7 Metode Praktis untuk Mengembangkan Keterampilan Motorik Siswa
Keterampilan motorik merupakan salah satu keterampilan yang wajib dimiliki oleh setiap anak. Di negara-negara maju seperti Australia, Inggris, Amerika, dan Prancis, pembelajaran motorik merupakan salah satu pembelajaran yang harus ditekankan dibandingkan dengan konsep pembelajaran lainnya.
Pembelajaran motorik sendiri adalah pembelajaran yang mengutamakan praktik secara langsung di lapangan. Siswa diharuskan untuk mampu menguasai dan mengaplikasikan semua teori dan konsep yang telah dipelajari selama di sekolah.
Namun sayangnya, masih banyak sekolah dan guru-guru di Indonesia yang belum memahami cara mengaplikasikan pembelajaran motorik bagi siswa. Bahkan, beberapa diantaranya juga masih belum memahami konsep pembelajaran motorik serta manfaatnya untuk siswa.
Sebagian besar kalangan menganggap bahwa pembelajaran motorik hanya bisa dilakukan pada pelajaran otomotif, olahraga, kesenian, serta pelajaran lainnya yang berhubungan dengan olah fisik. Kenyataannya, tidak selamanya begitu. Anda juga bisa mengembangkan motorik siswa saat pembelajaran di kelas.
Keterampilan motorik anak sendiri merupakan kemampuan mereka dalam menggerakkan anggota tubuh, seperti lidah, tangan, kaki, bibir, kepala, hingga jari. Gerakan tersebut akan terbentuk seiring tumbuh kembang mereka.
Ada dua jenis keterampilan motorik, yaitu motorik halus yang memungkinkan anak untuk melakukan berbagai aktivitas mudah seperti menggambar, menulis, mengambil makanan atau minuman, dan lain-lain. Kemudian, yang kedua adalah motorik kasar. Motorik kasar ini membuat anak melakukan berbagai aktivitas sehari-hari yang melibatkan pergerakan otot-otot besar seperti otot lengan, tubuh dan tungkai, contohnya berjalan, melangkah, duduk, berdiri, menahan tubuhnya, dan lain-lain.
7 Cara Mengembangkan Keterampilan Motorik Siswa
Keterampilan motorik menjadi salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki oleh setiap anak dan harus ditingkatkan sejak dini. Meningkatkan keterampilan motorik anak bukan hanya tugas orang tua, tetapi juga guru, khususnya guru sekolah dasar tempat anak-anak baru pertama kali memasuki dunia sekolah.
Untuk mendukung perkembangan motorik anak, guru bisa melakukan kegiatan pembelajaran menarik di kelas. Berikut adalah tujuh cara mengembangkan keterampilan motorik siswa.
1. Melukis atau Mewarnai
Melukis atau menggambar dan mewarnai menjadi salah satu kegiatan yang disukai siswa ketika belajar di kelas. Selain menyenangkan, kegiatan ini juga tepat melatih kreativitas mereka.
Siswa juga dapat melatih kemampuan motorik jarinya untuk menggenggam dan menggerakkan kuas, pensil warna, atau krayon melalui kegiatan melukis atau menggambar. Dengan melakukan kegiatan-kegiatan ini, daya imajinasi dan tingkat kreativitas siswa juga akan semakin diasah.
Siswa yang sudah diajarkan dan dibiasakan untuk melukis, menggambar, atau mewarnai sedari kecil memiliki kemampuan belajar dan mengingat yang lebih baik. Kegiatan ini menjadikan anak menjadi lebih cerdas.
Siswa juga dilatih untuk memegang pensil atau krayon dengan benar dan tepat. Goresan tangan siswa saat memegang pensil atau krayon akan membuat koordinasi mata dan otot halus tangan terlatih. Jika siswa semakin tertarik dengan kegiatan ini, tak menutup kemungkinan ia akan menjadi pelukis profesional di masa depan.
2. Menyusun Balok
Menyusun balok adalah salah satu permainan sederhana untuk melatih keterampilan motorik siswa. Saat melakukan permainan ini, anak akan terlatih menggerakan otot-otot jari tangannya. Nantinya, mereka akan bisa meraih dan menggenggam suatu benda dengan lebih baik.
