menyerahkan sampah yang dapat dijual atau didaur ulang kepada wali kelasnya. Sampah yang dimaksud seperti botol minuman, kardus, kertas, dan sejenisnya.

Sampah tersebut memiliki point yang akan dicatat di masing-masing buku tabungan siswa. Setelah satu tahun, point diakumulasikan. Siswa yang mendapat jumlah banyak yang sesuai standart minimal akan mendapat reward dari pihak sekolah. Dengan begitu, mereka akan semangat memungut sampah yang berserakan tanpa harus merasa terpaksa.

7 Tanaman Sayur Cepat Panen yang Dapat Ditanam di Rumah
Kegiatan berkebun merupakan salah satu cara yang bagus dan sangat bermanfaat untuk dilakukan Anda ketika sedang WFH (Work from Home). Anda tidak perlu mengambil jurusan pertanian untuk bisa bercocok tanam di rumah.

Dari tips-tips di atas, kegiatan apa saja yang sudah Sekolah Anda lakukan?Jika masih ada yang belum terlaksana, cobalah 7 rekomendasi  tersebut dengan penuh semangat. Semoga predikat Adiwiyata dapat diraih dan menjadi inspirasi bagi sekolah yang lain agar mencintai lingkungan.

Miela Baisuni

Freelance content writer & social media specialist, traveller.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.