Mengatasi Kesulitan Calon Pendidik dalam Mengembangkan Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Sebagai seorang tenaga pendidik, tentu Bapak/Ibu guru sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Kurikulum Merdeka bukan?
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nadiem Makarim. Rencananya, kurikulum ini akan diwajibkan untuk tahun ajaran 2024. Tentu ada beberapa perubahan baru dalam Kurikulum Merdeka yang harus diketahui guru, mulai dari jam pengajaran yang berubah, materi ajar, capaian pembelajaran, hingga Profil Pelajar Pancasila.
Mengingat ini merupakan kurikulum baru, maka tak heran jika banyak guru yang butuh waktu untuk beradaptasi bahkan merasa kesulitan mengikuti perubahan ini, salah satunya kesulitan dalam menggambarkan perangkat pembelajaran di kurikulum merdeka.
Apa Itu Perangkat Pembelajaran?
Secara umum, perangkat pembelajaran merupakan komponen yang wajib disiapkan oleh guru sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Menurut KBBI (2007:17), perangkat adalah alat atau perlengkapan, sedangkan pembelajaran merupakan proses atau cara seseorang belajar atau memahami sesuatu ilmu.
Adapun Menurut Zuhdan, dkk. (2011:16) perangkat pembelajaran merupakan sebuah alat atau perlengkapan yang digunakan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik (guru) dan peserta didik (siswa) melakukan proses belajar-mengajar.
Dengan menyiapkan perangkat ajar, Anda bisa menemukan inspirasi materi pembelajaran dengan mudah dan sesuai dengan mata pelajaran serta apa saja yang akan dicapai oleh siswa. Perangkat ajar membuat pekerjaan guru jadi lebih terstruktur dan rapi. Dengan membuat perangkat ajar, artinya Anda sudah mempersiapkan kegiatan belajar mengajar di kelas dengan matang.
Perangkat ajar harus dilengkapi dengan alur dan capaian pembelajaran yang dapat memudahkan guru dalam menavigasi proses kegiatan pembelajaran agar sesuai dengan prinsip kurikulum. Perangkat pembelajaran harus disiapkan sesuai dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah masing-masing. Dalam Kurikulum Merdeka, perangkat ajar yang perlu disediakan mulai dari bahan ajar, modul ajar, modul proyek, buku teks atau modul materi Kurikulum Merdeka dan lain-lain.
Jenis-Jenis Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang mengatur kegiatan pembelajaran di sekolah dengan pembelajaran intrakurikuler yang lebih beragam. Perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka mempunyai sistematika penulisan yang sesuai dengan panduan pembelajaran serta asesmen dan komponen dalam perangkat ajar bisa disesuaikan dengan kebutuhan pendidik dan peserta didik.
Dalam kurikulum merdeka, guru diberikan keleluasaan untuk menyusun perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Berikut ini merupakan beberapa jenis perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka.
1. Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan perangkat pembelajaran yang wajib disiapkan oleh guru sebelum mengajar di kelas. Bahan ajar yaitu materi pembelajaran atau pokok bahasan yang akan dibawakan oleh guru pada siswa. Bahan ajar memiliki dua bentuk, yaitu cetak dan non-cetak. Contoh bahan ajar cetak, yaitu buku teks pelajaran, artikel, komik, infografis dan lainnya, sedangkan contok bahan ajar non-cetak, yaitu audio dan video. Bahan ajar bisa digunakan sesuai kebutuhan.
Dalam Kurikulum Merdeka, bahan ajar juga bisa digunakan sebagai material pendukung dari modul ajar yang disesuaikan dengan capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran spesifik.
Bahan ajar terdiri dari:
- Materi pelajaran atau pokok bahasan yang akan dipelajari siswa;
- Latihan atau asesmen untuk mengukur kemampuan siswa. Di Kurikulum Merdeka ada 3 asesmen, yaitu asesmen diagnostik (kognitif dan non-kognitif), asesmen formatif dan asesmen sumatif; dan
- Instrumen refleksi yang membantu guru dan siswa melakukan refleksi setelah pembelajaran.
