10 Tips Membantu Anak yang Tidak Fokus Belajar di Rumah
Ketika anak berusia 5-6 tahun, mereka memasuki dunia sekolah yang disebut taman kanak-kanak. Anak mulai dikenalkan dengan belajar. Namun, di sela-sela kegiatan belajar ada bermainnya. Atau sering disebut dengan bermain sambil belajar. Kadang permainan yang diberikan oleh guru berhubungan dengan pembelajaran, seperti mengenal angka dengan mengambil benda yang mirip angka tersebut, misal angka empat sama dengan kursi terbalik, angka dua sama dengan bebek, dan lain-lain. Semua ini melatih anak untuk fokus pada apa yang diajarkan. Melakukan kegiatan yang menyenangkan akan membantu anak untuk fokus pada pelajarannya baik di rumah atau di sekolahnya.
Namun, ada beberapa anak walaupun telah melakukan kegiatan yang menyenangkan tetapi tetap tidak dapat fokus atau konsentrasi pada pelajarannya. Dan hal ini akan sangat berpengaruh pada prestasi belajarnya kelak.
Dalam sebuah buku berjudul ‘Mengatasi Konsentrasi Belajar’ oleh Thursan Hakim tahun 2002: 7, konsentrasi belajar seseorang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, faktor internal dan eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri dan menentukan apakah seseorang dapat belajar secara efektif atau tidak. Faktor tersebut meliputi:
- Faktor jasmani meliputi kondisi fisik yang prima terhindar dari penyakit
- Cukup istirahat
- Mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang
- Panca indera berfungsi dengan baik serta tidak ada gangguan fungsi otak dan saraf
Faktor eksternal adalah faktor dari luar diri seorang anak. Termasuk dalam faktor eksternal adalah:
- Lingkungan sekitar yang cukup tenang
- Penerangan yang cukup
- Udara yang bebas polusi maupun bau-bauan yang mengganggu kenyamanan
- Suhu di sekitar ruangan nyaman
Dilansir dari scholastic.com, ‘How Kids Learn to Concentrate’, tingkat kognitif, linguistik, dan keterampilan motorik anak juga memengaruhi kemauan dan kemampuan anak dalam berkonsentrasi. Misalnya, seorang anak lebih memilih bermain balok kayu dibanding bernyanyi karena anak lebih percaya diri dan nyaman menggunakan motorik besar daripada keterampilan motorik kecilnya.
Suasana hati anak juga dapat memengaruhi konsentrasi atau fokus anak pada pelajaran. Misalnya anak dalam keadaan marah, kesal, atau terlalu bersemangat. Dengan memahami bahwa kurang konsentrasi anak terkait dengan suasana hati, orangtua dapat membantu mengatasi penyebab. Setelah ditangani maka kemungkinan akan membaik.
Bagi anak sekolah dasar, untuk berkonsentrasi atau fokus pada pelajaran merupakan hal yang sangat sulit. Mereka masih senang untuk bermain. Menurut para ahli, kebanyakan anak biasanya hanya dapat fokus atau konsentrasi selama empat hingga enam menit saja dalam belajar.
Menurut data kesehatan yang dipublikasi oleh Brain Balance Center, idealnya rentang konsentrasi anak adalah dua hingga tiga menit dikali dengan usia anak. Periode waktu inilah yang dibutuhkan seorang anak untuk konsentrasi atau fokus pada pelajarannya.
Pada anak usia 5 tahun maka konsentrasi belajar anak sekitar 10-15 menit dan usia anak 6 tahun maka konsentrasi belajar anak sekitar 12-18 menit. Tetapi angka tersebut hanya gambaran umumnya karena konsentrasi belajar anak dipengaruhi oleh hal tadi tersebut di atas. Jika lama fokus atau konsentrasi anak kurang dari yang ideal, maka dapat disebut jika anak mengalami gangguan konsentrasi belajar atau tidak fokus.
Menghadapi anak yang tidak dapat fokus dalam pelajaran tidaklah mudah. Perlu kesabaran sebagai orang menghadapi masalah tersebut. Berikut ini sepuluh tips menghadapi anak yang tidak fokus atau konsentrasi pada pelajarannya.
