7 Alasan Mengapa Guru Perlu Memiliki Kemampuan Reflektif
Ketika seseorang ingin mengaplikasikan bidang ilmu yang ia pelajari untuk menyelesaikan sebuah permasalahan, maka ia harus mampu untuk menentukan cara yang tepat. Seseorang harus memahami jenis ilmu mana yang cocok diterapkan pada permasalahan tersebut. Hal ini guna mencari solusi agar masalah dapat selesai. Pertimbangan terkait jenis ilmu yang akan diaplikasikan berasal dari kemampuan reflektif dalam diri seseorang.
Kemampuan reflektif atau berpikir reflektif adalah sebuah kemampuan seseorang dalam menyeleksi ilmu pengetahuan yang telah ia miliki. Ilmu tersebut tersimpan rapi dalam memorinya dan dapat digunakan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang dihadapi demi mencapai tujuan tertentu. Seseorang yang memiliki kemampuan reflektif akan lebih mudah mengingat informasi yang terstruktur, membaca dengan memahami dan menginterpretasikan teks, memecahkan masalah, hingga membuat keputusan melalui proses berpikir yang matang.
Bagaimana seseorang mampu berpikir reflektif? Mari kita simak tahapan ketika seseorang menggunakan kemampuan berpikir reflektifnya di bawah ini.
Tahapan Berpikir Reflektif
Ada 5 tahapan ketika seseorang menggunakan kemampuan berpikir reflektif-nya, yaitu:
1. Hadirnya sebuah masalah
Kemampuan berpikir reflektif seseorang akan digunakan jika ia mendapati sebuah masalah yang harus ia selesaikan.
2. Memahami permasalahan yang ada
Tahapan selanjutnya ketika seseorang berpikir reflektif yaitu ia akan mencoba untuk memahami masalah yang ia hadapi. Ia juga berusaha menggali ilmu pengetahuan yang sekiranya cocok untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
3. Menghubungkan ilmu yang dimiliki dengan permasalahan
Setelah ia menerka-nerka bidang ilmu apa yang sekiranya tepat, ia akan mencoba untuk menemukan garis penghubung antara ilmu pengetahuan dengan masalah yang akan diselesaikan. Ia akan mencoba merumuskan hipotesis pemecahan atas dasar pengetahuan yang dimilikinya.
4. Melakukan evaluasi hipotesis
Setelah menentukan hipotesis, seseorang yang sedang berpikir reflektif akan mencoba untuk mengevaluasi hipotesis yang ia buat. Ia harus mampu untuk menentukan apakah hipotesis tersebut dapat dijalankan atau tidak.
5. Menerapkan cara pemecahan masalah yang dipilih
Jika ia sudah yakin dengan hipotesis pengetahuannya untuk memecahkan masalah yang ada, maka langkah selanjutnya yaitu menerapkan cara pemecahan masalah tersebut. Setelah diterapkan, ia akan kembali mengevaluasi apakah hasil kesimpulan yang didapat sudah sesuai atau belum.
Dari proses di atas dapat dilihat bahwa sesungguhnya tahapan akhir dari proses berpikir reflektif yaitu seseorang mampu untuk berpikir kritis (critical thinking) guna menemukan solusi atas masalah yang ia dapatkan.
Kemampuan berpikir reflektif sangat dibutuhkan oleh manusia. Hal ini dikarenakan manusia pasti menghadapi sebuah permasalahan di setiap harinya. Dengan kemampuan ini, manusia akan mampu untuk memproses sesuatu yang mereka miliki sebagai cara penyelesaian dari masalah tersebut. Kemampuan ini sangat cocok dimiliki mereka yang mengabdikan dirinya dalam dunia pendidikan, salah satunya yaitu guru.
7 Alasan Mengapa Guru Perlu Memiliki Kemampuan Reflektif
Berikut 7 alasan mengapa guru perlu memiliki kemampuan reflektif atau berpikir reflektif.
1. Menentukan strategi pembelajaran yang tepat
Ketika seseorang memiliki kemampuan berpikir reflektif, maka ia sesungguhnya memiliki kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, memotivasi, dan mendapatkan makna yang mendalam. Begitu pula dengan guru. Jika guru memiliki kemampuan reflektif seperti yang sudah dijelaskan, maka ia akan mampu menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Strategi pembelajaran akan lebih terarah dan tepat guna jika dilakukan oleh guru yang memiliki kemampuan reflektif.
2. Menghargai proses, bukan hasil
Selama ini, sistem pendidikan di Indonesia selalu mengacu pada hasil akhir dan bukan kepada proses. Siswa cenderung didoktrin untuk mendapatkan nilai yang baik, alih-alih memastikan apakah mereka sudah memahami proses pengerjaan dengan tepat. Akibatnya, siswa menjadi masa bodoh dengan proses yang ia jalani. Mereka tidak peduli apakah jalan yang mereka lalui adalah benar atau salah, karena menurut mereka yang paling utama yaitu mendapatkan hasil nilai yang tinggi.
