Pentingnya Penilaian Sikap dan Cara Penilaiannya
Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran siswa bukan hanya dilakukan pada pengetahuannya saja, tetapi juga penilaian keterampilan dan penilaian sikap. Penilaian sikap merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana karakter atau perilaku siswa di kelas atau luar kelas, dalam sosial maupun spiritual. Penilaian sikap juga menjadi hasil pendidikan untuk mengontrol atau membimbing perkembangan sikap siswa selama belajar di sekolah.
Sikap berasal dari perasaan seseorang dalam merespon sesuatu atau objek lainnya. Sikap dikategorikan sebagai suatu ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh setiap orang. Sikap bisa dibentuk karena perilaku ini terjadi sesuai dengan tindakan yang diinginkan. Sehingga tidak ada sikap baik dari lahir, yang ada belajar dan membiasakan diri untuk bersikap baik.
Adapun kompetensi sikap yang dimaksud dalam sebuah pendidikan atau pembelajaran yaitu ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki seseorang, yang diwujudkan dalam tindakan atau perilaku. Penilaian kompetensi sikap yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan untuk mengukur sikap siswa selama di kelas sebagai hasil program pembelajaran.
Penilaian sikap juga menjadi standar dalam mengambil keputusan terhadap sikap atau perilaku siswa. Penilaian sikap berguna sebagai bagian dari pembelajaran refleksi atau cerminan pemahaman serta kemajuan sikap siswa secara individual. Penilaian sikap tak kalah penting dari penilaian pengetahuan dan keterampilan. Meskipun penilaian pengetahuan dan keterampilannya sangat baik, namun jika penilaian sikapnya 0 atau tidak memiliki sikap yang baik, maka tujuan pembelajaran belum tercapai.
Pentingnya Penilaian Sikap Siswa
Tujuan utama dari penilaian sikap siswa oleh guru adalah untuk mendapat feedback (umpan balik). Feedback (umpan balik) ini berguna sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar bagi guru maupun siswa. Sekaligus juga untuk mengadakan program perbaikan bagi para peserta didik. Berikut beberapa alasan pentingnya melakukan penilaian sikap:
1. Melihat Tingkah Laku Siswa
Penilaian sikap siswa nantinya akan berguna sebagai bahan bagi perbaikan tingkah laku, pemberian laporan kepada orangtua siswa, dan penentuan lulus atau tidaknya peserta didik dengan tingkat perubahan tingkah lakunya.
Penilaian sikap siswa juga berguna untuk menempatkan peserta didik dalam situasi kegiatan belajar mengajar yang tepat. Siswa akan belajar sesuai tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik peserta didik.
Belajar akan lebih maksimal dan optimal bagi peserta didik kalau sesuai dengan karakteristik peserta didik itu sendiri. Baik peserta didik dan juga guru akan mengalami kesulitan minimal dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
2. Melihat Pencapaian Siswa dan Sebagai Bahan Evaluasi
Selama proses kegiatan belajar mengajar, ada tujuan akhir yang harus dicapai. Guru akan melakukan pengamatan terhadap siswa, hasil pengamatan tersebut kemudian dijadikan penilaian terhadapnya.
Penilaian dan pengamatan tersebut juga bisa dijadikan bahan evaluasi. Penilaian ini digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan motivasi peserta didik dalam belajar di sekolah.
Guru bisa memantau peserta didik dalam bersikap selama proses pembelajaran untuk melakukan penilaian sikap. Guru bisa melakukan pemantauan baik melalui sikap sosial sampai sikap spiritual peserta didik.
Diharapkan peserta didik akan terbiasa berperilaku baik dan bersikap positif supaya dapat melekat dalam diri mereka. Maka dari itu, dibutuhkan pemantauan dan pembinaan secara terus-menerus.
3. Motivasi dan Minat Belajar Siswa
Penilaian sikap siswa berkaitan dengan motivasi dan minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Setiap peserta didik memiliki berbagai macam respon terhadap kegiatan belajar yang diikutinya. Melalui penilaian juga, guru akan menilai bagaimana motivasi dan minat belajar siswa yang ditunjukkan dari saat kegiatan belajar berlangsung.
