Mengembangkan Potensi Guru Melalui Komunitas Praktisi
Guru merupakan pendidik yang harus memiliki strategi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran untuk mewujudkan hasil atau mutu lulusan yang terbaik. Guru penggerak merupakan salah satu program yang dimiliki oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan, untuk menunjang berhasilnya kegiatan pembelajaran dan mendapatkan lulusan yang terbaik.
Tujuan adanya guru penggerak ini ialah untuk menyiapkan pemimpin pendidikan di masa depan yang lebih baik, mampu mendorong tumbuh kembang siswa secara holistik, aktif dan pro-aktif dalam mengimplementasikan pembelajaran yang menjunjung tinggi siswa, serta bisa menjadi teladan untuk mewujudkan profil pelajar pancasila dalam pendidikan.
Untuk mencapai tujuan diatas, guru penggerak harus mampu menjalankan beberapa hal ini :
1. Guru penggerak harus mampu berapa pada tekanan kompetensi kepemimpinan pembelajaran yang mencakup komunitas praktik.
2. Guru penggerak harus mengikuti pembelajaran sosial dan emosi.
3. Guru penggerak harus menguasai pembelajaran berdiferensiasi yang selalu mengedepankan siswa.
4. Guru penggerak harus mampu mengikuti kompetensi pengembangan diri.
Untuk mempelajari hal diatas, ada tiga modul yang harus dimiliki oleh guru penggerak, antara lain : paradigma dan visi guru penggerak, praktik pembelajaran yang berpihak pada siswa, dan pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah.
Dalam hal ini guru penggerak diharapkan mampu menjadi motor untuk komunitas praktisi, yang mampu mengajak guru lain untuk bergabung di komunitas. Sedangkan komunitas seniman di sini hanya sebagai pelengkap strategi pengembangan potensi berkelanjutan. Konsep praktisi komunitas ini sudah marak digunakan, hal ini harus dilaksanakan juga oleh pihak terkait pendidikan seperti guru, kepala sekolah dan anggota sekolah.
Komunitas praktisi ini awalnya dikemukakan oleh seorang Etienne Wenger dalam sebuah buku yang berjudul Community of Practice. Wenger mengemukakan bahwa komunitas praktisi adalah sekelompok orang yang menyukai dan senang dengan apa yang mereka praktikkan dan ingin mengulang hingga menjadi lebih baik. Dalam uraian tersebut praktik dapat diartikan dengan banyak hal sesuai dengan konteks pendidikan, jika komunitas praktisi adalah sekelompok guru. Dapat disimpulkan bahwa praktik yang dilakukan adalah praktik pembelajaran atau memberikan pendekatan pada orangtua.
Tujuan Komunitas Praktisi
Komunitas praktisi ini memiliki lima tujuan utama, tujuan-tujuan tersebut seperti dibawah ini :
1. Mengedukasi setiap anggota komunitas praktisi dan mengumpulkan beberapa informasi yang berhubungan dengan pembelajaran, pengetahuan dan pengajaran yang mungkin akan bermanfaat bagi anggota guru.
2. Memberi dukungan setiap anggota komunitas praktisi dengan cara kolaborasi. Hal ini akan sangat membantu anggota baru agar lebih dekat dan memahami cara kerja komunitas praktisi.
3. Mendampingi anggota pemula dalam menjalankan tugas di komunitas praktisi, hal ini dilakukan agar anggota tidak merasa canggung saat berada di komunitas.
4. Mendorong anggota komunitas untuk menyebar kemampuannya agar lebih berkembang, penyebaran kemampuan ini bisa berupa praktik pengajaran secara langsung agar mendapatkan pengalaman baru bagi setiap anggota. Selain itu bisa juga dilakukan diskusi sesama anggota untuk saling mendorong anggotanya dalam menyebarkan kemampuan.
Peran Guru dalam Komunitas Praktisi
Guru penggerak pasti juga memiliki peran dalam komunitas praktisi, karena komunitas praktisi merupakan motor dalam berjalannya guru penggerak. Nah, apa peran guru penggerak dalam komunitas praktisi?
1. Menganalisis kebutuhan anggota komunitas praktisi
Dalam pendidikan maupun komunitas menganalisis adalah hal paling penting, karena tanpa tim analisis kebutuhan anggota akan terbengkalai dan tidak terdeteksi. Analisis ditujukan untuk bisa mendapatkan pemahaman dengan baik dan mendetail berkaitan informasi yang dibagikan dan ingin diketahui. Hasil pemahaman ini bisa dijelaskan pada publik untuk memperoleh manfaat bersama.
