Mudah Buat Soal dengan Fitur di kejarcita.id
“Pendidikan adalah tiket ke masa depan. Hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapkan dirinya sejak hari ini” - Malcolm X
Pendidikan menjadi bagian yang erat kaitannya bagi manusia dalam menjalani kehidupan yang merdeka, layak, dan bahagia. Melalui pendidikan, seseorang dapat memiliki dan membentuk pola pikir yang baru, menjadi pribadi yang lebih baik, bermanfaat di lingkungan sosialnya, bahkan memberikan kontribusi bagi dunia.
Pendidikan tidak selalu diartikan dengan mengenyam kegiatan di bangku sekolah. Lebih besar dari itu, pendidikan selalu bermakna sebagai proses belajar bagi individu, kelompok, maupun bangsa. Dapat dikatakan bahwa proses belajar atau pendidikan dilakukan sepanjang hayat.
Pada awal kehidupan manusia, pendidikan tentunya akan memberikan pengaruh yang besar bagi masa depan seseorang. Belajar dengan baik dan mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas sangat dibutuhkan anak manusia. Belajar bukan sekadar menjadi hak, tetapi juga kewajiban agar hidup seseorang bisa lebih baik. Dengan demikian, ia dapat mempersiapkan dirinya menjadi mandiri dan mampu berkontribusi di masyarakat.
Tak salah, pendidikan bagi anak merupakan suatu kewajiban sehingga mereka disebut sebagai pelajar. Agar menjadi pelajar yang baik, seorang anak tentu harus melalui proses belajar yang baik. Belajar dengan baik berarti mampu memberikan hasil berupa meningkatnya pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Lalu, bagaimana cara yang dapat dilakukan agar siswa dapat belajar dengan baik?
A. Belajar dan Pembelajaran
Pengertian belajar sesuai KBBI ialah 'usaha mencapai kepandaian'. Berdasarkan definisi efektifnya, belajar bermakna manjur, sukses, atau berhasil. Belajar merupakan proses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, dari ketidaktahuan menjadi wawasan baru yang mampu mengubah sikap, perilaku, dan pola pikir seseorang.
Agak berbeda makna dengan sekadar belajar, pembelajaran berarti kegiatan belajar dan mengajar. Belajar dapat dilakukan dan ditentukan sendiri oleh seseorang. Berbeda dengan belajar, pembelajaran merupakan proses yang lebih kompleks. Proses ini melibatkan sosok pendidik yang mengajar serta siswa sebagai individu yang belajar.
Belajar dan pembelajaran merupakan dua kegiatan yang saling berkaitan. Tujuan dari belajar dan pembelajaran pun mungkin sama. Beberapa tujuan itu misalnya mencerdaskan individu, membentuk karakter atau kepribadian yang baik, serta membiasakan budaya masyarakat.
Ada banyak cara dapat dilakukan agar kegiatan belajar maupun pembelajaran bisa mencapai suatu target yang diharapkan. Beberapa cara tersebut misalnya kegiatan berliterasi, melakukan penelitian, berdiskusi, observasi, atau membiasakan diri untuk praktik. Salah satu di antara kegiatan belajar maupun pembelajaran yang paling banyak dan membantu mengasah kemampuan ialah dengan praktik atau melatih diri.
B. Pentingnya Latihan
Latihan menjadi proses yang cukup ampuh untuk mendukung pembelajaran, meningkatkan pemahaman materi, dan mengasah suatu keterampilan. Pernah dengar pepatah, "practice makes perfect"?, atau mungkin "terbiasa karena latihan"? Memang tak dapat dipungkiri, keberhasilan seseorang dapat diraih bila dilakukan secara tekun dalam melatih dirinya. Dengan latihan, siswa dapat melibatkan proses belajar sekaligus pembelajaran dalam satu paket. Saat latihan, mungkin siswa akan menemukan secara sadar akan kesalahan, kekurangan maupun kesulitan yang dialami dalam belajar maupun pada kegiatan pembelajaran. Dengan begitu, siswa dapat mencari tahu peluang dalam mengatasi masalah yang dihadapi saat belajar.
Latihan menjadi sarana siswa untuk mencoba. Siswa dapat menemukan hal-hal baru sehingga dapat mengantisipasi agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali di masa depan. Latihan membutuhkan kebiasaan dan konsistensi agar berhasil mendapat pengaruh yang baik. Dalam upaya mewujudkan pendidikan yang baik, terutama yang dilakukan di sekolah, setuju bukan, jika latihan sangat dibutuhkan?
