Profesionalitas Guru Dalam Pembelajaran Paradigma Baru

pendidikan 19 Mei 2023

Profesionalitas guru dalam pembelajaran paradigma baru sangat diperlukan di hampir semua tingkatan sekolah. Sikap profesional guru akan membantu murid mencapai apa yang diharapkan.  Sebelum itu, mari kita mengulas apa itu pembelajaran paradigma baru dan apa saja prinsip yang harus dijalankan oleh guru yang profesional, dibawah ini.

Apa itu Pembelajaran Paradigma Baru?

Pembelajaran paradigma baru adalah sebuah pembelajaran yang diarahkan pada penguatan kompetensi serta pengembangan karakter yang harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Paradigma pembelajaran baru juga harus dapat memastikan bagaimana praktik pembelajaran yang dibebankan pada peserta didik, di mana setiap peserta didik juga akan belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya.

Prinsip yang Harus Diterapkan Guru Pada Pembelajaran Paradigma Baru

Pada dasarnya, profesionalitas guru dalam pembelajaran paradigma baru adalah bagaimana guru bisa memahami konsep dan prinsip pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Bentuk implementasi kurikulum ketika di kelas merupakan suatu hal yang harus  terlaksana dalam proses pembelajaran. Sebagai pelaksana kurikulum, maka guru yang profesional harus mampu merancang dan juga melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan prinsip-prinsip yang mana bisa memfasilitasi kebutuhan peserta didik yang beragam.

Lalu, apa saja prinsip-prinsip yang ada dalam pembelajaran paradigma baru? Yang juga berpihak pada peserta didik itu. Menurut Kemendikbudristek (2021), paradigma baru setidaknya memiliki 5 prinsip pembelajaran yang mana dapat diperankan oleh guru profesional untuk mendukung proses kegiatan pembelajarannya agar lebih berkualitas. Adapun kelima prinsip pembelajaran tersebut, yaitu meliputi:

1. Mempertimbangkan kebutuhan pencapaian belajar para peserta didik

Kebutuhan pencapaian belajar setiap peserta didik atau murid harus menjadi pertimbangan yang paling utama dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Kebutuhan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tahap perkembangan setiap siswanya. Dengan mempertimbangkan kebutuhan belajar siswa, guru dapat menyiapkan proses kegiatan belajar dan fasilitas belajar yang baik agar kompetensi dan potensi yang dimiliki setiap siswa dapat berkembang dengan baik. Lalu, harapannya yakni para peserta didik bisa mendapatkan hak belajarnya dengan baik.

Untuk bisa mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan peserta didik, maka seorang guru harus melakukan evaluasi atau asesmen sebelum pembelajaran dimulai. Asesmen ini adalah asesmen diagnostik, yakni asesmen yang dilakukan untuk bisa mengidentifikasi apa saja kelebihan dan kekurangan peserta didik sehingga pembelajaran pun bisa dirancang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik.

Jika sudah mendapatkan hasil dari asesmen diagnostik, maka guru akan lebih mudah memahami dan mengerti apa yang menjadi kebutuhan setiap peserta didik. Sehingga, sikap profesionalitas guru dalam pembelajaran paradigma baru bisa disesuaikan dengan modelnya. Contohnya, pembelajaran berdiferensiasi untuk bisa mengakomodir kebutuhan para peserta didik yang beragam.

2. Membangun kapasitas belajar siswa agar mereka bisa menjadi seorang pembelajar yang sepanjang hayat

Pengembangan pembelajaran Growth Mindset harus bisa dilakukan oleh guru karena para peserta didik memiliki fisik, mental serta pikiran yang akan terus tumbuh dan berkembang.  Growth Mindset ini merupakan sebuah  strategi pembelajaran yang akan membantu para peserta didik menyadari potensi yang ada pada diri mereka. Hal ini juga akan mendorong mereka untuk bisa mengembangkan potensi itu dengan tetap fokus pada bakat dan kemampuan yang sudah mereka miliki.  

Dengan begitu, para peserta didik bisa mengetahui apa yang harus mereka pelajari. Tak hanya itu, para murid juga dapat mengelola besarnya tantangan yang ada dan kemudian mampu merefleksikan apa yang telah dipelajarinya.

3. Mendukung perkembangan kognitif serta membentuk karakter peserta didik

Menumbuhkan sikap budi pekerti pada diri peserta didik, maka hal yang dibutuhkan yakni keseimbangan antara perkembangan kognitif dan sosial emosional. Untuk bisa mendukung hal ini, maka diperlukan juga sebuah perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang bisa mempertimbangkan perkembangan karakter dan kompetensi peserta didik.

Implementasi di kelas bisa dilakukan dengan mengembangkan kecakapan berpikir para peserta didik dengan penguatan literasi melalui teks. Para guru juga bisa menumbuhkan kecakapan sosial emosional peserta didik dengan mengapresiasi proses belajar, berempati, bekerjasama, dan juga sebuah sikap saling membantu antar peserta didik.

