7 Tema Project Based Learning dalam Kurikulum Merdeka
Dalam kegiatan belajar mengajar, ada banyak tantangan yang biasa dihadapi guru maupun siswa, mulai dari kurang semangat belajar siswa, ketidaksiapan siswa dalam menerima materi baru, pembelajaran yang membosankan hingga metode pembelajaran yang sulit diterima siswa. Dalam hal ini, peran guru sangat dibutuhkan untuk menciptakan kegiatan belajar yang seru dan menyenangkan, salah satunya dengan menggunakan metode mengajar yang variatif.
Ada banyak metode belajar mengajar yang bisa dilakukan di sekolah, salah satunya pembelajaran berbasis projek atau project based learning. Project based learning sendiri menjadi model pembelajaran yang akan digunakan oleh sekolah di seluruh jenjang, mulai dari SD sampai SMA pada penerapan kurikulum prototipe atau kurikulum merdeka.
Sebagai guru pasti Anda sudah tidak asing lagi dengan metode pembelajaran berbasis projek (project based learning) bukan? Ya, project based learning merupakan metode pembelajaran yang memanfaatkan pembuatan projek sebagai kegiatan inti dalam proses pembelajaran.
Dalam metode pembelajaran ini nantinya siswa diberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan eksplorasi, penilaian, observasi, interpretasi guna memperoleh sebuah pengetahuan baru, keterampilan baru serta sikap sosial yang baik dimilikinya di masa depan.
Pemberlakuan kurikulum merdeka menjadi salah satu tujuan untuk mewujudkan program Merdeka Belajar bagi siswa serta guru. Kurikulum ini terdiri dari kegiatan intrakurikuler seperti kegiatan pembelajaran tatap muka di kelas bersama guru serta pengerjaan proyek (project based learning).
Dalam kurikulum merdeka, sebanyak 20 sampai 30 persen jam pembelajaran dalam satu tahun dialokasikan untuk mengerjakan proyek kelompok guna mengatasi permasalahan dalam dunia nyata.
Kegiatan project based learning dinilai bukan hanya menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan seru, namun juga membantu guru serta siswa untuk mengembangkan karakter dan soft skill penting. Dengan begitu, kegiatan pembelajaran juga jadi lebih bermakna.
Karakteristik dalam Project Based Learning
Kegiatan pembelajaran berbasis proyek atau project based learning memiliki karakteristiknya sendiri yang membedakan dengan metode pembelajaran lain. Adapun berikut ini merupakan beberapa karakteristik dalam project based learning yang bisa Anda ketahui:
1. Kegiatan pembelajaran fokus terhadap murid melalui pertanyaan, tantangan maupun masalah terbuka yang besar untuk diteliti, ditanggapi, dan diselesaikan atau dicari solusinya.
2. Siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran secara berkala. Hal ini perlu diterapkan untuk mengetahui apa yang diketahui, dipahami, serta dilakukan oleh siswa selama pembelajaran.
3. Guru mengajukan tantangan atau masalah dalam lingkungan nyata pada siswa, lalu meminta siswa untuk mendesain atau mengajukan ide suatu proyek yang dilakukan guna menyelesaikan masalah tersebut.
4. Kegiatan pembelajaran berfokus pada keterampilan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi serta kreativitas siswa. Siswa secara berkelompok atau berkolaborasi dengan siswa lainnya memiliki tanggung jawab untuk mengerjakan proyek guna memecahkan permasalahan yang diajukan guru.
5. Siswa yang merancang hasil proyek secara teratur bisa melihat kembali apa yang dikerjakan mereka.
6. Proses evaluasi dalam kegiatan pembelajaran berbasis proyek dilakukan secara kontinu atau berkelanjutan.
7. Hasil akhir dari kegiatan pembelajaran berbasis proyek dilakukan penilaian secara kualitatif. Siswa diminta untuk mempresentasikan masalah, proses penelitian, metode, proses pengerjaan proyek serta hasil proyek yang mereka buat. Guru dan siswa bisa memberikan apresiasi dan memberi toleransi kesalahan serta mendorong untuk perubahan positif atau lebih baik kedepannya.
7 Tema Project Based Learning dalam Kurikulum Merdeka
Untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran berbasis proyek, maka sekolah dan guru bisa mengikuti tema-tema yang sudah dianjurkan atau diusulkan dalam kurikulum merdeka. Setidaknya terdapat 7 tema yang sudah ditetapkan dalam kurikulum merdeka, yaitu:
1. Bangunlah jiwa dan raganya
2. Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Gaya hidup berkelanjutan
5. Kearifan lokal
6. Kewirausahaan
7. Suara demokrasi
Prinsip Kunci Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Kegiatan pembelajaran project based learning juga dimaksudkan untuk menguatkan karakter belajar Pancasila. Adapun berikut prinsip-prinsipnya yaitu:
1. Holistik
Holistik berarti bersifat keseluruhan yang artinya memandang sesuatu secara utuh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam konteks project penguatan profil pelajar Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong siswa untuk menelaah tema secara utuh dan menyeluruh, sehingga proyek dijalankan sebagai wadah untuk meleburkan beragam perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu.
2. Kontekstual
Prinsip kontekstual artinya kegiatan belajar sesuai pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong guru dan siswa untuk menjadikan lingkungan sekitar serta realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama materi kegiatan belajar. Oleh sebab itu, tema project yang disajikan pun sebisa mungkin menyentuh persoalan lokal yang terjadi di daerah masing-masing.
Dengan membuat project yang sesuai dengan permasalahan atau pengalaman nyata, diharapkan siswa dapat mengalami pembelajaran yang lebih bermakna secara aktif untuk meningkatkan pemahaman serta kemampuannya.
3. Berpusat pada Siswa
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa project based learning merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk menjadikan siswa sebagai subjek yang aktif mengelola proses belajar secara mandiri. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator dan pendukung yang memberikan kesempatan bagi siswa dalam mengeksplorasi berbagai hal atas kemauannya sendiri. Harapannya, kegiatan pembelajaran bisa mengasah kemampuan siswa dalam memunculkan inisiatif serta meningkatkan daya dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah.
4. Eksploratif
Dalam hal ini eksploratif berarti semangat dalam membuka ruang bagi proses inkuiri serta pengembangan diri. Oleh karena itu, pembelajaran project based learning harus memiliki area eksplorasi yang luas dari segi materi alokasi waktu dan menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Dalam hal ini guru ditugaskan untuk membuat perencanaan serta pelaksanaan kegiatan proyek yang terstruktur, sistematis, dan memudahkan pelaksanaannya.
Dengan prinsip eksploratif diharapkan dapat menguatkan profil pelajar Pancasila dan menguatkan kemampuan yang sudah didapatkan oleh siswa dalam pelajaran intrakurikuler.
Itulah beberapa hal mengenai kegiatan pembelajaran berbasis proyek atau project based learning beserta 7 tema project based learning dalam kurikulum merdeka untuk menguatkan karakter pelajar Pancasila yang bisa Anda ketahui.
Kejarcita.id hadir untuk mendukung dan memudahkan kegiatan pembelajaran lebih efektif, optimal dan bermakna. Kerjacita.id memiliki support system untuk mengajar daring dan luring lebih mudah, praktis dan hemat waktu serta pelatihan guru dan sekolah untuk meningkatkan kualitas belajar seperti pelatihan project based learning, media belajar, AKM literasi dan numerasi, RPP.