Mengenal Quantum Teaching. Berikut 7 Faktanya
Setiap guru tentu ingin bisa mengajar dengan maksimal. Berharap murid-muridnya bisa memahami materi yang diberikan. Guru selalu mencari cara agar bisa mengajar dengan baik. Salah satu metode belajar yang digunakan oleh guru agar mengajar secara maksimal adalah Quantum Teaching. Artikel ini selanjutnya akan membahas apa itu Quantum Teaching beserta fakta-faktanya.
1. Pencetus Quantum Teaching
Metode Quantum Teaching adalah penggubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya ciptaan Bobbi DePorter. Perjalanan karier Bobbi DePorter diawali dari bisnis di bidang Real Estate dan Investment. Bidang ini membawanya tidak hanya menjadi seorang mitra junior dalam bidangnya tetapi juga menjadikan Bobbi seorang jutawan hingga ia bisa mendirikan sebuah sekolah bisnis Burklyn Business School.
2. Pengertian Quantum Teaching
Metode Quantum Teaching adalah penggubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya ciptaan Bobbi DePorter. Quantum Teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas.
Quantum teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian, dan fasilitasi SuperCamp. Diciptakan berdasarkan teori- teori pendidikan seperti Accelerated Learning ( Lozanov), multiple intelegences ( Gardner), Neuro- Linguistic Programming ( Grinder dan Brandler), Experimental Learning ( Hahn), Socratic Inquiry, Cooperative Learning ( Johnson dan Johnson), dan Elements of effective Instruction (Hunter). Quantum teaching merangkaikan yang paling baik dari yang terbaik menjadi sebuah paket multisensory, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, yang pada akhirnya,akan melejitkan kemampuan guru untuk mengilhami dan kemampuan murid untuk berprestasi.
3. Asas Quantum Teaching
Asas utama dari metode ini: Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Mengacu pada asas tersebut maka metode ini menyarankan untuk guru memasuki dunia muridnya terlebih dahulu. Artinya, guru harus mengawali proses belajar-mengajar di kelas dengan membangun relasi bersama murid.
Tindakan membangun relasi tersebut dapat berupa upaya mengenali pribadi murid, bersikap ramah, menyenangkan, atau ketahuilah hal-hal yang sedang menjadi perhatian mereka. Tindakan ini bertujuan agar murid memberikan izin kepada guru untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanannya menuntut ilmu. Dengan demikian, guru juga dapat berhasil mengantarkan ilmu yang dimiliki untuk diterima oleh murid.
Pada metode ini, hubungan yang terjalin harus memperhatikan segala aspek kepribadian manusia dan sekitar yang dapat memengaruhi proses belajar. Aspek yang dimaksud di antaranya aspek pikiran, perasaan, bahasa tubuh hingga keadaan ruang kelas. Aspek-aspek ini didasarkan pada sikap positif tanpa memandang negatif perbedaan kemampuan yang dimiliki setiap murid.
4. Prinsip Quantum Teaching
Agar aspek-aspek yang ada dalam Quantum Taeching bisa berkembang baik, ada prinsip-prinsip tertentu yang harus dilakukan dalam metode ini. Diantaranya :
Segalanya Berbicara
Ketika proses belajar berjalan, maka semua hal di sekitar berbicara. Mulai dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh mengisyaratkan pesan tentang belajar.
Segalanya Bertujuan
Semua yang dilakukan oleh guru di dalam proses belajar memiliki tujuan untuk muridnya.
Pengalaman Sebelum Pemberian Nama
Otak berkembang pesat ketika mendapat rangsangan yang menggerakkan rasa ingin tahu. Jadi, berilah informasi tentang materi terlebih dahulu sebelum mereka memperoleh penamaan materi.
Akui Setiap Usaha
Ketika murid turut aktif dalam proses belajar, akuilah usahanya. Hal itu dapat membuatnya semakin percaya diri dengan kemampuannya dan menimbulkan minat belajar yang lebih besar ke depannya.
Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan
Perayaan berupa pemberian pujian atau tindakan lain, seperti tepuk tangan, akan membuat mereka merasa usahanya dihargai.
