7 Penerapan Penting Artificial Intelligence dalam Pendidikan
Teknologi saat ini sudah menjadi bagian dari perjalanan waktu yang tidak bisa dibendung. Teknologi tidak hanya merubah gaya hidup manusia tapi juga merubah bagaimana kita bekerja, belajar dan berinteraksi. Berbagai macam inovasi muncul setiap saat, semakin membuat aktivitas dan pekerjaan kita menjadi lebih praktis dan efektif.
Salah satu teknologi yang belakangan ini menjadi perhatian adalah Artificial Intelligence. Teknologi yang satu ini memiliki peran penting dalam memudahkan berbagai fungsi pekerjaan, termasuk di bidang pendidikan.
Apa Itu Artificial Intelligence ?
Istilah Artificial Intelligence (AI) pertama kali dikenalkan pada tahun 1956 oleh John McCharty dari MIT (Massachusetts Institute of Technology). Menurut John McCarthy Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan merupakan proses memodelkan cara berpikir manusia dan mendesain suatu mesin agar dapat berperilaku layaknya manusia atau istilah lainnya disebut cognitive tasks, yaitu bagaimana mesin bisa belajar secara otomatis dari data dan informasi yang sudah diprogramkan.
Dalam lingkup pendidikan, AI bisa berperan dalam banyak aspek, seperti yang dikatakan oleh Direktur SEAMEO, Ethel Agnes yang meyakini AI dapat mempermudah kinerja guru terutama dalam urusan administratif seperti menentukan nilai akhir berdasarkan bobot penilaian. AI juga dapat mempermudah guru dalam melangsungkan KBM dan berbagai aktivitas pembelajaran lainnya.
AI diyakini dapat membantu manusia untuk belajar dengan lebih baik dan mencapai tujuan pendidikan dengan lebih efektif. Sehingga tidak heran saat ini banyak inovasi dan terobosan berbasis AI yang sedang dan akan diterapkan dalam menunjang proses pembelajaran agar lebih praktis dan efektif.
Berikut 7 contoh penerapan Artificial Intelligence dalam Pendidikan:
1. Mentor Virtual
Fungsi AI yang saat ini sudah cukup banyak diterapkan pada berbagai platform teknologi pendidikan terutama yang berbasis daring yaitu sebagai mentor virtual.
AI bisa memberikan umpan balik dari aktivitas belajar dan latihan soal para siswa, kemudian memberikan rekomendasi materi yang perlu dipelajari kembali layaknya seorang guru atau tutor.
Salah satu contoh penerapannya adalah Blackboard yang merupakan alat yang banyak digunakan di perguruan tinggi di Eropa dan Amerika. Alat AI ini banyak digunakan para professor/dosen untuk mempublikasi catatan, pekerjaan rumah, kuis, dan tes yang memungkinkan siswa dapat mengajukan pertanyaan dan tugas untuk proses penilaian.
Alat ini bisa mengidentifikasi alasan di balik ketidakpahaman siswa dan bisa menawarkan solusi-solusi yang sudah dirilis oleh dosen dan diprogramkan sebelumnya. Sistem AI ini akan terus belajar dan memperbarui informasi secara mandiri sesuai dengan kebutuhan dan kendala yang dihadapi murid.
Konsep Blackboard sebenarnya terinspirasi dari papan tulis konvensional yang ada di setiap ruang kelas dan ruang diskusi. Blackboard dalam pembelajaran menjadi pusat dan medium yang menampilkan informasi materi dari guru kepada murid dan juga menjadi tempat munculnya ide, diskusi, pemecahan masalah serta wawasan baru. Begitulah bagaimana Blakboard AI bekerja, mengembangkan solusi dan pemecahan masalah secara komperhensif dan kooperatif.
2. Voice Assistant
Teknologi AI yang satu ini memiliki kemiripan dengan mentor virtual. Hanya saja Voice Assistant lebih mengandalkan fungsi suara sebagai pusat interaksi dan komunikasi.
Voice Assistant juga merupakan salah satu teknologi AI yang paling banyak dikenal dan dimanfaatkan diberbagai bidang, termasuk pendidikan. Contoh voice asistent yang umum dikenal seperti Google Assistant (Google), Siri (Apple), Cortana (Microsoft), dan lainnya. Voice Assistant memungkinkan para murid bisa mencari materi, referensi soal, artikel, sampai buku dengan hanya berbicara atau menyebutkan kata kunci.
