5 Tips Menumbuhkan ‘Love Quotient’ di Kelas

parenting 25 Nov 2020

Kecerdasan atau kemampuan ‘Love Quotient (LQ)' mungkin sedikit asing bagi beberapa orang, lantaran kecerdasan ini baru dikenalkan oleh Jack Ma dan belum dianalisa lebih jauh. Meskipun begitu, kecerdasan Love Quotient (LQ) juga tak kalah pentingnya dengan kecerdasan IQ dan EQ untuk meraih masa depan yang gemilang. Ketiga jenis kecerdasan tersebut harus ditanamkan kepada anak sejak dini dengan seimbang, dan harus ditumbuhkan dalam dunia pendidikan.

Menurut Jack Ma, Love Quotient merupakan kemampuan atau kecerdasan yang dapat mengukur kapasitas kasih sayang dan cinta seseorang ketika mendekati serta berperilaku terhadap orang lain, seakan-akan orang lain tersebut adalah keluarga. Dengan adanya kecerdasan ini, maka hubungan yang harmonis akan tercipta dan selalu terjaga.

Kecerdasan LQ harus ditanamkan pada peserta didik sejak dini, mulai dari PAUD, TK atau SD. Dengan begitu, mereka akan menjadi generasi unggul dan berkarakter serta menjadi pemimpin adil dan bertanggung jawab di masa depan.

5 Alasan Pentingnya Kecerdasan Love Quotient (LQ)

Kecerdasan Love Quotient (LQ) sangat penting dibangun saat proses pembelajaran sedang berlangsung di kelas. Melalui kecerdasan tersebut hubungan yang baik dan harmonis antara guru dengan siswa akan tercipta, sehingga proses belajar mengajar lebih mudah dilakukan. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut merupakan 5 alasan pentingnya kecerdasan Love Quotient (LQ) bagi siswa, di antaranya yaitu:

1. Dapat Menciptakan Hubungan yang Baik

Seperti yang diketahui sebelumnya, bahwa kecerdasan LQ menciptakan hubungan harmonis antara guru dengan siswa. Bukan hanya itu, siswa juga bisa menciptakan hubungan yang baik di lingkungannya saat dewasa nanti. Hal tersebut sangat baik untuk masa depannya, dimana mereka akan membangun relasi yang lebih luas, dan menyebarkan arti kasih sayang dan rasa cinta.

2. Menanamkan Jiwa Pemimpin

Pemimpin bukanlah seseorang yang dapat menyuruh dan memperlakukan orang lain dengan seenaknya. Pemimpin juga bukan seseorang yang harus ditakuti, tetapi disegani dan dihormati. Untuk menanamkan jiwa kepemimpinan dalam diri siswa, siswa harus diajarkan karakter yang baik serta ditanamkan kecerdasan LQ.

Kecerdasan Love Quotient (LQ) membentuk siswa menjadi pribadi yang lebih baik penuh kasih sayang dan mencintai.

3. Proses Pembelajaran Mudah Diterima

Keberhasilan kegiatan belajar mengajar ditentukan oleh metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, apakah cocok dengan siswa atau tidak. Semakin kreatif dan inovatif metode pembelajaran yang digunakan, maka siswa bisa memahami pembelajaran dengan baik. Apapun metode pembelajaran yang digunakan, guru harus mengenalkan kecerdasan Love Quotient (LQ), agar pembelajaran mudah diterima.

4. Siswa Lebih Empati

Menurut Jack Ma, kecerdasan LQ menekankan pada aspek empati dan kepedulian, dimana hal tersebut tidak bisa digantikan oleh mesin. Ia juga menjelaskan keyakinannya bahwa manusia memasuki masalah pelik seperti kemiskinan, penyakit, perubahan iklim dan kebodohan. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut tidak bisa ditemukan oleh mesin, melainkan dengan mempercayai imajinasi serta kemampuan berpikir lebih baik.

Dengan mengenalkan kecerdasan LQ kepada siswa maka mereka akan menjadi manusia yang peduli terhadap orang lain, makhluk hidup dan lingkungan. Mereka juga akan memiliki kepribadian saling mengasihi dan tolong-menolong. Kualitas tersebutlah yang membuat manusia beri kesempatan untuk menciptakan globalisasi berperikemanusiaan.

5 Tips Menumbuhkan ‘Love Quotient (LQ)’ di Kelas

Sekilas kecerdasan LQ terlihat sederhana, di mana kita hanya perlu menyayangi dan mencintai banyak orang, sehingga kecerdasan tersebut seringkali disepelekan. Padahal kecerdasan LQ tidak semudah yang dibayangkan, bahkan kapasitas tersebut menjadi hal yang paling sulit dikembangkan ketika kita tidak terlatih dan sudah dewasa. Oleh sebab itu, kecerdasan LQ harus ditanam sejak dini kepada siswa.

