10 Hal yang Harus Disiapkan Orang Tua Sebelum Anak Kembali Ke Sekolah

edukasi 7 Des 2020

Sejak Maret lalu, Indonesia dilanda pandemi COVID-19. Pandemi ini membuat pemerintah memerintahkan kepada msayarakat untuk berkegiatan di rumah. Gerakan di rumah saja dianggap sebagai salah satu cara yang efektif untuk mencegah meluasnya virus COVID-19 ini. Oleh karena itu sebisa mungkin semua aktivitas dilakukan dari dalam rumah. Termasuk belajar mengajar, sudah tujuh bulan terakhir ini proses belajar mengajar dilakukan secara daring.

Pembelajaran Tatap Muka

Seiring dengan berjalannya waktu, meskipun virus COVID-19 belum benar-benar hilang, beberapa daerah di Indonesia ada yang sudah terbebas dari virus ini. Daerah-daerah yang bebas dari paparan virus ini disebut dengan zona hijau. Zona hijau diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka kembali. Tentunya dengan beberapa syarat tertentu.

Sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka di zona hijau, terdapat setidaknya tiga syarat paling utama yang wajib dipenuhi, berikut rinciannya:

1. Sekolah atau satuan pendidikan dipastikan wajib berada di kawasan zona hijau.

2. Sekolah atau satuan pendidikan telah mendapat izin pembukaan dari pemerintah daerah atau Kementerian Agama. Oleh sebab itu, meskipun berada di zona hijau, sekolah tetap tidak boleh menggelar pembelajaran tatap muka jika belum mendapat izin dari pemda atau Kemenag.

3. Pembelajaran tatap muka di zona hijau dapat dilaksanakan jika satuan pendidikan sudah memenuhi semua daftar periksa. Daftar periksa itu terdiri dari:

· Ketersediaan sanitasi dan kebersihan seperti toilet bersih, sarana cuci tangan memakai sabun dengan air mengalir atau cairan pembersih (hand sanitizer), dan penyemprotan disinfektan secara berkala;

· Sekolah mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit, dan lainnya;

· Kesiapan menerapkan area wajib masker atau pelindung wajah (face shield);

· Sekolah memiliki pengukur suhu tubuh jenis thermogun;

· Ada pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak boleh berkegiatan di satuan pendidikan;

· Membuat kesepakatan bersama komite pendidikan soal kesiapan kegiatan tatap muka.

Prosedur Pembelajaran Tatap Muka di Kelas

Pada era new normal, pemerintah telah menetapkan jarak saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang berlaku untuk jenjang SMA, SMP, SD, dan program kesetaraan. Pada tingkatan SD dan SM, para siswa harus menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal setiap ruang diisi 18 siswa. Untuk SLB, jarak fisik tetap minimal 1,5 meter dengan maksimal 5 orang per kelas. Kondisi serupa juga berlaku untuk PAUD dengan batas jaga jarak mencapai tiga meter.

Selain itu, selama kegiatan belajar tatap muka berlangsung pada fase transisi maupun masa kebiasaan baru, sekolah diharuskan menerapkan tiga langkah pencegahan paling utama. Pertama, penggunaan masker kain non medis tiga lapis dan 2 lapis yang di dalamnya dapat diisi tisu dan harus diganti setiap 4 jam. Kedua, cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer. Ketiga, menjaga jarak minimal 1,5 meter dan tidak melakukan kontak fisik.

Di samping itu, ada hal-hal penting lain yang perlu diperhatikan saat akan melakukan pembelajaran tatap muka. Berikut sejumlah hal yang wajib berlaku di sekolah:

· Pada masa transisi selama 2 bulan pertama, aktivitas kantin harus ditiadakan dan baru boleh beroperasi pada masa kebiasaan baru dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

· Pada masa transisi selama dua bulan pertama, kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga juga harus ditiadakan. Kegiatan ini baru diperbolehkan pada masa kebiasaan baru.

· Para siswa dilarang menggunakan alat/fasilitas yang bisa dipegang oleh orang banyak secara bergantian dalam waktu singkat.

· Tetap memberlakukan jaga jarak minimal 1,5 meter saat aktivitas olahraga.

· Pada masa transisi, sekolah wajib melarang aktivitas orang tua menunggui siswa di sekolah; siswa keluar kelas; pertemuan orang tua siswa; kegiatan pengenalan lingkungan sekolah.

Persiapan yang Harus Dilakukan Orang Tua

Bila anda tinggal di zona hijau dan sekolah anak anda sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka kembali, tentu ada beberapa hal yang perlu anda persiapkan. Anak-anak sudah tujuh bulan lamanya sekolah di rumah, selama ini mereka sudah belajar dengan metode pembelajaran yang baru. saat harus kembali ke sekolah, tentu mereka juga butuh penyesuaian kembali. Anda bisa membantu anak kembali ke sekolah dengan menyiapkan hal-hal berikut ini.

