Pentingnya Kerjasama Orangtua dan Guru Selama PJJ
Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan sekarang tidak sepenuhnya bisa diikuti oleh setiap anak. Ada anak-anak yang bisa tetap survive dengan perubahan sistem pembelajaran ini. Akan tetapi, tidak sedikit anak-anak yang kewalahan dengan PJJ, sehingga ketinggalan mata pelajaran. Bahkan, di beberapa daerah ditemukan anak-anak yang putus sekolah dengan alasan karena pembelajaran jarak jauh.
Hal ini merupakan fakta yang menyedihkan bagi dunia pendidikan kita. Entahlah, apa yang menyebabkan anak-anak ini putus sekolah. Apapun itu, harusnya semua kendala bisa diselesaikan jika pihak orangtua dan guru bisa bekerjasama dengan baik. Sangat penting bagi orangtua dan guru untuk bekerjasama dengan baik selama PJJ ini. Tujuannya tidak lain, agar anak-anak bisa belajar dengan maksimal walaupun tanpa kehadiran guru. Orangtua bisa bekerjasama dengan melakukan hal-hal berikut, di antaranya adalah:
1. Mengondisikan Anak untuk Belajar Online
Selama masa PJJ ini, masih banyak orangtua yang salah persepsi terhadap belajar online. Tidak datangnya anak-anak ke sekolah bukan berarti mereka tidak belajar. Mereka tetap harus mengisi absensi sebelum pelajaran dimulai, masih mendapat materi dari guru, yang harus dibaca atau disalin ke buku catatan. Selanjutnya ada yang diberi tugas atau latihan soal. Sebagian yang lain, mungkin tidak mendapat tugas dari gurunya. Akan tetapi, bukan berarti anak-anak boleh mengabaikan grup belajarnya. Sayangnya, ada beberapa orangtua yang malah mengajak anak keluar kota, berhari-hari, bahkan berminggu-minggu, tanpa mengindahkan tugas sekolah.
Tak ubahnya liburan, anak-anak tidak diarahkan untuk mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena itu, peran penting orangtua adalah untuk mengondisikan anak-anak mengikuti pembelajaran jarak jauh ini. Misalnya, dengan menyediakan akses internet, meminjamkan gawai, mengecek jadwal pelajaran anak, dan menemani anak-anak mendengar materi. Mereka perlu ditemani, agar kegiatan belajar online-nya tidak ter-distract oleh permainan game online. Bahkan, untuk kegiatan belajar lewat Zoom atau Google Meet, anak-anak membutuhkan bantuan orangtua untuk mengaksesnya.
2. Mengecek Tugas yang Diberikan Oleh Guru
Orangtua juga hendaknya mengecek tugas yang diberikan guru saat PJJ. Khususnya jika anak-anak menggunakan gawai orangtua saat mengikuti pembelajaran jarak jauh. Ada beberapa media yang umumnya digunakan oleh guru saat PJJ. Seperti WhatsApp grup, Zoom, Google Meet, dan Google Classroom. Orangtua harus mengetahui jadwal pelajaran anak setiap harinya. Perhatikan materi apa yang diberikan oleh guru, apakah ada tugas yang diberikan oleh guru. Banyak kasus yang terjadi, orangtua tidak memerhatikan notifikasi dari guru, dengan alasan kesibukan.
Akibatnya anak-anak tidak mengerjakan tugas, dengan alasan tidak mengetahui adanya tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini biasanya terjadi jika orangtua bekerja seharian, dengan membawa gawai yang juga dipakai untuk belajar PJJ. Mengatasi hal ini, sebaiknya orangtua mengecek info tugas terlebih dahulu, lalu bisa menghubungi orang di rumah untuk menginfokan tugas anak. Biasanya tugas berasal dari buku pelajaran dan orangtua cukup menginfokan halamannya saja.
3. Memastikan Anak Mengerjakan Tugas dari Guru
Ketika orangtua sudah memastikan ada atau tidaknya tugas yang diberikan oleh guru, selanjutnya jangan sampai anak-anak tidak mengerjakan tugas sama sekali. Banyak terjadi di sekitar kita, anak-anak yang tidak mengerjakan tugasnya, karena kesibukan orangtua sehingga tidak bisa mengawasi. Tidak semua anak bisa mandiri mengerjakan tugas sekolahnya. Mungkin anak-anak sekolah menengah, bisa mengerjakan tugas secara mandiri.
Akan tetapi, anak-anak sekolah dasar, masih membutuhkan bimbingan orangtua. Bahkan anak SMP pun, masih banyak yang membutuhkan bimbingan orangtua saat mengerjakan tugas dari guru. Jika ingin PJJ berhasil, orangtua tidak boleh abai terhadap tugas anak. Bisa dengan meluangkan sedikit waktu di sela-sela kesibukan atau mendelegasikan kepada orang dewasa lain yang ada di rumah.
4. Melakukan Komunikasi dengan Guru
Saat pembelajaran jarak jauh seringkali terjadi miskomunikasi dengan guru. Oleh karena pesan teks yang disampaikan lewat chat, terkadang terlewat oleh orangtua. Bisa juga terjadi salah paham akan suatu berita. Jika hal ini terjadi, sebaiknya orangtua dan guru bertemu dahulu. Jangan langsung emosi dan akhirnya mengeluarkan kata-kata yang akan disesalkan di kemudian hari. Kedua belah pihak harus merendahkan ego, dan saling memahami kesulitan yang terjadi. Program pembelajaran jarak jauh ini, masih terbilang baru bagi kita, sehingga semua pihak harus menyesuaikan diri dengan baik.
5. Mengikuti Meeting Dengan Pihak Sekolah
Jika akan ada kegiatan baru atau program baru terkait PJJ, sebaiknya pihak sekolah mengundang orangtua agar informasi yang diterima tidak simpang siur. Hal ini agak rentan memicu perselisihan, jika pihak sekolah tidak memerhatikan hal ini dengan serius. Orangtua merasa ingin melindungi anak-anak dari penyebaran virus Corona, sedangkan pihak sekolah ingin melaksanakan tugas mereka sebagai pendidik. Oleh karena itu, penting bagi keduanya untuk dapat duduk bersama, dan membicarakan langkah yang akan diambil demi pendidikan anak-anak.
Sebagai contoh, saat akan diadakan uji coba pembelajaran tatap muka, masih banyak sekolah yang memberikan informasi alakadarnya kepada orangtua. Orangtua hanya diimbau untuk mengambil surat persetujuan di sekolah, dan menandatanganinya di atas materai, tanpa ada penjelasan detail tentang prosedur pembelajaran yang akan dilakukan. Orangtua akan merasa bahwa pihak sekolah tidak melaksanakan protokol kesehatan dengan baik, padahal belum tentu.
Alangkah lebih baiknya jika pihak sekolah memberikan info yang lebih jelas, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman orangtua dalam menerima informasi dari sekolah. Ini adalah salah satu bentuk kerjasama orangtua dan guru saat menjalankan PJJ dari rumah.
Dengan adanya kerjasama antara orangtua dan guru, program pembelajaran jarak jauh bisa terlaksana dengan baik. Tidak ada lagi anak-anak yang bablas mengerjakan tugasnya, sehingga tetap bisa mendapatkan nilai dari guru. Beban guru pun menjadi lebih ringan karena ada orangtua yang memantau proses belajar anak di rumah. Jika ada peralihan program pembelajaran pun, orangtua akan mendukung secara maksimal. So, mulai sekarang, luangkan waktu untuk memantau kegiatan PJJ anak, agar hasil belajar anak tetap baik walaupun tidak belajar di sekolah.