5. Unsur Quantum Taeching
Selanjutnya, Quantum Teaching memiliki kerangka perancangan untuk pengajaran. Kerangka ini terdiri dari enam unsur, yaitu :
a) Tumbuhkan
Guru dapat memulai kelas dengan interaksi sederhana bersama murid. Kemudian dilanjutkan memberikan pemantik semangat untuk mereka agar tertarik mengikuti jalannya proses pembelajaran.
b) Alami
Selanjutnya, guru harus menciptakan pengalaman umum bagi murid melalui contoh peristiwa yang dapat mereka mengerti.
c) Namai
Kemudian guru dapat lanjut ke tahap berikutnya, yakni menjelaskan peristiwa yang sudah dicontohkan dengan mengaitkannya pada materi. Gunakan kata yang mudah dimengerti, rumusan yang benar, konsep yang jelas, serta strategi yang dapat mereka lakukan.
d) Demonstrasikan
Beri kesempatan kepada murid untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan alat peraga dalam menjelaskan atau melakukan sandiwara maupun permainan sederhana agar murid dapat selalu mengingat isi materi.
e) Ulangi
Biasakan untuk mengulangi hal yang telah dibahas pada pertemuan tersebut. Pastikan murid telah memahami hal yang dijelaskan saat itu. Bila perlu beri rangkuman tentang materi yang telah dibahas.
f) Rayakan
Setelah seluruh materi tersampaikan, guru dapat merayakan keberhasilan mereka memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan. Perayaan dapat berupa pujian, yel-yel, atau tepuk tangan untuk menghormati usaha, ketekunan, dan kesuksesan mereka.
6. Ciri Quantum Teaching
Secara garis besar pembelajaran yang menggunakan model Quantum Teaching menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut.
· Penggunaan musik dengan tujuan-tujuan tertentu.
· Pemanfaatan ikon-ikon sugestif.
· Penggunaan ”stasiun-stasiun kecerdasan” untuk memudahkan murid belajar sesuai dengan modalitas kecerdasannya.
· Penggunaan bahasa yang unggul.
· Suasana belajar yang menyenangkan dan saling memberdayakan.
7. Penerapan Quantum Teaching
Langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep quantum learning dengan cara:
Kekuatan Ambak
Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan. Motivasi sangat diperlukan dalam belajar karena dengan adanya motivasi maka keinginan untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini murid akan diberi motivasi oleh guru agar murid dapat mengidentifikasi dan mengetahui manfaat atau makna dari setiap pengalaman atau peristiwa yang dilaluinya dalam hal ini adalah proses belajar.
Penataan lingkungan belajar
Dalam proses belajar dan mengajar diperlukan penataan lingkungan yang dapat membuat murid merasa aman dan nyaman, dengan perasaan aman dan nyaman ini akan menumbuhkan konsentrasi belajar murid yang baik. Dengan penataan lingkungan belajar yang tepat juga dapat mencegah kebosanan dalam diri murid.
Memupuk sikap juara
Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih memacu dalam belajar murid, seorang guru hendaknya jangan segan-segan untuk memberikan pujian atau hadiah pada murid yang telah berhasil dalam belajarnya, tetapi jangan pula mencemooh murid yang belum mampu menguasai materi. Dengan memupuk sikap juara ini murid akan merasa lebih dihargai.
Bebaskan gaya belajarnya
Ada berbagai macam gaya belajar yang dipunyai oleh murid, gaya belajar tersebut yaitu: visual, auditorial dan kinestetik. Dalam quantum learning guru hendaknya memberikan kebebasan dalam belajar pada muridnya dan janganlah terpaku pada satu gaya belajar saja.
Membiasakan mencatat
Belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktivitas kreasi ketika murid tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa mengungkapkan kembali apa yang didapatkan menggunakan bahasa hidup dengan cara dan ungkapan sesuai gaya belajar murid itu sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan simbol-simbol atau gambar yang mudah dimengerti oleh murid itu sendiri, simbol-simbol tersebut dapat berupa tulisan.
Membiasakan membaca
Salah satu aktivitas yang cukup penting adalah membaca. Karena dengan membaca akan menambah perbendaharaan kata, pemahaman, menambah wawasan dan daya ingat akan bertambah. Seorang guru hendaknya membiasakan murid untuk membaca, baik buku pelajaran maupun buku-buku yang lain.
Jadikan murid lebih kreatif
Murid yang kreatif adalah murid yang ingin tahu, suka mencoba dan senang bermain. Dengan adanya sikap kreatif yang baik murid akan mampu menghasilkan ide-ide yang segar dalam belajarnya.
Melatih kekuatan memori
Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar murid, sehingga murid perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang baik (Miftahul, 2010).
Demikian 7 fakta tentang Quantum Teaching. Dengan mengetahui fakta seputar Quantum Teaching, semoga bisa membantu guru dalam mengaplikasikannya di kelas.