Tips Membuat Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru

edukasi 2 Feb 2024

Menjadi seorang guru berarti memiliki tanggung jawab besar pada proses dan keberhasilan belajar peserta didik. Memang tak mudah, guru selalu dihadapkan dengan berbagai situasi dalam prosesnya mengajar. Mulai dari merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi hingga melakukan perbaikan pembelajaran, guru perlu memikirkan dan melakukan tindakan yang diharapkan tepat demi mendukung pembelajaran bagi peserta didiknya.

Langkah dan strategi mengajar yang ditentukan guru biasanya dituangkan dalam kegiatan belajar di kelas. Umumnya efektif atau tidaknya rangkaian kegiatan pembelajaran di kelas, sangat bergantung pada tindakan yang diambil guru. Salah satu aplikasi dari tindakan mengajar yang cukup akrab bagi guru ialah Penilaian Tindakan Kelas (PTK).

Pengertian PTK

sumber: https://www.pexels.com/

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) awalnya berasal dari istilah Bahasa Inggris yakni Classroom Action Research. Diartikan sebagai penelitian yang dilakukan melalui tindakan guru di dalam kelasnya.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mulanya diperkenalkan oleh seorang ahli psikologi Jerman-Amerika bernama Kurt Lewin di tahun 1946. Lantas gagasannya tersebut dikembangkan oleh ahli lainnya, seperti Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, dan masih banyak lainnya.

Inti gagasan atau dasar dari Classroom Action Research yang dilakukan Kurt Lewin ada empat komponen. PTK merupakan siklus yang terdiri dari; 1). Perencanaan (planning), 2). Tindakan atau aksi (acting), 3). Pengamatan (observing), 4). dan refleksi (reflecting). Hasilnya diperoleh catatan sebagai refleksi diri untuk mengetahui bagaimana kepengajaran guru yang telah dilakukannya di kelas sendiri.

Tujuan dan Manfaat PTK bagi Guru

Berangkat dari kesadaran guru akan permasalahan yang dirasa mengganggu upaya mewujudkan tujuan atau pencapaian pendidikan, sehingga dapat menghambat proses pembeajaran siswa. Berfokus pada permasalahan yang ada, lalu guru memutuskan PTK untuk memperoleh data pendukung yang lebih sistematis dan relevan.

Sebagai sebuah penelitian praktis untuk memperbaiki proses pembelajaran. PTK dapat diartikan juga sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri. Dengan melakukan berbagai upaya atau siasat terencana yang nyata, sehingga dapat diketahui pemecahan masalah dan pengaruh dari tindakan yang telah dilakukan.

Secara lebih rinci ada beberapa tujuan dari terlaksananya PTK, yaitu:

  1. Meningkatkan dan memperbaiki mutu praktik pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
  2. Meningkatkan dan memperbaiki kinerja pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas oleh guru.
  3. Mengidentifikasi dan menemukan solusi tepat untuk memecahkan permasalahan pembelajaran di kelas.
  4. Membantu guru membuat keputusan yang tepat dalam proses pembeajaran bagi siswa.
  5. Mengeksplorasi proses pembelajaran (misal dari model, pendekatan, metode, strategi, dan penggunaan media), sehingga guru dapat memberikan kreasi atau inovasi yang dapat dilakukan sebagai upaya meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.
  6. Mencobakan berbagai ide, gagasan, langkah ataupun strategi yang  dapat digunakan dalam pembelajaran.
  7. Mengeksplorasi pembelajaran berbasis penelitian agar bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada asumsi atau kesan umum.
10 Contoh Pelatihan Guru Agar Menjadi Profesional
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru memiliki peran penting untuk menciptakan suasana belajar yang baik dan efektif. Oleh sebab itu, sekolah wajib mengadakan pelatihan dan memberikan contoh pelatihan guru.

Tak hanya berbagai tujuan bermanfaat yang mendukung proses pembelajaran. Dilaksanakannya PTK memberikan beberapa alasan sebagai pertimbangan guru. Berikut beberapa alasan perlunya guru melaksanakan PTK menurut Aqib (2007:13):

  1. PTK mendukung guru lebih peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran. Menjadikan guru lebih reflektif dan kritis terhadap apa yang dilakukan dirinya dan siswanya.
  2. Guru yang melaksanakan PTK mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang mendalam. Tindakan guru di kelasnya didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang terjadi.
  3. Upaya meningkatkan kinerja guru agar menjadi profesional. Guru bukan hanya seorang praktisi. Tak cukup merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa adanya upaya perbaikan, namun dapat sekaligus berperan sebagai peneliti sesuai bidangnya.
  4. PTK yang dilaksanakan tidak akan mengganggu tugas pokok seorang guru, karena guru tidak perlu meninggalkan kelasnya. Dalam pelaksanaannya, PTK adalah kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses kegiatan belajar di kelas.
  5. Guru yang melaksanakan PTK menjadi lebih kreatif, karena selalu terdorong melakukan upaya inovasi. Guru inovatif akan mengimplementasikan dan melakukan adaptasi berbagai teori, teknik pembelajaran, serta bahan ajar yang dipakainya. Sangat diharapkan bagi setiap guru untuk mencermati kekurangan dan mencari solusi dari permasalahan yang timbul selama kegiatan penelitian sedang berlangsung.

