Semua Anak itu Cerdas Menurut Konsep Multiple Intelligence
Semua Anak itu Cerdas Menurut Konsep Multiple Intelligence - Setiap orang tua tentu mendambakan anak yang cerdas. Tidak ada orang tua yang tidak ingin anaknya cerdas. Kabar baiknya, semua anak itu cerdas. Anak-anak itu memiliki kemampuan kecerdasannya masing-masing. Teori Multiple Intelligences dari Howard Gardner memandang bahwa semua anak itu cerdas dan kecerdasan itu bersifat majemuk.
Semua Anak Itu Cerdas
" If you judge a fish by its ability to climb a tree, it will live its whole life believing that it is stupid" perkataan dari Einstein tersebut menyadarkan para orang tua. Bahwa semua anak itu cerdas. Anak-anak memiliki kemampuan dan kelebihannya masing-masing.
Pada zaman dahulu, anak cerdas selalu diidentikkan dengan anak yang pandai berhitung dan pandai berbicara. Atau kecerdasan hanya dilihat dari peringkat ranking di kelas. Bahkan kecerdasan hanya dilihat dari angka-angka hasil tes IQ.
Menurut Howard Gardner dalam bukunya Multiple Intelligences, kecerdasan seseorang tidak hanya dilihat dari angka-angka atau hasil tes standar. Kecerdasan bersumber dari kebiasaan, yaitu perilaku yang cenderung diulang-ulang.
Ada dua batasan kebiasaan yang berkaitan dengan kecerdasan ini, yaitu :
1. Kebiasaan individu menciptakan produk baru yang memiliki nilai budaya (kreativitas).
2. Kebiasaan seseorang menyelesaikan masalahnya sendiri (problem solving).
Artinya, jika anak anda berhasil membuat suatu karya, meski sangat sederhana, maka cukup bagi anda untuk menyebutnya anak cerdas. Ketika anak anda berhasil tampil dengan kemampuannya seperti menari, menyanyi, bermain drama dan lain-lain, cukup bagi anda untuk menyebutnya anak cerdas. Saat anak anda berhasil menyelesaikan masalahnya sendiri mulai dari mengikat tali sepatu sampai mampu menyelesaikan masalah-masalah psikologis, maka sebut dia sebagai anak cerdas.
Dengan begitu, orang tua lebih menghargai setiap kemampuan yang dimiliki anak. Orang tua akan percaya bahwa semua anak itu cerdas.
Mengenal Multiple Intelligence
Pada tahun 1983, Howard Gardner menulis buku Frames of Mind : The Theory of Multiple Intelligences. Howard Gardner adalah seorang profesor psikologi di Harvard Graduate School of Education. Menurut Gardner, kecerdasan bukanlah kemampuan tunggal melainkan beberapa kemampuan intelektual yang relatif tak terkait satu sama lain. Kecerdasan itu bersifat majemuk.
Inilah yang kemudian dikenal sebagai konsep multiple intelligences.
Menurut Gardner, ada 8 jenis kecerdasan yang bisa dimiliki oleh setiap individu, yaitu :
1. Kecerdasan Verbal-Linguistik
Kecerdasan verbal- linguistik adalah kecerdasan yang meliputi penguasaan bahasa lisan dan tulis untuk mengungkapkan diri atau mengingat bermacam hal.
Individu dengan kecerdasan verbal-linguistik tinggi biasanya mahir membaca, menulis, bercerita dan mengingat kata-kata dan tanggal. Individu dengan kecerdasan ini akan belajar dengan baik jika didorong mengucapkan dan melihat kata-kata dan membaca buku.
Alat bantu belajar individu dengan kecerdasan verbal linguistik ini adalah komputer, games, multimedia, buku, alat perekam, dan pelajaran dimana pengajar banyak berbicara.
2. Kecerdasan Spasial
Kecerdasan spasial adalah kemampuan mengenali dan memanipulasi pola-pola di ruang yang luas seperti yang terlihat pada kemampuan para pilot atau navigator.
Kecerdasan spasial juga berkaitan dengan kemampuan mengenali dan memanipulasi ruang-ruang terbatas seperti terdapat pada para pematung, arsitek, atau juara catur.
Kecerdasan jenis ini juga bisa dilihat ketika seorang arsitek sedang memvisualisasikan sebuah rancangan bangunan.
