7 Cerita Pengalaman Guru yang Sudah Menggunakan Tik Tok untuk PJJ

edukasi 22 Jan 2021

Pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak Maret 2020, membuat proses pendidikan dilakukan dengan jarak jauh. Pendidikan jarak jauh atau yang biasa disebut PJJ ini menjadi langkah terbaik proses pendidikan di tengah pandemi. PJJ dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Gawai, kuota internet dan beragam aplikasi penunjang menjadi peralatan utama saat PJJ.

PJJ membuat guru-guru semakin kreatif. Banyak guru yang menggunakan beragam media belajar yang menarik selama PJJ ini. Salah satunya digunakanlah aplikasi Tik Tok. Tik Tok memang aplikasi yang sangat terkenal dikalangan remaja, ini menjadi peluang bagi guru-guru untuk bisa menggunakannya dalam PJJ.

Sekilas Tentang Aplikasi Tik Tok

Tik Tok adalah sebuah aplikasi video pendek asal Tiongkok yang didukung dengan musik. Baik itu musik untuk tarian, gaya bebas ataupun performa. Para pengguna di dorong untuk berimajinasi sebebas-bebasnya dan menyatakan ekpresinya dengan bebas dan nantinya bisa dibagikan ke teman atau ke seluruh dunia.

Tik Tok juga memiliki special effect yang dapat digunakan para penggunanya untuk membuat video-video pendek agar hasil video mereka lebih menarik. Selain itu Tik Tok juga menyediakan background musik dari berbagai artis terkenal dengan berbagai kategori mulai dari DJ, Dance, R&B, Western, Cute, KKC, Addict, Populer dan masih banyak lagi. Saat ini Tik Tok menjadi salah satu aplikasi yang banyak digunakan, khususnya di kalangan anak muda.

Tik Tok untuk PJJ

Penggunaan Tik Tok untuk PJJ ini didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). TikTok sendiri sudah berkolaborasi dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud) dalam memajukan kecerdasan bangsa Indonesia melalui program #SamaSamaBelajar.

Selain itu, plikasi media sosial asal China ini menggandeng Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan Jaringan Sekolah Digital Indonesia (JSDI) memaksimalkan video pendek untuk pendidikan di Indonesia. Langkah awal, TikTok memberi pelatihan kepada lebih dari 1000 guru seluruh Indonesia.

Head of User and Content Operations, TikTok Indonesia, Angga Anugrah Putra mengatakan, proses belajar mengajar dengan sistem daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi para guru. Oleh sebab itu, pihaknya berharap bisa membantu guru, dosen dan pelaku pendidikan lainnya untuk dapat memaksimalkan penggunaan video singkat TikTok untuk pelajaran.

Belajar dengan video Tik Tok lebih menarik perhatian para siswa. Video-video yang interaktif memudahkan mereka untuk lebih mudah memahami materi belajar. Selain itu, Tik Tok menjadi salah satu aplikasi yang paling sering dibuka oleh para siswa. Jadi mereka akan selalu update menyimak video-video yang ada di Tik Tok.

Cerita Pengalaman Guru Menggunakan Tik Tok

Beberapa guru di Indonesia sudah menggunakan Tik Tok sebagai media PJJ. Tik Tok tidak hanya digunakan oleh guru, tetapi juga dosen. Hal ini sesuai dengan usia pengguna Tik Tok yaitu mulai 14 tahun keatas. Sehingga Tik Tok cocok digunakan untuk siswa SMP, SMA hingga mahasiswa. Penggunaan Tik Tok untuk siswa SD juga memungkinkan, dengan catatan siswa menggunakan akun Tik Tok milik orang tuanya.

Berikut 7 cerita pengalaman guru yang sudah menggunakan Tik Tok untuk PJJ.

1.      Triana Dewi seorang guru di Lamongan

Triana Dewi adalah seorang guru bahasa Inggris SMP di Lamongan. Triana mulai menggunakan Tik Tok sebagai media belajar saat PJJ sejak Maret 2020. Triana melihat bahwa banyak murid-muridnya yang sering membuka aplikasi Tik Tok. Ini menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan. Agar murid-muridnya tak hanya menari-nari di Tik Tok, Triana menggunakan Tik Tok sebagai media PJJ.

Awalnya Triana membuat video sendiri, ternyata murid-muridnya kurang tertarik, Akhirnya dia mencari video-video milik seleb Tik Tok. Di Tik Tok banyak sekali video belajar bahasa Inggris, kebanyakan yang membuat native speaker. Ini sangat memudahkan Triana. Akhirnya Triana selalu mencari video Tik Tok yang sesuai dengan kurikulum sekolah, lalu menyebarkan ke murid-muridnya. Murid-murid lebih antusias belajar bahasa Inggris dengan menyimak video-video menarik yang ada di Tik Tok.