Dilihat berdasarkan tujuan dan alasan mengapa PTK perlu dilaksanakan oleh guru di kelasnya, maka dapat diketahui beberapa manfaat bagi guru. Manfaat dari pelaksanaan PTK seperti dapat meningkatkan mutu pembelajaran, mengembangkan kinerja profesionalisme guru, membantu memecahkan masalah yang ada di kelasnya, mendorong guru lebih kreatif dan inovatif, dan lainnya.

Sebagai pengajar yang reflektif, guru dapat melaksanakan PTK di dalam kelasnya. Mari simak tips yang dapat dilakukan untuk guru menjalankan PTK berikut ini!

Tips Melaksanakan PTK untuk Guru

sumber: https://www.pexels.com/

Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan guru saat melaksanakan PTK. Tentu saja dibandingkan melaksanakan strategi pembelajaran, penelitian yang dilakukan di kelas sendiri lebih kompleks dan prosedural. Ada beberapa tips yang perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan PTK sebagai berikut.

Pada tahap persiapan, guru perlu membuat proposal PTK sebagai panduan, sehingga guru memiliki gambaran terkait permasalahan dalam proses pembelajaran di kelasnya dan bagaimana siasat atau tindakan yang akan dilakukan.

Sebelum pembuatan proposal, langkah awal yang perlu dilakukan guru ialah mengidentifikasi masalah. Saat proses pembelajaran di kelas, terkadang guru akan menemui permasalahan. Masalah dalam kelas merupakan ketidaksesuaian antara harapan/keinginanan dan kenyataan terkait terlaksananya proses pembelajaran, sehingga akan mengganggu pencapaian atau hasil belajar siswa.

Setelah menemukan permasalahan di kelas, guru perlu menemukan penyebab dan cara menyelesaikannya. Pada proses pembuatan proposel ada beberapa bab di dalamnya.

Bagian proposal BAB I sebagai Pendahuluan yang terdiri dari 1). Latar Belakang Masalah, 2). Rumusan Masalah; 3). Tujuan Penelitian; 4). Manfaat Penelitian.

Pada bagian berikutnya ada BAB II yang terdiri dari 1). Kajian Teori (pendapat atau konsep dari para ahli); 2). Hasil Penelitian Sebelumnya (Rujukan).

Nah, masuk ke BAB III, berisi teknis atau proses penelitian yang akan dilakukan seperti 1). Lokasi Penelitian, Ruang Lingkup dan Subjek Penelitian; 2). Desain Penelitian; 3). Teknik Pengumpulan Data; 4). Teknik Analisis Data.

Jika proposal telah selesai dalam penyusunannya, maka guru dapat melaksanakan prosedur berikutnya. Guru perlu melakukan tindakan sebagai berikut, yaitu:

  1. Memperoleh izin penelitian kepada kepala sekolah. Surat izin penelitian dibutuhkan sebagai legalitas melaksanakan PTK. Selain itu, boleh jadi setelah kepala sekolah mengetahui bahwa akan dilakukan penelitian, kepala sekolah memberikan bantuan dengan menfasilitasi apa yang diperlukan selama PTK.
  2. Mempersiapkan data pra-tindakan. Sebelum melaksanakan penelitian, ada baiknya mempersiapkan data yang menguatkan permasalahan yang disoroti dalam latar belakang masalah. Agar penelitian yang dilakukan tidak hanya berdasarkan asumsi atau kesan umum.
  3. Mengelompokkan siswa. Pembagian kelompok dapat dilakukan guru jika telah memperoleh data/hasil belajar siswa. Pengelompokkan ini dibagi sesuai kemampuan belajar, suku, jenis kelamin, dan sebagainya.
  4. Membuat RPP. Sama halnya dengan melaksanakan kegiatan belajar mengajar, dalam PTK pun dibutuhkan RPP.
  5. Menyusun format observasi. Salah satu tindakan yang dilakukan dalam PTK ialah observasi. Lembar observasi yang dibutuhkan ada dua macam yakni untuk siswa dan untuk guru. Poin-poin yang akan diamati harus tersurat dalam lembar observasi seperti langkah-langkah RPP. Poin-poin dalam lembar observasi bisa juga seperti halnya poin-poin dalam sintaks pembelajaran sesuai model yang diterapkan.
  6. Membuat format kuisioner dan lembar jurnal guru. Jika cara memperoleh data yang digunakan berupa kuisioner dan lembar jurnal guru, maka guru perlu membuat formatnya terlebih dahulu. Kuisioner digunakan dengan subjek yang mengisi siswa. Sedangkan lembar jurnal diisi oleh guru.
  7. Menyiapkan naskah post test. Soal post-tes biasanya sudah dimasukkan pada bagian penilaian atau evaluasi RPP. Namun tetap harus dipisahkan untuk memudahkan guru memperoleh data berupa hasil belajar siswa.
  8. Menyiapkan alat dan bahan ajar untuk KBM. Untuk mendukung pelaksanaan penelitian, maka guru juga mempersiapkan kebutuhan dalam proses pembelajaran di kelasnya.
7 Permasalahan yang Dihadapi Guru di Indonesia Saat Ini
Kualitas guru dan profesionalnya dalam menjalankan tugas menjadi poros utama berlangsungnya pembelajaran dan mencetak generasi yang bermutu dan berdaya saing global.

Itulah tips atau langkah yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan PTK. Secara sistematis, sebenarnya penelitian ini tidaklah sulit selama guru benar-benar memahami kondisi kelasnya sendiri. Sehingga data penelitian yang diperoleh juga relevan untuk mendukung perbaikan proses pembelajaran.

Insani Miftahul Janah

Trying. Learning. Then Doing.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.