Penerapan Stop, Look, Listen untuk Melatih Rutinitas Berpikir Siswa

edukasi 12 Feb 2022

Dalam kegiatan pembelajaran, kemampuan berpikir adalah salah satu kemampuan yang harus dilatih guru. Dengan adanya kemampuan berpikir yang baik dan kritis, siswa tidak akan kesulitan dalam memahami pembelajaran yang diberikan guru. Salah satu hal yang dapat melatih rutinitas atau kemampuan berpikir siswa yaitu dengan menerapkan stop, look, listen dalam kegiatan belajar siswa. Apa saja yang harus dilakukan guru untuk melakukan penerapan stop, look, listen ini?

“The aim of education should be to teach us rather how to think, than what to think rather to improve our minds, so as to enable us to think for ourselves, than to load the memory with thoughts of other men.” Bill Beattie. Ungkapan tersebut dijelaskan bahwa “tujuan pendidikan semestinya adalah mengajarkan kita cara untuk berpikir”. Dengan adanya pelatihan terhadap kemampuan berpikir, proses kegiatan belajar siswa bisa berjalan dengan baik, tanpa perlu melewati berbagai macam hambatan.

Apa yang dimaksud dengan stop, look, listen?

Stop-Look-Listen adalah salah satu model komunikasi yang digunakan anak dan keluarga. Model ini telah digunakan sejak lama, terutama di departemen psikiatri. Pada umumnya model ini diterapkan di keperawatan anak. Jadi, apakah model ini cocok untuk pembelajaran siswa di dalam kelas?

Stop

Pada kesempatan ini siswa akan diajarkan untuk berhenti memikirkan berbagai macam hal dan harus mencoba untuk bisa berkonsentrasi pada apa yang sedang dikerjakan maupun pada siapa yang sedang mengajak siswa untuk berkomunikasi. Dengan adanya pemberhentian pikiran ini, siswa akan tahu apa yang ingin dicari. Misalnya, dalam proses kegiatan belajar siswa diminta untuk melakukan diskusi mengenai menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Dalam kegiatan diskusi, pada umumnya ada banyak pemikiran yang muncul dan harus didengarkan baik-baik. Nah, pada kesempatan ini ada baiknya siswa menerapkan metode stop, sehingga pemikiran siswa tidak distract karena ada banyaknya pendapat yang harus dimengerti/didengar.

Look

Pada kesempatan ini siswa akan diajak untuk melihat dan memahami apa yang terjadi di sekelilingnya. Jika dihubungkan dengan proses kegiatan belajar, maka pada kesempatan ini siswa bisa melihat apakah materi pembelajaran yang dijelaskan guru bisa dimengerti dengan baik? Apakah guru menggunakan alat peraga dalam menjelaskan materinya? Bagaimana keadaan kelas ketika guru mengajar? Apakah mereka bisa tenang dan mendengar penjelasan guru dengan baik? Dengan adanya metode ini, siswa diajak untuk lebih peka terhadap keadaan sekitar.

Listen

Pada kesempatan ini, siswa akan diminta untuk mendengarkan penjelasan guru dengan baik dan mencoba untuk memahami apa yang sedang guru sampaikan. Siswa tidak harus berpikir tentang penyelesaian masalah yang diberikan guru pada saat ini, bisa saja siswa memahami tentang masalah yang sedang diberikan. Untuk memastikan pemahaman siswa terhadap pembelajaran sudah benar atau tidak, Anda bisa meminta siswa untuk mengkonfirmasi pemahaman tersebut dengan melakukan sesi tanya jawab. Dengan adanya sesi tanya jawab tersebut guru bisa melihat perkembangan kemampuan akademik siswa.

Dalam proses pembelajaran yang dilakukan siswa di dalam kelas, konsentrasi adalah faktor utama yang harus dimiliki siswa untuk melatih kemampuan berpikir siswa. Dengan konsentrasi yang baik, siswa bisa mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik. Sama hal nya dengan penerapan stop, look, listen yang bagus untuk dilaksanakan guru di dalam kelas. Dengan diterapkannya metode tersebut, kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa di dalam kelas bisa lebih terarah karena pemikiran mereka menjadi lebih fokus.

