10 Cara Mengajarkan Kesabaran untuk Melawan Stress pada Anak

parenting 2 Des 2020

Bukan hanya orang dewasa saja, stress juga bisa dialami oleh anak-anak. Stress merupakan respons yang berasal dari tubuh akibat tekanan yang diterimanya. Pada usia dewasa, gejala stress ini lebih mudah dikenali dibandingkan dengan anak-anak. Orang dewasa cenderung menunjukkannya secara langsung dan membuat orang-orang di sekitarnya untuk mengerti kondisinya, sedangkan anak-anak cenderung tidak mudah untuk mengekspresikan apa yang dialaminya. Lantas bagaimana cara orang tua untuk membantu mereka melawan stress?

Pemicu terjadinya stress bisa berasal dari faktor internal ataupun eksternal. Faktor internal yang dimaksud di sini yaitu seperti permintaan orang tua yang harus dituruti anaknya, perilaku saudara-saudaranya atau keinginan terpendam yang dimiliki si anak. Kemudian faktor eksternal yang dimaksud yaitu seperti keadaan lingkungan sekitar yang tidak cocok dengannya, kegiatan belajar yang begitu rumit, dan teman-teman yang membuatnya tidak nyaman.

Permasalahan ini tidak bisa dianggap sepele, karena sudah tidak jarang lagi kita akan menemukan anak-anak sekolah yang memilih mengakhiri hidupnya karena tidak mampu menangani stress yang terdapat di dalam dirinya. Oleh karena itu, sebelum ingin mengatasi permasalahan ini, Anda terlebih dahulu harus mengetahui apa saja penyebab yang dapat memicu anak mengalami stress dan bagaimana penanganannya.

Pemicu Terjadinya Stress pada Anak

Stress yang terjadi pada anak sering kali disebabkan oleh permasalahan yang sering terjadi pada keluarganya, lingkungan rumah dan sekolah yang tidak cocok dan membuatnya asing serta permasalahan dengan sahabatnya.

1. Keluarga

Keluarga adalah orang yang paling dekat dan penting oleh setiap anak. Selain sekolah, keluarga adalah tempat mereka menghabiskan waktu lebih banyak dibandingkan dengan bermain. Sehingga keluarga merupakan faktor terbesar yang dapat menyebabkan anak-anak mengalami stress. Biasanya orang tua sering kali mengharapkan sesuatu yang sangat besar kepada anak-anaknya, sehingga tanpa Anda sadari bahwa permintaan yang Anda berikan memberikan ruang tersendiri bagi anak Anda untuk dapat merealisasikannya. Mungkin akan berdampak bagus apabila anak Anda dapat mengabulkan permintaan Anda, tetapi akan begitu buruk ketika mereka merasa kalah dan tidak berhasil memenuhi permintaan orang tuanya. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk tidak terlalu menekan anak Anda saat bersekolah.

2. Sahabat

Persahabatan bagai kepompong. Begitulah persahabatan antar anak-anak. Mereka kerap kali bersama dan tidak terpisahkan. Namun, sayangnya anak-anak masih terlalu polos untuk memahami bahwa tidak ada hubungan yang akan abadi dan baik-baik saja. Oleh karena itu, apabila sesuatu terjadi pada persahabatan anak Anda dan akhirnya mereka akan bermusuhan, bisa dipastikan bahwa anak Anda akan murung dan memikirkan persahabatannya yang merenggang.

3. Lingkungan Sekitar

Selain keluarga dan sahabat, lingkungan menjadi faktor pendukung yang begitu mempengaruhi karakter anak. Bisa dikatakan bahwa anak-anak masih belum memiliki pendirian dan mudah terpengaruh dengan keadaan. Oleh karena itu, bisa dipastikan bahwa lingkungan sekitar dapat menyebabkan anak-anak menjadi pribadi yang berbeda dari sebelumnya. Mereka akan merasa stress berlebihan ketika lingkungan yang ditempatinya tidak aman dan asing.

Adapun beberapa hal yang dapat menjadi tanda-tanda bahwa anak Anda sedang mengalami gejala stress yaitu sebagai berikut:

1.      Nafsu makan yang menurun

2.      Mudah marah

3.      Tidak bersemangat

4.      Sering melamun

5.      Suasana hatinya sering berubah

6.      Lebih sensitif dengan lingkungan sekitarnya

Salah satu yang dapat membantu anak Anda untuk melawan stress yang terjadi pada darinya yaitu dengan melatih kesabaran. Melatih kesabaran pada anak sangatlah penting, karena dapat mengembangkan rasa toleransi yang terdapat di dalam dirinya. Anak-anak cenderung mudah terpengaruh dengan keadaan dan sulit untuk memilah apa yang harus dilakukan atau tidak. Maka dapat bisa dikatakan bahwa anak-anak lebih mudah untuk mengalami stress.

Bagaimana sih caranya melatih kesabaran pada anak? Berikut penjelasannya.

10 Cara Mengajarkan Kesabaran untuk Melawan Stress pada Anak

1. Latihan Menunggu

Untuk menumbuhkan sikap sabar pada anak membutuhkan latihan terus menerus, tidak bisa didapatkan secara instan. Langkah awal yang dapat Anda lakukan yaitu dengan memberikan kesempatan pada anak Anda untuk belajar menunggu. Para peneliti menemukan fakta bahwa anak-anak yang sabar menunggu merupakan anak-anak yang memiliki kemampuan untuk mengalihkan perhatian. Mereka tidak akan mudah terserang panik dan bisa mengendalikan emosinya dengan kegiatan lain.

