10 Pengetahuan Umum yang Perlu Diketahui oleh Guru
Menjadi guru tidak cukup hanya memahami materi tertentu saja. Pendidik tentunya harus memiliki pengetahuan luas. Tidak terpaku pada wawasan yang wajib disampaikan kepada siswa di kelas. Dibutuhkan pengetahuan umum agar tenaga pengajar dapat mentransfer ilmunya dengan optimal. Selain itu, mereka tidak kesulitan ketika melakukan kegiatan yang menunjang terhadap profesinya. Berikut ini adalah 10 pengetahuan yang perlu guru ketahui:
1. Program Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan Sarjana Bidang Kependidikan dan Sarjana atau Diploma IV Non Kependidikan yang memiliki cita-cita menjadi seorang guru agar menguasai keterampilan keguruan secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik profesional pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Ada dua jenis Program PPG, yang pertama adalah PPG Pra Jabatan yang diperuntukkan bagi calon guru yang telah memenuhi persyaratan kualifikasi akademik S-1/D-IV dan akan melamar menjadi guru. Kedua adalah PPG Dalam Jabatan yang diperuntukkan bagi guru dalam jabatan. Guru dalam Jabatan adalah guru pegawai negeri sipil dan guru bukan pegawai negeri sipil yang sudah mengajar pada satuan pendidikan, baik yang diselenggarakan pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun masyarakat penyelenggara pendidikan yang sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
2. Sembilan tipe kecerdasan manusia
Pada dasarnya manusia telah diberkahi kecerdasan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Tentunya setiap individu memiliki kecerdesan yang berbeda yang perlu disadari dan diasah untuk dapat menggunakan kecerdasan tersebut agar bermanfaat bagi sesama. Seorang guru perlu memahami sembilan tipe kecerdasan manusia agar mereka mampu memahami peserta didik dengan baik untuk memaksimalkan kecerdasan tersebut.
Sembilan kecerdasan manusia yang perlu dipahami oleh seorang guru adalah sebagai berikut:
a) Kecerdasan linguistik. Kemampuan menggunakan kata kata dan bahasa yang efektif dalam berkomunikasi,
b) kecerdasan logika-matematika. Kemampuan untuk berhitung, memcahkan masalah matematika, dan berpikir logis,
c) kecerdasan spasial. Kemampuan untuk mengaktifkan imajinasi dan pikiran ke dalam bentuk visual,
d) kecerdasan kinestetik. Kemampuan yang berkaitan dengan kegiatan fisik, misalnya menari dan berolahraga,
e) kecerdasan eksistensial. Keinginan yang tinggi tentang makna kehidupan dan kematian, serta realitas hidup,
f) kecerdasan musikal. Kemampuan yang berhubungan dengan kepekaan terhadap nada, ritme, dan irama musik. Orang dengan kemampuan ini memiliki bakat dalam bernyanyi dan berekspresi dengan menggunakan musik,
g) kecerdasan naturalis. Kemampuan untuk mengenali alam sekitar dan kepedulian terhadap sesama makhluk hidup,
h) kecerdasan intrapersonal. Kemampuan untuk memahami diri sendiri dengan baik, dan
i) kecerdasan interpersonal. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain secara efektif.
3. Fitur Pronunciation di Google Translate
Google translate merupakan salah satu alat penerjemahan yang digunakan oleh banyak orang. Ada beragam bahasa yang tersedia mulai dari Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Mandarin, dan lain-lain. Namun ada salah satu fitur yang sangat berguna untuk pembelajaran pelafalan bahasa untuk menunjukan kepada pengguna bagaimana pelafalan sebuah kata yang tepat. Fitur tersebut adalah icon speaker dan ketika diklik akan ditunjukan bagaimana melafalkan kata dengan benar.
4. Dalam Bahasa Inggris, tidak ada istilah Verb 1, Verb 2, Verb 3
Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, khususnya di Indonesia, sering kali terdengar istilah Verb 1 (V1), Verb 2 (V2), dan Verb 3 (V3). Isitilah tersebut biasanya muncul dalam materi Tenses atau Regular-Irregular Verb, misalnya kata speak (V1), spoke (V2), dan spoken (V3). Ketiga kata tersebut memiliki arti yang sama yaitu “berbicara’. Hal tersebut dapat dipengaruhi karena strategi pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia banyak menerapkan sistem “menghafal” dan drilling.
Dengan bantuan angka 1, 2, 3 diharapkan membuat siswa lebih cepat memahami dan menghafal materi yang disampaikan. Namun sebenarnya dalam struktur Bahasa Inggris yang baku tidak mengenal ketiga istilah tersebut, dan yang benar adalah present form atau yang dikenal dengan V1, past form yang dikenal dengan V2, dan past participle yang dikenal dengan V3.
5. Tes Profisiensi Bahasa Inggris TOEFL Terbagi Menjadi Dua Jenis
"Test of English as Foreign Language" (TOEFL) merupakan tes profisiensi Bahasa Inggris yang sangat popular di dunia. Tes ini diperuntukkan bagi mereka yang ingin melanjutkan studi atau bekerja ke luar negeri terutama di negara yang Bahasa Inggris adalah bahasa utama.