2. Memfasilitasi rencana kegiatan
Setiap komunitas pasti memiliki rencana kegiatan untuk mempererat hubungan komunitas, menambah pengetahuan dan pengalaman baru, serta mengisi waktu luang bersama dengan manfaat. Memfasilitasi rencana kegiatan hasil analisis kebutuhan, hal ini penting karena berhubungan dengan kebutuhan suatu komunitas yang akan menentukan komunitas maju atau stuk ditempat.
3. Mencari narasumber yang relevan
Dalam sebuah kegiatan komunitas pasti membutuhkan narasumber yang tepat agar sebuah kegiatan bermanfaat bagi setiap anggota, narasumber yang relevan adalah narasumber yang sesuai dengan kebutuhan anggota. Saat mencari narasumber, perlu dianalisis dulu apa yang menjadi kebutuhan anggota dan kriteria narasumber apa yang diinginkan oleh peserta. Pastikan setiap peserta dapat menerima/menyepakati dan menyetujui narasumber yang dipilih untuk mengisi acara tertentu.
4. Menyelenggarakan kegiatan
Setelah menganalisis, memfasilitasi dan mencari narasumber. Hal terpenting adalah menyelenggarakan kegiatan, atau bisa dikatakan melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan. Tentu banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan oleh komunitas guru untuk meningkatkan pengetahuan, membuat skill mengajar lebih baik, menambah pengalaman, bisa meningkatkan karir sebagai tenaga pendidik dan lainnya. Jangan sia-siakan kegiatan komunitas yang bisa mengembangkan diri jadi lebih baik lagi.
5. Mendokumentasikan dan mempublikasi kegiatan
Seperti hal nya saat ini bahwa sebuah dokumentasi adalah hal yang sangat penting, karena dengan adanya dokumentasi akan menjadi sebuah bukti kegiatan telah dilaksanakan. Sedangkan mempublikasikan dilakukan untuk memancing guru yang akan menjadi anggota baru dalam komunitas. Mendokumentasikan dan memplubikasi kegiatan juga bermanfaat untuk menambahk portofolio kegiatan dan menciptakan citra yang baik untuk diri.
6. Mendampingi anggota
Dalam hal mendampingi ini biasanya dilakukan oleh anggota senior kepada anggota pemula, agar sebuah acara lancar. Pendampingan ini juga dimaksudkan ketika ada anggota yang tidak paham dengan kegiatannya maka bisa dipandu, sehingga setiap peserta bisa mengikuti kegiatan dengan baik dan optimal.
7. Evaluasi kegiatan
Setiap kegiatan pasti memiliki plus dan minus, evaluasi dilakukan untuk menjadi pembelajaran dalam kegiatan selanjutnya. Melalui evaluasi, maka komunitas bisa merancang agenda kegiatan selanjutnya lebih baik dan berjalan dengan optimal.
Manfaat Mengikuti Komunitas Praktisi
Manfaat mengikuti komunitas praktisi, dalam sebuah komunitas yang didirikan pasti memiliki manfaat. Manfaat mengikuti komunitas praktisi antara lain :
1. Memiliki rasa ketergantungan pada hal yang positif.
2. Membangun hubungan positif antar anggota yang berbeda latar belakang.
3. Ketergantungan dengan kolaborasi positif dalam sosial.
4. Mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan baru yang mampu menumbuhkan ide dalam memecahkan masalah baru.
5. Mengurangi adanya kompetisi negatif yang tidak bermanfaat, dan suka melihat orang lain terjatuh.
Nah, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mengembangkan potensi guru melalui komunitas praktisi dapat dilakukan dengan mudah. Karena dengan guru menjadi anggota komunitas praktisi, guru akan mendapatkan banyak manfaat dan pengetahuan batu yang jelas akan sangat menguntungkan sekolah. Dengan adanya komunitas praktisi guru akan memiliki peran lebih dalam program guru penggerak, baik dalam sekolah maupun luar sekolah.
Dengan adanya komunitas praktisi guru akan mendapatkan banyak manfaat dalam menjalankan misi pelajar pancasila yang saat ini didengungkan. Tidak hanya itu dengan adanya kolaborasi komunitas praktisi akan mempermudah guru dalam menjalankan perannya. Jadi, apakah Anda tertarik untuk bergabung dalam komunitas?