7 Alasan Pentingnya Ekstrakurikuler di Sekolah Bagi Murid

edukasi 16 Apr 2021

Ekstrakurikuler atau biasa disingkat sebagai ‘ekskul’ adalah program tambahan yang diselenggarakan institusi pendidikan. Pelaksanaannya dilakukan di luar jam sekolah atau setelah proses pembelajaran selesai. Ekskul berupa pengadaan kegiatan yang diminati oleh banyak peserta didik.

Ekskul memberikan banyak manfaat bagi anak. Walaupun kegiatan akademis sangat penting, tetapi kegiatan ekskul juga dapat mendukung kemajuan anak di bidang akademis. Oleh karena itulah, orang tua maupun guru sebaiknya memberikan dukungan penuh kepada murid yang ingin memiliki kegiatan sampingan selama itu merupakan kegiatan yang positif untuk menyeimbangkan kehidupannya, seperti ekskul.

Berikut 7 alasan pentingnya ekstrakurikuler di sekolah bagi murid:

1. Anak Akan Menjadi Aktif

Kegiatan ekstrakurikuler dapat memberikan ruang dan kesempatan kepada murid untuk menjadi pribadi yang aktif dan produktif. Hal ini merupakan suatu hal yang baik karena Anda sebagai orang tua tidak perlu ragu ketika anak Anda menghabiskan waktu dan energi untuk kegiatan yang positif. Ekskul juga membantu meminimalisir kemungkinan anak Anda untuk bersentuhan dengan hal-hal negatif di luar sekolah karena waktu luang mereka telah diberikan untuk ekskul.

Selain menjauhkan anak dari hal-hal negatif lainnya, kegiatan ekstrakurikuler memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh karena aktivitas yang tinggi, seperti meningkatkan metabolisme, melancarkan sirkulasi darah, serta melatih stamina dan kewaspadaan mental.

2. Mengasah Kemampuan Bekerja Sama

Alasan ke-2 pentingnya ekstrakurikuler di sekolah bagi murid yaitu mengasah kemampuan bekerja sama. Di dalam kegiatan ekskul, banyak kegiatan yang harus anak atau murid lakukan bersama rekan–rekannya. Ia akan bertemu banyak orang baru dengan karakter yang beragam. Di sinilah ia dapat mengasah kemampuan bekerja samanya.

Tak hanya kemampuan bekerja sama, mengikuti ekskul akan melatih kemampuan bersosialisasi anak. Mereka akan memahami bagaimana cara berkomunikasi dengan seseorang yang mungkin memiliki karakter berbeda dengannya. Mereka juga akan berlatih cara koordinasi sejak dini. Dengan demikian, kepercayaan diri mereka dapat meningkat sehingga menjadi sosok yang mudah bersosialisasi.

Kemampuan bekerja sama, bersosialisasi, dan berkoordinasi tak hanya dibutuhkan untuk mendukung kehidupan sehari-hari sang anak. Tetapi kemampuan tersebut juga berguna ketika ia sudah beranjak dewasa dan memasuki dunia profesional atau dunia kerja.

Dengan kemampuan-kemampuan yang sudah dilatih itu, mereka tidak akan canggung dan tertekan saat harus bekerja sama dengan lingkungan kantor yang baru. Mereka akan belajar untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan cara positif dan menjadikan mereka seorang pribadi yang terbuka dan tegar.

3. Menyalurkan Kreativitas dan Bakat

Murid dianjurkan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler agar kreativitas dan bakat mereka dapat disalurkan secara positif. Ada banyak pilihan kegiatan ekskul yang disediakan institusi pendidikan, mulai dari kegiatan fisik seperti ekskul olahraga hingga kegiatan mengasak otak seperti ekskul karya ilmiah.

Semakin banyak jenis ekskul yang tersedia di sekolah maka akan semakin banyak pula wadah bagi murid–murid untuk menyalurkan kreativitas dan bakat mereka. Selain sebagai wadah untuk menyalurkan hobi dan mengisi waktu luang, ekskul juga dapat menjadi batu loncatan pertama siswa jika ingin menggeluti hobi mereka secara lebih profesional tanpa mengikuti kursus berbayar di luar sekolah.

Di zaman sekarang, hobi seseorang tidak bisa dianggap angin lalu saja. Sudah banyak tokoh terkemuka yang berhasil mengembangkan karir mereka melalui hobi yang mereka asah sejak remaja. Berkarir dengan hobi yang sudah digeluti bertahun-tahun tentu sangat menyenangkan karena sesulit apapun fase yang sedang kalian hadapi maka akan terasa lebih ringan dibandingkan bekerja dengan subjek yang tidak anda sukai.

