Tips Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Nalar kritis atau berpikir kritis adalah jenis kemampuan untuk berpikir secara kritis dalam mempertanyakan setiap aspek penting suatu permasalahan. Nalar kritis menjadi salah satu soft skill yang wajib dimiliki untuk menunjang pencapaian karir seseorang. Seseorang yang memiliki nalar kritis akan mampu menganalisis sebuah topik atau permasalahan secara objektif. Dengan demikian, hasil yang didapat benar-benar berdasarkan fakta yang ada dan tidak bias secara subjektif.
Lalu, mengapa kemampuan bernalar atau berpikir kritis itu wajib dimiliki dalam berkarir, ya? Berikut adalah manfaat memiliki kemampuan bernalar atau berpikir kritis.
Manfaat Memiliki Kemampuan Bernalar Kritis atau Berpikir Kritis
Ada 4 manfaat jika seseorang memiliki kemampuan nalar kritis, yaitu:
1. Mudah menyelesaikan masalah
Kemampuan bernalar atau berpikir kritis dapat membuat seseorang lebih teliti dalam menemukan kesalahan yang mungkin terlihat dalam lembar pekerjaan. Tidak hanya menemukan kesalahan atau permasalahan saja, tetapi kemampuan ini juga dapat membantu seseorang untuk mencari solusi terbaik bagi permasalahan yang ada. Dengan kata lain, bernalar kritis dapat meningkatkan kemampuan problem solving seseorang.
2. Melatih kemampuan diri sendiri
Bernalar kritis atau berpikir kritis dapat membuat seseorang mengetahui kemampuan diri sendiri. Kemampuan ini juga dapat membantu seseorang untuk menemukan informasi baru yang sebelumnya tidak diketahui ketika menganalisis sebuah permasalahan secara kritis. Dengan demikian, bernalar atau berpikir kritis akan membuat seseorang lebih memahami kemampuan dirinya sendiri, mengetahui hal-hal yang tidak diketahui, dan mencari cara untuk memperbaikinya.
3. Memiliki sudut pandang yang lebih luas
Bernalar kritis atau berpikir kritis membuat seseorang memiliki sudut pandang yang luas. Dalam kata lain, kemampuan ini dapat menjadikan Anda sebagai pribadi yang open minded. Seseorang akan tetap objektif dan tidak bias dengan hal-hal yang bersifat subjektif ketika menerima informasi baru atau mencari solusi atas masalah yang ada. Oleh karena itu, seseorang lebih mudah menerima sudut pandang baru dalam menerima informasi atau argumen yang disampaikan oleh orang lain.
4. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
Ketika seseorang memiliki kemampuan bernalar kritis atau berpikir kritis, secara tidak langsung ia juga akan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Atau lebih tepatnya yaitu kemampuan dalam menyampaikan gagasan atau ide secara sistematis dan informatif. Bernalar kritis dapat mendorong seseorang untuk mempelajari hal baru, memahami hal baru, dan menjelaskannya kepada orang lain secara mudah.
Banyaknya manfaat yang didapat seseorang jika memiliki kemampuan bernalar kritis atau berpikir kritis tentu semakin meyakinkan kita untuk mengembangkan kemampuan ini, dan sebaiknya kemampuan ini mulai diajarkan sejak dini, yaitu saat di bangku sekolah. Guru sebagai motor pendidikan sebaiknya mulai melatih kemampuan nalar kritis siswa agar mereka dapat menggapai masa depan yang lebih cerah.
Lalu, bagaimana cara melatihnya, ya? Berikut 7 tips yang harus diperhatikan guru untuk mengembangkan nalar kritis siswa. Simak ulasannya di bawah ini.
7 Cara Guru untuk Mengembangkan Nalar Kritis Siswa
1. Perbanyak sesi diskusi saat KBM di kelas
Hal yang harus diperhatikan guru untuk mengembangkan nalar kritis siswa yang pertama yaitu memperbanyak sesi diskusi saat kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas. Sesi diskusi dalam kelas memberikan wadah bagi siswa untuk mengemukakan pertanyaan yang ada dalam benak mereka terkait materi pelajaran yang baru disampaikan. Guru dapat melatih nalar kritis siswa dengan memberikan studi kasus atau hal-hal lain yang sekiranya dapat memunculkan sebuah asumsi dalam pikiran siswa.
Mengapa harus memunculkan sebuah asumsi? Pertanyaan akan lahir dari sebuah asumsi yang perlu dicari tahu kebenarannya. Oleh karena itu, guru harus memberikan materi pelajaran yang dapat memancing rasa ingin tahu siswa. Hal ini dikarenakan rasa ingin tahu adalah salah satu stimulan terbaik untuk meningkat kemampuan nalar kritis siswa.