Selanjutnya VA akan memunculkan informasi yang hendak dicari sesuai dengan kata kunci yang disebutkan. Selain menyajikan informasi dalam bentuk teks dan gambar, Voice Assistant juga bisa berbicara dan menjelaskan informasi yang Anda butuhkan layaknya asisten pribadi.
Dengan begitu, para murid bisa belajar dengan mandiri tanpa khawatir akan mengalami kebingungan walaupun tanpa didampingi guru/tutor, karena dengan memanfaatkan VA, segala hal dan informasi yang kurang dipahami bisa disajikan hanya dengan suara.
Beberapa platform Edutech saat ini juga sudah mengadopsi teknologi Voice Assistant untuk membantu murid menemukan konten serta materi dengan lebih cepat dan praktis.
3. Smart Content
Merupakan teknologi AI yang berfungsi membagi dan menemukan konten materi dan buku digital yang sudah dirpogram secara virtual dengan lebih mudah dan cepat. Contoh umum penerapan teknologi ini terdapat di berbagai perpustakaan digital saat ini, baik di sekolah, perguruan tinggi, maupun perpustakaan umum.
AI bisa menemukan dan mengkategorikan buku yang Anda cari secara cepat dan terstruktur. Bahkan Anda akan diberikan rekomendasi buku dan konten lain yang relevan dengan apa yang sedang Anda cari.
Contoh teknologi smart content yang sudah dipakai seperti Cram101 yang memiliki fungsi memecah buku teks digital menjadi beberapa bagian spesifik. Sehingga buku tersebut bisa terdiri dari ringkasan bab, tes, dan sebagainya. Kegunaannya adalah agar pengguna bisa mencari informasi yang lebih spesifik sesuai kebutuhannya.
Bahkan ada teknologi yang lebih lengkap dan canggih bernama Netex Learning yang menawarkan platfrom cloud yang dipersonalisasi dengan pelatihan virtual, workshop, dan lainnya. Jadi ketika Anda mencari sebuah materi atau topik, platform ini akan merekmondasikan berbagai multimedia seperti buku, video, dan berbagai pelatihan virtual sesuai dengan apa yang Anda butuhkan/cari.
4. Presentation Translator
Teknologi yang satu ini memiliki kemiripan dengan Voice Assistant yaitu mengandalkan suara dalam menjalankan fungsinya. Hanya saja Presentation Translator memiliki spesifikasi kegunaan untuk menjelaskan atau mempresentasikan sebuah teks dari bahasa yang berbeda ke dalam bahasa yang Anda inginkan.
Sehingga pengguna hanya perlu mendengarkan berbagai macam teks pidato, artikel, atau buku digital tanpa perlu membaca. Jadi dengan Dengan AI Speech Recognition ini, pengguna dapat mendengar dalam bahasa ibu mereka.Anda bisa membaca dan memahami jurnal, artikel, maupun buku dari bahasa apapun dengan lebih mudah dan cepat.
Teknologi ini juga memiliki peran penting bagi mereka yang memiliki keterbatasan dalam hal bahasa dan penglihatan, sehingga itu teknologi ini sudah banyak diadopsi untuk berbagai macam kebutuhan. Bahkan menjadi salah satu fitur yang selalu ada di smartphone saat ini yaitu ‘Voice Control’.
Bahkan saat ini Anda juga bisa mengetik dengan hanya menggunakan suara (voice typing), sehingga ini bisa menjadi solusi bagi Anda yang mengalami kendala dalam mengetik teks yang lumayan panjang. Anda hanya perlu berbicara dan selanjutnya kalimat tersebut akan tertulis menjadi teks secara otomatis di aplikasi Anda.
5. Global Courses
Teknologi AI yang satu ini sudah lumayan banyak diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Secara sederhana Global Courses pengguna atau murid bisa mencari dan mengikuti kursus daring dari seluruh dunia. Platform kursus bisa merekomendasikan ketertarikan dan minat Anda sesuai kata kunci yang sudah Anda masukkan sebelumnya.
Terdapat berbagai kursus gratis dan terbuka yang bisa dicoba saat ini dengan beragam fitur dan konten yang menarik, interaktif dan terstruktur.
Contoh kursus yang sudah menerapkan teknologi AI seperti kursus Udemy, Google AI, Alison, Khan Academy, Duolingo, dan lainnya.