Beberapa Faktor Penyebab Siswa Sulit Fokus terhadap Kegiatan Pembelajarannya

Berdasarkan penjelasan di atas dapat terlihat dengan jelas beberapa faktor yang dapat menyebabkan siswa menjadi sulit fokus terhadap kegiatan pembelajarannya, yaitu:

1. Siswa Kesulitan Memahami Apa yang Harus Dilakukan

Tidak jarang siswa akan merasa kesulitan dalam memahami instruksi yang diberikan selama kegiatan pembelajaran. Adapun kesulitan yang dialami siswa bisa berupa materi pembelajaran yang sulit dipahami, cara guru menyampaikan materi yang tidak dipahami siswa dengan baik, suasana kelas yang tidak nyaman, maupun kondisi siswa yang sedang tidak sehat dapat menyebabkan mereka kesulitan menjalani kegiatan pembelajaran di kelas.

2. Susah Berkonsentrasi

Tentu saja semua orang ingin memiliki kemampuan untuk berkonsentrasi secara maksimal. Namun, tidak semua siswa bisa seperti itu. Ada saja kendala atau pemikiran-pemikiran lain yang mengganggu mereka ketika materi sedang dijelaskan, misalnya seperti PR yang belum selesai dikerjakan, menu makan siang yang enak disantap saat istirahat, sepatu teman sekelas yang saat ini terlihat mencolok, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, ada baiknya guru melakukan senam otak atau memberikan jeda kepada siswa untuk mengistirahatkan dirinya sejenak sebelum kelas benar-benar dimulai. Dengan perlakuan tersebut, pemikiran siswa menjadi lebih jernih dan lebih mampu mencerna pembelajaran yang akan dijelaskan guru.

3. Takut Mengutarakan Apa yang Dialami

Takut mengutarakan pendapat sering dialami siswa di kelas. Adapun beberapa alasan yang menyebabkan mereka takut mengutarakan pendapat seperti takut dipandang tidak mampu, tidak percaya diri untuk menjadi pusat perhatian, sikap guru yang tegas sering kali disalah artikan oleh siswa sebagai guru yang galak. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini Anda dapat bertukar posisi. Anda bisa bertindak sebagai penanya kepada siswa mengenai materi yang sudah dipelajari. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui kemampuan siswa.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat bahwa metode penerapan stop, look, dan listen dapat membantu guru dalam melatih kemampuan berpikir siswa. Seperti pada metode stop yang akan membantu siswa untuk lebih berkonsentrasi terhadap apa yang sedang dikerjakannya (materi pembelajaran yang sedang diajarkan guru), kemudian metode look dan listen yang dapat melatih tingkat kepekaan dan pemahaman siswa lewat visual dan penjelasan yang disampaikan guru.

Penerapan ini bagus diterapkan guru ketika siswa sedang mengikuti pembelajaran berupa seni, sejarah, dan sains yang membutuhkan pembuktian. Dengan adanya penerapan stop, look, listen ini guru akan lebih mudah menjelaskan materi pembelajaran. Selain itu, siswa jadi lebih mudah memahami apa yang sedang dijelaskan guru. Metode ini sangat cocok diterapkan secara berkelompok. Hal ini dikarenakan selain dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, metode ini juga dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa karena adanya beberapa pendapat yang harus dianalisa dengan baik.

Demikianlah penjelasan mengenai penerapan stop, look, listen yang dapat melatih rutinitas berpikir siswa. Selain guru, orangtua juga bisa melakukan metode ini di rumah dengan mengganti objek yang dibahas, seperti melakukan kegiatan berkebun di rumah, memasak, menjahit, dan ketika sedang liburan bersama keluarga kecilnya masing-masing.

Orangtua bisa menjadikan kegiatan berlibur menjadi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan jika menggunakan metode ini. Selain dapat meningkatkan ikatan keluarga, kemampuan berpikir kritis siswa dalam menganalisis dan memahami apa yang sedang terjadi menjadi lebih meningkat.

Agnes Meilina

content writer - content creator - reviewer books

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.