7 Komunitas Kerelawanan dalam Dunia Pendidikan di Indonesia
Relawan atau volunteer adalah orang yang bersedia melakukan sesuatu secara sukarela. Dengan kata lain, mereka bersedia menyediakan waktu dan tenaganya untuk mencapai tujuan sebuah perkumpulan atau organisasi tanpa keterpaksaan. Perkumpulan atau organisasi yang dimaksud biasanya berupa organisasi nonprofit dengan kegiatan maupun program yang membantu masyarakat luas. Beberapa di antaranya, yaitu organisasi amal, organisasi sosial, dan komunitas relawan pendidikan.
Dunia pendidikan di Indonesia memiliki banyak hal yang perlu dibenahi agar berkualitas baik. Salah satu permasalahan krusial yang sudah ada sejak lama, yaitu terjadinya kesenjangan dalam pendidikan. Kesenjangan tersebut sebagian besar disebabkan tidak meratanya sarana dan prasarana yang menjadi penunjang proses belajar mengajar.
Akibat kesenjangan yang terjadi, ribuan anak di Indonesia mengalami putus sekolah. Menurut data statistik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia, setidaknya ada sebanyak 57.426 anak yang terdaftar sebagai anak putus sekolah pada jenjang SD, 51.190 anak putus sekolah pada jenjang SMP, dan 52.142 anak putus sekolah pada jenjang SMA. Kesenjangan pendidikan tidak hanya terjadi pada antardaerah atau antarprovinsi, bahkan hal ini bisa juga terjadi pada daerah/kota yang sama.
Kesenjangan dalam Dunia Pendidikan Indonesia Merupakan Cikal Bakal Komunitas Kerelawanan Pendidikan
Permasalahan kesenjangan dalam dunia pendidikan di Indonesia menumbuhkan sejumlah organisasi atau komunitas kerelawanan pendidikan. Tujuannya, yaitu agar seluruh anak-anak Indonesia mendapat pendidikan yang layak. Organisasi atau komunitas kerelawanan pendidikan tersebut akan membuat berbagai program yang akan dijalankan para sukarelawan.
Sebelum menjalankan tugasnya, sukarelawan akan mendapat pelatihan dan bimbingan terlebih dahulu dari organisasi atau komunitas yang bersangkutan. Nantinya, para sukarelawan akan menjalankan program organisasi atau komunitas pada daerah yang menjadi target pengembangan pendidikan.
Penentuan daerah yang menjadi target pengembangan pendidikan biasanya merupakan daerah yang termasuk wilayah 3T, yaitu Terdepan, Terluar, dan Tertinggal. Persebaran daerah yang dipilih sangat beragam, mulai dari wilayah barat Indonesia hingga wilayah timur Indonesia.
7 Komunitas Kerelawanan dalam Dunia Pendidikan di Indonesia
1. Akademi Berbagi (AkBer)
Komunitas kerelawanan dalam dunia pendidikan yang pertama adalah Akademi Berbagi (AkBer). Akademi Berbagi atau AkBer lahir dari kegelisahan pendirinya, yaitu Ainun Chomsun untuk belajar sebuah ilmu dengan praktisi secara langsung dan tidak perlu membayar mahal.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, saat ini kondisi masyarakat makin kompetitif sehingga banyak bidang keilmuan yang harus dipelajari. Akan tetapi, untuk mengakses ilmu tersebut tidaklah mudah dan membutuhkan biaya yang seringkali mahal.
Akademi Berbagi atau AkBer percaya bahwa pendidikan adalah hak semua warga negara. Oleh karena itu, mereka berinisiatif membuat kelas belajar gratis dengan narasumber, yaitu pengajar, para praktisi, dan para ahli yang berkompetensi di bidangnya masing-masing. Jadi, peserta kelas ini akan mendapat ilmu, pengalaman, serta wawasan para narasumber.
Untuk mengetahui kegiatan Akademi Berbagi dapat dilihat pada laman berikut: http://akademiberbagi.org/
2. Komunitas Jendela
Komunitas kerelawanan dalam dunia pendidikan yang kedua, yaitu Komunitas Jendela. Komunitas ini terbentuk dan berpusat di Kota Yogyakarta. Kini, Komunitas Jendela telah hadir di beberapa kota, seperti Jakarta, Bandung, Malang, Lampung, dan Jember. Komunitas Jendela hadir dari sukarelawan yang berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan maupun pendidikan dari berbagai daerah.
Komunitas Jendela berfokus pada segi pengembangan pendidikan anak, terutama dalam meningkatkan minat baca anak. Mereka memiliki berbagai macam program, salah satunya, yaitu membangun perpustakaan di beberapa kota di Indonesia dan mengadakan workshop pendidikan. Salah satu program mereka pertama kali adalah mendirikan perpustakaan bagi anak-anak pengungsi letusan Gunung Merapi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selain itu, mereka juga mengadakan kelas gratis bagi anak-anak kurang mampu. Kelas gratis ini diampu oleh para sukarelawan dan mengajarkan materi pelajaran sekolah kepada anak-anak tersebut.
