7 Cara Menerapkan Strategi Scientific Learning untuk KBM

edukasi 1 Mar 2021

Dalam Kurikulum 2013, ada sebuah cara pendekatan belajar yang bernama Scientific Learning atau Pendekatan Saintifik (Ilmiah). Scientific Learning merupakan pendekatan secara saintifik (ilmiah) di mana para siswa dituntut untuk lebih aktif dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan berpikir secara ilmiah.

Pendekatan Scientific Learning merupakan proses pembelajaran dimana siswa secara aktif mengkonstruksikan proses konsep belajar melalui mengamati, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data-data, melakukan analisa, membuat kesimpulan, dan mengkomunikasikan ide-idenya.

Prinsip, Tujuan dan Kelebihan Strategi Scientific Learning

Prinsip yang harus dipahami dalam Scientific Learning adalah materi yang dipelajari berupa fakta, pembelajaran berpusat pada siswa dan siswa membentuk konsepnya sendiri (self-concept), peningkatan kemampuan berpikir dan kemampuan berkomunikasi siswa, meningkatkan motivasi pada pihak guru dan siswa, dan merupakan proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip.

Ada banyak tujuan dari dilakukannya Scientific Learning. Tujuan dari Scientific Learning adalah meningkatkan kemampuan intelektual siswa, membentuk kemampuan dalam problem solving (memecahkan sebuah masalah), menciptakan kondisi belajar dimana siswa merasa bahwa belajar adalah kebutuhan, menghasilkan hasil belajar yang tinggi dan berkualitas, melatih para siswa mengembangkan ide-idenya, dan mengembangkan karakter yang baik bagi siswa.

Kelebihan dari dilaksanakannya Scientific Learning adalah proses belajar berpusat lebih banyak pada siswa, langkah-langkah belajar sistematis, memberi kesempatan guru untuk lebih kreatif, dan melatih pikiran karena menggunakan proses kognitif dalam membuat konsep dan prinsip. Selain dari kelebihannya, Scientific Learning juga tetap punya kekurangan, yaitu dibutuhkannya kreatifitas lebih dari guru yang dimana akan membutuhkan waktu lebih lama, guru sedikit lebih jarang menjelaskan materi karena pembelajaran berpusat pada siswa, dan butuh waktu pembelajaran lebih lama.

7 Langkah Menerapkan Strategi Scientific Learning

Pada umumnya, hanya ada 5 langkah yang bisa dilakukan untuk menerapkan dalam Scientific Learning, di antaranya mulai dari Observing (observasi atau pengamatan), Questioning (bertanya), Associating (menalar), Experimenting (mencoba atau bereksperimen), dan Networking (membentuk jaringan dan koneksi). Namun kami telah merangkumnya menjadi 7 langkah, yaitu dengan pembukaan dan penutup pembelajaran.

Dengan langkah-langkah tersebut, cara berpikir siswa akan semakin terasah dan meningkat, dimana hal tersebut merupakan hasil yang ingin dicapai dengan Scientific Learning. Adapun berikut penjelasan lebih lengkapnya:

1. Memulai Pembelajaran dengan Pembukaan

Sebelum memulai sebuah pembelajaran pastinya kita lakukan pembukaan dulu dengan cara mengucapkan salam pembuka, berdoa dan mengecek kehadiran para siswa. Memberikan motivasi sebelum pembelajaran berlangsung. Menannyakan materi sebelumnya dan memberikan gambaran mengenai materi yang akan dipelajari.

7 Penerapan Penting Artificial Intelligence dalam Pendidikan
Salah satu teknologi yang belakangan ini menjadi perhatian adalah Artificial Intelligence. Teknologi yang satu ini memiliki peran penting dalam memudahkan berbagai fungsi pekerjaan, termasuk di bidang pendidikan.

2. Mengamati Sebuah Objek yang Akan Dipelajari

Para siswa mengamati objek baik secara langsung melihat ditempat ataupun tidak langsung dengan melihat video atau gambar. Tujuannya untuk menumbuhkan keingintahuan para siswa. Mereka dapat menemukan fakta terdapat hubungan antara objek dengan materi pembelajaran oleh guru.

Langkah-langkah dalam mengamati yakni menentukan objek yang ingin diamati, membuat panduan pengamatan, menentukan data-data yang harus diamati, menentukan tempat pengamatan, menentukan cara mengumpulkan datanya, serta merumuskan cara melakukan pencatatan hasil pengamatan baik dengan lembaran kertas, buku, kamera, hp, dan sebagainya.

3. Melakukan Kegiatan Bertanya

Cara ini digunakan guru agar siswa dapat bertanya mengenai apa saja yang telah mereka amati. Guru akan menjawab semua pertanyaan yang diajukan siswanya, dengan tujuan agar mereka dapat menyimak pembelajaran dengan baik. Apabila guru melempar pertanyaan kepada siswa, maka sesunggunya Dia ingin membimbing atau mengarahkan para siswanya dengan baik.

