Pendidikan Vokasi sebagai Solusi Tantangan Dunia Karier di Masa Mendatang
Pembicaraan tentang pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari pendidikan akademik dan pendidikan vokasi. Pendidikan akademik adalah pendidikan yang berfokus untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu. Sementara itu, pendidikan vokasi adalah pendidikan yang bertujuan untuk menguasai keahlian tertentu.
Baik pendidikan akademik maupun pendidikan vokasi sama-sama memiliki peran penting dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia di masa mendatang. Namun, beberapa waktu terakhir ini, banyak dibahas tentang bagaimana pendidikan vokasi bisa membantu menjawab tantangan zaman di masa depan. Tulisan ini selanjutnya akan membahas tentang pendidikan vokasi sebagai solusi tantangan dunia karier di masa mendatang.
Tentang Pendidikan Vokasi
Sebelum membahas bagaimana pendidikan vokasi sebagai solusi tantangan dunia karier di masa mendatang, mari kita kupas tuntas dulu apa itu pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi adalah pendidikan yang lebih berfokus pada praktik, dibandingkan teori. Pendidikan vokasi bertujuan agar siswa memiliki keterampilan tertentu yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan vokasi ini juga sering disebut sebagai pendidikan kejuruan.
Pendidikan vokasi ini tidak melakukan pendidikan secara general, layaknya pendidikan umum. Melainkan melakukan pendidikan yang berorientasi pada keterampilan kerja sebagai kompetensi belajar siswa. Bisa dikatakan bahwa pendidikan vokasi ini bertujuan untuk memberikan pendidikan dan pelatihan kepada pencari kerja.
Lulusan pendidikan vokasi bisa langsung bekerja. Mereka bisa mendapatkan pekerjaan dengan keahlian yang telah dipelajarinya. Tak heran jika siswa ingin segera bekerja, mereka lebih memilih melanjutkan ke jenjang pendidikan vokasi, dibandingkan pendidikan akademik. Meski ada juga siswa vokasi yang melajutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, untuk memperdalam keahliannya.
Bisa dikatakan bahwa pendidikan vokasi di Indonesia ini memiliki sejarah yang panjang. Pendidikan vokasi di Indonesia sudah muncul saat pemerintah kolonial Belanda menerapkan politik etis.
Ketika zaman politik etis berlangsung, Belanda mendirikan sekolah-sekolah di Indonesia. Tak ketinggalan sekolah kejuruan atau vokasi. Kala itu, ada banyak sekolah kejuruan yang didirikan, mulai dari sekolah kejuruan kedokteran, guru, pertukangan, hingga pamong praja.
Pendidikan vokasi di Indonesia bersifat dinamis, yaitu berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Selain itu, pendidikan vokasi juga bersifat adaptif, yakni mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Contohnya, di era digitalisasi seperti ini, pendidikan vokasi banyak membuka jurusan-jurusan baru. Mulai dari multimedia, digital marketing, teknologi perangkat lunak, dan lain sebagainya, sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan di era digital saat ini.
Selain itu, pendidikan vokasi ini juga bersifat lokalitas atau dapat menyesuaikan kebutuhan daerahnya masing-masing. Sebagai contohnya, di daerah yang dekat dengan industri otomotif, pendidikan vokasi yang diberikan bersinggungan dengan industri otomotif itu sendiri. Di sisi lain, daerahnya dengan potensi agraris akan diberikan pendidikan vokasi yang bisa mendukung kegiatan pertanian, misalnya agribisnis atau hidroponik.
Tantangan Dunia Karier di Masa Mendatang
Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini, mau tidak mau ikut mengubah berbagai karier yang telah ada sebelumnya. Bahkan, beberapa pekerjaan yang biasa dilakukan oleh manusia, mulai hilang dan digantikan oleh teknologi. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam mengembangkan karier di masa depan.
Di masa depan, karier-karier yang dibutuhkan tidak hanya berfokus pada kemampuan akademik saja. Perekrut lebih mencermati pelamar berdasarkan keterampilan yang dimiliki. Setiap orang yang memiliki keterampilan tertentu dan mampu menguasai keterampilan tersebut, tentu akan berhasil dan bertahan di masa depan.
Selain itu, di era globalisasi seperti ini, persaingan dalam dunia kerja akan semakin ketat. Pencari kerja tidak hanya bersaing secara nasional saja, tetapi juga secara global. Terlebih, Indonesia semakin aktif berperan dalam pasar bebas.