Biasanya latihan di sekolah diberikan melalui latihan soal. Guru dapat menggunakan perangkat ajar yang telah tersedia. Entah melalui latihan soal yang tersedia di buku paket ataupun lembar kerja siswa (LKS). Namun, apakah semua latihan soal yang ada di perangkat ajar telah memenuhi kebutuhan proses pembelajaran siswa? Mungkin saja belum, atau ada yang kurang karena harus menyesuaikan karakteristik siswa dalam belajar. Guru sebagai fasilitator dapat mendukung proses pembelajaran siswa dengan membuat soal untuk latihan juga lho!
C. Buat Soal untuk Latihan Siswa
Sama seperti tes untuk penilaian, latihan siswa dengan mengejakan soal-soal juga perlu. Guru dapat membuat soal untuk mendukung kegiatan belajar siswa, bukan hanya saat tes atau ketika penilaian saja. Membuat soal perlu memerhatikan materi pembelajaran dan capaian kompetensinya. Guru mungkin harus pintar-pintar menyusun dan mengolah kata, bisa jadi butuh waktu yang tidak singkat.
Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan guru saat membuat soal?
- Memahami kurikulum yang relevan dan harus mampu menyusun kisi-kisi soal dengan baik.
- Menguasai teknik penulisan yang sesuai dengan kaidah penulisan.
- Soal yang dibuat memenuhi persyaratan antara lain harus sesuai indikator, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dapat dipahami, dan mampu menjadi alat ukur penguasaan kompetensi siswa.
Jika mempertimbangkan beberapa hal di atas, kira-kira bagi guru buat soal itu mudah ngga sih? Atau malah sulit?
Buat soal tidak sesulit yang dibayangkan kok, apalagi kalau bisa pakai aplikasi atau format yang telah tersedia. Misal, guru bisa, lho buat soal lewat fitur Bank Soal-nya kejarcita.id. Berikut ini cara buat soal lewat kejarcita.id. Yuk simak!
- Buka kejarcita.id.
2. Klik Daftar. Dengan begitu, guru dapat mengakses fitur-fitur yang tersedia setelah mendaftarkan e-mail-nya untuk mendapatkan akun di kejarcita.id.
3. Jika sudah masuk, akan muncul tampilan berupa beberapa menu utama dari platform kejarcita.id. Fitur tersebut, yaitu Dasbor, Rencanakan, Laksanakan, dan Evaluasi. Guru bisa pilih Evaluasi, untuk mulai membuat soal.
4. Pilih bentuk soal berupa esai, pilihan ganda dan embed. Lalu, pilih mau buat soal kurikulum 2013 atau Asesmen Kompetensi Minimum. Jika sudah selesai, klik "Simpan". Apabila ingin melanjutkan buat soal lainnya, bisa pilih "Simpan dan Lanjut". Kalau ingin meneruskan membuat soal nanti, bisa klik "Simpan Draft".
Tidak hanya membuat soal dari awal, guru juga bisa membuat soal dengan menyesuaikan yang tersedia di fitur Bank Soal kejarcita.id. Cara ini tentu semakin memudahkan guru dalam menyiapkan latihan soal bagi siswa. Tidak perlu repot bikin dari nol, lho.
Caranya cukup pilih Bank Soal, saring sesuai kebutuhan. Lalu, klik soal yang diinginkan. Dengan demikian, akan muncul tampilan sebagai berikut.
Guru bisa pilih edit, jika soal ingin diubah dan disesuaikan. Entah narasi soalnya ditambah keterangannya atau diganti pilihan jawabannya. Kemudian, akan muncul tampilan seperti ini.
Lebih mudah bukan? Soal yang telah dibuat akan muncul di fitur "Soal Saya". Guru bisa gunakan kembali soal itu saat dibutuhkan, bisa disesuaikan atau ubah jika diperlukan untuk tes ataupun penilaian.
Bukan hanya mudah dapat soal dan buat soal. Guru juga bisa mengakses sampel materi untuk saat mencari soal latihan. Penasaran? Yuk temukan bank soal lengkap dan update dengan cara mendaftar gratis. Bisa juga, lho, kirim soal-soal ini ke murid di kelas Bapak/Ibu Guru lewat Google Classroom, dalam bentuk kuis daring, tautan kuis, file kuis, atau cetak langsung di sini!