2. Ajak siswa untuk mendengarkan secara aktif
Bagaimana bisa menemukan ide untuk mencari solusi dari permasalahan yang diutarakan jika seseorang tidak mau mendengarkan masalah tersebut? Melatih nalar kritis siswa berarti guru mampu mengajak siswa untuk mendengarkan secara aktif terkait gagasan atau ide atau cerita yang disampaikan orang lain kepadanya. Dengan mendengarkan secara aktif, siswa dapat lebih mudah memahami topik yang sedang dibahas sehingga dapat memberikan respon yang sesuai.
3. Biasakan melakukan riset terhadap sebuah fakta
Bernalar kritis atau berpikir kritis berarti seseorang mampu untuk membedakan sebuah fakta atau sebaliknya. Guru perlu membiasakan siswa untuk tidak langsung mempercayai sebuah informasi yang mereka dapatkan dan menekankan pentingnya melakukan riset untuk mendapatkan kebenarannya. Fakta adalah hal yang bersifat konkret atau nyata. Jadi, jika siswa ingin menyampaikan sebuah fakta kepada orang lain, maka hal tersebut harus bisa dibuktikan, bukan hanya sekedar asumsi semata.
Guru dapat membiasakan siswa untuk melakukan riset terhadap sebuah fakta dengan cara menjawab satu pertanyaan per hari. Pertanyaan yang dilontarkan berupa hal-hal yang ada di sekitar kita, seperti: “Mengapa buah bisa jatuh dari pohon?”, “Mengapa bisa turun hujan?”, “Mengapa bisa terjadi banjir?”, dan lain sebagainya.
4. Buat gerakan membaca 1 buku dalam 1 bulan
Ketika siswa sudah mulai aktif bertanya, tugas selanjutnya yaitu membantu mereka untuk menemukan jawaban atas pertanyaannya. Jawaban tersebut dapat ditemukan dari berbagai sumber, salah satunya yaitu dari buku bacaan. Oleh karena itu, guru perlu menularkan rasa cinta akan membaca buku kepada siswanya.
Buku adalah sumber informasi dan wawasan yang mudah didapat. Jelaskan kepada siswa bahwa dengan membaca maka mereka akan mendapatkan banyak informasi dan wawasan yang mampu menjawab pertanyaan mereka. Untuk memunculkan rasa cinta siswa akan membaca, guru dapat melatihnya dengan membuat gerakan membaca seperti gerakan membaca 1 buku dalam 1 bulan.
5. Mempertimbangkan segala kemungkinan
Ada sebab ada akibat. Hal itu perlu ditekankan guru kepada siswa agar mereka selalu mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada dalam mengambil sebuah langkah. Jika hal ini berhasil diterapkan kepada siswa, maka tidak hanya melatih nalar kritis mereka, tetapi kemampuan ini dapat membantu siswa untuk melangkah ke jalan yang tepat. Mereka akan selalu mempertimbangkan segala hal ketika ingin mengambil keputusan atau melakukan sesuatu.
Cara yang dapat guru lakukan dalam melatih mereka dalam pengambilan keputusan yaitu menerapkan peraturan kelas. Jangan lupa untuk membuat peraturan tersebut bersama siswa. Peraturan tersebut memuat larangan perilaku negatif yang jika dilakukan siswa, maka ia akan mendapat hukuman. Hal ini tentu akan membuatnya berpikir seribu kali untuk melakukan pelanggaran tersebut.
6. Tanamkan pola pikir beberapa langkah ke depan
Saat siswa sudah terbiasa untuk mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada sebelum melakukan sesuatu, siswa juga akan terbiasa untuk memiliki pola pikir beberapa langkah lebih maju. Selain membangun nalar kritis siswa, kebiasaan ini juga membantu mereka menjadi seseorang yang visioner.
7. Jangan takut gagal
Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Kalimat tersebut bukanlah sekadar dongeng belaka, karena seseorang butuh gagal terlebih dahulu sebagai pembelajaran di masa yang akan datang. Guru dapat meyakinkan siswa untuk tidak takut melangkah setelah ia memikirkan secara matang terkait sesuatu yang ia ingin lakukan. Jika siswa sudah mengerti konsekuensi atas perilakunya dan ia merasa bahwa yang ia lakukan akan membawa sisi positif yang besar, maka guru dapat mendukung mereka secara penuh. Dan jika ternyata langkah mereka salah dan mereka gagal, mereka hanya perlu untuk menyusun kembali strategi berdasarkan pengalaman gagal mereka.
Demikian artikel mengenai 7 hal yang harus diperhatikan guru untuk mengembangkan nalar kritis siswa. Ikuti blog.kejarcita.id untuk mendapatkan kumpulan artikel seputar pendidikan jarak jauh, usaha sosial, dan inovasi teknologi.