2.      Titik Nur Istiqomah, seorang guru di Muntilan, Jawa Tengah

Titik Nur Istiqomah, seorang guru di Muntilan, Jawa Tengah, yang sukses menggunakan platform TikTok saat pembelajaran jarak jauh. Titik memanfaatkan aplikasi TikTok sebagai sarana belajar mengajar bagi murid-muridnya.

Titik membuat beragam video menarik di Tik Tok yang kemudian dibagikan pada murid-muridnya. Hasilnya, murid-murid lebih antusias belajar dan lebih cepat memahami materi belajar.

3.      Sri Wulandari, seorang guru di Kabupaten Purbalingga

Sri Wulandari, Guru Bahasa Inggris di Kabupaten Purbalingga yang memanfaatkan TikTok dalam pembelajaran procedure Bahasa Inggris. Melalui video-video yang ada di Tik Tok, murid-muridnya lebih mudah mempelajari bahasa Inggris. Pelajaran bahasa Inggris pun menjadi lebih menyenangkan.

4.      Ira Mirawati. Dosen Manajemen Komunikasi di Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Unpad

Muncul pula sosok dosen viral asal Universitas Padjadjaran (Unpad), Ira Mirawati. Dosen Manajemen Komunikasi di Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Unpad tersebut, memiliki video-video unggahannya di Tik Tok yang kocak.

Unggahan Ira sebagai bentuk kepedulian terhadap permasalahan-permasalahan remaja dan juga untuk mengampanyekan layanan curhat online gratis FIKOM Unpad.

5.      Isnaini Sumarsih, seorang guru di Cilacap

Seorang guru SMP Negeri 6 Cilacap Isnaini Sumarsih, yang juga merupakan Calon Guru Penggerak, ia lebih memilih memanfaatkan apkikasi Tik Tok untuk membuat konten belajar.

Aealnya isnaini sempat bingung di awal pandemi, murid-muridnya cenderung mandiri. Ketika hanya disuruh membaca buku atau mengikuti video conference zoom, lama-lama mereka bosan. Akhirnya Isnaini mencoba meminta anak-anak membuat Tik Tok, ternyata mereka sangat senang. Mereka seolah merasa pembelajaran ini bukan sedang belajar, tapi sedang bermain.

Tik Tok pada akhirnya juga membuat  siswa belajar, karena pasti harus membaca materi terlebih dahulu agar bisa membuat menjadi bahan Tik Tok.

Salah satu materi yang dijadikan tugas, adalah pelajaran IPA tentang perpindahan kalor. Para siswanya oun tertantang untuk membuat Tik Tok dengan materi tersebut.

Mungkinkah Tik Tok Bisa jadi Media Ajar untuk PJJ
Penyampaian materi yang sama setiap harinya bisa membuat anak-anak didik merasa jenuh. Tidak ada salahnya jika guru mencoba aplikasi-aplikasi lain, selama fitur aplikasi tersebut bisa mengakomodir dunia pendidikan, yaitu Tik Tok.

6.      Tursini, Guru di SMP PGRI 1 Cilacap

Tursini mengajak siswanya belajar membuat cerita pendek (cerpen) kemudian mengalihbentukan (ekskranasi) cerpen ke dalam bentuk video Tik Tok. Menurutnya, murid-muridnya punya banyak waktu di rumah. Waktu yang ada bisa terbuang percuma. Karenanya aktivitas pembelajaran harus menantang. Mereka diajak membuat video Tik Tok berdasarkan cerpen yang sudah mereka buat sendiri.

WhatsApp vs Telegram: Mana yang Lebih Pas untuk KBM Online?
Aplikasi chatting kemudian menjadi media belajar yang banyak digunakan guru-guru selama KBM online. Ada banyak aplikasi chatting terkemuka yang sudah akrab bagi masyarakat Indonesia. Dua di antaranya yaitu WhatsApp dan Telegram.

7.      Novri Susan, Dosen Sosiologi Universitas Airlangga

Novri Susan adalah salah seorang dosen Sosiologi di Universitas Airlangga. Novri mengajar mata kuliah sosiologi konflik. Akun Tik Tok nya banyak membahas materi-materi seputar sosiologi konflik. Selain itu terkadang Novri juga membuat video yang membahas isu-isu konflik yang sedang terjadi di masyarakat. Video-video yang dibuat sangat menarik dan interaktif. Pastinya para mahasiswa semakin mudah memahami mata kuliah sosiologi konflik ini.

Dian Kusumawardani

"Pengajar di BKB Nurul Fikri dan Konselor Menyusui"

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.