2. Modul Ajar
Jika di kurikulum sebelumnya guru perlu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), di Kurikulum Merdeka, guru perlu membuat Modul Ajar. Modul Ajar merupakan perangkat ajar yang harus disiapkan oleh pendidik untuk melaksanakan pembelajaran dalam upaya untuk mencapai Capaian Pembelajaran (CP) dan Profil Pelajar Pancasila. Modul ajar berisikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan nanti di kelas dan penjabaran rinci dari alur tujuan pembelajaran.
Isi dari modul ajar adalah tujuan, langkah-langkah, media pembelajaran serta asesmen yang dibutuhkan oleh sekolah berdasarkan ATP atau Alur Tujuan Pembelajaran.
Secara umum, Modul Ajar hampir sama dengan RPP atau lesson plan yang berisikan rencana kegiatan pembelajaran di kelas. Namun, dalam modul ajar terdapat komponen yang lebih lengkap yang tidak ada di RPP sebelumnya. Modul ajar juga bisa disebut RPP Plus.
Modul ajar memiliki berbagai manfaat untuk guru, yaitu:
- Sebagai acuan atau panduan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran;
- Memudahkan, melancarkan, serta meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas;
- Untuk sharing dengan guru lainnya sebagai rujukan dalam melaksanakan KBM di kelas;
- Kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik dan terstruktur karena modul ajar menggambarkan prosedur serta pengorganisasian pembelajaran sesuai capaian pembelajaran; dan
- Memudahkan guru dalam membuat strategi pencapaian kompetensi sesuai dengan Capaian Pembelajaran serta Profil Pelajar Pancasila pada setiap tahapan perkembangan fase dan mata pelajarannya.
Acuan dalam membuat Modul Ajar, yaitu Capaian Pembelajaran sesuai dengan fase yang akan diajarkan yang dijabarkan dalam Alur Tujuan Pembelajaran.
Berikut ini merupakan beberapa komponen dalam Modul Ajar.
Informasi Umum
- Identitas penulis modul
- Kompetensi awal
- Profil Pelajar Pancasila
- Sarana dan prasarana
- Target peserta didik
- Model pembelajaran yang digunakan
Komponen Inti
- Tujuan pembelajaran
- Asesmen
- Pemahaman bermakna
- Pertanyaan pemantik
- Kegiatan pembelajaran
- Refleksi peserta didik dan pendidik.
Lampiran
- Lembar kerja peserta didik
- Pengayaan dan remedial
- Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
- Glosarium
- Daftar pustaka
3. Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Selain modul ajar, guru juga perlu menyiapkan modul proyek. Namun, modul proyek ini tidak dibuat secara individual (masing-masing guru) melainkan secara berkelompok atau bersama (tim proyek). Ini disebabkan penerapan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) memerlukan kolaborasi mata pelajaran.
Adapun modul proyek merupakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan sebagai acuan atau panduan untuk warga sekolah dalam melaksanakan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Isi dari modul proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila, yaitu tujuan, langkah-langkah, media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam pelaksanaan P5 mulai dari tahapan pengenalan, kontekstualisasi, pengenalan dan evaluasi (pameran). Tema P5 sendiri sudah ditentukan oleh Kemdikbudristek.
Tips Mengembangkan Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Tak sedikit pendidik atau calon pendidik yang merasa kesulitan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka. Untuk mengatasi hal ini, kami (kejarcita.id) menyediakan LMS atau Learning Management System yang membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam tahapan perencanaan, kejarcita.id menyediakan perangkat ajar sesuai kaidah K13 dan Kurikulum Merdeka. Dengan menggunakan LMS yang sesuai dengan kebutuhan belajar di Kurikulum Merdeka, pembelajaran menjadi efisien. Guru juga dapat merasakan kemudahannya.
Itulah beberapa hal yang bisa Anda ketahui mengenai perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka. Semoga bermanfaat.