Salah satu tokoh masa kini yang sudah membuktikannya yaitu Raditya Dika. Ia sukses menjadikan hobinya yaitu menulis sebagai pekerjaan profesionalnya. Awal mula, pria yang disapa Radit ini menuangkan hobinya dengan menulis di blog pribadi. Dari penulis blog, Radit menjelma menjadi penulis best seller yang karya-karyanya selalu ditunggu penikmatnya. Beberapa buku karangannya yaitu Kambing Jantan, Marmut Merah Jambu, dan Cinta Brontosaurus.

Tak hanya sebagai penulis, Raditya Dika juga merambah dunia Stand Up Comedy hingga menjadi produser di berbagai film. Kini, ia dan istrinya mulai fokus pada pembuatan konten video dan diunggah di channel pribadi miliknya.

4. Mengurangi Risiko Stres

Ketika seseorang melakukan kegiatan yang disukai di antara serangkaian rutinitas yang harus dijalani setiap hari, mereka akan lebih mampu untuk menghadapi stres dibandingkan seseorang yang hanya melakukan hal-hal monoton dalam kesehariannya. Hal tersebut tak hanya berlaku bagi orang dewasa saja, tetapi juga anak-anak.

Kegiatan sekolah dan tugas rumah yang padat membuat anak rawan terkena stres. Solusi untuk mengatasinya yaitu melakukan hal-hal yang menyenangkan di luar aktivitas sekolah sebagai terapi anti depresi yang ampun untuk mereka. Selama kegiatan ekstrakurikuler, anak mendapat kesempatan untuk bersantai dan melepaskan ketegangan selama jam pelajaran. Sebab belajar terus-menerus tanpa diselingi kegiatan lain yang sifatnya menenangkan pikiran juga akan memberikan beban secara psikologis kepada anak.

5. Mengasah Kemampuan Manajemen Waktu

Murid yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler akan memiliki jadwal yang lebih padat dibandingkan murid lain yang hanya bersekolah seperti biasa lalu pulang ke rumah. Hal tersebut akan menjadi tantangan tersendiri bagi murid. Mereka dituntut untuk mampu mengatur dan memprioritaskan waktu antara belajar, bermain, mengikuti kegiata ekskul, beristirahat, hingga membantu orang tua.

Jadwal yang dimiliki memanglah padat, tetapi hal tersebut akan melatih mereka dalam melakukan manajemen diri, manajemen waktu, dan menentukan prioritas dalam hidup. Hal seperti ini akan sangat berguna untuk mereka di masa depan.

Selain itu, kegiatan ekskul ini juga dapat menjadi salah satu cara orang tua untuk menghindari anak untuk mengikuti kegiatan yang tidak bermanfaat di luar sekolah.

6. Mengasah Softskill

Salah satu alasan pentingnya ekstrakurikuler di sekolah bagi murid yaitu ekskul menjadi wadah murid untuk mengasah softskill.

Kegiatan ekskul di sekolah memiliki banyak pelajaran sikap yang mungkin tidak diajarkan di dalam kelas. Murid akan belajar untuk saling menghormati, bermusyawarah menyelesaikan masalah, dan mengasah kemampuan bertoleransi di dalam kegiatan ekskul.

Jika anak terus mengasah kemampuan softskill tersebut maka bukan hal yang mustahil mereka akan mencapai puncak karir yang bagus saat berada di dunia kerja.

7. Melatih Critical Thinking

Critical thinking atau berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang harus dipercaya. Berpikir kritis mencakup kemampuan untuk terlibat dalam pemikiran reflektif dan mandiri. Seseorang yang memiliki critical thinking dapat memahami hubungan logika antara gagasan, membangun hingga mengevaluasi sebuah argumen, dan menyelesaikan masalah secara sistematis.

Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, murid akan terbiasa berpikir kritis dari berbagai masalah yang akan timbul dalam ekskul itu sendiri. Critical thinking memiliki banyak manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Orang yang memiliki critial thinking yang baik akan mampu meningkatkan proses ekrja dan intuisi sosial mereka.

Demikian artikel mengenai 7 alasan pentingnya ekstrakurikuler di sekolah bagi murid. Ikuti blog.kejarcita.id untuk mendapatkan kumpulan artikel seputar pendidikan jarak jauh, usaha sosial dan inovasi teknologi.

Anisa Cahyani

"Perempuan yang gemar merangkai kata menjadi tulisan dan juga pemburu matahari terbenam."

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.