1. Beri Pemahaman Tentang New Normal

Hal pertama yang harus disiapkan adalah memberi anak pemahaman seputar apa itu New Normal. New Normal adalah sebuah kondisi dimana masyarakat dapat kembali menjalankan aktivitasnya, seperti bersekolah, bekerja, berbelanja dan sebagainya. Akan tetapi, dalam menjalankan aktivitasnya harus berpedoman pada protokol kesehatan yang berlaku. Anak harus diberi pengertian bahwa virus Corona masih belum hilang. Dengan begitu, mereka akan tetap waspada di dalam menjalankan aktivitas di sekolahnya.

2. Memberi Pengetahuan Seputar COVID-19

Berikan anak pengetahuan seputar COVID-19 secara lengkap. Mulai dari apa itu COVID-19, bagaimana gejalanya dan bagimana cara penyebarannya. Pengetahuan ini akan membuat anak sberhati-hati dalam menjalankan aktivtasnya. Mereka akan tetap mematuhi protokol kesehatan.

3. Melatih Anak Mematuhi Protokol Kesehatan

Sebelum anak kembali ke sekolah, latih anak untuk terbiasa memathui prokol kesehatan. Seperti selalu memakai masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan dan selalu menjaga jarak.

4. Melatih Kedisiplinan

Ajak anak untuk kembali disiplin melakukan rutinitasnya saat kembali ke sekolah. Mulai bangun pagi, menyiapkan seragam sekolah dan semua perlengkapannya.

5. Beri Pemahaman Tentang Perubahan Situasi Belajar di Sekolah

Berikan pemahaman pada anak, bahwa meski mereka sudah kembali ke sekolah, keadaannya sudah berubah. Mereka tidak bisa bebas bermain bersama seperti sebelumnya, karena harus menjaga jarak.

6. Siapkan New Normal Kit

Sebelum anak kembali ke sekolah, ajak anak menyiapkan new normal kit, seperti membawa masker cadangan, hand sanitizer dan perlengkapan makan dan minum sendiri.

7. Tingkatkan Imunitas

Bantu anak meningkatkan imunitasnya mulai dari selalu mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang setiap harinya. Melakukan oleh raga setiap hari dan beristirahat dengan cukup. Berikan juga vitamin agar imunitas anak semakin terjaga. Hingga anak tetap aman meski harus kembali bersekolah.

8. Pantau Kondisi Kesehatan Anak Secara Berkala

Tetap pantau kondisi kesehatan anak. Selalu sediakan termometer di rumah. Agar anda bisa memantau kondisi suhu badan anak. Bila suhunya tinggi, segera bawa anak memeriksakan kondisi kesehatannya.

9. Jalin Komunikasi dengan Sekolah

Jalin komunikasi dengan sekolah. Anda perlu terus bekerja sama untuk saling mengingatkan pentingnya mematuhi protokol kesehatan.

7 Alasan Pentingnya Pembelajaran Entrepreneurship di Sekolah
Entrepreneurship atau kewirausahaan adalah proses dalam menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif dan penuh inovasi yang bermanfaat untuk setiap orang.

10. Kurangi Kecemasan

Merasa cemas saat harus melepas anak untuk bersekolah kembali memang wajar, apalagi masih dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini. Namun, cemas berlebihan hanya akan menyebabkan sikap overprotective kepada anak dan membuat anak menjadi tidak nyaman. Hal ini pun akan memengaruhi anak dan membuatnya ikut merasa cemas juga. Karena itu, sebisa mungkin anda harus mengurangi rasa cemas. Jangan cemas, melainkan persiapkan anak sebaik mungkin agar ia dapat beradaptasi dan tetap waspada saat harus kembali ke sekolah.

7 Tips Membangun Lingkungan yang Kondusif dalam Pembelajaran
Lingkungan belajar menurut Saroni (2006) dan Kusmoro (2008), terdiri dari dua hal utama, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik merupakan sarana fisik yang berada di sekitar siswa saat belajar.

Demikian 10 hal yang harus disiapkan orang tua sebelum anak kembali ke sekolah. Semoga tips ini bisa membantu Anda.

Simak video Youtube kejarcita berikut ini mengenai "Tips Mempersiapkan Anak Kembali ke Sekolah" untuk mendapatkan tips lainnya:

Dian Kusumawardani

"Pengajar di BKB Nurul Fikri dan Konselor Menyusui"

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.