TOEFL terdiri dari dua jenis yaitu IBT (Internet Based Test) dan ITP (Institutional Testing Program) yang biasa dikenal dengan paper based test. Terdapat empat jenis komponen tes dalam TOEFL IBT yaitu speaking, listening, reading, dan writing. Sementara TOEFL ITP memiliki tiga komponen tes yaitu listening, reading, dan grammar. Biaya untuk mengikuti TOEFL IBT kurang lebih berkisar 2.9 juta rupiah, sementara biaya TOEFL ITP berkisar 500 ribu rupiah.
6. Tes GRE Sebagai Syarat Wajib Kuliah di Amerika
Banyak yang beranggapan bahwa untuk studi di luar negeri terutama di Amerika dan Kanada hanya cukup dengan menunjukan kemampuan profisiensi Bahasa Inggris saja, namun ternyata untuk bisa studi ke Negeri Paman Sam dibutuhkan tes yang Bernama Graduate Record Examination (GRE). Tes tersebut dikelola oleh Lembaga yang bernama Educational Testing Service (ETS).
Hampir seluruh universitas di Amerika menyaratkan calon mahasiswa pascasarjana untuk memiliki sertifikat tes tersebut. Komponen tes GRE meliputi kemampuan verbal, kemampuan kuantitatif atau matematika dasar, logika, dan kemampuan menulis. Sekilas tersebut serupa dengan Tes Potensi Akademik (TPA) yang umum digunakan di Indonesia.
Guru perlu memahami ini karena ke depannya akan semakin banyak peningkatan kualitas tenaga pendidik. Semakin banyak ilmu yang diperoleh dan semakin banyak pengalaman di dalam maupun luar negeri, diharapkan membawa perubahan untuk generasi penerus.
7. Sesi Speaking Test pada IELTS Berbicara Langsung dengan Native Speaker
Selain TOEFL, ada satu lagi jenis tes profisiensi Bahasa Inggris yang juga popular di dunia yaitu IELTS (International English Language Testing System). Banyak para pelajar dan calon pekerja Indonesia mengambil tes ini untuk melanjutkan karir atau studinya di luar negeri. IELTS memiliki empat komponen tes yaitu reading, writing, speaking, dan listening.
Keunikan dari tes ini ada pada sesi speaking di mana peserta akan dinilai langsung kemampuan berbicara mereka oleh native speaker Bahasa Inggris dari Amerika, Inggris, atau Australia. Peserta harus menjawab pertanyaan dari examiner dan juga menjelaskan topik yang diberikan.
8. Sesi Speaking Test pada TOEFL IBT Berbicara dengan Komputer
Berbeda dengan IELTS, sesi speaking pada TOEFL IBT tidak secara langsung dengan native speaker, melainkan peserta harus berbicara di depan komputer yang disediakan. Materi tes sudah tersedia di layar monitor, sehingga peserta diharuskan berhati hati dalam membaca dan memahami instruksi dan soal yang diberikan.
Rasanya tentu berbeda saat berbicara dengan manusia dan komputer, sehingga peserta perlu membiasakan diri tidak hanya perihal materi tes, namun juga teknis pelaksanaan dan alokasi waktu yang diberikan untuk mereka berbicara. Hal ini patut diketahui oleh tenaga pendidik. Ini akan berguna bagi dirinya maupun para peserta didiknya.
9. Paspor Diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dan Berlaku 5 Tahun
Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di Indonesia yang memuat identitas pemegangnya dan digunakan untuk melakukan perjalanan antar negara yang berlaku selama lima tahun. Paspor harus ditunjukkan ketika memasuki perbatasan suatu negara, meskipun di beberapa negara ada perjanjian dimana warga negara tertentu dapat memasuki negara lain dengan dokumen selain paspor.
Hal ini penting sekali untuk diketahui oleh para tenaga pengajar. Mungkin sekarang belum banyak guru menempuh pendidikan atau studi banding ke luar negeri. Namun, ini akan berfaedah di kemudian hari.
10. Visa Diterbitkan oleh Pemeritah Negara Tujuan Melalui Kedutaan Besar
Berbeda dengan paspor, visa diterbitkan oleh pemerintah negara tujuan melalui Kedutaan Besar negara tersebut. Visa berisi izin untuk masuk dan tinggal disuatu negara tertentu. Dokumen ini berlaku selama periode waktu serta tujuan tertentu. Tidak seperti paspor yang berbentuk buku, visa pada umumnya berbentuk stiker yang dikemudian akan ditempelkan oleh petugas berwenang disalah satu halaman paspor.
Tetap dengan alasan yang sama dengan poin sebelumnya. Hal ini sangat penting untuk diketahui oleh para tenaga pengajar baik dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Kita tidak tahu semaju apa para guru di kemudian hari.
Itulah sepuluh pengetahuan umum yang perlu diketahui oleh seorang guru yang dapat memberikan manfaat dalam proses belajar mengajar dikelas dan upaya peningkatan kompetensi guru dalam era globalisasi seperti sekarang ini.