Tips Pimpinan Sekolah Mengembangkan Budaya Literasi di Sekolah
Literasi merupakan sarana bagi setiap orang untuk bisa mengetahui, memahami, serta mempraktikkan suatu ilmu atau pengetahuan baru yang didapatkan dari kegiatan literasi tersebut. Begitu pula dengan siswa, seorang siswa harus meningkatkan kemampuan literasi agar bisa menjadi pelajar yang baik dan generasi berkualitas di masa depan. Sekolah menjadi salah satu tempat bagi siswa untuk mempelajari hal baru dan meningkatkan potensi yang dimilikinya, termasuk meningkatkan kemampuan literasi.
Bagi siswa, literasi sangat penting untuk memberikan pengalaman belajar, mengembangkan kecakapan diri sekaligus bekal untuk menghadapi dunia kerja atau perkuliahan. Dalam hal ini, setiap tenaga kependidikan memiliki peran penting untuk menumbuhkan budaya literasi siswa di sekolah, mulai dari guru dan pimpinan sekolah. Pimpinan atau kepala sekolah berperan penting untuk meningkatkan kualitas literasi siswa dan guru melalui program budaya literasi yang melibatkan seluruh warga sekolah.
Kepala sekolah menjadi pemimpin untuk mengajak warga sekolah bekerjasama agar upaya pengembangan budaya literasi berjalan baik dan meningkat. Mengapa kepala sekolah? Karena peran kepala sekolah sangat besar dan berpengaruh terhadap kualitas sekolah, seperti:
1. Kepala sekolah berperan untuk membuat kebijakan yang dilaksanakan di sekolah.
2. Kepala sekolah memiliki peran sebagai motivator untuk mendorong siswa dan guru melakukan perannya masing-masing dengan baik dan optimal, sehingga menciptakan kegiatan pembelajaran yang berkualitas.
3. Kepala sekolah berperan sebagai teladan atau contoh yang baik bagi siswa dan guru.
4. Kepala sekolah berperan sebagai penanggung jawab atas terlaksananya pembelajaran di sekolah.
Dari sini bisa disimpulkan bahwa kepala sekolah memiliki peran yang besar, karena memiliki kewenangan dalam mengatur pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah.
Tips Pimpinan Sekolah Mengembangkan Budaya Literasi di Sekolah
Pada dasarnya menciptakan budaya atau gerakan literasi sekolah membutuhkan kerjasama dari seluruh warga sekolah, dan dalam hal ini peran kepala sekolah sangatlah besar sebagai pemimpin dan pembuat kebijakan untuk merencanakan upaya gerakan literasi sekolah yang akan diimplementasikan. Adapun berikut ini merupakan beberapa tips pimpinan sekolah mengembangkan budaya literasi di sekolah, yaitu:
1. Merencanakan Kegiatan Gerakan Literasi Sekolah
Kepala sekolah dengan melibatkan guru, staf, dan komite sekolah bisa bekerja sama atau berdiskusi untuk membuat perencanaan kegiatan gerakan literasi sekolah. Kepala sekolah bisa meminta warga sekolah untuk memberikan ide dalam membuat program literasi di sekolah, begitu pula dengan kepala sekolah bisa meminta saran terhadap ide yang dibuatnya.
Kepala sekolah dapat menciptakan suasana saling menghormati dan menghargai terhadap sesama warga sekolah dengan bersikap baik kepada guru dan staf serta memberikan kesempatan untuk mengembangkan profesionalitas.
2. Organizing
Sebagai pemimpin, kepala sekolah memiliki peran untuk mengatur dan memastikan kegiatan pembelajaran di sekolah berjalan lancar. Dalam hal ini, kepala sekolah bisa membuat tim pelaksanaan gerakan literasi sekolah dari warga sekolah dan pembagian tugas. Misalnya, para guru diminta untuk membuat karya yang indah dan bermakna untuk dipajang di kelas dan bisa meningkatkan minat baca siswa.
3. Meningkatkan Layanan Perpustakaan
Perpustakaan menjadi sarana bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan literasi. Oleh sebab itu, kepala sekolah juga perlu meningkatkan layanan perpustakaan untuk meningkatkan frekuensi kunjungan siswa ke perpustakaan.
