7 Alasan Pentingnya Guru Melakukan Apersepsi saat KBM
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, terdapat 5 langkah yang harus dipersiapkan dan diperhatikan oleh guru, yaitu pembukaan, penyampaian materi inti, penilaian, penutupan, serta evaluasi. Setiap langkah tersebut harus dijalankan dengan baik, guna mencapai tujuan pembelajaran. Pembukaan merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran di kelas, karena keberhasilan proses pembelajaran ditentukan dalam 10 menit pertama ketika kelas dimulai.
Setiap guru pasti memiliki gaya belajar atau teknik tersendiri dalam membuka pembelajaran di kelas, mulai dari memberi salam, mengabsen, doa bersama, bernyanyi lagu nasional, menanyakan tugas, dan ada pula yang menyampaikan materi pelajaran sebelumnya lalu dikaitkan dengan materi yang akan diajarkan (Apersepsi). Apersepsi dinilai penting, namun tak sedikit guru yang melewatkan hal ini, di mana mereka langsung masuk ke inti materi setelah absen tanpa mengetahui kesiapan siswa menerima materi pembelajaran baru.
Apersepi adalah kegiatan yang dilakukan guru sebelum memasuki kegiatan pembelajaran inti untuk menarik perhatian peserta didik agar lebih fokus terhadap ilmu atau pengalaman baru yang disampaikan oleh guru. Keberhasilan apersepsi ditentukan dari kreativitas atau cara guru untuk menarik fokus siswa agar proses pembelajaran lancar hingga penutupan, dan membuat materi pelajaran tersampaikan dengan baik kepada siswa. Apersepsi sangat penting dilakukan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran.
7 Alasan Pentingnya Guru Melakukan Apersepsi saat KBM
Sebelum pembelajaran dimulai, ada baiknya Anda melakukan apersepsi atau mengulas materi sebelumnya lalu dikaitkan dengan materi yang akan diajarkan. Anda juga bisa mengajukan pertanyaan pada siswa atau merangkum materi pelajaran yang sebelumnya, agar siswa mengingatnya kembali. Berikut ini merupakan 7 alasan pentingnya guru melakukan apersepsi pembelajaran saat KBM, yaitu:
1. Mengetahui Kesiapan Siswa belajar
Saat menyampaikan materi pelajaran sebelumnya, Anda bisa melihat respon yang diberikan siswa, apakah mereka dapat mengingatnya atau merasa bingung dan lupa. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui kesiapan siswa belajar saat itu. Jika mayoritas siswa lupa dengan materi sebelumnya, ada baiknya Anda tidak langsung menyampaikan materi pembelajaran baru, karena hal tersebut tidak memberikan efek baik pada siswa. Sebaiknya Anda mengulas materi sebelumnya hingga siswa benar-benar paham dan siap menerima materi baru.
Perlu Anda ketahui juga bahwa tidak semua siswa dapat mengerti apa yang akan Anda ajarkan dan mereka juga tidak menyadari bahwa pelajaran sebelumnya dan pelajaran yang baru memiliki kaitan. Padahal pembelajaran juga merupakan satu kesatuan yang terangkai antara satu materi dengan materi lainnya. Dengan melakukan apersepsi, siswa akan sadar bahwa materi sebelumnya dan materi yang akan dipelajari memiliki relevansi. Hal tersebut membuat proses pembelajaran lancar dan efektif.
2. Materi yang Telah Dipelajari Tersimpan dan Terus Diingat
Saat mengulang kembali mata pelajaran yang sudah diajarkan sebelumnya, materi akan tersimpan lima kali lebih kuat pada diri siswa, tidak seperti materi yang tidak diulas kembali yang biasanya hanya lewat saja sehabis itu lupa atau tidak paham dengan materi pembelajarannya.
Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena jika materi pembelajaran sering diulang-ulang, maka materi pembelajaran lebih terserap otak dan membuatnya diingat lebih lama.
Hal ini juga penting sebelum memulai pembelajaran baru. Pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang baru pastinya berkesinambungan. Dengan sudah paham dan ingat pembelajaran sebelumnya, maka pembelajaran baru akan lebih mudah diserap dan dimengerti.
3 Persiapan Materi Selanjutnya
Dalam proses pembelajaran, siswa harus mempersiapkan dirinya dan kesediaan kondisi fisik, mental, sekaligus psikisnya. Semua harus dipersiapkan dengan benar-benar matang atau siap supaya tujuan pembelajaran selanjutnya dapat tercapai.
Belajar tanpa mengulang materi mata pelajaran sebelumnya dengan matang seringkali menghasilkan prestasi yang kurang memuaskan. Tujuan pembelajaran juga kurang tercapai dengan maksimal. Oleh sebab itu, guru harus membantu mereka dalam mengingat materi pembelajaran sebelumnya, sebelum menerima materi baru.
4. Mempermudah Mempertimbangkan Informasi
Dengan mengulang kembali mata pelajaran, maka akan memudahkan siswa dalam mempertimbangkan informasi. Siswa juga akan lebih cepat dalam menemukan cara-cara untuk menyimpan materi dalam pikiran. Karena seperti yang sudah kita ketahui bahwa satu materi pelajaran memiliki relevansi dengan materi pelajaran lainnya, sehingga siswa akan mudah menangkap kedua materi pelajaran tersebut menjadi satu kesatuan pembahasan yang utuh.
5. Membantu Mengenang Pengalaman Belajar
Mengulang kembali mata pelajaran bukan hanya membantu siswa untuk mengingat materi pelajaran sebelumnya, tetapi juga untuk mengenang pengalaman belajar dengan baik. Siswa akan belajar untuk menghitung satu demi satu perolehan kekayaan pengalaman studi.
Pengalaman belajar yang baik akan membantu siswa dalam belajar lebih giat dan rajin. Dengan memiliki pengalaman belajar yang baik, maka dalam memasuki pembelajaran baru akan menjadi lebih antusias.
6. Proses Berpikir
Dalam melakukan apersepsi, Anda bisa mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan tentang materi sebelumnya, untuk mengetahui sampai mana mereka mengingat materi tersebut.
Dalam mengulang kembali pertanyaan, bisa mengajukan pertanyaan terbuka pada setiap teks atau materi yang siswa sudah pelajari. Coba tulis pertanyaan pada kertas terpisah.
Pikirkan apa yang akan terjadi kalau beberapa elemen diubah atau dalam ujian muncul beberapa fitur dalam cara berbeda. Dengan hal ini, proses berpikir siswa akan lebih terasah dan bisa menerima perubahan yang terjadi. Dalam proses pembelajaran baru juga akan lebih siap pikirannya dan lebih kritis. Hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan siap menerima materi baru.
7. Memotivasi Belajar Siswa
Dengan melakukan apersepsi atau mengulang kembali materi pelajaran sebelumnya, maka bisa meningkatkan rasa penasaran siswa sehingga motivasi belajar mereka juga akan meningkat. Anda bisa mengemas apersepsi dengan baik dan membuat penasaran.
Dengan begitu, siswa akan termotivasi untuk mengingat kembali setiap topik atau materi yang telah mereka pelajari sebelumnya dan yang akan dipelajari. Hal ini juga akan mengawal murid untuk mengunjungi kembali berbagai pengalaman saat mempelajari pelajaran sebelumnya yang telah sedikit demi sedikit terlupakan oleh siswa.
Selain itu, apersepsi juga dapat menjaga dan membentuk suasana belajar agar tetap kondusif dan lancar. Pasalnya, apersepsi dapat membentuk atmosfer fisik yang baik dan membentuk suasana psikologis siswa sehingga menimbulkan perasaan mampu untuk mempelajari materi baru. Hal ini sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran.
Itulah 7 alasan pentingnya melakukan apersepsi atau penyampaian ulang materi pelajaran sebelumnya saat kegiatan belajar mengajar. Proses pembelajaran tidak bisa dipisahkan antara individu dengan lingkungan pengalaman siswa. Oleh sebab itu, guru harus bisa menghubungkan terlebih dahulu pelajaran sebelumnya yang dikuasai oleh siswa, baik pengetahuan atau pengalaman mereka sebagai batu loncatan dalam menyampaikan pelajaran baru.