3. Kecerdasan logis-matematis
Kecerdasan Logis-Matematis adalah kemampuan mendeteksi bermacam pola atau prinsip-prinsip dasar sebab akibat, berpikir logis, berpikir dengan abstraksi dan angka, bernalar secara deduktif dan menyelesaikan operasi-operasi matematis.
Individu dengan kecerdasan seperti ini bisa diajar melalui permainan logika, investigasi, dan teka-teki. Mereka biasanya belajar dengan melihat konsep dasarnya lebih dulu sebelum menyentuh detailnya.
4. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kecerdasan yang menunjukkan kemampuan mengenali maksud, perasaan, mood, temperamen dan motivasi orang lain.
Individu dengan kecerdasan interpersonal belajar lebih efektif melalui kegiatan kelompok, seminar, dan dialog. Individu yang menonjol pada jenis kecerdasan ini mampu bekerja dalam kelompok dengan baik (team player) dan bisa memilih bidang kerja seperti misalnya tenaga penjualan, pengajar, pemimpin umat, manajer, pekerja sosial, konselor atau politik.
5. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan memahami diri sendiri. Individu yang punya kecerdasan intrapersonal tinggi mampu mengenali kekuatan dan kelemahannya, apa yang membuatnya unik, dan mampu memprediksi reaksi atau emosinya sendiri. Jadi mereka bisa memakainya untuk memecahkan berbagai masalah dan mengatur hidupnya sendiri dengan baik.
6. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan menggunakan bagian-bagian tubuh atau seluruh tubuh untuk menyelesaikan masalah atau menciptakan produk baru.
Para atlit, penari, aktor, polisi, tentara, dokter bedah dan pengrajin cenderung punya kemampuan tinggi di jenis kecerdasan ini.
Individu dengan kecerdasan kinestetik suka menggambar, bermain jigsaw puzzles, membaca peta, berangan-angan.
Mereka belajar lebih efektif melalui gambar, atau bentuk-bentuk dengan memakai model, grafis, diagram, foto, gambar tangan, model 3 dimensi, video, TV, multimedia, buku teks bergambar.
7. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal adalah kemampuan mengenali suara dan menyusun nada, irama, dan berbagai pola dan menggunakannya untuk tampil atau membuat komposisi musik.
Individu yang tinggi kecerdasan musikalnya biasanya menangkap pelajaran dengan baik lewat ceramah atau mendengarkan lagu atau musik.
Alat yang bisa membantu proses belajarnya misalnya instrumen musik, music itu sendiri, radio, stereo, CD-ROM, multimedia.
8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan mengenali dan mengelompokkan berbagai spesies, baik flora maupun fauna, batuan, jenis-jenis pegunungan yang ada di lingkungannya.
Kecerdasan ini sangat bermanfaat di masa lalu ketika manusia hidup dari berburu dan bercocok tanam. Kini kemampuan ini diperlukan di kalangan ahli botani, chef, dan lain-lain.
Manfaat Memahami Multiple Intelligences
Bagi orang tua, memahami konsep multiple intelligences ini sangatlah penting. Orang tua yang memahami konsep kecerdasan majemuk akan mudah menjadi fasilitator terbaik bagi anak-anaknya. Berikut adalah manfaat yang diperoleh bila orang tua memahami konsep kecerdasan majemuk.
1. Orang tua mengetahui potensi kecerdasan anaknya dari banyak kecerdasan. Sehingga orang tua akan yakin bahwa anaknya adalah anak yang cerdas dan punya potensi.
2. Orang tua akan mengetahui setiap bakat yang dimiliki anaknya. Dengan begitu orang tua akan membantu mengembangkan bakat anaknya.
3. Orang tua mengetahui cara belajar yang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh anak. Sehingga orang tua bisa memilih metode belajar yang sesuai bagi setiap anaknya.
4. Orang tua mengetahui jenis-jenis permainan yang sesuai dengan kecenderungan kecerdasan anaknya, sehingga bisa terus diasah dengan baik.
5. Orang tua mengetahui kegiatan-kegiatan kreatif yang disarankan dilakukan bersama anaknya sesuai dengan kecenderungan kecerdasan anak.
6. Teori kecerdasan majemuk ini membuat orang tua lebih rileks dan optimis dalam mendampingi tumbuh kembang anaknya. Bahwa semua anak itu cerdas. Tak ada lagi yang perlu dikhawatirkan.
Nah bagaimana? Sudah yakinkah kalau semua anak itu cerdas?