Kepala sekolah bisa melengkapi sarana dan prasarana perpustakaan, misalnya dengan memperbaiki ruangan lebih nyaman, menambah variasi buku yang berkualitas untuk guru dan siswa, dan lainnya.
4. Supervisi Guru
Kepala sekolah juga bisa mengadakan supervisi guru untuk mengevaluasi serta memberikan masukan yang membangun bagi guru agar kegiatan pembelajaran bisa lebih berkualitas ke depannya. Tentunya hal ini juga akan membantu siswa termotivasi untuk berliterasi.
Kepala sekolah dapat memberikan kesempatan bagi para anggotanya untuk berbagi ilmu dan pengalaman bersama rekan kerjanya, memberikan tugas untuk guru dan para staf untuk mengasah kemampuan dan potensi dalam diri. Ciptakanlah lingkungan yang peduli dan akrab serta setiap warga sekolah harus profesional dalam menjalankan perannya agar visi-misi sekolah dapat terealisasikan dengan baik.
5. Pembinaan Literasi
Sebelum dilaksanakannya berbagai program atau gerakan literasi sekolah, kepala sekolah bisa merencanakan kegiatan pembinaan literasi terlebih dahulu kepada warga sekolah, khususnya guru. Hal ini bertujuan agar implementasi literasi berjalan dengan lancar dan efektif. Warga sekolah perlu dijelaskan mengenai tujuan dan manfaat program literasi untuk menumbuhkan antusiasme mereka.
Selain itu, kepala sekolah juga perlu memenuhi kebutuhan guru untuk mendukung budaya literasi sekolah agar guru juga bisa berperan menumbuhkan literasi dengan optimal. Kerjasama yang baik antara kepala sekolah, guru, staf, dan seluruh warga sekolah menghasilkan program peningkatan budaya literasi di sekolah dengan optimal.
6. Kolaborasi dengan Orang Tua Siswa
Orang tua siswa juga memiliki peran yang besar untuk membantu meningkatkan kemampuan literasi pada anak. Orang tua bisa memberikan dorongan atau motivasi yang kuat pada anak mereka agar gemar membaca di rumah. Kepala sekolah dan guru harus bisa menjaga komunikasi yang baik dengan orang tua siswa demi terciptanya kolaborasi yang optimal.
Pasalnya membaca sendiri menjadi dasar dari keterampilan akademis dan analitik anak, sehingga hal ini bisa dibentuk dimulai dari lingkungan keluarga.
7. Memastikan Ketersediaan Kebutuhan Sekolah
Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa kepala sekolah berperan untuk memastikan dan memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam program literasi sekolah. Hal ini juga membantu melancarkan proses belajar mengajar di semua ruang kelas. Dalam hal ini kepala sekolah bisa melibatkan tim literasi untuk mengembangkan program literasi, memantau program, mengevaluasi strategi dan meminta dukungan.
Itulah beberapa hal mengenai tips pimpinan sekolah mengembangkan budaya literasi di sekolah. Pemimpin sekolah juga bisa membantu meningkatkan potensi guru di sekolah guna mencapai kualitas pembelajaran yang lebih baik. Salah satu caranya yaitu dengan memberikan pelatihan kepada guru.
Pelatihan serta pengembangan bisa dilaksanakan secara mandiri atau bekerjasama dengan mitra yang ada pada lingkungan satuan pendidikan. Pelatihan juga disarankan bisa dibuat berseri dan dilaksanakan secara berkelanjutan sesuai kebutuhan belajar.
Kejarcita menjadi platform pendidikan berbasis teknologi yang memiliki visi misi untuk pendidikan merata serta membantu guru dan sekolah untuk ikut berperan dalam peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Kejarcita turut berperan dalam kualitas pendidikan Indonesia dengan menyediakan layanan platform learning management system melalui kejarcita.id.
Kejarcita juga menyediakan pelatihan sesuai dengan kebutuhan kerja guru mulai dari merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran di kelas. Pelatihan gurucita dirancang untuk menyiapkan tenaga pendidik dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan saat ini dengan tema era digital dan merdeka belajar.
Dengan meningkatkan kapasitas secara tepat, guru bisa meningkatkan motivasi belajar siswa, mengatasi learning loss, melaksanakan pembelajaranmerdeka belajar serta mengembangkan potensi diri. Kejarcita juga membantu bapak/ibu guru dan sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran proyek melalui pelatihan project based learning yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka.