7 Fakta Tentang KKM yang Wajib Diketahui Oleh Guru

teaching 16 Mei 2021

Pada laporan hasil pembelajaran (rapor) Anda pasti menemui adanya KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang akan bersandingan dengan nilai yang diperoleh siswa. KKM menjadi salah satu indikator dalam kurikulum berbasis kompetensi. Permasalahannya adalah ternyata nilai KKM ini kurang disosialisasikan kepada berbagai elemen guruan, sehingga hanya sebagian saja yang benar-benar memahami arti dari KKM itu sendiri. Kepala Sekolah dan Guru terkadang masih ada yang bingung tentang apa itu KKM. Padahal sangat penting bagi guru untuk bisa mengetahui secara lengkap fakta-fakta seputar KKM itu sendiri.

Setiap Guru harus menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran yang diampunya. Guru mata pelajaran harus menentukan KKM mata pelajaran sejak awal semester ganjil atau tahun ajaran baru. Karena KKM berfungsi sebagai pedoman bagi guru dan lembaga guruan dalam menilai kompetensi siswa yang mengikuti proses pembelajaran.

KKM sendiri diartikan sebagai salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

7 Fakta tentang KKM yang Wajib Diketahui oleh Guru

KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran oleh forum MGMP sekolah, KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 s.d. 100. Nilai KKM ini nantinya akan bersanding dengan nilai akhir semester siswa pada rapor. Bagaimana KKM dibuat? KKM dibuat dengan cara menghitung yang tentunya tidak mudah namun juga tidak terlalu sulit jika guru mengetahui rambu-rambunya. Nilai KKM diambil dari penilaian terhadap kompleksitas materi, daya dukung pembelajaran, serta intake (kemampuan) siswa. Kesemuanya diramu dari tingkat indikator, kompetensi dasar, standar kompetensi, hingga jadilah KKM mata pelajaran yang tertera di rapor siswa. Berikut adalah 7 fakta tentang KKM yang wajib diketahui oleh guru.

1. Tujuan KKM

Penetapan KKM bertujuan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi pembelajaran dan setiap kompetensi dasar akan dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan KKM yang ditetapkan.

Guru harus memberikan respon yang tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan remedial atau layanan pengayaan. Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolak ukur. KKM juga menjadi acuan bagi guru dan lembaga guruan untuk mengetahui target yang diinginkan dari pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran.

2. Fungsi KKM

KKM berfungsi sebagai kontrak pedagogik antara guru dengan peserta didik dan antara satuan guruan dengan masyarakat. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan upaya yang harus dilakukan bersama antara guru, peserta didik, pimpinan satuan guruan, dan orangtua. Guru melakukan upaya pencapaian KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian. Peserta didik melakukan upaya pencapaian KKM dengan proaktif mengikuti kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain guru.

Orangtua dapat membantu dengan memberikan motivasi dan dukungan penuh bagi putra-putrinya dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan pimpinan satuan guruan berupaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di sekolah.

Selain itu, KKM juga berfungsi sebagai indikator acuan/rujukan bagi guru untuk membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir Semester (UAS). Soal ulangan ataupun tugas-tugasharus mampu mencerminkan/menampilkan pencapaian indikator yang diujikan. Dengan demikian pendidik tidak perlu melakukan pembobotan seluruh hasil ulangan, karena semuanya memiliki hasil yang setara.

3. Panduan Menyusun KKM

Agar bisa menentukan nilai KKM yang sesuai standar, ada beberapa panduan yang harus diperhatikan oleh guru. Berikut beberapa panduan dalam menyusun KKM.

· KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran

· KKM ditetapkan oleh forum MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) sekolah

· Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 – 100

· Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100

· Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah nilai ketuntasan belajar maksimal

· Nilai KKM harus dicantumkan dalam LHBS (Laporan Hasil Belajar Siswa)

4. Prinsip Penetapan KKM

Ada tiga prinsip yang menjadi patokan dalam penetapan KKM, yakni daya serap siswa, daya dukung baik tenaga pendidik dan kependidikan temasuk sarana prasarana belajar dan kompleksitas atau tingkat kesulitan materi pelajaran.

Kompleksitas adalah (Kesulitan & Kerumitan) setiap IP/KD yang harus dicapai oleh siswa. Tingkat Kompleksitas Tinggi, bila dalam pelaksanaannya menuntut :

a. SDM

- memahami Kompetensi yang harus dicapai Siswa

- kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran.

b. WAKTU

- Cukup lama karena perlu pengulangan

c. PENALARAN dan KECERMATAN siswa yang tinggi.

Tingkat Daya dukung adalah ketersediaan tenaga, sarana dan prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan, seperti: BOP, manajemen sekolah, kepedulian stakeholders sekolah, dan lain sebagainya.

Sedangkan Intake adalah tingkat kemampuan rata-rata siswa

Intake sendiri bisa dillihat dari:

· KKM Kelas X didasarkan pada hasil seleksi PSB, NUN, Rapor kelas 3 SMP, test seleksi masuk atau psikotes begitu juga dengan tingkat SMP/Sederajat

· KKM Kelas XI dan XII didasarkan pada tingkat pencapaian KKM siswa pada semester atau kelas sebelumnya, begitu juga dengan tingkat SMP/Sederajat

5. Cara Menetapkan KKM

Dalam menetapkan nilai KKM, guru bisa menggunakan berbagai macam cara. Diantaranya adalah dengan menggunakan nilai kriteria yang dikonversi ke dalam sebuah nilai tertentu.

Ada 3 cara untuk mengkonversi atau menafsirkan kriteria menjadi sebuah nilai, diantaranya:

· Dengan memberikan point pada setiap kriteria yang ditetapkan

· Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria

· Dengan memberikan pertimbangan professional judgment pada setiap kriteria untuk menetapkan nilai

7 Tips Mengembangkan Media Pembelajaran yang Sesuai dengan Konsep Merdeka Belajar
Merdeka belajar merupakan kemerdekaan berpikir, dimana esensi kemerdekaan berpikir ini harus dimiliki oleh guru terlebih dahulu. Jika tidak dimiliki guru, tidak mungkin dapat terjadi di peserta didik.

6. KKM Tidak Sama dengan Nilai Rata-Rata

KKM tidak sama dengan nilai rata-rata. Nilai KKM itu standar minimal alias nilai paling rendah yang harus dicapai siswa untuk menuntaskan proses belajarnya. KKM dihitung secara objektif, bukan asal di tebak. Tak perlu disamakan dengan nilai rata-rata karena KKM itu tak perlu terlalu tinggi tapi juga jangan sampai terlalu rendah, yang penting ideal artinya dapat dilampaui hampir semua siswa. KKM yang ideal sangat bermanfaat untuk menganalisis ketidakmampuan siswa dalam menuntaskan proses pembelajarannya.

10 Hal yang Harus Dipersiapkan Guru Ketika Menyiapkan Ujian Buka Buku
Ujian buka buku terkadang menjadi pilihan favorit bagi murid-murid. Mereka menjadi tenang bila guru mengadakan ujian dengan sistem buka buku. Lalu bagaimana dengan guru? Apakah guru merasa senang dengan ujian buka buku? Apa saja yang harus dipersiapkan guru ketika menyiapkan ujian buka buku?

7. Nilai KKM Tidak Sama untuk Setiap Mata Pelajaran

Nilai KKM tidak sama untuk setiap mata pelajaran. Setiap komponen kompleksitas materi, daya dukung, dan intake siswa pasti berbeda untuk setiap mata pelajaran. Bahkan untuk setiap standar kompetensi dalam setiap mata pelajaran KKM nya bisa berbeda. Hal ini dikarenakan setiap indikator yang harus dicapai siswa dalam setiap standar kompetensi tak akan sama kompleksitas, daya dukung, dan intake siswanya.

Demikian tujuh fakta-fakta penting tentang KKM yang wajib diketahui oleh guru. Dengan memahami setiap fakta terkait KKM ini, guru bisa memnetapkan nilai KKM yang sesuai standar. Sehingga pada akhirnya, KKM bisa tepat sasaran dan berfungsi sebagaimana mestinya. Yakni sebagai indikator penilaian dalam kurikulum berbasis kompetensi.

Dian Kusumawardani

"Pengajar di BKB Nurul Fikri dan Konselor Menyusui"

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.