Bagi setiap orang, memiliki keterampilan adalah harga mati untuk bisa bersaing dalam dunia kerja di masa mendatang. Semakin unik dan semakin baik keterampilan yang dimiliki, peluang meraih kesuksesan akan semakin besar. Di sinilah pendidikan vokasi memainkan peran pentingnya.
Pendidikan Vokasi sebagai Solusi Tantangan Dunia Karier di Masa Mendatang
Tujuan dari pendidikan vokasi adalah agar siswa bisa memiliki keterampilan yang bisa digunakan dalam dunia kerja. Pendidikan vokasi akan membantu siswa memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Inilah yang membuat pendidikan vokasi selalu bersifat dinamis dan adaptif. Pendidikan vokasi bisa beradaptasi dengan perubahan zaman yang sangat cepat. Selain itu, pendidikan vokasi bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar tenaga kerja sesuai zamannya.
Menjawab tantangan ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), membuat program SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Pusat Kenggulan atau yang disingkat dengan SMK-PK. Program SMK-PK ini bertujuan untuk mendidik siswa lulusan SMK agar memiliki kualitas dan kinerja optimal sesuai kebutuhan zaman.
SMK-PK ini sudah berjalan selama dua tahun terakhir. Program ini dilakukan dalam beberapa bentuk kegiatan. Pertama, melakukan pembelajaran yang berpusat pada kebutuhan dunia kerja melalui Teaching Factory (TeFa) yang aktif memproduksi dan memiliki skema pengelolaan keuangan yang sesuai.
Kedua, menciptakan SDM yang unggul dalam memfasilitasi pembelajaran berbasis kebutuhan dunia kerja. Ketiga, melakukan perencanaan program dan anggaran SMK berbasis refleksi diri. Keempat, membuat pengembangan pusat pembelajaran bagi SMK lain.
Selain itu, demi menjalankan pendidikan vokasi sebagai solusi tantangan dunia karier di masa mendatan, Kemendikbudristek melalui dirjen vokasi telah mengeluarkan banyak jurusan-jurusan baru yang sesuai dengan tantangan zaman.
Beberapa jurusan baru penunjang pengembangan sektor SMK Pusat Keunggulan 2022, adalah sebagai berikut.
- Permesinan dan konstruksi → Bidang Teknologi dan Properti; Bidang Teknologi Manufaktur dan Rekayasa.
- Hospitality → Bidang Pariwisata.
- Ekonomi kreatif → Bidang Seni dan Ekonomi Kreatif; Bidang Teknologi Informasi.
- Pekerja migran → Bidang Kesehatan dan Pekerja Sosial.
- Kerja sama luar negeri → Bidang Energi dan Pertambangan.
- Bidang lainnya → Bidang Agribisnis dan Agroteknologi; Bidang Kemaritiman.
Apabila melihat beberapa jurusan atau bidang keahlian di atas, kita tentu tahu bahwa semuanya memang sesuai dengan kebutuhan zaman. Jurusan-jurusan ini bisa dimanfaatkan untuk menjawab tantangan karier di masa depan.
Pendidikan vokasi juga terus melakukan peningkatan baik dalam segi kualitas maupun kuantitas. Dari segi kualitas, tentu dikembangkan berdasarkan program SMK-PK yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Sementara itu, dari segi kuantitas, pemerintah terus membangun pusat-pusat pendidikan vokasi baru di seluruh Indonesia. Berdasarkan data Kemenristekdikti, pendidikan vokasi di Indonesia terdiri dari 1.365 lembaga pendidikan, di antaranya 1.103 akademi kejuruan dan 262 politeknik.
Di Indonesia, pendidikan vokasi hanya tersedia 16 persen dari seluruh institusi pendidikan yang ada di tanah air. Tentu jumlah ini masih jauh dari ideal untuk memenuhi kebutuhan vokasi bagi rakyat Indonesia. Harapannya, jumlahnya bisa semakin banyak agar pendidikan vokasi bisa menjadi solusi tantangan dunia karier di masa mendatang.
Demikian artikel tentang pendidikan vokasi sebagai solusi tantangan dunia karier di masa mendatang. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam menerapkan pendidikan vokasi sebagai solusi tantangan dunia karier di masa mendatang.