Bukan hanya itu, menyusun balok juga dapat membantu merangsang kemampuan koordinasi gerakan tubuh anak. Hal ini akan jauh lebih baik kalau dilakukan sedari dini. Lebih baik lagi kalau dari anak masih bayi, berusia antara 6—8 bulan.
3. Mendorong dan Menarik Mainan
Siswa bisa diajak mendorong atau menarik mainan sedari usia dini. Mainan yang dapat dicoba dipakai bisa mainan besar contohnya mainan mobil dan truk besar. Selain mainan, siswa juga dapat menggubakan barang-barang lain yang ada di sekitarnya.
Selain dengan yang bisa dilakukan di dalam rumah, anak juga bisa diajak melatih motorik dengan bermain di luar ruangan. Kegiatan ini bisa dilakukan di halaman atau taman sekitar. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan bermain bola, mobil-mobilan, atau bermain kejar-kejaran. Siswa bisa juga mendorong mainan mobil dan truk di luar ruangan.
4. Bermain Stiker atau Tempel Kertas Warna-warni
Mungkin bermain stiker atau tempel-menempel terdengar mudah dan kurang ada manfaatnya. Jangan salah, kegiatan ini akan menantang anak dan menjadi sarana menajamkan kecerdasan motoriknya.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menyiapkan potongan kertas warna-warni dan lem yang aman bagi anak. Selanjutnya, di buku gambar yang sudah diberi pola, anak akan menempelkan kertas warna-warni. Mereka akan menyesuaikan kertas yang akan ditempel dengan buku gambar yang sudah diberi pola.
Kalau mereka menempel stiker atau kertas warna-warni tidak sesuai pola, tetap dampingi dan beri tahu kesalahannya. Bimbing dan arahkan supaya mereka lebih paham dan mengerti pola mana yang harus ditempel.
5. Melipat Kertas
Untuk mengembangkan kecerdasan motorik, orang tua atau guru juga bisa dengan melakukan permainan melipat kertas. Permainan ini bisa dilakukan dengan sederhana, misalnya melipat kertas supaya lurus dan sejajar.
Bantu dahulu mereka di awal, misalnya dalam mengukur dan menentukan lipatan kertas. Awalnya pasti ada hasil yang kurang rapi. Namun, orang tua jangan menyerah. Ajari terus anak sampai bisa cukup rapi dan jangan lupa berikan apresiasi.
Permainan melipat kertas bisa membantu anak untuk melatih koordinasi antara gerakan tangan dan mata. Permainan ini juga membantu anak dengan sederhana memahami bentuk dan ukuran.
6. Memasang dan Melepas Kancing Baju
Kegiatan ini mungkin terbilang aneh, tidak masuk akal dan tidak bermanfaat. Namun, memasang dan melepas kancing baju dapat meningkatkan keterampilan motorik anak-anak karena jari-jari mereka bergerak ketika melakukan itu.
Saat anak melakukan praktik memasang dan melepas kancing baju, ini akan membantu memberikan rangsangan untuk memegang benda kecil pada jari-jari tangan mereka. Hal tersebut juga melatih koordinasi di antara kedua tangannya.
Kegiatan ini harus dilakukan dengan menyenangkan. Anak memerlukan kesabaran untuk melakukan aktivitas ini. Oleh karena itu, guru dan orang tua perlu mengajarkan bahwa kesabaran itu perlu.
Melatih kesabaran anak-anak memang sulit. Jadi, memasang dan melepas kancing baju bisa menjadi alternatif. Selain melatih kesabaran, kegiatan ini juga mengembangkan kecerdasan motorik mereka.
7. Melukis dengan Jari
Kegiatan ini pastinya harus dilakukan dengan aman dan penuh pengawasan. Berikan cat yang aman bagi anak-anak dan biarkan mereka melukis dengan cat di tangannya. Berikan mereka tempat untuk mengeksplorasi lukisannya dengan baik. Biarkan mereka melukis walaupun baju dan tempat melukisnya lumayan sudah kotor.
Itulah 7 cara mengembangkan keterampilan motorik siswa yang bisa guru lakukan ketika pembelajaran di kelas atau di luar kelas. Dengan melakukan kegiatan pembelajaran yang menarik dan bisa meningkatkan motorik siswa, maka tumbuh kembang mereka akan berjalan baik dan optimal.