4 Tips Menyeimbangkan Waktu Anak Antara Belajar dan Bermain

parenting 29 Jan 2022

Bermain adalah kegiatan yang sangat disukai oleh anak. Tidak ada anak yang tidak suka bermain. Begitu senangnya anak bermain, hingga terkadang mereka lupa belajar. Sebagian besar waktu anak dihabiskan untuk bermain. Tentunya hal ini tidak bisa dibiarkan. Bermain memang penting dan punya banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak, tapi belajar juga tidak kalah penting. Di sinilah pentingnya keterampilan membagi waktu antara bermain dan belajar. Artikel ini selanjutnya akan membahas tips menyeimbangkan waktu anak antara belajar dan bermain.

Manfaat Bermain bagi anak

Sebelum tips menyeimbangkan waktu anak antara belajar dan bermain, kita bahas dulu ya tentang manfaat bermain bagi anak. Tujuannya, agar saat anak lupa waktu karena keasyikan bermain, orangtua tidak perlu melarang anak untuk bermain. Biarkan anak tetap punya waktu bermain. Hal yang harus dilakukan adalah mengajak anak untuk bisa membagi waktu antara belajar dan bermain. Bukan melarangnya untuk tidak bermain sama sekali.

Mengapa? Sebab bermain itu punya banyak manfaat bagi anak. Manfaat ini sudah dibuktikan secara ilmiah, lho. Menurut penelitian seorang psikolog yang bernama Effiana Yuriastien, bermain punya banyak manfaat, antara lain:

1. Mampu memahami diri sendiri

Bermain mampu membuat anak memahami dirinya sendiri. Saat bermain, anak memilih apa yang akan dimainkan. Mereka juga memilih ingin bermain dengan siapa. Pilihan-pilihan ini akan membuat anak mengenali dirinya sendiri. Tentang apa yang diinginkannya, apa yang tidak diinginkannya.

2. Membentuk rasa percaya diri

Semua orang tua pasti ingin anaknya tumbuh sebagai individu yang percaya diri. Ini bisa didapatkan dengan memberikan anak waktu bermain. Bermain bisa membentuk rasa percaya diri anak. Saat anak bermain dengan orang lain, dia akan memiliki keterampilan sosial dalam mendekati, berkompromi, hingga bernegosiasi. Inilah yang akhirnya bisa membentuk rasa percaya diri anak.

3. Latihan mental

Bermain bisa menjadi sarana latihan mental bagi anak. Ketika sedang bermain, anak mengeluarkan banyak imajinasi dalam pikirannya. Ide-ide yang anak keluarkan saat bermain bersumber dari pengetahuan yang dimilikinya. Bermain juga akan membuat anak memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru. Semua ini penting bagi perkembangan mental anak.

4. Mengasah kreativitas

Bermain jadi cara yang paling mudah untuk mengasah kreativitas anak. Ide-ide yang anak keluarkan saat bermain adalah ide yang orisinil. Di sinilah orang tua bisa melihat bahwa, anak menjadi kreatif saat bermain.

5. Menghilangkan stres

Bermain adalah hal yang menyenangkan bagi anak. Saat bermain, mereka bisa rileks sejenak dari aktivitas hariannya dan menghilangkan stres yang timbul.

6. Mengasah sosial dan emosi anak

Kemampuan sosial dan emosi anak bisa diasah saat bermain, terutama saat anak terlibat permainan kelompok. Saat itulah mereka bisa saling bersosialisasi. Beragam peran yang mereka mainkan dalam permainan kelompok menjadi sarana untuk mengembangkan emosinya.

7. Mengasah motorik dan daya analisis anak

Saat bermain, anak menstimulasi kemampuan motoriknya. Baik motorik halus maupun motorik kasar. Bermain juga bisa mengasah daya analisis anak. Saat bermain, anak menghadapi beragam situasi. Anak juga dilatih untuk bisa memecahkan masalah.

8. Saluran kebutuhan anak

Setiap anak butuh bermain. Saat bermain, anak tidak hanya menyalurkan kebutuhannya saja, tapi juga keinginannya. Misalnya, anak yang ingin jadi polisi, dia bisa mendapatkannya dengan bermain peran sebagai polisi.

Bagaimana Menciptakan Pendidikan yang Membebaskan?
Pendidikan yang membebaskan adalah sebuah proses belajar yang membuat siswa tidak membuang-buang waktunya untuk menampung banyak informasi namun tidak mengalami penyadaran.

9. Mengembangkan moral anak

Saat bermain, anak belajar aturan antara apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan saat bermain. Dengan belajar tentang aturan ini, anak juga belajar tentang baik dan buruk. Bermain bisa mengembangkan moral anak.