4. Melihat Kemandirian Siswa
Penilaian terhadap sikap peserta didik dapat dilakukan dengan melihat sikap mereka apakah mandiri atau tidak. Peserta didik menjadi mandiri artinya mereka harus bisa menggunakan waktu, tenaga, dan pikiran mereka dengan tepat dan optimal. Selama proses pembelajaran, peserta didik tidak banyak bergantung kepada orang lain dan melakukan pembelajarannya sendiri dengan mandiri.
Kemandirian siswa dapat terlihat dari apakah siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan seberapa aktif mereka dalam belajar. Sub nilai kemandirian antara lain adalah berani, kreatif, bersikap profesional, kerja keras, dan tangguh dalam belajar.
Dalam pembelajaran online seperti sekarang, kemandirian siswa dapat dilihat dari pengumpulan tugas yang tepat waktu atau tidak, dan juga apakah dalam kelas online dapat mengikuti pelajaran dengan baik atau tidak.
5. Integritas Siswa
Penilaian sikap siswa akan membuat siswa memiliki integritas dalam hidupnya. Integritas adalah sikap atau perilaku yang dapat dipercaya dalam tindakan, perkataan, dan perbuatan seorang manusia. Dalam kehidupan siswa di sekolah, sikap integritas siswa dinilai dari tanggung jawabnya.
Tanggung jawab siswa dilihat dari saat mereka mengikuti pembelajaran, kesiapan dalam ujian, mengikuti kegiatan sekolah, dan dalam mengerjakan tugas dari guru. Sikap ini dapat diperhatikan dan menjadi patokan dalam menilai sikap siswa, apakah mereka antusias dan memiliki integritas atau malah justru malas-malasan dalam belajar.
6. Mengetahui Karakteristik Siswa
Nilai-nilai dalam karakter siswa memiliki hubungan satu sama lain. Karakter baik tersebut berkembang secara dinamis dalam keutuhan pribadi peserta didik.
Guru bisa menilai karakter atau sikap siswa dengan memberi siswa tugas membuat tugas praktek yang dikerjakan dalam sebuah tabel jurnal kegiatan. Ini akan menjadi track dalam melihat perkembangan sikap siswa.
Cara Melakukan Penilaian Sikap Siswa
Selain mengetahui cara penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan siswa, guru juga harus tahu cara melakukan penilaian sikap siswa, baik dalam sosial maupun spiritual. Adapun cara melakukan penilaian sikap siswa yaitu dengan menggunakan teknik observasi selama pembelajaran.
Semua tindakan atau perilaku, perubahan, serta perkembangan sikap siswa dicatat oleh guru dalam jurnal. Perilaku baik dan perilaku tidak baik yang dilakukan oleh siswa harus dicatat dengan teliti, termasuk di dalamnya proses perubahan perilaku siswa, misalnya perubahan sikap baik ke sangat baik atau ke arah yang kurang baik.
Jurnal yang didapatkan dari hasil observasi memuat catatan anekdot, catatan kejadian tertentu, informasi valid serta hal yang relevan lainnya yang bersumber dari guru, wali kelas, BK dan sumber lainnya yang bisa dipercaya.
Setidaknya terdapat dua unsur penilaian sikap, yaitu unsur utama serta unsur penunjang. Unsur utama didapatkan dari data observasi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Untuk penilaian di luar kelas, didapatkan dari hasil observasi guru BK dan wali kelas selama satu semester di luar jam pembelajaran secara langsung berdasarkan informasi dan laporan yang valid.
Adapun format lembar observasi yang dilakukan oleh wali kelas, guru mata pelajaran ataupun guru BK memuat nomor, tanggal, nama peserta didik, perilaku dan butir sikap. Perlu ditambahkan juga keterangan perkembangan sikap spiritual atau sikap sosial yang dinilai.
Sedangkan penilaian sikap unsur penunjang didapatkan dari penilaian diri dan penilaian antar teman. Penilaian ini dilakukan sekurangnya 1 kali sebelum dilaksanakan ujian akhir sekolah.
Itulah beberapa hal mengenai pentingnya penilaian sikap serta cara penilaian sikap yang bisa Anda lakukan.