2. Latihan Mengendalikan Diri

Kesabaran merupakan proses untuk belajar bagaimana cara mengendalikan emosi dan tindakan yang ingin sekali kita lakukan dalam bentuk negatif. Bagi anak-anak, mengendalikan diri sangatlah sulit. Emosi yang dimiliki anak-anak cenderung tidak terkendali dan bisa jadi sebaliknya. Oleh karena itu sangatlah penting bagi Anda untuk melatih anak Anda untuk mengendalikan dirinya. Tanamkan pada dirinya bahwa dengan tidak bersikap sabar, sesuatu hal yang tidak dapat terjadi.

3. Tidak Mudah Mengabulkan Permintaan Anak

Ada baiknya apabila Anda melatih mereka untuk bisa bersabar, terutama dalam mendapatkan apa yang mereka minta pada Anda. Hal ini akan mengajarkan anak Anda untuk belajar menunggu dan bersabar adalah kuncinya. Selain itu, hal ini dapat mengajarkan anak Anda bahwa tidak semua yang diinginkannya dapat diraih dengan mudah, karena di masa yang akan datang banyak sekali rintangan yang harus mereka lewati dengan penuh kesabaran.

4.  Belajar Mengantre

Mengantre adalah kegiatan yang sangat membosankan, bukan hanya pada anak-anak saja, tetapi juga pada orang dewasa. Oleh karena itulah sangat penting bagi Anda untuk melatih anak Anda untuk belajar mengantre. Selain melatih kesabaran, dengan mengantre anak Anda juga bisa belajar mengenai sopan santun dan memahami tata tertib yang harus dipatuhinya.

5. Bermain dengan Alam

Alam adalah suatu karya terindah yang diciptakan Tuhan. Tidak sedikit orang-orang yang memutuskan untuk berlibur ke desa atau tempat wisata alam ketika sedang mengalami masalah dan terasa penat dengan hidupnya. Hal ini juga berlaku bagi anak-anak ketika sedang mengalami stress. Selain dapat menghilangkan stress, dengan melihat alam kita juga bisa mendaur ulang perasaan yang sebelumnya kacau, menjadi lebih baik, seperti belajar untuk melatih kesabaran.

6. Belajar untuk Tidak Konsumtif

Kerap kali anak merasa stress ketika keluarganya mengatur dan tidak mengabulkan permintaan mereka, terutama pada mainan atau makanan manis. Oleh karena itu, ada baiknya Anda mengajarkan anak Anda untuk tidak bersikap konsumtif dan  mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar yang sedang hits. Bersikap konsumtif sangatlah bahaya, karena bisa menyebabkan sesuatu yang buruk di masa yang akan datang seperti terlilit utang.

7. Menjadi Pendengar yang Baik

Bukan hanya orang dewasa saja, anak-anak juga membutuhkan pendengar ketika sedang mengalami masalah. Apakah Anda tahu bahwa orang tua kerap kali lebih suka menghakimi daripada mendengar? Oleh karena itu, sangat bagus bagi Anda untuk bersikap layaknya pendengar, lalu berikan nasihat setelah mereka baikan. Beritahulah, bahwa dengan bersabar semua akan baik-baik saja.

8. Bersikap Layaknya Sahabat

Selain orang tua, anak-anak sangat menyayangi sahabatnya. Dengan memiliki sahabat, mereka tidak akan merasa sendiri. Dengan menjadi seorang sahabat, Anda juga dapat berlatih sabar secara bersama-sama dalam membantu anak Anda untuk mengatasi stress yang terdapat di dalam dirinya.

7 Tips Membangun Lingkungan yang Kondusif dalam Pembelajaran
Lingkungan belajar menurut Saroni (2006) dan Kusmoro (2008), terdiri dari dua hal utama, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik merupakan sarana fisik yang berada di sekitar siswa saat belajar.

9. Memberikan Kepercayaan

Semua hal membutuhkan proses, begitu juga dengan kesabaran. Tidak semua orang bisa dengan mudah untuk selalu bersikap sabar, terutama ketika sedang mengalami masalah. Oleh karena itu, berikanlah mereka kepercayaan bahwa mereka bisa dan mampu mengatasi permasalahannya sendiri.

10 Strategi Menumbuhkan Mindfulness pada Anak
Salah satu pemicu dari stress yaitu di mana kita tidak bisa menerima sesuatu hal yang tidak sesuai dengan harapan kita. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa mindfulness adalah solusi dalam menangani stress dan kecemasan berlebih bagi manusia.

10.  Bersabar

Orang tua adalah panutan setiap anak. Mereka cenderung akan meniru perbuatan orang tuanya dan menjadikannya patokan dalam bersikap. Oleh karena itu sangatlah penting bagi Anda untuk menjaga sikap di depan anak-anak, supaya mereka bisa meniru hal-hal positif dari diri Anda, terutama dalam bersikap sabar.

Terlepas dari banyaknya cara dan langkah-langkah yang dapat dilakukan anak untuk melawan stress yang terdapat di dalam dirinya, hanya Anda yang menjadi obat terbaik bagi anak-anak Anda. Bersikaplah peka dengan sekitar Anda, maka Anda akan memahami dan membuat semuanya menjadi lebih baik, terutama pada anak-anak Anda yang sedang mengalami masalah.

Yuk Tonton Video Kejarcita ini!

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.