10. Baik untuk perkembangan otak anak

Ketika bermain, anak tak hanya senang tapi juga memiliki kesempatan untuk membuka diri dengan orang lain, namun ini juga sangat bagus untuk stimulasi otak kanannya.

4 Tips Menyeimbangkan Waktu Anak Antara Belajar dan Bermain

Setelah tahu begitu banyak manfaat dari kegiatan bermain ini, pasti Anda tidak akan melarang anak untuk bermain. Hal yang harus Anda lakukan adalah membantu anak untuk bisa menyeimbangkan waktu antara bermain dan belajar. Berikut adalah tips menyeimbangkan waktu anak antara belajar dan bermain.

1. Menentukan rencana belajar

Tips pertama untuk menyeimbangkan waktu anak antara belajar dan bermain adalah dengan menentukan rencana belajar. Ajak anak membuat rencana belajarnya terlebih dahulu. Di sini nanti anak bisa tahu, permainan apa yang bisa mereka lakukan untuk mendukung rencana belajarnya.

Jangan lupa, bermain adalah salah satu cara anak untuk bisa belajar. Jadi tentu akan sangat menyenangkan bukan, jika saat membuat rencana belajar anak bisa sekalian memilih jenis permainan yang akan dilakukannya.

Selain itu, rencana belajar ini juga bisa membuat anak membagi waktunya. Anak bisa membagi waktu belajar sesuai dengan kebutuhan belajarnya. Dengan demikian, anak jadi tahu juga berapa waktu yang dimiliki untuk bermain.

2. Membuat jadwal harian

Setelah membuat rencana belajar, yang harus dilakukan adalah membuat jadwal harian. Ajak anak membuat jadwal hariannya. Misalnya, apa yang mau dipelajari hari ini. Ajak anak membagi waktu, berapa jam waktu untuk belajar, berapa jam waktu bermain.

Jadwal harian ini akan membuat anak tidak bingung lagi. Anak juga tahu porsinya, kapan harus belajar kapan harus bermain. Anak bisa seimbang membagi waktu antara belajar dan bermain.

3. Komitmen

Tips ketiga dalam menyeimbangkan waktu anak antara belajar dan bermain adalah komitmen. Pastikan anak mematuhi komitmen yang sudah dibuatnya. Komitmen dalam melakukan rencana belajar ataupun mematuhi jadwal hariannya. Bila anak lupa waktu, Anda ingatkan kembali komitmennya agar anak kembali mematuhi waktunya secara proporsional.

7 Cara Agar Anak Lebih Suka Membaca Buku daripada Mainan Gadget
Orangtua berperan mendidik anak dengan membiasakan mereka untuk membaca buku. Sehingga anak lebih suka baca buku dibandingkan main gadget.

Belajar saat waktunya belajar, dan bermain saat waktunya bermain. Dengan komitmen ini, maka anak bisa tetap menjaga waktunya untuk seimbang dalam belajar dan bermain.

4. Evaluasi

Terakhir, lakukan evaluasi secara rutin. Apakah yang sudah dilakukan selama ini sudah benar. Apakah rencana belajar dan jadwal harian yang sudah dibuat bisa mengakomodasi semua kebutuhan anak, baik kebutuhan belajar maupun bermainnya.

Apakah selama itu kegiatan belajar anak berjalan lancar? Apakah anak tetap bisa mendapatkan kebutuhan bermainnya? Lalu lihat lagi, apakah komitmennya terjaga. Anak bisa komitmen dalam menyeimbangkan waktu anak antara belajar dan bermain. Jika iya, lanjutkan rencana dan jadwal yang sudah dibuat. Jika tidak, buat ulang sesuai dengan kebutuhan anak.

Evaluasi rutin ini bisa membuat anak tahu, pencapaian apa yang sudah dilakukannya. Bagaimana dia bisa menyeimbangkan waktu anak antara belajar dan bermain.

Belajar dan bermain adalah dua hal yang sangat penting bagi anak. Anak perlu belajar untuk masa depannya. Tapi, anak juga harus punya waktu bermain untuk melepaskan stres sekaligus mendukung tumbuh kembangnya. Jadi, sangat penting bagi anak untuk bisa menyeimbangkan waktu belajar dan bermainnya. Semoga tips ini bisa membantu Anda dalam mendampingi anak dalam menyeimbangkan waktu bermain dan belajarnya.

Dian Kusumawardani

"Pengajar di BKB Nurul Fikri dan Konselor Menyusui"

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.