7 Manfaat Penting Student Centered Learning dalam Sekolah Tatap Muka

teaching 13 Apr 2021

Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan menjadi sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran dilakukan agar peserta didik dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan membentuk sikap serta kepercayaan mereka. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu para peserta didik agar dapat menimba ilmu dan belajar dengan baik.

Kualitas pembelajaran sangat bergantung pada motivasi pelajar itu sendiri, serta kreativitas para pengajar. Pencapaian target belajar akan dianggap berhasil ketika pelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi atau mewujudkan motivasi tinggi tersebut. Target belajar dapat diukur melalui proses belajar, dimana di dalamnya terdapat pengukuran kemampuan dan perubahan sikap siswa.

Desain pembelajaran yang baik, fasilitas yang memadai, dan kreativitas para guru yang mumpuni akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

Pada dasarnya, pembelajaran dibagi menjadi dua jenis yaitu pembelajaran yang berfokus pada pengajar dan pembelajaran yang berfokus pada pelajar. Pembelajaran yang berfokus pada pelajar inilah yang disebut sebagai Student Centered Learning (SCL). Lebih detailnya, Student Centered Learning menurut Robert pada tahun 1983 adalah suatu pendekatan atau pengembangan dalam hal belajar yang di dalamnya, pelajar atau mahasiswa dituntut untuk memilih bukan hanya apa yang mau dipelajari tetapi juga bagaimana dan mengapa materi itu dipelajari.

7 Alasan Mengapa Guru Harus Memiliki Banyak Keterampilan
Guru harus memiliki keterampilan yang cukup banyak untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif dan berkualitas.Seorang pengajar harus menguasai metode yang digunakan dalam proses pembelajaran nantinya.

Metode belajar Student Centered Learning juga serupa untuk pembelajaran transformatif yang memiliki beberapa jenis cara pembelajaran yang dapat dilakukan secara bergantian sesuai dengan materi atau kondisi namun tetap berpusat pada pelajar. Selain itu, metode ini juga menekankan pada proses perubahan kualitatif dalam proses pembelajaran. Langkah ini diterapkan sebagai proses yang berkelanjutan dari transformasi yang berfokus pada peningkatan dan pemberdayaan pelajaruntuk mengembangkan kemampuan kritis pelajar.

Student Centered Learning (SCL) dapat dikatakan juga sebagai tempat pelajar atau mahasiswa belajar dalam kelompok dan secara individu untuk mengeksplorasi masalah, menjadi pihak yang aktif dalam proses pembelajaran berlangsung dan tidak hanya menjadi penerima pengetahuan yang pasif (Harmon SW, 1996).

Dalam pelaksanaannya, lingkungan belajar yang berpusat pada pelajar dirancang untuk memberikan pelajar kesempatan mengambil peran yang lebih aktif dalam pembelajaran mereka dengan mengalihkan tanggung jawab pengorganisasian, menganalisis, dan mensintesis konten dari guru ke pelajar (Means, 1994). Lingkungan ini memungkinkan pelajaruntuk memeriksa masalah kompleks menggunakan berbagai sumber daya, mengembangkan strategi mereka sendiri untuk mengatasi masalah ini, menyajikan dan menegosiasikan solusi untuk masalah ini secara kolaboratif (Hannafin, Hill, & Land, 1997).

Karakteristik Metode Belajar Student Centered Learning

Student Centered Learning sebagai metode pembelajaran yang berpusat pada pelajar, tentu memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan sistem pembelajaran lainnya. Beberapa karakteristik tersebut yaitu:

Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang terjadi saat para pelajar diberi kesempatan untuk berinteraksi lebih dengan sesama pelajar atau dengan dosen tentang pokok pembahasan yang sedang dihadapinya. Pembelajaran tipe ini memberi kesempatan bagi pelajar untuk mengembangkan pengetahuan yang mereka miliki. Sehingga mereka tidak hanya menyerap mentah – mentah informasi yang diberikan oleh pengajar.

Pembelajaran Interaktif

Dalam pembelajaran interaktif,setiap pelajar atau mahasiswa harus mengerjakan sesuatu, sesuai dengan materi yang sedang dipelajarinya. Bisa melalui pemberian tugas praktek atau tugas kelompok yang dapat mengimplementasikan ilmu secara langsung ke dunia nyata.

Pembelajaran Mandiri

Pembelajaran mandiri adalah suatu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pelajar, dimana proses dan pengalaman belajar diatur dan dikontrol oleh pelajar atau mahasiswa sendiri.

Pembelajaran Kolaboratif

Pembelajaran kolaboratif adalah metode yang membuat pelajar dari berbagai macam latar belakang, bekerja sama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran secara umum. Para pelajar secara bersama-sama bertanggungjawab sepenuhnya atas proses pembelajaran yang mereka laksanakan. Keberhasilan seorang pelajar merupakan keberhasilan kawannya.

Pembelajaran Kooperatif

Dalam pembelajaran kooperatif, kelompok pelajar akan memperoleh pengetahuan baru dengan mutu yang lebih baik,bersifat kontekstual dan relevan bila dibandingkan dengan pembelajaran individual atau independen.

Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran secara kontekstual ialah kaidah pembelajaran yang menggabungkan isi konten dengan pengalaman  harian  individu, masyarakat dan lingkungan alam pekerjaan. Pembelajaran secara kontekstual dapat meningkatkan rasa percaya diri karena dapat memahami hubungan antarateori dan praktik. Pembelajaran secara kontekstual juga membina pendekatan kerja kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah. Kecakapan praktik/melakukan sesuatu(hands-on) dan berpikir (minds-on) merupakan asas pendekatan kontekstual.

7 Peran Guru dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Sekolah
Guru memiliki peran penting di sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Manfaat Metode Belajar Student Centered Learning

Dari 7 karakteristik pembelajaran Student Centered Learning tersebut, kita dapat melihat 7 manfaat penting penerapan Student Centered Learning dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Tatap Muka yaitu:

Para pelajar dapat termotivasi untuk mencari informasi baru.

Manfaat pertama ketika pembelajaran Student Centered Learning diterapkan dalam KBM tatap muka yaitu munculnya motivasi pelajar untuk mencari informasi baru. Hal ini sesuai dengan karakteristik pembelajaran Student Centered Learning yaitu Pembelajaran Aktif dan Mandiri.

Pelajar diberi kesempatan untuk berinteraksi lebih dengan sesama pelajaratau dengan guru tentang pokok pembahasan yang sedang dihadapinya. Proses dan pengalaman belajarpun dapat diatur dan dikontrol oleh mereka.

Para pelajar dapat melatih diri untuk berani berpendapat di dalam kelompok

Manfaat kedua ketika pembelajaran Student Centered Learning diterapkan dalam KBM tatap muka yaitu melatih diri untuk berani berpendapat di dalam kelompok. Pada pembahasan sebelumnya terdapat pembelajaran kolaboratif yang juga menjadi subjek pada pembelajaran Student Centered Learning. Hal ini memungkinkan pelajar untuk melakukan kerjasama dalam mengerjakan suatu proyek kelompok yang diberikan guru. Kegiatan ini dapat melatih pelajar untuk berani berpendapat.

Para guru dapat menambah wawasan dari hal yang tidak diketahui dan dialami sebelumnya

Manfaat ketiga ketika pembelajaran Student Centered Learning diterapkan dalam KBM tatap muka yaitu pengajar dapat menambah wawasan dari hal yang tidak diketahui dan dialami sebelumnya.

Tak hanya memiliki dampak positif untuk pelajar, pembelajaran ini juga menguntungkan bagi para pengajar. Biasanya, penyampaian ilmu hanya bersumber dari apa yang diutarakan pengajar kepada pelajar. Akan tetapi, melalui pembelajaran ini, pelajar juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan pengalamannya akan suatu kejadian atau peristiwa yang berkaitan dengan materi pelajaran, sehingga guru yang mungkin belum pernah mengalaminya menjadi tahu.

Para pelajar dapat membangun pengetahuan baik secara individu maupun kelompok

Manfaat ke – empat ketika pembelajaran Student Centered Learning diterapkan dalam KBM tatap muka yaitu pelajar dapat membangun pengetahuan baik secara individu maupun berkelompok.

Adanya pembelajaran kolaboratif tidak hanya melatih pelajar untuk berani mengemukakan pendapatnya, tetapi juga sebagai pondasi untuk membangun pengetahuan antar pelajar. Setiap orang memiliki pengalaman dan cara menyerap informasi yang berbeda, sehingga mereka dapat mempelajari materi tersebut dari beragam sudut pandang.

Para Pengajar lebih  berperan  sebagai  FEE  (Facilitating, Empowering, Enabling) dan guides on the sides daripada sebagai mentor in the centered.

Manfaat ke – lima ketika pembelajaran Student Centered Learning diterapkan dalam KBM tatap muka yaitu pengajar berperan sebagai sosok yang memandu pelajar, bukan menjadi sumber utama ilmu.

Mendorong para pelajar untuk memiliki pengetahuan yang lebih luas

Manfata ke – enam ketika pembelajaran Student Centered Learning diterapkan dalam KBM tatap muka yaitu mendorong pelajar untuk memiliki pengetahuan yang lebih luas. Hal ini dikarenakan para pelajar dapat menyerap sumber informasi dari mana pun tanpa terkecuali. Jadi, mereka tidak hanya mendapatkan materi pelajaran dari guru, tetapi juga dari berbagai sumber lain yang mumpuni.

Memberi kesempatan untuk pengembangan berbagai strategi assessment

Manfaat ke – tujuh ketika pembelajaran Student Centered Learning diterapkan dalam KBM tatap muka yaitu memberi kesempatan bagi pengajar untuk pengembangan berbagai strategi assessment atau tes. Dengan sistem pembelajaran ini, guru dapat menuangkan kreativitasnya dalam melakukan berbagai metode tes kepada pelajar.

Demikian artikel mengenai 7 Manfaat Penting Student Centered Learning dalam KBM Tatap Muka. Ikuti blog.kejarcita.id untuk mendapatkan kumpulan artikel seputar pendidikan jarak jauh, usaha sosial dan inovasi teknologi.

Anisa Cahyani

"Perempuan yang gemar merangkai kata menjadi tulisan dan juga pemburu matahari terbenam."

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.