Peran Pemangku Kepentingan dalam Pelaksanaan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Kurikulum merdeka merupakan kurikulum baru untuk tahun ajaran 2020. Rencananya kurikulum ini akan diwajibkan pada tahun 2024. Tentunya guru dan sekolah harus terus belajar dan mengupgrade diri untuk siap menghadapi perubahan kurikulum.
Kurikulum Merdeka menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa project based learning menjadi salah satu model pembelajaran yang dianjurkan dalam menerapkan kurikulum Merdeka. Bukan hanya membuat Siswa lebih aktif dan paham materi pelajaran, tetapi juga sebagai upaya untuk mencapai profil pelajar Pancasila.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk menjadikan pelajar Indonesia menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter serta berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter.
Project based Learning merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa serta dilakukan berdasarkan suatu latar belakang masalah untuk menciptakan proyek atau aktivitas nyata yang membuat siswa lebih aktif. Dalam mengerjakan suatu proyek tentu siswa akan mengalami berbagai kendala kontekstual sehingga harus dilakukan invertigasi serta pemecahan masalah guna menyelesaikan masalah dengan tepat. Disinilah diperlukan peran guru dan pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek dengan efektif dan optimal.
Berdasarkan modul Panduan Pelaksanaan Proyek Penguatan Pelajar Pancasila, inilah guru dan pemangku kepentingan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek
Peran Guru
Peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek yaitu:
1. Perencana Proyek. Dalam hal ini guru membantu membuatkan perencanaan proyek, menentukan alur kegiatan, membuat strategi pelaksanaan serta membuat rubrik penilaian proyek.
2. Fasilitator. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa untuk melaksanakan proyek sesuai dengan minatnya, misalnya dengan pilihan cara belajar serta produk belajar yang sesuai preferensi siswa.
3. Pendamping. Guru juga berperan untuk membimbing dan mendampingi siswa dalam mengerjakan tugas proyek. Guru bisa membantu siswa untuk menemukan isu yang relevan lalu memberikan arahan pada siswa dalam merencanakan aksi berkelanjutan. Sehingga disimpulkan, bahwa guru tidak lepas tangan saat memberikan tugas proyek.
4. Narasumber. Guru juga berperan sebagai narasumber yang memberikan informasi pengetahuan serta ketrampilan yang dibutuhkan siswa untuk melaksanakan proyek dengan baik.
5. Supervisi dan konsultasi. Guru berperan dalam memberikan pengawasan serta arahan kepada siswa untuk mencapai proyek, memberikan saran serta masukan berkelanjutan terhadap proyek yang dibuat dan melakukan asesmen performa siswa selama pembuatan proyek.
6. Moderator. Guru berperan untuk memandu serta mengantarkan dalam berdiskusi.
Peran Kepala Satuan Pendidikan
Peran kepala satuan dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek yaitu:
1. Membuat tim untuk melaksanakan proyek dan ikut serta dalam merencanakan proyek.
2. Menjadi pengawas untuk memastikan jalannya proyek serta melakukan pengelolaan sumberdaya satuan pendidikan secara akuntabel dan transparan.
3. Membangun komunikasi yang baik untuk menjalankan kolaborasi dengan efektif antara guru, orang tua siswa, narasumber pengaya proyek (komunitas, masyarakat universitas, praktisi dan lainnya)
4. Mengembangkan komunitas praktisi yang ada pada satuan pendidikan guna meningkatkan kompetensi pendidik yang berkelanjutan.
5. Melakukan pelatihan kepada pendidik secara berkala untuk meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
6. Merencanakan, melaksanakan, refleksi serta evaluasi pengembangan proyek dan asesmen yang berpusat pada siswa.
Peran Siswa
1. Ikut berpartisipasi secara aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan minat dan kelebihan yang dimiliki
2. Menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten serta mempunyai karakter yang sesuai dengan nilai Pancasila silat
Peran Masyarakat (Orang Tua, Mitra)
Meskipun tidak terlibat langsung dalam penugasan proyek, namun masyarakat (orang tua, mitra) memiliki perannya tersendiri untuk membantu melancarkan pembelajaran berbasis proyek. Peran masyarakat dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek yaitu:
1. Membantu untuk menemukan atau mengidentifikasi permasalahan yang ada, memberi informasi sebagai narasumber maupun menyediakan bukti dari isu yang dibutuhkan siswa.
2. Menjadi sumber belajar yang bermakna untuk siswa ketika terlibat dalam penugasan proyek pembuatan profil pelajar Pancasila.
Peran Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten atau Kota
Untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, tentu harus ada dukungan dan peran yang baik dari pemerintah melalui dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota. Peran dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek yaitu:
1. Mengawasi serta memastikan setiap satuan pendidikan mempunyai sumber daya serta sarana dan prasarana yang baik dan memadai untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran proyek penguatan profil belajar Pancasila.
2. Memberikan dukungan serta peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan.
3. Memastikan hasil assessment dijadikan sebagai umpan balik dalam melaksanakan pembelajaran proyek.
4. Mengawasi kegiatan pembelajaran proyek berjalan dengan lancar Sesuai yang diharapkan.
Peran Pengawas
Dalam pelaksanaan proyek penguatan pelajaran Pancasila juga ada pengawas yang memiliki peran seperti berikut:
1. Mengawasi kegiatan pembelajaran proyek berjalan lancar sesuai yang diharapkan
2. Memberikan pendampingan serta pembinaan pada satuan pendidik.
3. Memberikan informasi terbaru mengenai kebijakan pendidikan khususnya berhubungan dengan kurikulum serta proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
4. Memberikan solusi alternatif saat satuan pendidikan mengalami kesulitan atau kendala dalam menjalani kegiatan pembelajaran proyek.
Itulah beberapa peran guru serta pemangku kepentingan lainnya dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek sebagai salah satu upaya untuk penguatan profil pelajar Pancasila. Tentu saja sangat penting bagi semua pendidik serta tenaga kependidikan untuk terlibat dalam pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila guna memahami tujuan serta manfaat dari model pembelajaran ini. Satuan pendidikan juga diharapkan bisa memberikan pelatihan serta pengembangan kapasitas pendidik untuk menguatkan pemahaman terhadap pembelajaran berbasis proyek.
Pelatihan serta pengembangan bisa dilaksanakan secara mandiri atau bekerjasama dengan mitra yang ada pada lingkungan satuan pendidikan. Pelatihan juga disarankan bisa dibuat berseri dan dilaksanakan secara berkelanjutan sesuai kebutuhan belajar.
Kejarcita menjadi platform pendidikan berbasis teknologi yang memiliki visi misi untuk pendidikan merata serta membantu guru dan sekolah untuk ikut berperan dalam peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Kejarcita turut berperan dalam kualitas pendidikan Indonesia dengan menyediakan layanan platform learning management system melalui kejarcita.id.
Kejarcita juga menyediakan pelatihan sesuai dengan kebutuhan kerja guru mulai dari merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran di kelas. Pelatihan gurucita dirancang untuk menyiapkan tenaga pendidik dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan saat ini dengan tema era digital dan Merdeka belajar.
Dengan meningkatkan kapasitas secara tepat, guru bisa meningkatkan motivasi belajar siswa, mengatasi learning loss, melaksanakan pembelajaran Merdeka belajar serta mengembangkan potensi diri. Kejarcita juga membantu bapak/ibu guru dan sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran proyek melalui pelatihan Project based Learning yang sesuai dengan Kurikulum merdeka.