- Beri Asupan Gizi yang Meningkatkan Kemampuan Otak
Makanan yang meningkatkan kemampuan otak di antaranya adalah makanan yang mengandung omega-3 pada ikan. Semua jenis ikan baik untuk perkembangan dan kemampuan otak. Namun, yang lebih dianjurkan adalah ikan salmon karena kaya kandungan DHA dan asam lemak omega-3. Asam lemak omega-3 ini yang meningkatkan fungsi konsentrasi otak. Hindari memberi makanan junk food dan makanan kaya gula karena akan membuat anak lesu. Sedangkan, makanan yang mengandung protein seperti, almond, telur, dan daging tanpa lemak akan memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesadaran dan konsentrasi yang tinggi.
2. Perhatikan Asupan Cairan
Tubuh kita terdiri dari 70% cairan. Itulah sebabnya kita membutuhkan minum yang cukup setiap harinya. Hal ini sering kali terlupakan bahwa asupan cairan dapat menghilangkan konsentrasi. Pastikan anak selalu terhidrasi. Minum air putih sebanyak dua liter dalam sehari membantu anak untuk konsentrasi menghadapi pelajarannya.
3. Istirahat yang Cukup
Jadikan tidur siang suatu kebiasaan untuk anak. Dengan beristirahat setelah melakukan aktivitas akan membuat kondisi tubuh dan otak segar kembali. Sehingga, anak akan lebih berkonsentrasi dalam belajar di malam harinya.
4. Memberi Permainan yang Melibatkan Memori
Menyediakan permainan yang melibatkan memori merupakan salah satu usaha untuk melatih konsentrasi anak. Permainan ini melatih konsentrasi dengan cara yang menyenangkan. Permainan ini melatih otak anak berkonsentrasi menerima tugas yang menantang. Salah satu mainan yang melibatkan memori anak yaitu menyusun puzzle.
5. Waktu Belajar yang Tepat
Mengatur waktu belajar dengan tepat, jangan terlalu malam sehingga membuat anak mengantuk. Hindari juga waktu belajar setelah bermain karena kelelahan dan akan sulit konsentrasi atau fokus pada pelajaran.
6. Pandai Mengaitkan Minat Anak dengan Pelajaran
Mengutip pendapat dari Esti Amanda Wibowo, S.Psi, pendidik sekaligus pendiri Badan Pengelola Harian Sekolah Menengah Garuda Cendekia, orangtua harus pintar-pintar mengaitkan pelajaran dengan minat anak. Bisa jadi tidak fokus anak dalam menghadapi pelajarannya kerena ia merasa pelajaran tersebut tidak relevan. Sehingga, anak berpendapat mengapa ia harus mempelajarinya.
7. Lokasi Belajar yang Tepat
Pilih tempat belajar yang tidak mengganggu konsentrasi anak. Jika memiliki lebih dari satu anak jangan satukan anak belajar dalam satu meja yang sama. Bila ruangan di rumah memadai setiap anak harus mempunyai zona yang aman dan nyaman untuk belajar.
8. Membuat Suasana Belajar Menyenangkan
Suasana belajar sangat memengaruhi dalam proses konsentrasi belajar. Jangan ada suara yang berisik terutama suara televisi. Orangtua jangan memarahi anak jika ada kesalahan anak dalam mengerjakan pelajarannya. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan. Karena rasa bosan akan menyebabkan anak tidak fokus pada pelajarannya.
9. Membuat Aktivitas yang Kreatif dan Menarik
Seorang anak yang tidak menyenangi suatu pelajaran akan merasa tertekan dan tidak fokus untuk mengerjakannya. Maka, tuntun anak dalam mempelajarinya dan biarkan ia menyelesaikan dengan caranya. Jangan membuat stres anak dalam menghadapi pelajaran tersebut. Mungkin anak baru mau mempelajari jika belajar dengan teman-temannya atau belajar bersama.
10. Berlatih Yoga
Dilansir dari Medcom.id, Jakarta, tidak diragukan lagi yoga memberi berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Selain meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan mental, yoga juga dapat mengatasi problema belajar anak. Terutama untuk anak yang tidak fokus atau tidak konsentrasi dalam belajar.
Anak yang tidak fokus dalam belajar akan berpengaruh pada prestasi di sekolahnya. Semoga tips di atas dapat membantu agar anak dapat fokus pada palajarannya.