Seseorang dengan kemampuan reflektif cenderung bertumpu pada proses penyelesaian masalah ; apakah hipotesis yang dipilih sudah tepat atau belum, apakah hasil hipotesis dapat diterima atau tidak. Walau demikian, bukan berarti orang-orang yang memiliki kemampuan reflektif tidak peduli dengan hasil akhir, tetapi mereka menghargai proses berpikir hingga mencapai hasil akhir dengan baik.
Guru yang memiliki kemampuan reflektif akan menghargai usaha siswa, sekali pun hasil yang diberikan tidak sesuai harapan. Ia akan terus menyemangati siswa untuk dapat bertumbuh hingga siswa mampu memperbaiki kekeliruan mereka saat menyelesaikan soal atau latihan di waktu sebelumnya. Guru akan mencoba untuk mematangkan konsep dasar bidang ilmu yang diajarnya agar siswa dapat mengaplikasikan di berbagai konteks permasalahan. Dengan demikian, guru berhasil melahirkan generasi muda yang hebat di masa yang akan datang.
3. Sebagai bahan evaluasi diri
Guru dengan kemampuan reflektif memiliki kemampuan untuk menilai diri sendiri. Hal ini lahir dari kemampuannya untuk menggali ingatan akan sesuatu yang telah terjadi pada dirinya di waktu sebelumnya layaknya mencari pengetahuan yang tepat dalam benaknya untuk menyelesaikan masalah yang ada. Dengan demikian, guru dapat merefleksikan pemikirannya untuk menggabungkan pengalaman sebelumnya dan pengaruh pengalaman tersebut dalam KBM di kelas.
Ketika guru berhasil mengevaluasi dirinya sendiri maka ia juga mampu mengembangkan perbaikan diri secara terus menerus. Ia akan terus belajar untuk mendapatkan hasil terbaik dari seluruh proses yang pernah ia jalani.
4. Melatih kemampuan reflektif kepada siswa
Ada pepatah yang mengatakan ‘Pelatih tidak ikut bermain’. Tetapi, bagaimana ia dapat mengajari seseorang jika ia tidak menguasai ilmu pengetahuan yang ia ajari? Kita sudah mengetahui bahwa kemampuan reflektif sangat penting untuk dimiliki seseorang, termasuk siswa kita. Oleh karena itu, guru harus menguasai kemampuan reflektif sebelum melatihnya kepada siswa.
5. Memahami cara belajar siswa
Guru dengan kemampuan reflektif memiliki kemampuan menganalisis yang tinggi. Kemampuan ini dapat guru terapkan pada saat guru berusaha memahami cara belajar siswa. Dengan memahami cara belajar siswa maka guru dapat menentukan metode pengajaran yang tepat.
6. Menjadi teladan bagi siswa
Seseorang yang memiliki kemampuan reflektif cenderung menggunakan lebih banyak waktu untuk memberi respon terkait sebuah permasalahan. Hal ini karena mereka berusaha untuk memikirkan secara matang tentang solusi yang akan diambil selanjutnya. Dengan demikian, mereka memiliki akurasi jawaban yang lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang tidak memiliki kemampuan reflektif.
Berdasarkan hal tersebut, guru dengan kemampuan reflektif akan berpikir seribu kali dalam melakukan sebuah tindakan. Ia akan memproses secara matang terkait efek yang ditimbulkan akibat perbuatannya. Oleh karena itu, guru dengan kemampuan reflektif dapat menjadi teladan bagi siswa karena ia adalah seseorang yang berhati-hati dalam bertindak.
7. Dapat mengenal siswanya lebih baik
Guru yang memiliki kemampuan reflektif dapat mengenal siswanya lebih baik. Hal ini karena mereka memiliki kemampuan observasi dan mudah mengingat hal dengan baik secara detail. Ia akan memproses masing-masing unsur yang dapat menunjang peningkatan kinerjanya. Karakteristik siswa sangat berpengaruh terhadap keberhasilan metode pembelajaran yang guru terapkan, lalu ia akan berusaha untuk menggali informasi tentang hal tersebut. Dengan demikian, ia mencoba untuk mengenal siswanya dengan baik agar tujuan pembelajarannya dapat tercapai.
Demikian artikel mengenai 7 alasan mengapa guru perlu memiliki kemampuan reflektif. Ikuti blog.kejarcita.id untuk mendapatkan kumpulan artikel seputar pendidikan jarak jauh, usaha sosial, dan inovasi teknologi.