Untuk mengetahui kegiatan Komunitas Jendela dapat dilihat pada laman berikut: https://komunitasjendela.org/
3. Indonesia Mengajar
Komunitas kerelawanan dalam dunia pendidikan yang ketiga, yaitu Indonesia Mengajar. Komunitas ini hadir dengan tujuan mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Indonesia Mengajar menempatkan sukarelawan yang telah melalui beragam proses seleksi di berbagai daerah pelosok di Indonesia.
Para sukarelawan terpilih bertugas untuk mengajar, mendidik, menginspirasi, dan menjadi jembatan bagi masyarakat tersebut dengan pusat-pusat kemajuan. Organisasi atau komunitas kerelawanan ini akan memfasilitasi para sukarelawan untuk tinggal, hidup, dan belajar dari masyarakat setempat selama satu tahun.
Untuk mengetahui kegiatan Indonesia Mengajar dapat dilihat pada laman berikut: https://indonesiamengajar.org/
4. Komunitas 1001 Buku
Komunitas kerelawanan dalam dunia pendidikan yang keempat, yaitu Komunitas 1001 Buku. Komunitas tersebut merupakan sebuah jaringan sukarelawan dan pengelola taman bacaan anak yang didirikan di Jakarta pada bulan Mei 2002. Organisasi atau komunitas kerelawanan ini lahir dari rasa prihatin akan kurangnya ketersediaan akses bahan bacaan bagi anak-anak di Indonesia.
Sukarelawan yang tergabung dalam komunitas ini bertugas melakukan pengumpulan dan pendistribusian bahan bacaan anak dan saran pengembangan kreativitas anak dari masyarakat. Pada tahun 2006, 1001 Buku resmi menjadi sebuah yayasan.
Meski begitu, mereka tetap mengandalkan komunitas sukarelawannya sebagai roda penggerak kegiatan. Kini, ratusan taman bacaan anak di pelosok negeri telah tumbuh dan puluhan ribu buku bacaan telah dinikmati oleh anak-anak Indonesia.
Untuk mengetahui kegiatan Komunitas 1001 Buku dapat dilihat pada laman berikut: https://komunitas.1001buku.or.id/
5. Save Street Child
Komunitas kerelawanan dalam dunia pendidikan yang kelima, yaitu Save Street Child. Seperti namanya, organisasi atau komunitas Save Street Child hadir dari kekhawatiran sekelompok anak muda akan kondisi anak jalanan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Organisasi ini berawal dari gerakan di media massa untuk mempersiapkan akses pendidikan bagi anak-anak jalanan agar dapat menjadi generasi penerus bangsa. Sehingga anak-anak jalanan dapat terhindar dari hal negatif. Kelas yang dihadirkan sangat beragam, mulai dari membaca, menulis, berhitung, hingga kesenian. Komunitas ini juga berkolaborasi dengan komunitas lainnya dalam bentuk bakti sosial maupun kelas inspiratif.
Untuk mengetahui kegiatan Save Street Child dapat dilihat pada laman berikut: https://www.instagram.com/savestreetchild/
6. Skholatanpabatas
Komunitas kerelawanan dalam dunia pendidikan yang keenam, yaitu Skholatanpabatas. Komunitas Skholatanpabatas adalah lembaga nonprofit swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang pendidikan, kesehatan lingkungan, dan lingkungan hidup. Komunitas ini melibatkan anak muda sebagai pemberdaya sosial (social entrepreneurship) atau sukarelawan yang ingin melakukan perubahan lebih baik di sekitarnya.
Komunitas ini memiliki beberapa kegiatan, yaitu Skhola Berbagi, Diplomat Skhola, Jejaring Anak Indonesia, Skholaografi, dan Cek Sekolah Ku. Skholatanpabatas sudah hadir di berbagai daerah di Indonesia, tepatnya di 34 titik yang tersebar di tujuh provinsi.
Untuk mengetahui kegiatan Skholatanpabatas dapat dilihat pada laman berikut: https://skholatanpabatas.org/
7. Indonesia Bercerita
Komunitas kerelawanan dalam dunia pendidikan yang ketujuh, yaitu Indonesia Bercerita. Komunitas ini lahir dari semangat sukarelawan untuk mendidik dengan cara berbagi cerita atau mendongeng. Mereka percaya bahwa melalui kegiatan bercerita atau mendongeng akan lebih mendidik bagi anak daripada hanya memberikan pelajaran dari tempat pendidikan formal seperti sekolah.
Selain mengadakan kelas bercerita, komunitas ini juga mengadakan workshop dan kelas pencerita. Tujuannya, yaitu untuk melatih kemampuan bercerita dan membuat cerita, serta manfaatnya untuk berbagai tujuan. Komunitas ini juga memberikan bahan dongeng yang dapat diunduh secara gratis bagi anak-anak melalui media internet.
Demikian artikel mengenai "7 Komunitas Kerelawanan dalam Dunia Pendidikan di Indonesia" yang dapat kamu ikuti. Jangan lupa juga untuk ikuti blog.kejarcita.id untuk mendapatkan kumpulan artikel pendidikan seputar pendidikan jarak jauh, usaha sosial, dan inovasi teknologi.