Mengenal Kurikulum Prototipe 2022. Apa yang Berubah?
Berbagai upaya terus dilakukan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran atau pendidikan di Indonesia. Mungkin pembelajaran online membuat semangat belajar siswa jadi menurun dan masih perlu beradaptasi lagi untuk menghadapi perubahan yang mungkin akan datang.
Terjadinya learning loss atau menurunnya semangat dan kemampuan belajar, membuat pemerintah, sekolah dan guru terus berupaya dan bekerjasama untuk mengatasinya. Baru-baru ini terdengar kurikulum paradigma baru 2022 atau kurikulum prototipe 2022 yang menjadi penyempurna dari kurikulum 2013. Mungkin Anda sudah mendengar kabar ini.
Dalam artikel ini kami juga akan sedikit membahas mengenai apa itu kurikulum, paradigma dan hal-hal mengenai kurikulum baru 2022.
Apa Itu Kurikulum dan Fungsinya?
Secara bahasa, kurikulum diambil dari bahasa latin yaitu “curere” yang artinya tempat berpacu. Jadi, bisa dikatakan bahwa kurikulum merupakan tempat atau lajur yang diikuti untuk mencapai tujuan.
Selain itu, dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 mengenai sistem pendidikan nasional pasal 1 butir 19 juga membahas mengenai kurikulum, yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang tujuan, isi dan bahan pelajaran. Kurikulum juga dijadikan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran guna mencapai tujuan tertentu.
Peran dan fungsi kurikulum dalam dunia pendidikan cukup penting. Di mana kurikulum berfungsi sebagai sarana untuk mengukur kemampuan peserta didik dan pedoman dalam mengelola sistem pendidikan untuk memberikan patokan yang jelas guna mencapai tujuan tepat sasaran dan tepat waktu.
Melalui kurikulum, siswa dan guru jadi mengetahui apa yang harus dipelajari di setiap satuan tingkatan pembelajaran, sehingga membuat kegiatan jadi lebih terarah dan terukur. Jika tidak ada kurikulum maka guru jadi kesulitan memberikan materi yang tepat untuk siswa.
Di samping itu, kurikulum juga memiliki fungsi sebagai standar atau penyetaraan dalam pendidikan dengan tujuan akhir yaitu pemerataan. Diharapkan kurikulum bisa menjadi alat untuk memeratakan pendidikan, membimbing serta mendidik siswa menjadi pribadi yang berpengetahuan tinggi, inovatif, kreatif, dan siap memasuki kehidupan sosial.
Kurikulum Paradigma Baru Kurikulum Prototipe 2022
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menerapkan kurikulum paradigma baru yang menjadi penyempurna dari K-13. Pasalnya, kurikulum paradigma baru ini juga sudah diuji coba atau dilakukan di seluruh sekolah penggerak yang ada di Indonesia. Hal ini sesuai dengan SK Badan Penelitian Pengembangan dan Perbukukuan Nomor 028/H/KU/2021 dan 029/H/KU/2021 tentang penerapan Capaian Pembelajaran pada Sekolah Penggerak SD, SMP, SMA, dan SMK.
Setidaknya terdapat 7 hal yang berbeda atau berubah pada kurikulum paradigma baru tahun 2022.
1. Struktur Kurikulum
Hal pertama yang berubah pada kurikulum paradigma 2022 yaitu struktur kurikulum, di mana Profil Pelajar Pancasila menjadi acuan dalam mengembangkan Standar Isi, Standar Proses, serta Standar Penilaian, Capaian Pembelajaran, Prinsip Pembelajaran serta Asesmen Pembelajaran.
Umumnya struktur kurikulum paradigma baru ini terdiri atas kegiatan intrakurikuler seperti pembelajaran tatap muka bersama guru serta pengerjaan proyek. Sekolah juga diberikan kebebasan dalam mengembangkan program kerja tambahan guna mengembangkan kompetensi siswa sesuai dengan visi misi serta sarana dan prasarana yang ada di sekolah itu.
2. Istilah KI dan KD
Dalam KTSP 2013 tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah KI dan KD yang merupakan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Nah pada kurikulum paradigma baru 2022 ini, Anda akan mengenal istilah baru yaitu Capaian Pembelajaran (CP). Capaian pembelajaran sendiri merupakan keterampilan, pengetahuan, serta sikap yang menjadi satu kesatuan sebagai proses berkelanjutan untuk membangun kompetensi yang utuh.
Oleh sebab itu dalam membuat dan mengembangkan asesmen pembelajaran mesti mengacu pada capaian pembelajaran yang telah ditetapkan.
3. Pelaksanaan proses pembelajaran
Selama ini mungkin yang Anda tahu bahwa pembelajaran dengan pendekatan tematik dilakukan ketika SD. Namun, pada kurikulum baru ini untuk jenjang SD kelas IV, V, dan VI tidak harus menggunakan pendekatan tematik dalam pembelajaran. Pada jenjang tersebut sekolah tetap bisa menyelenggarakan pembelajaran berbasis mata pelajaran.
4. Jam pelajaran
Selama ini kurikulum 2013 menggunakan jumlah jam pelajaran per minggu, namun pada kurikulum paradigma baru ditetapkan per tahun. Dengan begitu, setiap sekolah dapat mengatur pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan mudah. Mata pelajaran yang tidak diajarkan ketika semester ganjil bisa diajarkan ketika semester genap atau sebaliknya. Yang terpenting, jam pelajaran pertahun tersebut terlaksana.
5. Model Pembelajaran Kolaboratif
Dalam paradigma kurikulum 2022 sekolah juga diberikan keleluasan untuk menerapkan model pembelajaran kolaboratif antar mata pelajaran dan membuat asesmen lintas mata pelajaran. Untuk siswa tingkat SD, paling sedikit bisa melakukan dua kali penilaian proyek dalam satu tahun pelajaran, sedangkan untuk tingkat SMP, SMA, dan sederajat melakukan tiga kali penilaian proyek dalam satu tahun pelajaran. Hal ini dilakukan untuk menguatkan Profil Pelajar Pancasila.
6. Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Pada kurikulum 2013 mata pelajaran TIK ini dihilangkan, namun di kurikulum paradigma baru mata pelajaran ini kembali diajarkan mulai dari jenjang SMP. Jika sekolah tidak memiliki sarana dan prasarana informatika, maka bisa menerapkan mata pelajaran menggunakan buku pembelajaran informatika yang mudah digunakan dan dipahami oleh guru maupun siswa.
7. Mata Pelajaran IPA dan IPS
Jika selama ini mata pelajaran IPA dan IPS berdiri sendiri, namun dalam kurikulum paradigma baru tentang sekolah dasar kelas 4 sampai kelas 6 mata pelajaran ini digabung menjadi Ilmu Pengetahuan Alam Sosial (IPAS). Hal ini dilakukan agar siswa jadi lebih siap mengikuti mata pelajaran IPA dan IPS yang dipisah di jenjang SMP.
Itulah beberapa hal mengenai kurikulum beserta fungsinya dan perubahan pada kurikulum paradigma baru 2022. Kurikulum paradigma baru 2022 ini diciptakan untuk mengatasi learning loss yang terjadi dalam dunia pendidikan dengan harapan terjadi perubahan yang baik di masa depan. Sebagai guru dan sekolah tentu harus melakukan upaya terbaik dengan bekerja sama dan membangun atau menciptakan kegiatan pembelajaran lebih efektif.