Guru memiliki peran penting untuk menciptakan kegiatan belajar di kelas dengan baik dan efektif. Peran guru bukan sebatas pengajar, tetapi juga pembimbing siswa untuk menciptakan manusia yang berkarakter. Agar kegiatan belajar terasa lebih menyenangkan dan harmonis, maka di dalamnya harus ada cinta dan kasih sayang antara guru dengan murid, dengan kemampuan Love Quotient. Adapun berikut ini merupakan 5 tips menumbuhkan Love Quotient (LQ) di kelas, di antaranya yaitu:

1. Mengenal Siswa lebih Dalam

Sebelum menyebarkan rasa cinta dan kasih sayang kepada siswa, ada baiknya jika Anda mengenal Siswa lebih dalam lagi, mulai dari namanya, tempat tinggal, hingga karakternya. Setiap siswa tentu memiliki karakter atau kepribadiannya tersendiri. Setiap jenis karakter mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, Anda harus lebih bijaksana dalam menilai.

Salah satu cara meningkatkan kualitas pembelajaran dan menanamkan kecerdasan LQ yaitu Anda harus mengenal kepribadian siswa lebih jauh. Anda dapat membangun karakter mereka menjadi lebih baik dengan menciptakan lingkungan yang baik pula. Jika terdapat siswa memiliki karakter kurang baik dan tidak disukai oleh banyak orang, Anda tidak perlu marah atau menggunakan kekerasan untuk mengubahnya, tetapi Anda bisa menasihatinya dengan kasih sayang dan cinta, agar hubungan yang harmonis tetap terjaga.

2. Apresiasi Siswa

Memberikan apresiasi atau penghargaan kepada siswa dapat meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan semangat dan rasa percaya diri. Anda dapat mengapresiasi siswa sebagai bentuk menghargai atas apa yang mereka lakukan, meskipun sekadar acungan jempol atau usapan lembut di kepalanya. Tanpa disadari, perlakuan tersebut bisa memberikan kecerdasan Love Quotient (LQ) kepada siswa.

3. Beri Kesempatan untuk Mengungkapkan Pendapat

Setiap Siswa memiliki kecerdasan dan pemikirannya masing-masing, Anda bisa memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya dan hargai mereka. Hal tersebut membuat siswa menjadi lebih aktif dan membangun kepercayaan diri siswa. Meskipun begitu, Anda juga harus teliti terhadap pendapat yang disampaikannya, berikan arahan yang baik tanpa menyakiti perasaannya.

Atau Anda juga bisa berdiskusi dengan siswa mengenai cara belajar yang mereka inginkan. Tanyakan pula alasan yang mendasari pilihan mereka. Hal tersebut dapat membangun komunikasi yang baik dan menumbuhkan kecerdasan LQ kepada anak.

5 Do and Don’t Guru saat Melakukan Penilaian Pembelajaran
Guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menilai siswa, apakah proses belajar yang dilakukan cukup efektif atau tidak. Ada tidak ada kesalahan dalam menilai, ada beberapa hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan guru ketika melakukan penilaian pembelajaran.

4. Jangan Menghakimi Siswa

Setiap orang tentu memiliki kesalahan, tak terkecuali seorang pelajar. Jika siswa Anda melakukan kesalahan di kelas, jangan langsung menghakimi mereka. Cobalah cari tahu masalah apa yang sedang dihadapinya terlebih dahulu, setelah itu Anda bisa memberikan solusi kepada siswa.

5. Menjadi Sahabat Baik Siswa

Untuk menumbuhkan kecerdasan Love Quotient (LQ) di kelas, Anda bukan hanya berperan sebagai guru, tetapi orangtua dan sahabat baik siswa. Anda harus menjadi pendengar yang baik bagi cerita mereka, serta temani mereka ketika dalam keadaan menyedihkan. Jangan lupa untuk memberikan solusi jika siswa terkena masalah yang berat. Dengan menjadi sahabat baik siswa, maka hubungan Anda dengan siswa akan semakin harmonis, sehingga proses pembelajaran pun berlangsung dengan baik.

Apa itu Metode Pembelajaran Peace Postcard?
Dapat dikatakan jika metode peace postcard merupakan metode pengajaran yang unik dan inovatif. Metode tersebut juga menjadi terobosan baru yang dilakukan Saara dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Itulah beberapa hal mengenai kecerdasan Love Quotient (LQ), mulai dari pentingnya kecerdasan LQ hingga tips membangun kecerdasan tersebut kepada peserta didik.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.