4. Menyesuaikan konteks kehidupan peserta didik

Salah satu fungsi lain dari satuan pendidikan yakni menjaga terpeliharanya warisan budaya yang sudah hidup di masyarakat. Dalam pelaksanaannya, prinsip pembelajaran harus disesuaikan dengan konteks kehidupan siswa. Karena para peserta didik akan tumbuh dan berkembang berdasarkan konteks kebudayaan dimana mereka berada.

Maka dari itu, ada baiknya dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran paradigma baru, guru profesional harus terlebih dahulu menyesuaikan pembelajaran dengan konteks kebudayaan serta kehidupan bermasyarakat di mana peserta didik berada.

5. Mengarahkan pada masa depan yang berkelanjutan

Peserta didik berperan penting dalam menjaga keberlanjutan kehidupan yang ada di masa depan kelak. Sementara, kini sudah terdapat banyak isu-isu atau tantangan yang akan terjadi di masa depan, seperti halnya perubahan iklim, kerusakan lingkungan, pelanggaran HAM dan yang lain-lain.

Isu-isu ini, bisa juga menjadi konten atau materi yang akan mendorong peserta didik mempunyai beberapa kompetensi, untuk turut berkontribusi dalam menghadapi isu dan tantangan yang sudah ada. Oleh karena itu, tugas penting profesionalitas guru dalam pembelajaran paradigma baru adalah berupaya bagaimana bisa membangun kesadaran peserta didik pada masa depan yang berkelanjutan dengan segala tantangannya.

Perubahan zaman yang semakin cepat berkembang mengharuskan para pendidik untuk menerapkan proses pembelajaran paradigma baru dengan segera, yaitu dengan menciptakan lingkungan pembelajaran yang dapat mengakomodir kebutuhan, bakat, minat dan potensi peserta didik yang beragam. Pembelajaran seperti ini juga diharapkan bisa membantu mewujudkan di setiap satuan pendidikan sehingga pendidikan dan pembelajaran yang dialami peserta didik juga akan lebih bermakna.

Pentingnya Profesionalitas Guru di Indonesia

Keberhasilan pendidikan tidak lepas dari banyak faktor utamanya yakni kualitas guru sebagai seorang pengajar sekaligus pendidik, dengan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru adalah profesionalisme. Guru yang profesional adalah sebuah  faktor penentu proses pendidikan yang berkualitas.

Adapun syarat untuk menjadi guru yang profesional yaitu seperti mampu menemukan jati dirinya sendiri serta memiliki kemampuan dalam mengaktualisasi dirinya sesuai kemampuan dan kaidah-kaidah untuk menjadi guru yang profesional. Namun, apa saja yang harus dimiliki guru yang profesional untuk sistem pembelajaran paradigma baru?

Tips Merancang Kegiatan Pembelajaran
Rancangan Kegiatan Pembelajaran (RKP) merupakan seluruh komponen kegiatan pembelajaran yang menjadi bahan persiapan guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

1. Kemampuan untuk Merencanakan Pengajaran

Sebelum guru melaksanakan pembelajaran, terlebih dahulu membuat sebuah rencana pengajaran. Dalam hal ini, guru akan merumuskan rencana kegiatan pembelajaran terlebih dahulu sebagai alat bantu mengajar yang mana akan berperan penting dalam membuat kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

2. Kemampuan dalam Melaksanakan Prosedur Mengajar

Dalam hal ini, guru memiliki kemampuan dalam melaksanakan prosedur mengajar. Kemampuan melaksanakan prosedur mengajar yakni sebuah penerapan secara nyata atas rencana pengajaran yang telah dibuat pada saat pembelajaran.

Mengapa Pola Pengasuhan Zaman Dahulu Tidak Cocok untuk Generasi Alpha?
Perubahan pola pengasuhan ini disebabkan oleh kemudahan orang tua dalam mengakses informasi melalui teknologi.

3. Kemampuan dalam Membangun Interaksi dan Hubungan dengan Siswa

Sekolah bahkan kelas bisa saja dipandang sebagai suatu sistem sosial. Karena di sekolah siswa tidak hanya belajar dan meningkatkan kemampuan akademiknya saja, tetapi mereka juga dilatih untuk mampu berinteraksi atau membangun hubungan timbal balik dengan orang-orang yang ada di sekitaran sekolah, misalnya seperti dalam hubungan guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa.

Dalam hal ini, maka seorang guru yang profesional haruslah mampu dan terampil dalam mengadakan hubungan pribadi dengan para siswanya. Demikian pembahasan mengenainya beberapa prinsip pembelajaran paradigma baru dan cara yang baik dilakukan oleh guru yang profesional.  Menurut Anda, bagaimana seharusnya profesionalitas guru dalam pembelajaran paradigma baru ? Penting atau tidak ya?

Enni Kurniasih

"Penulis, blogger, pemerhati pendidikan dan parenting"

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.