Manfaat bertanya atau menanya ini yaitu untuk membangkitkan rasa keingintahuan para siswa, mendorong  dan memotivasi peserta didik agar dapat aktif dalam pembelajaran, mengetahui kesulitan belajar mereka, membiasakan mereka berfikir secara cepat dan spontan serta tanggap dalam bertindak, menumbuhkan keterampilan para siswa untuk berbicara, dan masih banyak lainnya.

Hasil kegiatan ini berupa rangkaian pertanyaan siswa yang sesuai dengan indikator pembelajaran.

4. Mengeksplorasi/Mengumpulkan Informasi

Para siswa disuruh untuk mengumpulkan berbagai informasi berdasarkan banyak sumber pengetahuan. Tujuannya yakni memperoleh hasil belajar yang lebih akurat. Selain itu dapat mengembangkan berbagai macam pengetahuan, sikap dan keterampilan para siswa.

Kelancaran dalam kegiatan eksplorasi ini ditentukan oleh guru. Guru hendaknya dapat merumuskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakannya, mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan bersama para siswanya, memperhitungkan waktu dan tempat, menyediakan lembar kerja bagi mereka dan diberikan ke para siswanya, guru memberikan masalah untuk dicari tahu, memberika, yang terakhir, guru mengumpulkan dan mengevaluasi hasil kerja mereka.

5  Menalar/Mengolah Informasi

Setelah informasi terkumpul, maka dapat dilakukan kegiatan mengolah informasi atau penalaran. Kegiatan ini dilakukan agar dapat menyimpulkan atas berbagai informasi mengenai pengetahuan yang telah didapatkan sebelumnya.

Banyak sekali cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam meningkatkan daya nalar para siswanya.

Yuk, Kenal Lebih Jauh Mengenai Teori Pembelajaran Sibernetik
Teori pembelajaran sibernetik adalah ilmu yang mengandalkan sistem informasi dan komunikasi yang diterapkan dalam fungsi organisme atau mesin yang majemuk. Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi.

Cara meningkatkan daya menalar diantaranya yakni guru dapat menyusun materi atau bahan pembelajaran yang sesuai kurikulum terbaru, mengurangi metode ceramah dan hanya memberikan intruksi berupa simulasi yang singkat dan jelas, penyusunan bahan pembelajaran secara berjenjang dari sederhana menuju ke kompleks, hasil pengukuran dan pengamatan menjadi orientasi utama pembelajaran, memperbaiki setiap kesalahan, pencatatan kemajuan siswa oleh guru untuk perbaikan selanjutnya, dan lain sebagainya.

6. Mengkomunikasikan Dengan Siswa

Mengomunikasikan hasil ini dilakukan para siswa dalam bentuk tulisan maupun lisan dengan cara menceritakannya di depan kelas. Tujuannya agar dapat mengembangkan sikap toleransi, teliti, jujur, menumbuhkan kemampuan berpikir sistematis, kemampuan berbahasa atau berbicara yang baik dan benar, dan dapat mengungkapkan pendapat dengan jelas dan singkat.

7. Menutup Pembelajaran

Penutup ini berisikan kesimpulan oleh guru mengenai materi yang sudah dipelajari. Setela itu guru memberikan motivasi untuk pembelajaran kedepannya. Terakhir dilanjutkan dengan do'a unt’k mengakhiri kelas.

7 Cara Menerapkan Strategi Scientific Learning untuk KBM saat ini

Setelah mengetahui langkah-langkah penerapan strategi Scientific Learning pada proses pembelajaran, Anda juga perlu mengetahui cara yang tepat untuk bisa menerapkan strategi ini di masa KBM saat ini. Berikut merupakan 7 cara menerapkan strategi scientific learning untuk KBM saat ini, di antaranya yaitu:

  1. Menginspirasi siswa
  2. Meningkatkan dan mengembangkan sikap/karakter siswa
  3. Meningkatkan keterampilan
  4. Menambah pengetahuan siswa
  5. Berkomunikasi yang baik dengan siswa
  6. Memancing siswa untuk bertanya
  7. Meningkatkan daya nalar siswa

Itulah beberapa hal mengenai Strategi Scientific Learning untuk kegiatan belajar, mulai dari prinsip, tujuan, kelebihan, beserta langkah-langkahnya yang bisa Anda lakukan. Strategi ini sangat baik dilakukan dalam pembelajaran guna meningkatkan kemampuan siswa.

Dengan memasukkan strategi ini dalam proses pembelajaran maka akan ada tiga ranah yang terpengaruh yaitu pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan begitu, harapannya siswa dapat lebih produktif, inovatif, kreatif dan afektif melalui penguatan 3 ranah tersebut.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.