Ciri khas kursus yang sudah menggunakan teknologi AI adalah terdapat fitur personalisasi yang memungkinkan Anda akan mendapatkan pemberitahuan mengenai kemajuan kursus, materi yang perlu dipelajari, akumulasi tes, total nilai, rekomendasi kursus yang relevan dan berbagai fitur lainnya.
6. Automatic Assessment
Saat ini AI banyak digunakan untuk keperluan asesmen dan koreksi soal otomatis secara online. Penggunaan fitur seperti ini memudahkan guru dan tutor menyiapkan dan mengadakan kuis maupun ulangan secara mudah dan praktis. Guru dan tutor tidak perlu lagi harus membuat soal dan mengoreksi soal secara manual.
Sistem AI akan bekerja sendiri sesuai instruksi yang sudah diprogramkan dan bisa belajar sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan pengguna atau murid. Bahkan AI akan memberikan rekomendasi materi yang perlu dipelajari kembali dan lainnya berdasarkan hasil yang sudah Anda peroleh.
Salah satu contoh penerapan Automatic Assessment adalah seperti fitur pembuatan kuis dan koreksi otomatis yang disediakan platform kejarcita.
Fitur ini memungkinkan guru dapat membuat kuis dan ulangan dengan mudah dan praktis. Guru hanya perlu memilih jenis mata pelajaran, jenjang, jumlah soal, tingkat kesulitan, dan beberapa pilihan lainnya. Setelah itu guru hanya perlu membagikan link kuis tersebut kepada para murid untuk langsung dikerjakan secara daring.
Hasil kuis siswa bisa langsung diterima secara otomatis pada akun guru. Terdapat skor, daftar soal yang salah, soal yang benar, serta pembahasan. Bayangkan saja guru tidak lagi perlu repot megoreksi dan menilai secara manual hasil kuis dan ulangan siswa. Semua sudah dikerjakan oleh sistem AI yang telah diprogramkan.
7. Personalized Learning
Penerapan teknologi ini sudah cukup umum ditemui. Personalized Learning sebenarnya memiliki kemiripan dengan contoh teknologi AI lainnya. Pada intinya teknologi AI ini memungkinkan para siswa atau pengguna mendapatkan layanan layaknya asisten pribadi.
AI akan mengumpulkan data dari aktivitas belajar yang sudah dilakukan oleh pengguna, dan kemudian akan memberikan alternatif solusi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. AI juga akan memberikan rekomendasi konten, memberitahu jadwal belajar pengguna, dan berbagai fungsi penting lainnya. AI akan belajar untuk mengoptimalkan cara belajar pengguna agar proses belajar bisa lebih baik dan efektif.
Contoh penerapan Perzonalized Learning, adalah seperti yang sudah diterapkan oleh Khan Academy, Duolingo, Ruanguru, dan lainnya.
Teknologi AI memang membawa dampak yang signifikan dalam peningkatan kualitas dan pola pembelajaran menjadi lebih praktis dan efektif.
Pendiri Microsoft Bill Gates juga meyakini jika pemanfaatan AI dalam bidang pendidikan bisa memberikan banyak manfaat dan kemudahan yang membuat proses pendidikan bisa menjadi lebih baik dalam berbagai aspek.
Hal ini juga sudah dibuktikan dengan berbagai penelitian dan penerapan oleh berbagai platform Edutech yang memang setelah menggunakan teknologi AI bisa memberikan dampak signifikan dalam peningkatan kualitas dan efektivitas pembelajaran.
Tetapi yang harus digarisbawahi bahwa teknologi sampai kapanpun fungsinya hanya sebagai alat, tentunya tidak akan sepenuhnya dapat menggantikan peran seorang guru. Misalnya berkaitan dengan aspek afektif dan moral yang melibatkan perasaan dan psikologis tentu saja hanya bisa dilakukan oleh sosok guru.
Sehingga adanya teknologi AI sepatutnya dimanfaatkan secara optimal sesuai dengan kapasitas dan fungsinya, tetapi disisi lain peran guru harus tetap diprioritaskan sehingga nilai-nilai humanis dan afeksi dalam sebuah proses pendidikan bisa terus langgeng dan terjaga sesuai esensi dari pendidikan itu sendiri, yaitu memanusiakan manusia.